Perumpamaan-Live Alquran Yang Inspiratif
Perumpamaan-Live Alquran Yang Inspiratif
By: Med HattaAllah berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Terjemah Arti: “Perumpamaan orang-orang yang
mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah, dan sesungguhnya rumah yang paling lemah
adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (Alquran).
Perumpamaan-Live di atas bukan sekedar perbandingan belaka, tapi wahyu Allah SWT yang mengibaratkan seseorang yang mengambil penolong/pelindung selain Allah adalah bagaikan serangga laba-laba dan rumahnya yang rapuh itu...! Saking populernya perumpamaan yang satu ini sampai kalimat bahasa Arabnya diserap ke dalam kamus bahasa Indonesi: "كالعنكبوت = kal ankabut" (Arab), menjadi "kalangkabut" (Indonesia)...
By: Med Hatta
Allah berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Terjemah Arti: “Perumpamaan orang-orang yang
mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah, dan sesungguhnya rumah yang paling lemah
adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (Alquran).
Perumpamaan-Live di atas bukan sekedar perbandingan belaka, tapi wahyu Allah SWT yang mengibaratkan seseorang yang mengambil penolong/pelindung selain Allah adalah bagaikan serangga laba-laba dan rumahnya yang rapuh itu...! Saking populernya perumpamaan yang satu ini sampai kalimat bahasa Arabnya diserap ke dalam kamus bahasa Indonesi: "كالعنكبوت = kal ankabut" (Arab), menjadi "kalangkabut" (Indonesia)...
Kalangkabut dalam kamus bahasa Indonesia sendiri adalah ungkapan lumrah kita ucapkan untuk menyatakan suatu keadaan atau ekspresi rasa galau, mumet dan bingung tidak karuan karena terdesak atau terburu-buru melakukan sesuatu. Namun, sedikit sekali kita menyadari bahwa kalimat tersebut adalah berasal dari bahasa perumpamaan-Live Alquran sebagai serangga laba-laba dan rumahnya yang carut-marut....
Alquran dalam perumpamaan-Live ini menggambarkan rumah paling rapuh adalah rumah laba-laba karena dibuat secara acak-acakan, semraut tidak karuan. Diibaratkan orang yang mengambil perlindungan kepada selain Allah, maka tingkat keamanan dan potensi fitnahnya sangat rawan seperti berlindung dibalik rumah laba-laba yang terbuat dari air liur, transparan, terurai, melar dan gampang robek...
Bukan itu saja, adalah perilaku sadistis selalu terjadi di rumah laba-laba, betina laba-laba membunuh jantannya setelah terjadi pembuahan, dan proses pembuahan tersebut mereka lakukan di luar rumah. Setelah anak-anak laba-laba mulai besar mereka melakukan konspirasi membunuh induknya dan membuang jasadnya keluar dari rumah....
Sungguh bangunan laba-laba merupakan rumah yang amat aneh, bahkan pantas disebut sebagai rumah yang paling buruk sejagad raya secara mutlak. Kita ada pembahasan khusus tentang laba-laba pada buku Perumpamaan-Live Alquran Yang Inspiratif ini pada saatnya nanti...
Rumah “kalangkabut” milik laba-laba di atas hanya-lah satu dari Perumpamaan-Live alQuran yang mencakup semua
objek perumpamaan-live (langsung), multi dimensi yang spektakuler serta selalu menginspirasi di dalam ayat-ayat Alquran. Seperti perumpamaan-perumpamaan:
**(Perumpuan ibarat ladang; menyulam kain lalu menguraikannya kembali; tali besar pengikat kapal masuk kelobang jarum;
anjing yang selalu menjulurkan lidahnya; perbandingan kecepatan cahaya;
menggenggam langit dan bumi sebagi gaya gravitasi; pohon mengeluarkan sinar
laser yang menembus; cahaya menenggelamkan gunung; gunung melayang di atas
udara; surga seluas bumi dan langit; perumpamaan-Live yang nampak "remeh temeh" seperti penciptaan
lalat dan nyamuk. Serta lain sebagainya yang akan menjadi kajian khusus buku
ini. (Lihat: Daftar Isi).
Sosiologi
PerumpamaanLive di Dalam Alquran
AlQuran sebagai pedoman hidup dan
sumber petunjuk telah meliputi semua objek perumpamaan dan ibarat, agar supaya
manusia mudah memahami hidayah AlQuran, mengerti tujuan hidup dan mengenal
alam semesta disekitarnya. Dan sekaligus menjadi bukti autentik atas kebenaran
dan mukjizat AlQuran. Allah berfirma:
وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ
لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَTerjemah Arti:
"dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka
berfikir.” (QS: 59: 21);
وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا
الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (٢٧)Terjemah Arti:
"Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam al-Quran ini setiap
macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran” (QS: 39: 27).
