PROLOG:
Resume
ini memuat pengantar umum disertasi dalam bahasa Indonesia yang
sengaja penulis persiapkan untuk bahan diskusi yang diadakan oleh
DEPARTEMEN KEILMUAN & SDI PPI-MAROKO PERIODE 2006-2007. Tidak
mencakup semua isi disertasi yang berdurasi 687 halaman, hanya
menyajikan poin-poin utama dan garis besarnya saja. Penulis sangat
berharap dari diskusi ini dapat memberikan masukan/ tambahan dan
tanggapan serta kritikan positif guna memperbaiki dan melengkapi
laiknya sebagai disertasi yang layak dipertanggung jawabkan didepan
dewan persidangan ilmiyah (Munaqasyah ilmiyah) kelak.
Disertasi yang berjudul asli :
(أثر مفسري الأندلس في الفكر الإندونيسي ( جمعا – و دراسة – و منهجية
adalah
buah karya penulis diproyeksikan untuk meraih gelar Doktor dalam
program doktoral (s3) di Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan
Metodologi Tafsir di Barat Islam pada Fakultas Ushuluddin, Universitas
al-Karaouiyinne, Tetouan - Morocco tahun akademi 2006-2007 M.
LATAR BELAKANG:
Ulama
Andalusia memiliki kapasitas ilmu pengetahuan yang mendalam dan
peranannya sangat tinggi dalam sejarah peradaban umat islam.
Karya-karyanya yang sepektakuler -- baik dalam bidang sains maupun agama
-- cukup menjadi saksi dalam kemajuan tersebut. Namun, sangat
disayangkan posisi sedemikian tinggi itu dihadapkan dengan takdir Allah
yang tidak dapat dihindari, kemajuan peradaban yang pernah diraih dan
karya-karya spektakuler yang pernah dihasilkan mengalami nasib
memprihatinkan.
Karya-karya ilmiyah ulama Andalusia mengalami perjalanan sejarah kelam yang dapat dibagi kepada tiga kategori: Pertama,
dihancurkan dan dibumi hanguskan oleh bangsa Eropa dengan pasukan
salibnya ketika menduduki Andalusia, dan memaksa umat Islam keluar dari
negerinya sendiri atau masuk Kristen. Dan kategori inilah yang paling
banyak. Kedua, dicaplok oleh umat Kristiani dan klaim sebagai hasil karya mereka. Dan ketiga,
sebagian dari karya-karya ilmiah tersebut masih tersimpan sebagai
manuscrift diberbagai perpustakaan dunia, dan sebagian yang lain telah
dikeluarkan akan tetapi masih membutuhkan studi-studi khusus untuk
mengeluarkan intisari dan nilai-nilainya, dan mendorong para peneliti
untuk mengkajinya dan menjadikan referensi ilmiah dibidangnya.
Banyak sekali karya-karya ulama Andalusia, khususnya dalam bidang studi tafsir dan ilmu-ilmu al-Qur'an,
termasuk dalam kategori-kategori diatas. Adapun karangan-karangan
mereka yang telah berhasil di keluarkan hanyalah merupakan bahagian
kecil saja yang masih membutuhkan studi khusus dan perhatian para
cendekiawan dan peneliti untuk menguraikan intisari dan ilmu-ilmu yang
terkandung di dalamnya.
Penulis lebih mengkhususkan disini karangan-karangan ulama Andalusia dibidang tafsir dan ilmu-ilmu al-Qur'an
karena berkaitan langsung dengan disertasi ini, dan juga buah karya
ulama Andalusia dibidang tafsir banyak sekali tidak diketahui umat
Islam, khususnya di Indonesia yang terpaut jauh dari segi geografis dan
juga karena berbeda Mazhab, kecuali oleh segelintir kecil saja dari
kalangan peneliti dan pemerhati tertentu. Maka disertasi ini hadir
untuk mengetengahkan beberapa macam aliran tafsir dan aneka ragam/ corak
metode penafsiran ayat-ayat al-Qur'an dibelahan bumi Andalusia dari buah karya ulama-ulama terkemukanya, semenjak dari abad ketiga hingga abad kedelapan hijriyah.
