My Buku Kuning Center : AHLI KITAB MENGENAL NABI MUHAMMAD SEPERTI ANAK KANDUNGNYA SENDIRI:

DROP MENU

Sabtu, Juni 14, 2014

AHLI KITAB MENGENAL NABI MUHAMMAD SEPERTI ANAK KANDUNGNYA SENDIRI:

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (24) :

Nabi Muhammad SAW Termaktub Di Dalam Alkitab 
By: Med Hatta
"Bismillahir Rahmanir Rahim. Dari Muhammad rasulullah kepada Herkal kaisar Ruum! Selanjutnya aku mengajak anda dengan dakwah Islam, masuklah Islam niscaya anda akan selamat. Dengan anda memeluk Islam maka Allah akan memberikan anda dua kebaikan, dan jika anda mengabaikannya maka atasmu dosa para khalayak." 

"dan wahai ahli kitab! marilah kita menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah, dan kita tidak mempersekutukan Nya dengan sesuatu pun dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan dari selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang muslim". 

Allah berfirman:

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ 
Terjemah Arti: "orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka Mengenal anak-anaknya sendiri" (QS. Al-Baqarah: 146);

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ (٢٠
Terjemah Arti: "orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka Mengenal anak-anaknya sendiri. orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah)" (QS. Al-An'am: 20).

Ahli Kitab Mengenal Muhammad SAW Seperti Mengenal Anak Sendiri:
Mereka ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) sangat mengenal nabi Muhammad SAW seperti mengenal anak kandung mereka sendiri bahkan melebihi. Hal ini tergambar sangat jelas dari penjelasan Abdullah bin Sallam tentang nabi Muhammad SAW yang sangat detail. Abdullah bin Sallam sebelum memeluk Islam adalah seorang ulama dan tokoh Yahudi terhormat, kemudia masuk Islam ketika nabi Muhammad SAW tiba di Madinah.

Ketika ayat kajian di atas turun kepada nabi Muhammad SAW, Omar bin Khattab ra bertanya kepada Abdullah bin Sallam: Apakah kamu - semasa Yahudi - mengenal Muhammad? Abdullah bin Sallam menjawab: Ya, kami kenal, bahkan sangat mengenalnya. Allah mengutus kepercayaannya di langit (Jibril) kepada kepercayaannya di bumi, dan orang yang dituju itu sesuai sifat-sifat dan karakter Muhammad SAW. Sedangkan anakku sendiri saya tidak mengenalnya sedetail itu kecuali bahwa dia lahir dari ibunya yaitu istriku. (Lihat: Tafsir Al Qurthubi: 2/ 163).

Sebagaimana dibeberkan juga di dalam Alquran pada ayat lain bahwa ahli kitab pasti menemukan sebutan atas kenabian Muhammad SAW di dalam kita Taurat dan Injil mereka. Allah berfirman:

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوباً عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالأَغْلاَلَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُواْ بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُواْ النُّورَ الَّذِيَ أُنزِلَ مَعَهُ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ [سورة الأعراف الآية: 157 ].
Terjemah Arti: "Orang-orang yang mengikuti rasul yang ummi (bukan dari ahli kitab) yang (sebutannya) mereka dapati termaktub di dalam Taurat dan Injil yang ada ditangan mereka, yang menyeruh mereka berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran, menghalalkan kepada mereka segala yang baik-baik dan mengharamkannya segala yang buruk, membebaskan mereka dari beban dan belenggu-belenggu yang merepotkan merekan. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang diturunkan bersamanya, mereka itulah orang-orang beruntung" (QS. Al-A'raf: 157).

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ [سورة الصف الآية:6 ].
Terjemah Arti: "Dan ketika Isa putra Maryam berkata: Wahai bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab Taurat yang ada padaku, dan meberikan berita gembira akan kedatangan seorang rasul setelahku, yang bernama Ahmad (Muhammad). Namun, ketika (rasul) itu datang kepada mereka dengan bukti-bukti nyata, mereka (mengelak) berkata: Ini pasti sihir yang nyata" (QS. As-Shaf: 6).

