Tuntunan Islami
Menjalankan Kebijakan New Normal Masa
Pandemi Covid-19
By: Med Hatta
Tidak
syak lagi bahwa negeri ini akan melalui tantangan serius yang belum pernah di
alami sebelumnya yang diakibatkan Corona
Virus Disease (Covid-19), dan yang paling mencuat sekarang adalah masalah
koeksistensi dengan Corona, atau yang kita kenal dengan kebijakan "New Normal" mungkin menjadi pilihan
terakhir, bahkan nampaknya itu adalah pilihan satu-satunya saat ini yang ada
dihadapan pemerintah. Sungguh sebuah dilema yang sulit karena diperhadapkan
pada dua opsi yang sama-sama pentingnya, yaitu antara menjaga keberlansungan
kehidupan manusia dan kesehatan publik di satu sisi, dan upaya menggerakkan
ekonomi, serta mempertahankan kesinambungan bisnis dan pengembangannya.
Fakta,
data ilmiah dan hasil riset dari para ahli medis, ilmuwan dan pemerintah, untuk
situasi saat ini menunjukkan bahwa risiko penyebaran virus corona akan tetap
berlangsung untuk waktu yang lama bisa sampai dua tahun, oleh karena itu
pemerintah dituntut mengeluarkan kebijakan baru New Normal untuk hidup berdampingan dengan virus corona setidaknya
pada masa sekarang ini.
Pemerintah
sudah memandang pandemi Covid-19 sebagai sesuatu yang harus hidup berdampingan
dengannya seperti virus lainnya, sampai virus itu dihilangkan, baik oleh
kekebalan manusia, atau dengan pengobatan yang efektif atau vaksin pelindung.
Karena negara telah mengalami kerugian ekonomi yang sangat besar akibat pandemi
ini, maka pemerintah mengambil kebijakan New
Normal untuk secara bertahap mengembalikan kehidupan pada kegiatan ekonomi
dan beberapa aktifitas lembaga ekonomi dan sosial.
Jika
kebijakan New Normal (hidup
berdampingan dengan corona) diberlakukan pemerintah, maka taruhan terbesar
untuk keberhasilannya adalah kesadaran warga, sejauh mana ia mengikuti semua
instruksi dan perlindungan dirinya dan orang-orang yang ia cintai dan
masyarakat dari penyebaran pandemi Covid-19, dan meskipun pemerintah
mengerahkan upaya dan memperkuat kemampuan medis yang ada, pasti tetap tidak
akan berhasil tanpa kesadaran dan kerja sama warga masyarakat.
Tuntunan Islami dalam
Menjalankan Kebijakan New Normal
Banyak
orang yang beranggapan bahwa keterbukaan parsial dan kebijakan New Normal, atau opsi hidup berdampingan
dengan Corona berarti kesuksesan dalam menghilangkan virus corona, dan pandemi
Covid-19 sudah berakhir, maka mengabaikan persyaratan keselamatan, dan
mengurangi kepatuhan terhadap instruksi resmi seperti social distencing,
karantina kesehatan, PSBB, dan kebijakan-kebijakan lain yang telah ditetapkan
sebelumnya. Ini adalah kesalahan yang harus diluruskan untuk memastikan
keberhasilan dan kegagalan dalam kebijakan baru New Normal dan koeksistensi dengan penyebaran pandemi Covid-19.
Oleh
karena itu, para ulama islam dari semenjak dahulu hingga sekarang, selalu
memberikan tuntunan praktis kepada umat islam untuk menghadapi wabah, epedemi
atau pandemi virus corona seperti yang berkembang saat ini. Ada beberapa
tuntunan praktis yang islami yang dapat diamalkan dalam menjalankan kebijakan
new normal dengan aman, bahkan bisa mempercepat menghilangkan virus corona,
diantaranya sebagai berikut:
- Berpuasa Senin, Kamis dan puasa sunnah Ayyamul Baidh (puasa 3 hari setiap pertengahan bulan hijriyah); Ketika kebijakan New Normal diberlakukan, resiko penularan virus corona mengandalkan imun atau anti body masing-masing individu, maka dengan berpuasa Senin, Kamis dan atau puasa sunnah 3 hari setiap pertengahan bulan hijriah (13, 14 dan 15) sangat tepat dilakukan selama pandemi ini belum berlalu.
- Melaksanakan Shalat 5 Waktu pada Waktunya; karena dengan melaksanakan shalat 5 waktu setiap hari melazimkan diri mencuci tangan dan anggota-anggota wudhu lainnya minimal 5 kali dalam sehari. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik adalah salah satu tindakan pencegahan paling penting di dunia untuk mencegah infeksi Covid-19, maka harus rajin mencuci tangan terutama sebelum makan, sebelum memakai dan melepas masker, dan atau setelah kembali ke rumah. Dan jika tidak tersedia sabun dan air, boleh memakai sanitizer untuk membersihkan tangan dari virus yang melekat padanya.
- Menjaga diri, keluarga dan anak-anak dari terpapar corona; Karena kebijkan new normal diberlakuan secara bertahap dalam menangani virus Corona, maka anak-anak tidak dianjurkan untuk meninggalkan rumah, karena ketidak mampuan mereka untuk mematuhi tindakan pencegahan dan sulitnya mengendalikan mereka di tempat-tempat umum, dan untuk alasan ini, para ibu harus menerapkan isolasi domestik kepada anak-anak mereka, hingga berakhir pandemi Covid-19.
- Memakai Masker; Menjadikan masker sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari, seperti yang diinstruksikan oleh medis, yaitu memakai masker ketika meninggalkan rumah, di tempat-tempat ramai, atau berinteraksi dengan orang-orang yang diduga memiliki virus corona atau dalam kasus infeksi. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan untuk meninggalkan masker kesehatan, terutama setelah kebijakan new normal telah diberlakukan untuk menghindari risiko infeksi Covid-19.
- Dan tentu protokoler-protokoler virus corona lainnya yang telah ditetapkan sebelumnya harus tetap dijalankan seperti berolah raga 15 menit per hari, menghindari kerumunan, makan yang halal dan sehat, bukan, dan lain-lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!