Kalangkabut dalam kamus bahasa Indonesia sendiri adalah ungkapan lumrah kita ucapkan untuk menyatakan suatu keadaan atau ekspresi rasa galau, mumet dan bingung tidak karuan karena terdesak atau terburu-buru melakukan sesuatu. Namun, sedikit sekali kita menyadari bahwa kalimat tersebut adalah berasal dari bahasa perumpamaan-Live Alquran sebagai serangga laba-laba dan rumahnya yang carut-marut....
Alquran dalam perumpamaan-Live ini menggambarkan rumah paling rapuh adalah rumah laba-laba karena dibuat secara acak-acakan, semraut tidak karuan. Diibaratkan orang yang mengambil perlindungan kepada selain Allah, maka tingkat keamanan dan potensi fitnahnya sangat rawan seperti berlindung dibalik rumah laba-laba yang terbuat dari air liur, transparan, terurai, melar dan gampang robek...
Bukan itu saja, adalah perilaku sadistis selalu terjadi di rumah laba-laba, betina laba-laba membunuh jantannya setelah terjadi pembuahan, dan proses pembuahan tersebut mereka lakukan di luar rumah. Setelah anak-anak laba-laba mulai besar mereka melakukan konspirasi membunuh induknya dan membuang jasadnya keluar dari rumah....
Sungguh bangunan laba-laba merupakan rumah yang amat aneh, bahkan pantas disebut sebagai rumah yang paling buruk sejagad raya secara mutlak. Kita ada pembahasan khusus tentang laba-laba pada buku Perumpamaan-Live Alquran Yang Inspiratif ini pada saatnya nanti...
Rumah “kalangkabut” milik laba-laba di atas hanya-lah satu dari Perumpamaan-Live alQuran yang mencakup semua
objek perumpamaan-live (langsung), multi dimensi yang spektakuler serta selalu menginspirasi di dalam ayat-ayat Alquran. Seperti perumpamaan-perumpamaan:
**(Perumpuan ibarat ladang; menyulam kain lalu menguraikannya kembali; tali besar pengikat kapal masuk kelobang jarum;
anjing yang selalu menjulurkan lidahnya; perbandingan kecepatan cahaya;
menggenggam langit dan bumi sebagi gaya gravitasi; pohon mengeluarkan sinar
laser yang menembus; cahaya menenggelamkan gunung; gunung melayang di atas
udara; surga seluas bumi dan langit; perumpamaan-Live yang nampak "remeh temeh" seperti penciptaan
lalat dan nyamuk. Serta lain sebagainya yang akan menjadi kajian khusus buku
ini. (Lihat: Daftar Isi).
Sosiologi
PerumpamaanLive di Dalam Alquran
AlQuran sebagai pedoman hidup dan
sumber petunjuk telah meliputi semua objek perumpamaan dan ibarat, agar supaya
manusia mudah memahami hidayah AlQuran, mengerti tujuan hidup dan mengenal
alam semesta disekitarnya. Dan sekaligus menjadi bukti autentik atas kebenaran
dan mukjizat AlQuran. Allah berfirma:
وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ
لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemah Arti:
"dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka
berfikir.” (QS: 59: 21);
وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا
الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (٢٧)
Terjemah Arti:
"Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam al-Quran ini setiap
macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran” (QS: 39: 27).
Kalimat (المثل) “al-Matsal” atau perumpamaan pada ayat di atas, menurut
beberapa kamus bahasa Arab populer seperti “Lisanul Arab” mengartikannya
kepada berbagai macam definisi berbeda-beda: serupa, sejenis, ibarat dan segala
sesuatu yang dijadikan konversi (perbandingan) setara bagi sesuatu yang lain,
dan lain sebagainya. Menurut al-Fairuz Abadi, “al-Mitslu”: yaitu “as-syibhu”
(serupa), plural “amtsaal”... Kemudian disimpulkan oleh Ibn Faris: Bahwa
semua pengertian-pengertian itu kembali kepada satu definisi, yaitu
perbandingan atau perumpamaan.
Nabi Muhammad SAW menjelaskan pentingnya
perumpamaan al-Quran, dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Abu
Hurairah ra, nabi bersabda: “Sesungguhnya al-Quran itu diturunkan atas lima
dimensi: Halal – haram – muhkam – mutasyabih – perumpamaan; maka
realisasikanlah yang halal, tinggalkan yang haram, ikuti petunjuk ayat muhkam,
percaya kepada yang mutasyabih, dan renungkanlah segala perumpamaan-perumpamaan
al-Quran”.