Dan
diharapkan dari disertasi ini pula dapat mengarahkan perhatian para
cendekiawan dan peneliti dibidang tafsir dan ilmu-ilmu al-Qur'an
untuk mendalami karya-karya tafsir ulama Andalusia yang sangat ahli
dibidang ini. Disertasi ini juga akan menjadi referensi penting
dibidang studi al-Qur'an dan tafsir barat Islam dan Andalusia di universitas-universitas Islam di Indonesia….
HUBUNGAN PENULIS DENGAN DISERTASI:
Adalah
tujuan setiap penuntut ilmu syariat menjadikan al-Qur'an sebagai
sumber pertama untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Karena al-Qur'an
merupakan pedoman bagi umat islam dan sumber utama dalam hukum syariat
islam. Maka ketika penulis menyelesaika pendidikan strata satu (s1)
pada Kuliah Usuluddin, Universitas al-Karaouiyinne – Tetouan Maroko,
jurusan Usuluddin & Perbandingan agama, dibawa arahan promotor
Prof. DR. Driss Khalifa, penululis mengajukan skripsi dengan judul:
"Angka-angka Dan Petunjuknya di Dalam al-Qur'an", yang dipresentasikan pada tahun akademi 1999-2000 M.
Tiga
tahun kemudian, di Universitas yang sama dan kampus yang sama pula
serta promotor yang itu-itu juga, yaitu Prof. DR. Driss Khalifa, hanya
tingkatan dan jurusan yang berbeda, pada jenjang pendidikan strata dua
(s2) jurusan Aqidah & Filsafat, penulis mengajukan Tesis bertema al-Qur'an juga dengan judul: "Terjemah & Penerjemah al-Qur'an Dan Impresinya Terhadap Aqidah Islam (Era Modern)". Dan dipresentasikan tanggal 9 Desember 2003.
Dan
ditengah persidangan Tesis terkhir ini, promotor merangkap ketua dewan
persidangan ilmiah Prof. DR. Driss Khalifa – Amied Kuliah Usuluddin -
dan anggota sidang lainnya terdiri dari Prof. DR. Abdessalam A. Kannuni
– Ketua jurusan – dan DR. al-Bachir al -Rausuni merekomendasikan bahwa
judul tesis ini layak diteruskan dan kembangkan kejenjang pendidikan
yang lebih tinggi dan otomatis diterima untuk program doktoral di
Universitas al -Karaouiyinne, FakultasUsuluddin, Jurusan Tafsir dan
Metodelogi Tafsir Barat Islam.
Namun,
setelah berjalan setahun penulisan disertasi terjadi perubahan nama
jurusan dari Kementerian Pendidikan Tinggi Kerajaan Maroko terpaksa
penulis merevisi judul disertasi menyesuaikan dengan jurusan baru,
yaitu: "Impresi Tokoh Tafsir Andalusia Terhadap Pemikiran Di
Indonesia".
GARIS BESAR ISI DISERTASI:
Disertasi
yang berdurasi 687 halaman ini tersusun dalam bentuk sederhana, mudah
dicerna dan memenuhi standar penulisan karya ilmiah yang dapat
dipertanggung jawabkan. Penulis menyajikan dengan format yang sangat
seimbang sesuai dengan metodologi penulisan karya ilmiah yang
berkembang saat ini, yaitu terdiri dari : Mukaddimah, tiga bab berkisar
judul disertasi, penutup : hasil dari kajian dan rekomendasi disertasi
dan suplemen serta terakhir adalah indeks disertasi, dalam susunan
sebagai berikut :
MUKADIMAH :
Pada bagian ini penulis menyajikan pengenalan umum dan sejarah singkat
tentang "twin-sister" Andalusia dan Indonesia: Letak geografisnya,
penyebaran Islam, persamaan dan hubungan keduanya, runtuhnya Grenada
sebagai benteng terakhir pertahanan umat Islam di Andalusi. Dan kondisi
umat Islam di Indonesia saat kini.