Muhamammad SAW Disebutkan Dalam Taurat dan Injil:

Anda tentu bertanya; apakah penyebutan nabi Muhammad SAW di dalam Kitab Taurat - Yahudi dan Injil - Nasrani itu dengan sifat saja tanpa disrtai nama, ataukah disebutkan secara bersamaan nama dan sifat?

Adapun yang memilih opsi bahwa nabi SAW disebutkan di dalam Taurat dan Injil itu hanya sifat saja tanpa menyebut namanya langsung, adalah ulama dunia Ibn Al Qayyim Al Jouzia - rahimahullah - dengan berargumen mengatakan: "Bahwa menyebutkan dengan sifat dan negeri keluarnya lebih paten dari pada penyebutan namanya secara mutlak, karena menyebutkan sifat dan nama secara bersamaan tidaklah memberi makna defenitisi yang luas" (Lihat: Hidayatul Hiyari fi Ajwibatil Yahud wan Nashara, Oleh: Ibn Al Qayyim Al Jouzia, Edited: Ridwan Jamie Ridwan, Hal: 60).

Bagi orang yang mendalami kisah Kaisar Rome Harkal, yang langsung mengakui kenabian Muhammad SAW karena - menurutnya - sesuai persis dengan sifat-sifat yang ia ketahui dari pemberitaan kitab Taurat, dan khususnya Injil. Kaisar Harkal langsung mengenal sifat-sifat nabi begitu datang kepadanya yang mengajaknya memeluk Islam, seperti isi surat nabi berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
من محمد رسول الله إلى هرقل عظيم الروم، سلام على من اتبع الهدى.
أما بعد:
 فإني أدعوك بدعاية الإسلام، أسلم تسلم، وأسلم يؤتك الله أجرك مرتين، فإن توليت فإن عليك إثم الأريسيين (ويا أهل الكتاب تعالوا إلى كلمة سواء بيننا وبينكم أن لا نعبد إلا الله ولا نشرك به شيئا ولا يتخذ بعضنا بعضا أربابا من دون الله فإن تولوا فقولوا اشهدوا بأنا مسلمون).
(Bismillahir Rahmanir Rahim. Dari Muhammad rasulullah kepada Herkal kaisar Ruum! Selanjutnya aku mengajak anda dengan dakwah Islam, masuklah Islam niscaya anda akan selamat. Dengan anda memeluk Islam maka Allah akan memberikan anda dua kebaikan, dan jika anda mengabaikannya maka atasmu dosa para khalayak:

"dan wahai ahli kitab! marilah kita menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah, dan kita tidak mempersekutukan Nya dengan sesuatu pun dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan dari selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang muslim" (Ayat: Ali Imran: 64).

Ketika Herkal telah selesai membaca surat dari nabi tersebut, ia langsung meninggi suaranya dan banyak merenung lalu memberikan perintah maka kami pun keluar. (HR: Imam Bukhari, H/ 4278).

Ini suatu indikasi jelas bahwa mereka mengetahui moment datangnya nabi, negeri asal dan sifat-sifatnya. Namun, karena cinta dunia, tamak terhadap tahta dan takut menghadapi peperangan sehingga Herkal enggan menerima kebenaran dan mengimaninya. Maka iapun mengumumkan penolakannya meski akhirnya berbeda dengan pandangan Uskup tertinggi di dalam kerajaan, yang ia telah angkat menjadi penasehatnya. Herkal mengirimkan teks surat nabi kepada Uskup Daghater, maka uskup itu berkata: "Inilah yang kita nanti-nantikan, yang telah dijanjikan oleh nabi Isa, maka aku percaya dan mengikuti agamanya". Dan Kaisar mengatakan kepadanya: "Adapun aku jika menerimanya maka tahtaku akan hilang". 

Kemudian uskup mengatakan kepada utusan nabi SAW bernama Dahia: Pulanglah kepada sahabatmu (Muhammad), sampaikan salam saya kepadanya dan kabarkanlah bahwa: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad rasulullah. Sesungguhnya aku beriman dan membenarkan kenabiannya,,,, (Lihat: Imam Ibn Hajar, Fathulbari, 1/ 42-43).

