PADA TEMPO DOELOE dikenal sebuah
negeri yang sangat subur, dipenuhi oleh kedamaian dan ketentraman,
masyarakatnya makmur, serta didukung oleh pemerintahan yang bersih dan pemimpin
yang adil.
Meski rakyatnya tersusun dari berbagai jenis dan multikarakter, tetapi mereka diatur oleh undang-undang yang berlaku ketat, dihormati dan segala sesuatu yang berhungan dengan pemerintahan dan rakyat ditata dengan serapih mungkin, hingga makanan resmi negara pun ditetapkan secara merata.
Negeri tersebut adalah Royaum Du
Rimba (Kerajaan Rimba), dipimpin Raja Singa. Sang Raja Singa yang bijaksana ini
memerintahkan semua penduduk hanya memakan dari nabati dan produk-produknya
saja. Tidak boleh saling memakan antar sesama warga dari jenis apapun.
Suatu hari kerajaan digemparkan oleh sebuah insiden - sebenarnya - sepele, tetapi akibatnya fatal sampai perlahan-lahan telah meruntuhkan sendi-sendi kedaulatan kerajaan, bahkan berujung pada perpecahan yang tidak dapat dihindari.
Ketika itu disebutkan dua tokoh yang memiliki massa besar terlibat dalam perdebatan sengit tentang suatu hal yang tidak berunjung pangkal karena masing-masing mempertahankan pendiriaannya. Tokoh pertama, Mr. KELEDAI mengklaim bahwa DAUN TEBU ITU BERWARNA KUNING, sedangkan tokoh kedua Mr. SERIGALA meyakini bahwa DAUN TEBU BERWARNA HIJAU.
Perseteruan semakin memanas,
masing-masing mempertahankan argumentasinya. Dan nyaris saja terjadi
tertumpahan darah kalau tidak segera dilerai dan keduanya terpaksa harus
diseret ke meja hijau.
Dipengadilan tinggi kerajaan kedua
belah pihak yang bersengketa diperhadapkan disertai pengacara masing-masing dan
saksi-saksi. Persidangan dipadati oleh pengunjung yang penasaran, dan sidang
perkara itupun dipimpin langsung oleh hakim tertinggi kerajaan, panglima
tertinggi, raja diraja Baginda yang dipertuan agung King SINGA.
Persidangan berlangsung sangat alot karena tidak ada satu pihakpun yang mau mengalah. Sehingga akhirnya hakim besar harus mengambil keputusan tegas berdasarkan ketentuan undang-undang yang berlaku. Para hadirin antusias ingin mendengarkan keputusan terakhir dari hakim tinggi sekaligus raja besar King SINGA. Keputusan akhirnya diumumkan, tetapi ponis kali ini justru menimbulkan kontroversi dan membuat kecewa banyak kalangan.
Hakim memutuskan ponis kurungan 2 bulan penjara bagi pihak SERIGALA, dan ponis bebas tanpa syarat bagi pihak KELEDAI.
Tentu saja SERIGALA protes dan mengatakan: Wahai yang mulia Raja SINGA, kenapa saya dihukum padahal saya tidak bersalah, semua bukti-bukti mendukung kebenaran alasan saya bahwa memang daun tebu itu berwarna hijau, lalu dimana letak kesalahan saya?
Raja menjawab: memang keterangan kamu benar, tetapi satu-satunya kesalahan kamu yang paling memberatkan adalah karena kamu BERDEBAT DENGAN KELEDAI YANG BODOH. Cari lawan debat dengan yang sepadan denganmu.
HIKMAH :
- Hindari berdebat dengan orang yang tidak memiliki wawasan tentang suatu permasalahan.
- Jangan berdebat dengan orang yang panatik, baik golongan, ras, dan politik. Dan termasuk juga orang ambisius rakus.
- Hindari dan jangan sama sema sekali berdebat dengan orang BODOH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!