BAB PERTAMA : Tentang al-Qur'an
dan tafsir secara umum, membahas: Pengertian tafsir, pembagian ilmu
tafsir menurut ahli tafsir, sumber utama dan sumber-sumber rujukan ilmu
tafsir. Kesemuanya penulis uraikan dalam tiga pasal dan beberapa
pembahasan.
BAB KEDUA : Bab ini penulis berikan judul "Tafsir dan Ulama Tafsir di Andalusia", terdiri dari prolog dan dua pasal. Dibagian prolog, penulis menguraikan sejarah masuknya tafsir dan perkembangannya di Andalusia.
Pasal satu,
penulis mengumpulkan sekitar 100 tokoh tafsir Andalusia semenjak dari
abad ketiga hingga abad kedelapan hijriyah, dilengkapi dengan biodata,
keistimewaan, dan karangan-karangan momentum dari tokoh-tokoh tafsir
tersebut yang kesemuanya penulis sajikan dalam bentuk priodik, yaitu
tersusun berdasarkan priode kehidupan mereka. Mulai dari tokoh tafsir
periode pertama Abderrahman bin Musa al-Houari (w. 228 H), hingga
priode terakhir diabad kedelapan hijriah, sebut saja tokohnya Abu Hayyan
al-Gharnathi al-Andalusie (w. 745 H).
Pada
pasal ini juga penulis memaparkan beberapa literatur tafsir yang
populer dan banyak berpengaruh dibarat dan timur islam hasil karya ulama
besar Andalusia, seperti Al-Muharir al-Wajiz karya Imam Ibn Athiyah (w. 541 H), Ahkam al-Qur'an karya Imam Abu Bakar Ibn al-Arabi (w. 543 H), Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an karya Imam al-Qurthubi (w. 671 H), dan Al-Bahr al-Mohith karya Abu Hayyan al-Andalusi (w. 745 H).
Dan
terakhir dipasal ini penulis berusaha mengumpulkan dari berbagai sumber
tentang referensi-referensi yang menjadi rujukan utama oleh para tokoh
mufassir Andalusia dalam menyusun kitab tafsirnya. Antara lain kitab
tafsir menjadi rujukan oleh mayoritas tokoh mufassir Andalusia adalah Jami' al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an karya
Mohamed bin Jarir at-Thabari (w. 310 H), yang merupakan tafsir
terpopuler dan at-Thabari disebut sebagai bapak tafsir sebaigamana juga
dikenal sebagai bapak sejarah.
Perlu
dicatat bahwa sekalipun ulama-ulama tafsir Andalusia merujuk dari
berbagai sumber dalam menyusun tafsirnya, tetapi mereka punya pandangan
khusus terhadap tafsir-tafsir rujukan tersebut dan tetap menjaga ciri
khas mereka.
Pasal dua,
Tentang metodologi ulama-ulama tafsir Andalusia dalam tafsirnya: Pada
umumnya ulama-ulama tafsir Andalusia berpedoman teguh dalam menetapkan
tafsirnya pada empat metode tafsir yang masyhur dikalangan ulama salaf,
atau tafsir bil-maatsur: (tafsir Qur'an dengan Qur'an, tafsir
Qur'an dengan Hadits, tafsir Qur'an dengan perkataan shahabat dan tafsir
Qur'an dengan perkataan tabi'in), dan mereka sangat konsisten dengan
metode-metode tersebut. Yang penulis jadikan sampel dari kekonsistenan
tokoh mufassir Andalusia pada kasus ini: Ibn Barjan (w. 536 H), Ibn
Athiyah (w. 541 H), Ibn al-Arabi (w. 543 H) dan al-Qurthubi (w. 671 H).
Disamping mereka konsisten dengan metode tafsir bil-maatsur seperti disebutkan diatas, mereka juga punya perhatian khusus tentang ilmu qiraat
tata-baca. Sebagaimana juga mempokuskan tafsirnya dibadang bahasa dan
juga bidang-bidang hukum, yang terakhir ini merupakan kebanyakan dan
ciri khas tafsir Andalusia.
