*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (74) :
Bani Israil Ingin Melihat Tuhan
By: Med Hatta
Hingga, secara tiba-tiba anak muda tersebut berteriak secara mengagetkan,,, sambil menunjuk ke luar jendela mengatakan: Bapak,,, lihat tuh,,, pohon-pohon kejar-kejaran mengikuti kita... Maka bapaknya tersenyum-senyum saja dan menganggukkan kepala pada anaknya sambil tetap diam...
Di depan mereka berdua (bapak dan anak itu), duduk pula sepasang suami-istri muda yang dari sejak awal memperhatikan tingkah/perangai aneh anak muda tersebut, dan di dalam benak pasangan muda itu menganggap anak muda di depannya adalah abnormal sehingga merasa iba dan prihatin melihatnya...
Masih saja pasangan muda tersebut menaruh perhatian yang dalam terhadap anak muda di depannya, hingga orang yang diperhatikan itu berteriak kencang (lagi),,, bapak,,, lihat lagi di sana deh,,, itu juga awan-awan mengikuti kita (kata anak muda dahsyat terkagum-kagum sendiri)..!!!
Karena sudah berulang-ulang bertingkah aneh-aneh dan rupanya pasangan suami-istri muda di depan mereka itu juga sudah tidak sabaran serta kasihan sehingga harus mengatakan sesuatu pada bapak anak muda itu sebagai tanda perhatiannya, mengatakan: Maaf, bapak! Mengapa dibiarkan anaknya seperti itu terus,,, kenapa tidak dibawa ke dokter saja biar bisa mendapatkan penanganan dokter spesialis... !!!
Orang tua memahami keprihatinan bapak-ibu muda di depannya dan mengerti maksud omongannya, maka dia tersenyum dan sangat santai mengatakan: Betul,,, dan ini juga kami baru membawanya ke dokter dan kami sekarang baru pulang setelah melakukan operasi serius padanya,,, anak saya ini tadinya mengalami kebutaan total dari sejak lahir,,, dan baru hari inilah dia bisa melihat dunia seperti bapak dan ibu saksikan sekarang..!!! Seketika itu pasangan muda tersebut terdiam saja, malu dan merasa telah ikut campur pada suatu yang tidak diketahui sebabnya...
Sebenarnya, dalam ilmu psikologi sesungguhnya apa yang di alami oleh anak muda di atas dapat disebut sebagai Ilusi visual. Maka ketika dia mengalami ilusi visual tersebut, seakan-akan dia melihat sesuatu yang berbeda dengan keadaan realitas fisik. Hal ini disebabkan adanya gambaran yang menyesatkan dan mengelabui (distorsi) pada penglihatannya. Akibatnya, otak menerima informasi salah, dan memilusikan secara keliru sehingga gambaran yang terbentuk tidak sesuai dengan objek sebenarnya.
Tentu saja semua orang bisa mengalami ilusi visual seperti itu, hanya saja yang membedakan antara pasangan muda di atas dan - tentu - orang umum lainnya dengan anak muda dalam cerita ini adalah bahwa anak muda tersebut baru saja mengalaminya setelah umurnya sekarang, jadi terkesan dahsyat alias aneh. Tapi, penulis tidak akan membahas ini lebih panjang karena kita mempunyai kajian yang jauh lebih menarik dari semua itu !
Kisah Nabi Musa Penasaran Ingin Melihat Allah :
Ketika nabi Musa as "mendadak" tiba-tiba meminta ingin melihat Tuhan, sebagaimana diceritakan di dalam Alquran, Allah SWT berfirman :
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَٰكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Terjemah Arti: "Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman" (QS. Al-A'raf: 143).
Kisah super inspiratif di dalam ayat di atas diketahui bahwa Allah SWT tidak "menafikan" untuk ditampak DIRI-NYA, tapi justru Allah menegaskan bahwa Musa-lah sekali-sekali tidak sanggup melihat pada Diri-Nya. Maka sebagai penalar penasaran Musa, Allah memberikan opsi padanya, berfirman: "... tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku".
Apa yang terjadi...! Tatkala Allah SWT menampakkan diri pada bukit tersebut, maka terbuktilah bahwa memang Musa betul-betul tidak sanggup menampak Tuhan dari atas bukit yang ditunjuk sampai dia terkulai lemas dan pinsang karena pangling dahsyat...
Nampaknya nabi Musa sudah lupa nasehat nabi Khaider as sebelumnya, yaitu ketika berpetualang mencari ilmu bersamanya, Khaider berkata padanya, seperti diabadikan di dalam Alquran :
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا
Terjemah Arti: "Dan bagaimana engkau akan dapat menahan atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" (QS. Al-Kahfi: 68).
Ibarat anak lelaki belia disuruh mencari adik sepupunya di bandara yang baru tiba dari rantau dan tidak pernah dilihatnya sebelumnya, maka matanya sampai membelalak hingga pingsang pun tidak akan menemukannya di tengah-tengah penumpang lain yang membeludak bersamanya. Karena dia tidak mempunyai pengetahuan, info dan data tentang wujud, bentuk serta wajah sepupunya tersebut...
Demikian pula halnya dengan nabi Musa, dia mencari Tuhan di atas bukit sedeng dia sendiri tidak pernah membayangkan apalagi mengetahui wujud dan bentuk Wajah Tuhan yang ingin dilihatnya... Berbeda jika dia mencari sesuatu yang sudah dikenal hakikatnya, maka tersembunyi dimana pun - kalau memang ada - pasti (cepat atau lambat) dia akan melihatnya...
Sampai pada titik ini, penulis bisa memastikan bahwa apa yang di alami oleh nabi Musa ketika menampak Tuhan di atas bukit, sesungguhnya dia sudah mengalami bentuk "ilusi visual" tertentu... Bedanya dengan pengalaman anak muda yang baru menampak dunia dari kebutaannya seperti cerita pertama di atas adalah bahwa anak muda tersebut meskipun baru dapat melihat fisik pepehonan, perkebunan, langit yang cerah, dst... tapi dia sudah mempunyai bayangan dan info melalui indranya yang lain tentang benda-benda itu sebelumnya, walau memilusikannya secara keliru sehingga gambaran yang terbentuk tidak sesuai dengan objek sebenarnya. Lagi-lagi karena faktor ilusi visual...
Sebagai ilustrasi untuk mendekatkan kita pada tesis ini, mari kita perhatikan secara seksama gambar no.1 di bawah ini (langsung),,,, desain tersebut adalah hasil karya desainer terkenal US, Anthony Norcia, Professor (Research) of Psychology. Karya Norcia tersebut dinamakan "Kotak Ilusi" (Caissons Illusions), yang masuk nominasi finalis pada lomba grafik ilusi tahun 2006.
Dikatakan bahwa gambar tesebut mencerminkan kondisi psikologis seseorang. Dimana sebagian orang dapat melihat garis bundar secara langsung, namun kebanyakan tidak dapat melihatnya kecuali setelah lama mengamatinya, dan bahkan terkadang ada orang yang gagal melihatnya sama sekali.
Dan, tentu yang lebih penting lagi adalah mengetahui wujud, bentuk dan hakikat yang dicari. Yaitu lingkaran bulat yang tersembunyi di dalam bangunan kotak-kotak segi empat tersebut...
Apakah anda sudah melihat wujud lingkaran bulat di gambar...???
Nah, Itulah masalahnya nabi Musa sehingga tidak dapat melihat Tuhan meskipun sudah diberikan kesempatan untuk melihat-Nya pada peristiwa penampakan di bukit Sinai. Wallahu A'lam !!!
KAJIAN SELANJUTNYA :
(40) Seperti Mengenal Anak Kandung Sendiri
(41) Perbandingan Puasa Ramadhan dan Puasa Umat Masa Lalu
(42) Ten
(43) Ten
(44) ten
KAJIAN SEBELUMNYA :
(38) Detektif Musa Minyingkap Kriminal Pembunuhan Misterius
(37) Konversi Nilai
(36) Ten
(35) Ten
(34) Bag Protokoler Setan Menggoda Seseorang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!