Rabu, Oktober 23, 2013

LE DERNIER TOUR:



Tour Panjang Kepenghujung Dunia


SUATU pagi yang cerah sebuah keluarga terbilang haromonis (bapak – ibu - anak), mereka bertiga pergi tour advantured ketempat-tempat baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Bapak yang menyetir mobil keluarga yang mereka tumpangi, sang istri yang cantik duduk disampingnya, dan anak yang pintar mengambil posis di job belakang yang agak lapang.

Di tengah perjalanan mereka di stop oleh sosok mengaku sebagai sang harta yang selama ini digandrungi manusia, maka tanpa pikir panjang, dengan hati sangat senang dan langsung saja mereka bersepakat menerima dan menumpangkan sang sosok itu, karena menurut mereka sangat dibutuhkannya selamanya, dengan harta mereka kaya raya bisa beli segala-galanya yang mereka inginkan, pergi pesiar ke mana sampai penghujung dunia yang mereka impikan, membangun istana besar semegah mereka bayangkan, dan dengan harta menurutnya mereka hidup kekal berbahagia dan lain-lain yang dibutuhkan di dunia dengan uang. Maka semakin senanglah mereka dalam perjalanannya ditemani sang harta;

Mereka melanjutkan tournya sampai akhirnya di stop lagi sosok lain yang mengaku sebagai tokoh jabatan dan pangkat, maka semakin giranglah mereka karena hampir semua faktor kesempurnaan yang diperebutkan oleh manusia kini silih berganti menghampiri hidupnya, dan seperti sebelumnya, tanpa berpikir panjang hanya diskusi ringan saja mereka langsung sepakat menumpangkan lagi besamanya si jabatan tadi, karena menurutnya yang terakhir ini mereka bisa menancapkan kekuasaan kepada siapa saja yang dikehendaki, memerintah dan menindak siapa saja yang berada di bawah tangannya. Dan ditambah dengan si harta datang pertama, maka praktislah mereka merasa paling kaya raya dan paling berkuasa di dunia ini.

Dengan demikian, menurutnya mereka sudah sangat sempurna hidupnya dan telah memiliki segala-galanya yang dibutuhkan manusia se-alam jagad,,, Maka ketika di stop lagi ketiga kalinya di jalan oleh sosok yang lain mereka hanya cuek-cuek saja, apalagi setelah mengetahui bahwa yang mencegat terakhir itu adalah pigure bernama 'agama', maka setelah mereka diskusi pendek antara bapak – ibu dan anak, lalu dengan sedikit berbasa-basi mereka menolok agama tadi, karena menurutnya itu tidak perlu lagi ada dalam hidup mereka, agama baginya hanya akan merepotkan saja, memberat-berati hidup dengan sesuatu yang tidak penting,,,

Agama akan memaksa mereka bersembahyang, berpuasa, mengeluarkan uang yang tidak perlu karena bayar zakat, mengenakan jilbab dan busana-busana yang cukup merepotkan buat ibu-ibu, dan lain-lain.

Jadi mereka sepakat dengan tegas tidak menerima dan tidak menumpangkan si agama ikut bersamanya, karena akan menjadi penghambat saja, tidak boleh bersenang-senang di kasino-lah, tidak boleh pesta-pesta danca, dan tidak boleh pesta ekstasi dan miras, serta kesenangan-kesenangan dunia modern lainnya,,, tetapi meskipun demikian, mereka masih sopan menolaknya dengan cara halus mengatakan nanti deh lain kali saja kami kembali lagi mengambimu kalau kami membutuhkanmu. Dan mereka tancap gas melanjutkan tournya dengan perasaan riang gembira dan puas sekali,,,,

NAMUN, di dalam suasana puncak kebahagiaan seperti itu, bapak, ibu dan anak sangat membanggakan di antara mereka, mereka sudah merasa saja bahwa dunia ini hanya milik mereka bertiga,,, dan, tak dinyana tiba-tiba mobil mereka diberhentikan oleh sekelompok petugas swiping di jalan raya,,,, kini mobil mereka sudah ditahan petugas lalu lintas, selanjutnya sang bapak disuruh keluar dari mobilnya dan pergi menghadap ke posko pemeriksaan,,, Petugas menanyakan tentang agamanya, si bapak bingung dan mejawab ia tidak kami bawa pak, tadi barusan si agama itu ada dijalan menyetop mobil tapi kami buru-buru sakali dan janji akan kembali mengambilnya jika kami membutuhkannya. Si bapak masih melanjutkan bahwa jika si agama itu memang dibutuhkan sekarang kami bisa kembali menjemputnya untuk dibawa kemari, bagaimana pak? (tanya sang bapak),,

Kata petugas, kamu sekarang kami tahan di sini dan tidak kesempatan kedua untuk kembali mengambil barang yang tertinggal, serta kamu tidak akan pernah pergi-pergi lagi bersama istri tercintamu, anak kesayanganmu, harta benda dan pangkat serta jabatan kebanggaanmu itu,,,,

(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia); agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan (QS: 23: 99-100).

KINI, sadarlah sang bapak bahwa ia sekarang sedang berada di pintu kematian dan ia kini masih berdalih bahwa keluarganya (anak dan isteri), harta benda dan jabatannya apakah tidak bisa menjadi jaminan agar hidupnya bisa dikembalikan sesaat saja untuk sekedar sujud dan istighfar?

Kata polisi (petugas pencabut nyawa), itu semua tidak ada lagi manfaat dan mudharatnya bagimu sekarang, mereka akan pergi meninggalkanmu sendirian di tempat ini,,,

MAKA dengan perasaan menyesal tak kepang tanggung, si bapak bersedih sejadi-jadinya, matanya sembab berbinar-binar, karena ia telah menghadapi kematian sesungguhnya sebelum ia mepersiapkan bekal agama,,,,, Ia perlahan membalikan badan menengok mobilnya, ia tertegun dan kecewa sangat dalam, sang isteri kini telah mengambil alih setir yang tadi dikemudikannya dengan perasaan senang,,, dan langsung menancapkan gas memacu mobil sekencang-kencangnya bersama putra, harta dan sisa jabatannya meninggalkannya sendiri dan tanpa menengok lagi ke belakakan utuk sekedar melambai GOOD BY,,,,

#EMPAT hal akan menyertaimu Ke kubur, pulang #TIGA dan tinggal bersamamu hanya #SATU, yaitu #AGAMA
#UMUR manusia hanya antara #azan dan #iqamat; Ketika bayi #lahir nabi printahkan untuk di azan pada telinga kanan, dan iqamat di kiri, serta tidak ada #shalat.
Ketika manusia
#wafat nabi printahkn di #shalati saja tidak ada #azan dan #igamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!