ADALAH Imam Al Hassan Bashri dan Ibn Sirien
(Pakar ta'bir mimpi legendaris dunia) di antara keduanya terjadi
"persaingan" terselubung dan masing-masing merasa JAIM. Jika ada
orang yang menyebut nama Ibn Sirien dihadapan Al Hassan Bashri ia langsung
menyelanya, mengatakan: Tidak usah membicarakan tentang anak tukang sulam itu
di sini. Yang dimaksudnya adalah Ibnu Sirien karena profesi keluarganya adalah
tukang jahit.
PADA suatu malam Al Hassan Bashri bermimpi melihat
dirinya seakan-akan dalam keadaan telanjang berdiri di sisi tong sampah sambil
memukul-mukul dengan sebuah tongkat kayu. Maka meskipun ia seorang alim tetap
saja terpengaruh dengan mimpinya yang aneh itu.
(Lihat: Sambungan)
(Lihat: Sambungan)
Keesokan harinya Al Hassan Bashri mengutus salah
seorang muridnya datang ke majelis Ibnu Sirien untuk menanyakan ta'bir mimpi
itu tapi merahasiakan identitas orang bermimpi. Namun Ibnu Sirien sangat cerdik
dan mengetahui masalah itu, dan mengatakan pada pembawa berita:
Pulanglah! Dan katakan kepada pemilik mimpi bahwa
tidak usah menanyakannya pada anak tukang sulam!
Setelah pesan tersebut sampai kepada Al Hassan
Bashri, ia bergegas mendatangi langsung majelis Ibnu Sirien. Dan Ibnu Sirien
pun berdiri menyambutnya dengan penuh kehangatan sambil cipika cipiki dan duduk
bersama saling menghormati.
PADA, setelah berbasah-basih panjang lebar layaknya
dua tokoh yang dihormati publik, Al Hassan Bashri mulai menceritakan mimpinya
seperti diceritakan di atas dan mengatakan: sungguh mimpiku ini telah
mengganggu mudku, maka mohon jelaskan apakah maksudnya itu wahai Abu Bakar
(nama panggilan masyhur Ibnu Sirien).
Ibnu Sirien mengatakan: Jangan khawatir, karena:
"telanjang" dalam mimpi itu tidak lain adalah ke-sexy-an dunia dan
kamu tidak termasuk orang yang mengejarnya; adapun "tong sampah" adalah
dunia ini sendiri dan kamu lebih mengetahui hakikatnya; Dan "tongkat"
itu adalah hikmah yang telah engkau ajarkan kepada manusia selama ini.
Al Hassan Bashri kembali bertanya (penasaran):
Bagaimana engkau mengetahui sebelumnya bahwa ini adalah mimpi aku?
He He He,,, (sambil tersenyum) Ibu Sirien menjawab:
Ya, pasti taulah,,, karena yang pantas melihat mimpi seperti ini hanyalah anda!
H I K M A H :
Kompetisi dua orang celebriti tidak mesti harus
saling memenangkan, kalau pun memang ada yang harus menang maka Al Hassan
Bashri dan Ibnu Sirien lah champion bersama.
Keduanya dengan ketaqwaan dan keshalehan mereka
meskipun merasa ada persaingan populeratis dan masing-masiang merasa
jaim satu sama lain, tetapi mereka tetap saling menghormati, keduanya saling mengagumi
keutamaan masing-masing, serta tidak mengingkari ketinggian ilmu di antara
mereka.
Tidaklah Al Hassan Bashri mendatangi majelis Ibnu
Sirien kecuali ia mengetahui kepakarannya dibidangnya, begitu juga Ibnu Sirien
sangat mudah mengetahui mimpi itu berasal dari Al Hassan Bashri karena mengenal
ketaqwaan dan keshalehannya.
OLEH karena itu bila merasa ada nada-nada persaingan
yang mendekat, maka janganlah terjebak oleh ego Iblis ketika mengataka: "Aku
lebih mulia daripadanya (Adam)". Tatapi hendaklah meneladani ketawadhuan Musa as ketika berucap: "Saudaraku Harun lebih fasih dariku".
Kemudian, adalah bagian dari karakter orang bijak
ialah memilih mendiamkan yang tidak penting untuk meminimalisir perbedaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!