Rabu, Mei 29, 2013

BUDAYAWAAN D ZAWAWI IMRON MENGENAL GURUTTA AMBO DALLE:



Spiritualitas Gurutta Ambo Dalle Adalah “Ati Macinnong”

Oleh: Helmi Ali

Kata Budayawan D Zazawi Imron, dalam pidato pengantar acara dialog Nasional yang selenggarakan Alumni Pesantren DDI Kaballangang (25/5) lalu, spiritualitas - Almaghfuurulah – Gurutta Abdurrahman Ambo Dalle dasarnya adalah 'ati macinnong' (hati yang jernih - red). Ati macinnong yang membuat - Almaghfuurulah – bertindak secara total (menyebarkan ajaran dan nilai-nilai agama, membangun DDI, mempersiapkan kader-kadernya, mendidik murid-muridnya dan masyarakat) penuh dengan keihlasan, kerendahan hati, dan kasih sayang.



Akkininnawa madeceng (prasangka baik - red) juga memungkinkan beliau senantiasa berpikiran jernih. Maka, dengan Akkininnawa macinnong itu, tidak ada ruang dalam hati dan benak - Almaghfuurulah – untuk membenci, berpikiran buruk yang memungkinkan orang bertindak merugikan masyarakat, memfitnah, dan sebagainya. Itulah spiritualisme Ulul albab, yang merupakan sumber energy positif untuk berbuat dan bertindak. Itulah yang membuat - Almaghfuurulah – besar. Itulah 'Api' yang seharusnya terus-menerus menyala.

Maka pertanyaannya, kata Zawawi, apa kita hanya mengambil abunya atau apinya al-maghfuurulah; kalau kita hanya mengambil abunya, maka sesungguhnya almaghfuurulah telah meninggal ketika dikuburkan; tetapi kalau kita mengambilnya apinya, maka sesungguhnya almaghfuurulah hidup terus; hidup dalam dada kita , dalam hati kita, dalam diri kita. Ati macinnong membangun Akal sehat, dan membangun karakter.

Lebih lanjut, Kiai Zawawi (setelah mengamati, mempelajari dan merenungkan secara mendalam karya-karya Al-maghfuurulah Gurutta Abdurrahman Ambodalle), menyimpulkan bahwa al-maghfuurulah telah mempertemukan (di lain kesempatan dia menggunakan istilah 'sintesa') tradisi dengan modernitas. Zawawi mengatakan “Gurutta adalah kombinasi sempurna antara tradisi bugis dengan modernitas”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!