Demikian juga ulama-ulama tafsir Andalusia punya pandangan khusus terhadap tafsir aqli dan tafsir israiliat dan selalu berusaha menjauhkan tafsirnya dari riwayat israiliat walaupun tidak sepenuhnya luput dari pengaruh israiliat tersebut.
BAB KETIGA,
merupakan bab terakhir dari disertasi ini, tentang kolaborasi antara
tafsir Andalusia dan pemikiran di Indonesia dan sejauh mana pengaruh
tokoh-tokoh tafsir Andalusia terhadap pemikiran di Indonesia -- yang
merupakan inti dari disertasi ini -- terdiri dari dari prolog, tiga
pasal dan beberapa pembahasan: Prolog penulis mendifinisikan kalimat atsar = pengaruh.
Pasal satu,
tentang pemikiran Islam: Sejarah singkat pemikiran Islam, definisinya,
sumber-sumbernya dan keistimewannya. Kemudian penulis mengangkat
pemikiran Islam di Indonesia, kondisi umat Islam di Indonesia secara
umum dan gerakan-gerakan pemikiran Islam di Indonesia, sebagai sampel
penulis bercerita tentang dua gerakan Islam yang paling berpengaruh
yaitu Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU).
Pasal dua,
Pemikiran Islam Indonesia terpengaruh dari ulama-ulama tafsir
Andalusia: Setelah menyelami pemikiran-pemikiran yang berkembang di
Indonesia lewat karya-karya tokoh pemikir yang berpengaruh di negeri
ini, dari jaman ke jaman hingga dewasa ini, penulis menyimpulkan banyak
sekali pokok pikiran yang perkembang di Indonesia mengadopsi dari tokoh
mufassir tertentu berasal dari negeri Andalusia, sebut saja misalnya
mufassir sufi Ibnu Arabi, bapak Wihdatul Wujud, dialah yang bertanggung jawab tentang munculnya filsafat wujudiyah.
Dan di tanah air filsafat tasawuf ini mendapat pengikut banyak dari
kalangan piemikir kawakan Indonesia, semisal Syekh Hamzah Fansuri (w.
1604 M) dan Syekh Syamsuddin Sumatreni (w. 1630 M), kedua tokoh – guru
dan murid -- ini dituding oleh masyarakat Aceh sebagai penganut ajaran Wihdatul Wujud-nya
Ibnu Arabi sehingga karangan-karangan mereka dimusnahkan dan dibakar
didepan masyarakat Aceh pada saat itu atas perintah Syekh Nuruddin
ar-Raniri, yang memegang mufti Aceh setelah Syekh Hamzah Fansuri wafat.
Dan di Aceh juga dikenal Syekh Abd. Rauf Fansuri Sinkel sebagai pengikut dan penda'wah getol ajaran wujudiyah ini. Tokoh terakhir ini juga dikenal sebagai bapak tafsir nusantara, dialah yang pertama kali menerjemah dan menafsirkan al-Qur'an kedalam bahasa Melayu, tafsirnya kemudian terkenal dengan "Turjuman al -Mustafid". Kita akan bahasa nanti secara khusus tentang tafsir ini.
Selain
pemikiran Indonesia terpengaruh dari filsafat dan tasawuf yang
bersumber dari tokoh tafsir Andalusia, sebagaimana penulis utarakan
secara implisit dipasal ini, pemikir Indonesia juga -- sekalipun
mayoritas penganut Mazhab Syafi'i -- banyak terpengaruh dari fiqhi dan
hukum-hukum bersumber dari ulama-ulama tafsir Andalusia, yang - nota
bene - bermazhab Maliki. Nama-nama besar seperti al-Qur'thubi, Ibnu
Athiyah, Ibnu Arabi, as-Syathibi, Qadi Eyadh dan tokoh besar tafsir
lainnya berasal dari Andalusia banyak mendominasi buku-buku fiqhi di
tanah air, sebagai sumber hukum, pentarjih, penguat, refrensi utama dan
seterusnya, cukup menjadi saksi betapa pendapat-pendapat ulama-ulama
tafsir Andalusia berpengaruh terhadap pemikiran fiqhi dan hukum-hukum
Islam di Indonesia.
