My Buku Kuning Center : MENJADIKAN DINDING PEMISAH DI ANTARA DUA SAMUDERA (HAKIKAT MEKANIKA FLUIDA AL-QURAN):

DROP MENU

Minggu, November 25, 2012

MENJADIKAN DINDING PEMISAH DI ANTARA DUA SAMUDERA (HAKIKAT MEKANIKA FLUIDA AL-QURAN):

Serial: Tafsir AlQuran Lauhul Mahfudz (14)
(Memberkati Bumi V).
Dinding Pemisah di Antara Dua Lautan
By: Med Hatta 
Mekanika Fluida
Mekanika fluida merupakan disiplin ilmu bagian dari bidang mekanika terapan yang mengkaji perilaku dari zat-zat cair dan gas dalam keadaan diam ataupun bergerak, bidang mekanika ini jelas mencakup berbagai persoalan yang sangat bervariasi, mulai dari kajian mengenai aliran darah di saluran-saluran kapiler sampai pada kajian aliran minyak mentah yang melewati sebuah negara melalui pipa berdiameter 4 feet sepanjang 800 mil, dan sebagainya.


Adalah salah satu hukum yang paling penting yang mengatur hukum mekanika fluida ini adalah ketegangan di atas permukaan air dimana melestarikan setiap tetes air pada karakteristik dan eksestensinya.

Pakar ahli kelautan modern, sejalan dengan perkembangan sains dewasa ini, telah menemukan pemisah di antara dua perairan yang berbeda. Mereka mengendentifikasikan sebuah dinding pemisah pada tiap-tiap samudera, dan masing-masing bergerak di antara mereka, para pakar tersebut menganalogikannya sebagai sebuah “front” yang memisahkan antara dua pasukan militer.

Dinding Pemisah Di Antara Dua Lautan
Allah berfirman: 

وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا (٥٣)
Terjemah Arti: “dan Dialah yang mengombinasikan dua laut yang mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding pemisah yang menghalangi” (QS. Al-Furqan: 53); 

وَجَعَلَ بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ (٦١)
Terjemah Arti: “dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui” (QS. An-Naml: 61); 

وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (١٢)
Terjemah Arti: “dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit, dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur” (QS. Fathir: 12); 

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (١٩) بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لا يَبْغِيَانِ (٢٠) فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢١)
Terjemah Arti: “Dia mengombinasikan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu; antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing; Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan” (QS. Ar-Rahman: 19-21)

Al-Barzakh
; yaitu sebuah dinding pemisah yang sangat kokoh untuk mempertahankan karakteritas setiap lautan pada tabiatnya, yang telah ditentukan oleh Allah SWT, dan sesuai dengan habitat ekosistem segala organisme yang hidup di dalam tabiat setiap laut. Maka kedua lautan yang berseberangan saling bercampur satu sama lain dengan perlahan-lahan, membuat komposisi perairan yang mengalir dari laut ke laut mengakuisisi perairan yang mengaliriya melalui al-barzakh” (dinding pemisah), yang memproses alur balik perairan dari laut ke laut, maka setiap laut tetap konservatif pada sifat-sifatnya.

Para ilmuan kelautan pertama kali menemukan adanya perbedaan antara sampel air yang diambil dari laut yang berbeda pada tahun 1873, melalui Misi Maritim ilmiah Inggris dalam perjalanan discovery Challenger, maka manusia mengetahui bahwa air yang ada di laut bervariasi dalam komposisi dari satu sama lain dalam hal salinitas, temperatur, massa kepadatan dan spesies air.

Kemudian perjalan ilmiah serupa diadakan lagi oleh Misi Amerika tahun 1933 di teluk Mexico, dan menyimpulkan adanya pemisah antara dua lautan yang memiliki karakter masing-masing, bukan saja pada sampel-sampel terbatas seperti yang telah dikemukakan oleh Misi Challenger. Pada akhirnya para pemerhati kelautan mampu memotret dinding pemisah animasi berkelok-kelok di antara lautan menekan melalui teknik fotografi khusus melalui satelit, menunjukkan bahwa air laut yang tampaknya dalam satu wujud, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan antara massa air laut yang berbeda, muncul dalam warna berbeda tergantung pada tingkat perbedaan dalam derajat panas. 

Maka Maha benar Allah yang telah mengungkapkan hakikat sains ini di dalam Alquran semenjak 14 abad lalu: “dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut”. Selain ayat kajian ini, tema dinding pemisah di antara dua lautan dijelaskan pula pada tiga ayat-ayat Alquran yang lain sebagaimana akan kita kita jelaskan berikut.

Tanpa adanya hukum tersebut niscaya terjadi penguapan air dan tidak akan pernah padu, dan dengan melalui hukum ini pula, yang menarik molekul-molekl air satu sama lain sehingga perairan tetap koheren. Karena daya tegangan permukaan itu merupakan gaya yang menarik molekul air, ia akan lebih bervariasi dengan densitas air, suhu, salinitas dan faktor-faktor lainnya. Anda akan menemukan bahwa air sungai tawar memiliki sifat yang jauh berbeda dari air laut asin.
 
Sebagaimana terdapat perbedaan yang signifikan antara kekuatan tegangan permukaan air tawar dan permukaan air asin, kekuatan itu beradu dipertemuan muara sungai dengan laut, dan beraksi setiap kekuatan terhadap yang lain. Maka kita menemukan bahwa zona “al-barzakh” (dinding pemisah), atau wilayah pertemuan sungai dengan laut merupakan zona tarik menarik, bergerak dan mergolak.

Fakta ini oleh Alquran diungkapkannya dalam satu kata saja “مَرَجَ maraja” (mengombinasikan): “dan Dialah yang mengombinasikan dua laut yang mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding pemisah yang menghalangi”. 

Kalimat “hijran mahjuran” (dinding pemisah yang menghalagi) pada ayat dari surah ِِِAr-Furqan di atas, benar-benar merupakan sebuah dinding yang berfungsi memisahkan antara sungai dan laut pada zona “al-barzakh” (dinding pemisah), yaitu dinding yang tidak dapat dirobohkan. Dan dari teori mekanika fluida diketahui bahwa setiap dinding pemisah telah terdesain dengan sangat teliti termasuk daya ketahanannya membendung tegangan perairan yang sangat kuat dari berbagai penjuru. 

Oleh karena itu ungkapan Alquran tentang pemisah antara sungai dengan laut sebagai “hijr” (dinding) sangat relevan dari tinjauan sains modern. Sebagaimana terdapat perbedaan dalam kekuatan tegangan yang ditimbulkan oleh sungai ke laut, dan sebaliknya tegangan yang diakibatkan oleh laut ke sungai; lalu akibat dari kekuatan tegangan timbal balik tersebut menciptakan sebuah zona “al-barzakh” di antara keduanya. 

Maka dari sisi kedua belah pihak terjadi tegangan-tegangan yang bervariasi yang dibendungnya, ia seakan-akan sebuah dinding benteng yang sangat kuat: “dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui”..... (BERSAMBUNG)....!!! 


√ KAJIAN BERIKUTNYA: 
(16) TENTATIF. 
(17) TENTATIF. 
(18) TENTATIF. 
(18) TENTATIF. 
√ KAJIAN SEBELUMNYA: 


Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic