Minggu, Juni 07, 2020

NEW NORMAL : HIDUP BERDAMPINGAN BERSAMA VIRUS CORONA:

Tuntunan Islami Menjalankan Kebijakan New Normal Masa Pandemi Covid-19
By: Med Hatta

Tidak syak lagi bahwa negeri ini akan melalui tantangan serius yang belum pernah di alami sebelumnya yang diakibatkan Corona Virus Disease (Covid-19), dan yang paling mencuat sekarang adalah masalah koeksistensi dengan Corona, atau yang kita kenal dengan kebijakan "New Normal" mungkin menjadi pilihan terakhir, bahkan nampaknya itu adalah pilihan satu-satunya saat ini yang ada dihadapan pemerintah. Sungguh sebuah dilema yang sulit karena diperhadapkan pada dua opsi yang sama-sama pentingnya, yaitu antara menjaga keberlansungan kehidupan manusia dan kesehatan publik di satu sisi, dan upaya menggerakkan ekonomi, serta mempertahankan kesinambungan bisnis dan pengembangannya.

 
Fakta, data ilmiah dan hasil riset dari para ahli medis, ilmuwan dan pemerintah, untuk situasi saat ini menunjukkan bahwa risiko penyebaran virus corona akan tetap berlangsung untuk waktu yang lama bisa sampai dua tahun, oleh karena itu pemerintah dituntut mengeluarkan kebijakan baru New Normal untuk hidup berdampingan dengan virus corona setidaknya pada masa sekarang ini.

Pemerintah sudah memandang pandemi Covid-19 sebagai sesuatu yang harus hidup berdampingan dengannya seperti virus lainnya, sampai virus itu dihilangkan, baik oleh kekebalan manusia, atau dengan pengobatan yang efektif atau vaksin pelindung. Karena negara telah mengalami kerugian ekonomi yang sangat besar akibat pandemi ini, maka pemerintah mengambil kebijakan New Normal untuk secara bertahap mengembalikan kehidupan pada kegiatan ekonomi dan beberapa aktifitas lembaga ekonomi dan sosial.

Jika kebijakan New Normal (hidup berdampingan dengan corona) diberlakukan pemerintah, maka taruhan terbesar untuk keberhasilannya adalah kesadaran warga, sejauh mana ia mengikuti semua instruksi dan perlindungan dirinya dan orang-orang yang ia cintai dan masyarakat dari penyebaran pandemi Covid-19, dan meskipun pemerintah mengerahkan upaya dan memperkuat kemampuan medis yang ada, pasti tetap tidak akan berhasil tanpa kesadaran dan kerja sama warga masyarakat.

Tuntunan Islami dalam Menjalankan Kebijakan New Normal
Banyak orang yang beranggapan bahwa keterbukaan parsial dan kebijakan New Normal, atau opsi hidup berdampingan dengan Corona berarti kesuksesan dalam menghilangkan virus corona, dan pandemi Covid-19 sudah berakhir, maka mengabaikan persyaratan keselamatan, dan mengurangi kepatuhan terhadap instruksi resmi seperti social distencing, karantina kesehatan, PSBB, dan kebijakan-kebijakan lain yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini adalah kesalahan yang harus diluruskan untuk memastikan keberhasilan dan kegagalan dalam kebijakan baru New Normal dan koeksistensi dengan penyebaran pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, para ulama islam dari semenjak dahulu hingga sekarang, selalu memberikan tuntunan praktis kepada umat islam untuk menghadapi wabah, epedemi atau pandemi virus corona seperti yang berkembang saat ini. Ada beberapa tuntunan praktis yang islami yang dapat diamalkan dalam menjalankan kebijakan new normal dengan aman, bahkan bisa mempercepat menghilangkan virus corona, diantaranya sebagai berikut:

  1. Berpuasa Senin, Kamis dan puasa sunnah Ayyamul Baidh (puasa 3 hari setiap pertengahan bulan hijriyah); Ketika kebijakan New Normal diberlakukan, resiko penularan virus corona mengandalkan imun atau anti body masing-masing individu, maka dengan berpuasa Senin, Kamis dan atau puasa sunnah 3 hari setiap pertengahan bulan hijriah (13, 14 dan 15) sangat tepat dilakukan selama pandemi ini belum berlalu.
  2. Melaksanakan Shalat 5 Waktu pada Waktunya; karena dengan melaksanakan shalat 5 waktu setiap hari melazimkan diri mencuci tangan dan anggota-anggota wudhu lainnya minimal 5 kali dalam sehari. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik adalah salah satu tindakan pencegahan paling penting di dunia untuk mencegah infeksi Covid-19, maka harus rajin mencuci tangan terutama sebelum makan, sebelum memakai dan melepas masker, dan atau setelah kembali ke rumah. Dan jika tidak tersedia sabun dan air, boleh memakai sanitizer untuk membersihkan tangan dari virus yang melekat padanya.
  3. Menjaga diri, keluarga dan anak-anak dari terpapar corona; Karena kebijkan new normal diberlakuan secara bertahap dalam menangani virus Corona, maka anak-anak tidak dianjurkan untuk meninggalkan rumah, karena ketidak mampuan mereka untuk mematuhi tindakan pencegahan dan sulitnya mengendalikan mereka di tempat-tempat umum, dan untuk alasan ini, para ibu harus menerapkan isolasi domestik kepada anak-anak mereka, hingga berakhir pandemi Covid-19.
  4. Memakai  Masker; Menjadikan masker sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari, seperti yang diinstruksikan oleh medis, yaitu memakai masker ketika meninggalkan rumah, di tempat-tempat ramai, atau berinteraksi dengan orang-orang yang diduga memiliki virus corona atau dalam kasus infeksi. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan untuk meninggalkan masker kesehatan, terutama setelah kebijakan new normal telah diberlakukan untuk menghindari risiko infeksi Covid-19.
  5. Dan tentu protokoler-protokoler virus corona lainnya yang telah ditetapkan sebelumnya harus tetap dijalankan seperti berolah raga 15 menit per hari, menghindari kerumunan, makan yang halal dan sehat, bukan, dan lain-lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!