Ibn Qayyim al-Jouzi (w. 751 H)
menegaskan: Bahwa Allah dan rasul-Nya telah membuat perumpamaan-perumpamaan
kepada umat manusia untuk mendekatkan kepada sasaran, menjelaskan definisi dan
menyambungkannya ke otak para pendengar, serta merefleksikannya ke dalam
jiwanya dengan media perumpamaan langsung yang digambarkannya. Dengan demikian
dapat mendekatkan kepada logika dan pemahaman, mengaktualisasikan kepadaya
dengan mendatangkan bandingannya, karena jiwa manusia lebih peka dengan
perbandingan dan penyerupaan, sebaliknya akan bingung kalang kabut kepada
sesuatu yang aneh, ganjil dan tanpa ada bandingan.
Maka dengan adanya perumpamaan dapat
membuat jiwa jadi tenteram, cepat menerka arti hukum dan merefleksikannya dengan
apa yang telah dicontohkannya, ini adalah hal sangat lumrah tidak seorangpun
dapat mengingkarinya. Setiap perumpamaan menjadikan definisi lebih terang dan
jelas, oleh karena itu perumpamaan adalah penjelasan arti yang dimaksudkan,
yaitu merupakan keistimewaan akal dan spesialisasinya. (Lihat: A’laamul
Muwaqqi’in: 1/291).
Sedangkan az-Zarkasyi mengomentari:
“Allah membuat perumpamaan dalam al-Quran untuk menjelaskan maksud yang tidak
nampak, karena tujuan dari pada perumpamaan adalah memberikan gambaran langsung
yang tersembunyi dengan visual live multi-dimensi, begitu juga bukti-bukti
autentik bagi yang gaib...” (Lihat: al-Burhan fi Ulumil Quran: 1/488).
<<<===[I]•TERKAIT•[01]===>>>
KAJIAN SELANJUTNYA : KAJIAN SEBELUMNYA ;(I) Daftar Isi.
Kalimat (المثل) “al-Matsal” atau perumpamaan pada ayat di atas, menurut
beberapa kamus bahasa Arab populer seperti “Lisanul Arab” mengartikannya
kepada berbagai macam definisi berbeda-beda: serupa, sejenis, ibarat dan segala
sesuatu yang dijadikan konversi (perbandingan) setara bagi sesuatu yang lain,
dan lain sebagainya. Menurut al-Fairuz Abadi, “al-Mitslu”: yaitu “as-syibhu”
(serupa), plural “amtsaal”... Kemudian disimpulkan oleh Ibn Faris: Bahwa
semua pengertian-pengertian itu kembali kepada satu definisi, yaitu
perbandingan atau perumpamaan.
Nabi Muhammad SAW menjelaskan pentingnya
perumpamaan al-Quran, dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Abu
Hurairah ra, nabi bersabda: “Sesungguhnya al-Quran itu diturunkan atas lima
dimensi: Halal – haram – muhkam – mutasyabih – perumpamaan; maka
realisasikanlah yang halal, tinggalkan yang haram, ikuti petunjuk ayat muhkam,
percaya kepada yang mutasyabih, dan renungkanlah segala perumpamaan-perumpamaan
al-Quran”.
Ibn Qayyim al-Jouzi (w. 751 H)
menegaskan: Bahwa Allah dan rasul-Nya telah membuat perumpamaan-perumpamaan
kepada umat manusia untuk mendekatkan kepada sasaran, menjelaskan definisi dan
menyambungkannya ke otak para pendengar, serta merefleksikannya ke dalam
jiwanya dengan media perumpamaan langsung yang digambarkannya. Dengan demikian
dapat mendekatkan kepada logika dan pemahaman, mengaktualisasikan kepadaya
dengan mendatangkan bandingannya, karena jiwa manusia lebih peka dengan
perbandingan dan penyerupaan, sebaliknya akan bingung kalang kabut kepada
sesuatu yang aneh, ganjil dan tanpa ada bandingan.
Maka dengan adanya perumpamaan dapat
membuat jiwa jadi tenteram, cepat menerka arti hukum dan merefleksikannya dengan
apa yang telah dicontohkannya, ini adalah hal sangat lumrah tidak seorangpun
dapat mengingkarinya. Setiap perumpamaan menjadikan definisi lebih terang dan
jelas, oleh karena itu perumpamaan adalah penjelasan arti yang dimaksudkan,
yaitu merupakan keistimewaan akal dan spesialisasinya. (Lihat: A’laamul
Muwaqqi’in: 1/291).
Sedangkan az-Zarkasyi mengomentari:
“Allah membuat perumpamaan dalam al-Quran untuk menjelaskan maksud yang tidak
nampak, karena tujuan dari pada perumpamaan adalah memberikan gambaran langsung
yang tersembunyi dengan visual live multi-dimensi, begitu juga bukti-bukti
autentik bagi yang gaib...” (Lihat: al-Burhan fi Ulumil Quran: 1/488).
<<<===[I]•TERKAIT•[01]===>>>
KAJIAN SELANJUTNYA :
KAJIAN SEBELUMNYA ;
(I) Daftar Isi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!