Pasal tiga,
yang merupakan bagian terakhir dari disertasi ini, tentang pengaruh
tokoh-tokoh tafsir Andalusia terhadap mufassir-mufassir Indonesia:
Penulis mengawali bagian ini dengan memaparkan aliran-aliran tafsir yang
berkembang di Indonesia, tokoh-tokoh tafsir terkemuka dan priodisasi
perkembangan tafsir di tanah air serta sumber-sumber utama yang menjadi
rujukan para tokoh tafsir Indonesia dalam menyelesaikan buku tafsirnya.
Kemudian
penulis menelusuri bebagai universitas-universitas terkemuka -- dalam
dan luar negeri -- dan menjajaki penerbitan-penerbitan besar untuk
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan karya-karya mahasiswa dan
pemikir Indonesia tentang tokoh-tokoh tafsir Andalusia, dalam hal ini
penulis bagi kepada tiga kategori: Pertama, karya-karya
universitarian, setelah menjajaki berbagai universitas-univesitas
terkemuka -- dalam dan luar negeri -- yang banyak menerima mahasiswa
Indonesia belajar didalamnya, penulis berhasil meliput sekitar 10 karya
ilmiah mahasiswa Indonesia membahas tentang tafsir dan mufassir
Andalusia tertentu, diantaranya ada dua disertasi untuk program
Doktoral (s3), tiga tesis untuk program Magister (s2) dan sisanya untuk
progran Licence (s1), tersebar di empat universitas besar diluar
Indonesia dan enam di universitas-universitas besar terpencar di
wilayah Indonesia.
Kategori kedua,
terbitan-terbitan Indonesia tentang tafsir/ mufassir Andalusia, patut
dicatat, sepanjang pengamatan penulis menemukan sangat minim sekali
terbitan-terbitan di tanah air yang khusus menulis tentang tafsir/
mufassir Andalusia, sehingga penulis berkesimpulan bahwa kelangkaan ini
kemungkinan terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
kurangnya peneliti/ pakar tafsir Andalusia ditanah air, minimnya
referensi utama/ dokumen pendukung dan terpusatnya perhatian pemikir dan
peneliti Indonesia mempelajari tafsir Timur Islam – umumnya - dan
Indonesia - khususnya .
Walaupun
demikian bukanlah berarti tidak ada sama sekali terbitan karya anak
bangsa ini menyorot mufassir Andalusia dalam kajiaannya. Sebagai contoh
dapat kita baca karya seorang dosen perempuan di Universitas Islam
Negeri (UIN) Medan - Sumatera Utara, DR. Nur Asia Faqih Sultan Harahap[2],
dalam salah satu karyanya dia mengangkat mufassir sufi legendaris
Andalusia Ibnu Arabi (1165-1240 M). Kajiannya ini diberi judul asli: "Meraih Hakikat melalui Syariah: Telaah Pemikiran Syekh al-Akbar Ibn'Arabi"[3], dia menyimpulkan bahwa tokoh tafsir & sufi Andalusia Syekh Ibnu Arabi, selain masyhur dengan doktrin wihdah al-wujud-nya,
ia juga memiliki perhatian yang sangat besar terhadap isu dikotomi
antara syariat dan hakikat. Bahkan ia senantiasa menekankan pentingnya
mengamalkan syariat dengan benar seraya memahami dan menghayati tujuan
bathin dan hakikat yang dikandungnya.