Dari Hadits diringkas di atas, penulis menyimpulkan dua hal penting:

Pertama: Bahwa surat yang dikirim nabi SAW kepada Herkal, adalah bukti keuniversalan dakwah Islam kepada seluruh umat manusia; Arab, asing, kulit putih dan kulit hitam tanpa kecuali. Allah berfirman:

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعاً الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِـي وَيُمِيتُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ [سورة الأعراف الآية: 158]،
Terjemah Arti: "Katakanlah (Muhammad): Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah kepada kamu semua, yaitu (Allah) yang menguasai langit dan bumi, tiada tuhan selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul Nya, yaitu nabi yang ummi (bukan dari ahli kitab) ini, yang percaya kepada Allah dan firman-firman Nya. Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk" (QS. Al-A'raf: 158).

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيراً [سورة الفرقان الآية: 1]،
Terjemah Arti: "Maha Suci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al Quran) kepada hamba Nya (Muhammad), agar dia memberi peringatan untuk seluruh alam (jin dan manusia)" (QS. Al-Furqan: 1).

Perjalanan dakwah nabi Muhammad SAW yang amat padat semenjak diutus hingga wafatnya, merupakan saksi nyata atas keuniversalan risalahnay kepada seluruh umat manusia. Nabi telah mengajak kaum Yahudi dan Nasrani di Madina untuk memeluk Islam, Beliau berjuang, memerangi yang menentang dakwah, mengungsikan beberapa orang Yahudi, keluar memerangi kaum nasrani di Tabuk, mengirim surat kepada Kisra Habasyah, kaisar Herkal, Almoqoqas dan lain-lain.

Semua itu tidak akan dilakukannya kecuali karena Beliau SAW adalah rasul kepada seluruh bangsa-bangsa dunia dengan perbedaan bahasa dan warna kulitnya, bahkan kepada bangsa jin juga. Kata Ibn Taimiyah menjelaslan keuniversalan risalah nabi: Bahwasanya Nabi Muhammad SAW diutus kepada seluruh umat manusia (ahli kitab dan bukan ahli kitab), bahkan juga kepada bangsa jin. (Lihat: Aljawab Asshahih Liman Baddala Dinul Maseih, Oleh: Syeikh Ibn Taimiya: 3/ 10). 

Kedua: Bahsanya Herkal mengetahui pokok permasalahan, yaitu masalah yang kelak akan dijadikan senjata oleh pembangkan dari ahli kitab untuk menggembosi orang-orang agar menolak kebenaran dan tidak mengikutinya. Dia begitu menerima surat dari nabi SAW yang mengajaknya masuk Islam, meskipun dalam bahasa Arab ia tidak merespon dan tidak menolaknya, bahkan segera menerjemahkannya serta memahami maksudnya lalu memperlihatkannya kepada uskup dan pendeta-pendeta nasrani di kerajaannya.

Begitu pula sikap uskup Daghater - uskup besar kerajaan - iapun tidak menolak dakwah Islam karena alasan bahwa dibawa oleh nabi berkebangsaan Arab, yaitu hanya untuk Arab bukan untuk bangsa lain. Bahkan uskup Daghater langsung mengumumkan ke Islamnya, berbeda dengan Kaisar Herkal menolak karena takut kehilangan tahtanya.

Bagi pemerrhati yang melihat perkembangan pesat umat Islam di seluruh pelosok dunia sekarang, dari berbagai bangsa, bahasa dan warna kulit, pasti akan menyadari bahwasanya risalah Islam ini adalah universal untuk seluruh bangsa-bangsa dunia. Dan bagi yang mengatakan bahwa khusus untuk bangsa yang berbahasa Arab saja niscaya ia telah bertentangan dengan konteks-konteks yang berasal dari kitab-kitab suci, dan telah menutup mata terhadap perkembangan umat Islam yang disaksikan oleh manusia sekarang dan sebelumnya, dari semenjak diutus nabi besar Muhammad SAW hingga kini.


KAJIAN SELANJUTNYA :
(22) Perbandingan Puas Ramadhan Dengan Puasa Umat Masa Lalu 
(23) Ten 
(24) Ten 
(25) Ten 

KAJIAN SEBELUMNYA :
(36) Ten 



Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic