Tour Panjang Kepenghujung Dunia
SUATU pagi yang cerah sebuah keluarga
terbilang haromonis (bapak – ibu - anak), mereka bertiga pergi tour advantured ketempat-tempat
baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Bapak yang menyetir mobil
keluarga yang mereka tumpangi, sang istri yang cantik duduk disampingnya, dan
anak yang pintar mengambil posis di job belakang yang agak lapang.
Di tengah perjalanan mereka di stop
oleh sosok mengaku sebagai sang harta yang selama ini digandrungi manusia, maka
tanpa pikir panjang, dengan hati sangat senang dan langsung saja mereka bersepakat
menerima dan menumpangkan sang sosok itu, karena menurut mereka sangat dibutuhkannya
selamanya, dengan harta mereka kaya raya bisa beli segala-galanya yang mereka
inginkan, pergi pesiar ke mana sampai penghujung dunia yang mereka impikan,
membangun istana besar semegah mereka bayangkan, dan dengan harta menurutnya
mereka hidup kekal berbahagia dan lain-lain yang dibutuhkan di dunia dengan
uang. Maka semakin senanglah mereka dalam perjalanannya ditemani sang harta;
Mereka melanjutkan tournya sampai akhirnya di stop lagi
sosok lain yang mengaku sebagai tokoh jabatan dan pangkat, maka semakin
giranglah mereka karena hampir semua faktor kesempurnaan yang diperebutkan oleh
manusia kini silih berganti menghampiri hidupnya, dan seperti sebelumnya, tanpa
berpikir panjang hanya diskusi ringan saja mereka langsung sepakat menumpangkan
lagi besamanya si jabatan tadi, karena menurutnya yang terakhir ini mereka bisa
menancapkan kekuasaan kepada siapa saja yang dikehendaki, memerintah dan
menindak siapa saja yang berada di bawah tangannya. Dan ditambah dengan si
harta datang pertama, maka praktislah mereka merasa paling kaya raya dan paling
berkuasa di dunia ini.
Dengan demikian, menurutnya mereka sudah sangat sempurna
hidupnya dan telah memiliki segala-galanya yang dibutuhkan manusia se-alam
jagad,,, Maka ketika di stop lagi ketiga kalinya di jalan oleh sosok yang lain
mereka hanya cuek-cuek saja, apalagi setelah mengetahui bahwa yang mencegat terakhir
itu adalah pigure bernama 'agama', maka setelah mereka diskusi pendek antara
bapak – ibu dan anak, lalu dengan sedikit berbasa-basi mereka menolok agama
tadi, karena menurutnya itu tidak perlu lagi ada dalam hidup mereka, agama baginya
hanya akan merepotkan saja, memberat-berati hidup dengan sesuatu yang tidak
penting,,,
Agama akan memaksa mereka bersembahyang, berpuasa, mengeluarkan
uang yang tidak perlu karena bayar zakat, mengenakan jilbab dan busana-busana
yang cukup merepotkan buat ibu-ibu, dan lain-lain.
Jadi mereka sepakat dengan tegas tidak menerima dan tidak
menumpangkan si agama ikut bersamanya, karena akan menjadi penghambat saja,
tidak boleh bersenang-senang di kasino-lah, tidak boleh pesta-pesta danca, dan
tidak boleh pesta ekstasi dan miras, serta kesenangan-kesenangan dunia modern
lainnya,,, tetapi meskipun demikian, mereka masih sopan menolaknya dengan cara
halus mengatakan nanti deh lain kali saja kami kembali lagi mengambimu kalau
kami membutuhkanmu. Dan mereka tancap gas melanjutkan tournya dengan perasaan riang
gembira dan puas sekali,,,,
NAMUN, di dalam suasana puncak kebahagiaan seperti itu,
bapak, ibu dan anak sangat membanggakan di antara mereka, mereka sudah merasa
saja bahwa dunia ini hanya milik mereka bertiga,,, dan, tak dinyana tiba-tiba
mobil mereka diberhentikan oleh sekelompok petugas swiping di jalan raya,,,,
kini mobil mereka sudah ditahan petugas lalu lintas, selanjutnya sang bapak disuruh
keluar dari mobilnya dan pergi menghadap ke posko pemeriksaan,,, Petugas
menanyakan tentang agamanya, si bapak bingung dan mejawab ia tidak kami bawa pak,
tadi barusan si agama itu ada dijalan menyetop mobil tapi kami buru-buru sakali
dan janji akan kembali mengambilnya jika kami membutuhkannya. Si bapak masih
melanjutkan bahwa jika si agama itu memang dibutuhkan sekarang kami bisa
kembali menjemputnya untuk dibawa kemari, bagaimana pak? (tanya sang bapak),,
Kata petugas, kamu sekarang kami tahan di sini dan tidak kesempatan
kedua untuk kembali mengambil barang yang tertinggal, serta kamu tidak akan pernah
pergi-pergi lagi bersama istri tercintamu, anak kesayanganmu, harta benda dan
pangkat serta jabatan kebanggaanmu itu,,,,
(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia); agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan (QS: 23: 99-100).
KINI, sadarlah sang bapak bahwa ia sekarang sedang berada
di pintu kematian dan ia kini masih berdalih bahwa keluarganya (anak dan
isteri), harta benda dan jabatannya apakah tidak bisa menjadi jaminan agar
hidupnya bisa dikembalikan sesaat saja untuk sekedar sujud dan istighfar?
Kata
polisi (petugas pencabut nyawa), itu semua tidak ada lagi manfaat
dan mudharatnya bagimu
sekarang, mereka akan pergi meninggalkanmu sendirian di tempat ini,,,
MAKA dengan perasaan menyesal tak kepang tanggung, si
bapak bersedih sejadi-jadinya, matanya sembab berbinar-binar, karena ia telah
menghadapi kematian sesungguhnya sebelum ia mepersiapkan bekal agama,,,,, Ia
perlahan membalikan badan menengok mobilnya, ia tertegun dan kecewa sangat
dalam, sang isteri kini telah mengambil alih setir yang tadi dikemudikannya
dengan perasaan senang,,, dan langsung menancapkan gas memacu mobil
sekencang-kencangnya bersama putra, harta dan sisa jabatannya meninggalkannya
sendiri dan tanpa menengok lagi ke belakakan utuk sekedar melambai GOOD BY,,,,
#EMPAT hal akan menyertaimu Ke kubur, pulang #TIGA dan tinggal bersamamu hanya #SATU, yaitu #AGAMA
#UMUR manusia hanya antara #azan dan #iqamat; Ketika bayi #lahir nabi printahkan untuk di azan pada telinga kanan, dan iqamat di kiri, serta tidak ada #shalat.#EMPAT hal akan menyertaimu Ke kubur, pulang #TIGA dan tinggal bersamamu hanya #SATU, yaitu #AGAMA
Ketika manusia #wafat nabi printahkn di #shalati saja tidak ada #azan dan #igamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!