Kategori ketiga,
tentang terjemah: sama dengan terbitan diatas, dibidang terjemah ini
juga minim sekali ditemukan literatur Andalusia diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia. Terjemahan-terjemahan yang ada – sepanjang
pengetahuan penulis – kebanyakan dilakukan oleh penerbitan-penerbitan
tertentu seperti yang dilaksanakan oleh Qalam Press dan Hikmah-Mizan Press,
adapun yang dilakukan oleh perorangan boleh dikatakan minim tapi tidak
berarti tidak ada sama sekali. Percetakan Hikmah misalnya telah
menerjemahkan tafsir Juz Amma karya Muhyiddin Ibnu Arabi kedalam bahasa
Indonesia, yaitu tafsir tergolong dalam kategori tafsir isyarat dimana
Ibnu Arabi sangat popular dengan motede tafsir ini. Cetakan pertama
dari terjemahan ini dikeluarkan tahun 2002, dengan tebal 307 halaman.
Penerbit Hikmah ini juga telah berupaya banyak menerjemahkan karya-karya Ibnu Arabi yang lain, misalnya: "Menakar Jiwa Yang Suci" hasil terjemahan dari buku Ibnu Arabi yang berjudul asli "Risalah Ruh al-Quds fi Muhasabah al-Nafs",
diterjemahkan dari bahasa Inggris bukan dari bahasa aslinya yang
berbahasa Arab, oleh DR. Ralph Austin – lulusan Universitas London dan
penelaah karya-karya Ibnu Arabi. Diterbitkan oleh Hikmah-Mizan Press
pada bulan Juni 2003 dengan tebal 272 halaman.
Dan dari penerbit yang sama telah mengeluargan juga terjemahan bab thaharah dari kitab Ibnu Arabi yang lain yaitu "Futuhat Makkiyah", yaitu kitab Ibnu Arabi yang terpopuler yang banyak berbicara tentang tasawuf.
Selain
Hikmah Press diatas yang telah banyak menterjemahkan karya-karya ulama
Andalusia, turut andil pula Qalam Press dalam aktivitas yang sama.
Penerbit buku terakhir ini telah menterjemahkan setidaknya 3 karya besar
tokoh tafsir Andalusia Ibnu Arabi, seperti penerbit sebelumnya, Qalam
Press ini juga mengalih bahasakan karya-karya tersebut dari bahasa
Inggris kebahasa Indonesia, seperti: "Hermeneutika al-Qur'an Ibnu al -'Araby", cetakan pertama terbit 1 Juli 2001, tebal 357 halaman, "Pengetahuan Spiritual Ibnu al-'Araby", terbit 1 Juli 2001, tebal 414 halaman dan "Tuhan Sejati dan Tuhan-tuhan Palsu",
terbit 1 Juli 2001, tebal 450 halaman. Ketiga kitab ini diterjemahkan
ke Indonesia dari versi Inggris oleh William C. Chittick – dari
Universitas New York - USA.
Dari
tiga kategori diatas dapat disimpulkan bahwa sekalipun terhitung minim
karya-karya cendekiawan Indonesia tentang tafsir dan tokoh-tokoh tafsir
Andalusia, bukanlah berarti cendekiawan tanah air tidak ada perhatian
sama sekali terhadap tafsir dan pakar tafsir Andalusia. Tapi dengan
adanya beberapa usaha dan terobosan-terobosan dari peneliti dan
cendekiawan-cendekiawan Indonesia mempelajari tokoh-tokoh besar tafsir
Andalusia seperti yang penulis paparkan dalam disertasi ini, cukuplah
menjadi indikasi betapa besar pengaruh tokoh-tokoh besar tafsir
Andalusia tersebut terhadap pemikiran di tanah air.
Pada
pasal terakhir ini pula penulis mencoba menelusiri pengaruh-pengaruh --
langsung maupun tidak langsung -- tokoh-tokoh tafsir Andalusia terhadap
mufassir-mufassir kawakan Indonesia lewat kitab-kitab tafsir karangan
mereka. Secara khusus penulis mencatat beberapa kasus pengaruh
tokoh-tokoh tafsir Andalusia, seperti: Al -Qurthubi, Ibnu Athiyah, Ibnu
al-Arabi dan lain-lain didalam kitab-kitab tafsir populer Indonesia
semisal: Tafsir al-Azhar karya Prof. Hamka, tafsir Murah Labib karya Syekh Nawawi Banten dan tafsir Maudhu'i atas pelbagai Persoalan Umat & tafsir al-Mishbah karya Prof. DR. Muhammad Quraish Shihab.
