Sabtu, Februari 17, 2018

KOMPETISI DAN SPORTIFITAS

ADALAH Imam Al Hassan Bashri dan Ibn Sirien (Pakar ta'bir mimpi legendaris dunia) di antara keduanya terjadi "persaingan" terselubung dan masing-masing merasa JAIM. Jika ada orang yang menyebut nama Ibn Sirien dihadapan Al Hassan Bashri ia langsung menyelanya, mengatakan: Tidak usah membicarakan tentang anak tukang sulam itu di sini. Yang dimaksudnya adalah Ibnu Sirien karena profesi keluarganya adalah tukang jahit. 

PADA suatu malam Al Hassan Bashri bermimpi melihat dirinya seakan-akan dalam keadaan telanjang berdiri di sisi tong sampah sambil memukul-mukul dengan sebuah tongkat kayu. Maka meskipun ia seorang alim tetap saja terpengaruh dengan mimpinya yang aneh itu. 

(Lihat: Sambungan)

0
Keesokan harinya Al Hassan Bashri mengutus salah seorang muridnya datang ke majelis Ibnu Sirien untuk menanyakan ta'bir mimpi itu tapi merahasiakan identitas orang bermimpi. Namun Ibnu Sirien sangat cerdik dan mengetahui masalah itu, dan mengatakan pada pembawa berita: 

Pulanglah! Dan katakan kepada pemilik mimpi bahwa tidak usah menanyakannya pada anak tukang sulam!

Setelah pesan tersebut sampai kepada Al Hassan Bashri, ia bergegas mendatangi langsung majelis Ibnu Sirien. Dan Ibnu Sirien pun berdiri menyambutnya dengan penuh kehangatan sambil cipika cipiki dan duduk bersama saling menghormati.

PADA, setelah berbasah-basih panjang lebar layaknya dua tokoh yang dihormati publik, Al Hassan Bashri mulai menceritakan mimpinya seperti diceritakan di atas dan mengatakan: sungguh mimpiku ini telah mengganggu mudku, maka mohon jelaskan apakah maksudnya itu wahai Abu Bakar (nama panggilan masyhur Ibnu Sirien). 

Ibnu Sirien mengatakan: Jangan khawatir, karena: "telanjang" dalam mimpi itu tidak lain adalah ke-sexy-an dunia dan kamu tidak termasuk orang yang mengejarnya; adapun "tong sampah" adalah dunia ini sendiri dan kamu lebih mengetahui hakikatnya; Dan "tongkat" itu adalah hikmah yang telah engkau ajarkan kepada manusia selama ini. 

Al Hassan Bashri kembali bertanya (penasaran): Bagaimana engkau mengetahui sebelumnya bahwa ini adalah mimpi aku?

He He He,,, (sambil tersenyum) Ibu Sirien menjawab: Ya, pasti taulah,,, karena yang pantas melihat mimpi seperti ini hanyalah anda!

H I K M A H :

Kompetisi dua orang celebriti tidak mesti harus saling memenangkan, kalau pun memang ada yang harus menang maka Al Hassan Bashri dan Ibnu Sirien lah champion bersama.

Keduanya dengan ketaqwaan dan keshalehan mereka meskipun  merasa ada persaingan populeratis dan masing-masiang merasa jaim satu sama lain, tetapi mereka tetap saling menghormati, keduanya saling mengagumi keutamaan masing-masing, serta tidak mengingkari ketinggian ilmu di antara mereka. 

Tidaklah Al Hassan Bashri mendatangi majelis Ibnu Sirien kecuali ia mengetahui kepakarannya dibidangnya, begitu juga Ibnu Sirien sangat mudah mengetahui mimpi itu berasal dari Al Hassan Bashri karena mengenal ketaqwaan dan keshalehannya.

OLEH karena itu bila merasa ada nada-nada persaingan yang mendekat, maka janganlah terjebak oleh ego Iblis ketika mengataka: "Aku lebih mulia daripadanya (Adam)". Tatapi hendaklah meneladani ketawadhuan Musa as ketika berucap: "Saudaraku Harun lebih fasih dariku".

Kemudian, adalah bagian dari karakter orang bijak ialah memilih mendiamkan yang tidak penting untuk meminimalisir perbedaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!