KHATIMAH DISERTASI :
Terdiri dari hasil kajian yang dipetik dari disertasi dan beberapa
usulan & recomendasi yang berkenaan dengan kemajuan dan pengembangan
kajian-kajian serupa dengan tema disertasi ini untuk kedepan.
SUPLEMEN DISRTASI :
Memuat indeks ayat-ayat Al Qur’an, hadits nabi, indeks tokoh-tokoh
tafsir Andalusia & Indonesia, indeks nama-nama tokoh yang tersebut
didalam disertasi, indeks manuskrip-manuskrip yang menjadi rujukan
disertasi, daftar referensi dan daftar isi disertasi.
PENUTUP :
Demikian
pengantar diskusi disertasi ini disampaikan semoga mendapat sambutan
dan do’a dari para pembaca yang budiman. Penulis yakin bahwa disertasi
ini tidak luput dari kekhilafan dan kekeliruan, maka barangsiapa yang
menemukan kekurangan atau kesalahan mohon segera diperbaiki,
sesungguhnya kesempurnaan itu hanya-lah pada zat Allah SWT.
Akhirnya,
penulis ucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada kedua promotor
disertasi ini, masing-masing: Prof. DR. Sidi Driss Khalifa -- Amied
Kuliah Ushuluddin dan ketua Majelis Ilmi Wilayah Tetouan -- dan Prof.
DR. Abdus Salam A. Gannuni -- Ketua Jurusan Metodologi Para Mufassir di
Barat Islam atas arahan dan bimbingan keduanya hingga selesai disertasi
ini. Dan kepada rekan-rekan mahasiswa Indonesia di negeri Ibnu Batuta
ini, atas kesediaanya membaca, memperbaiki, mengoreksi dan telah
memberikan masukan-masukan yang sangat berarti serta informasi yang
tambahan guna perbaikan disertasi ini untuk hadir lazimnya disertasi
ilmiyah yang layak disidangkan dan dipertanggung jawabkan didepan meja
persidangan ilmiyah di Iniversitas tertua di dunia, Universitas Al
Karaouiyinne. Semoga Allah SWT membalas jasa-jasa baik anda dengan
balasan setimpal disisi-Nya, amin.
Minallahil musta’an wa’alaihit tiklan.
Rabat, 04 Nop. 2006 M
CATATAN:
- [1] Catatan pengantar Diskusi Disertasi Departemen Keilmuan & SDI PPI Maroko, 14 Nop 2006.
- [2] Nurasiah Faqih Sutan Hrp dilahirkan pada 23 November 1968. Di menamatkan S2 pada Faculty of Islamic Studies McGill University, Montreal, Kanada, tahun 1998; sedangkan S1 diselesaikannya pada Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara, Medan, tahun 1992. Kini, dia sedang menempuh program S3 pada Jurusan Pemikiran Islam, Fakultas Pasca-Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sambil menjalani tugas tetapnya sebagai dosen pada Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara, Medan, Nurasiah terus melahirkan karya-karya intelektual dan akademik berupa tulisan, penelitian, dan terjemahan, antara lain: "Kekerasan terhadap Istri yang Bekerja di Bidang Akademik (Studi Kasus di Kota Medan)", LKIS, Yogyakarta, 2002 (diterbitkan juga pada Journal of Social Work, Departement of Social Work, McGill University, Montreal, Kanada, 2002); "Islamic Activism and the Reform of Islamic Civil Law in Islamic World", jurnal Analytuca Islamica, Fakultas Pasca-Sarjana, IAIN Sumatera Utara, Medan, 2003; "Bint Al-Syati's Point of View on the Position of Wive vis a vis Husband", Journal of Middle East Studies, McGill University, Montreal, Kanada, 1996.
- [3] Penerbit: Mizan Pustaka, cetakan I, 1 oktober 2005, tebal: 264 hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!