Jangan Marah Maka Bagimu Surga ;
By: Buku Kuning
TADI ba'da Isya ust. Bang Ude mengirimkan foto untuk dibuatkan cerita seperti kisah-kisah khas #MyBukuKuning, awalnya saya agak berpikir (juga) kira-kira cerita apa ya yang cocok untuk gambar yang terdiri dari paku, kayu dan martil...! (Lihat: foto no. 1)...
Dan mesti ada nilai #inspiratif nya atau #hikmah atau #quote atau sekedar #info sebagaimana ciri khas My Buku Kuning... Mencari filosofi paku banyak sekali dan bervariasi sepertinya dibawa ke cerita apa saja semua cocok...
Namun, setelah melihat pasangan pakunya yang kelihatannya teratur tapi bengkok semuanya, maka yang terlintas - langsung - dibenak bahwa yang memasang paku-paku tersebut pastilah seorang anak-anak dan pasti juga dalam keadaan BT, kesal dan marah...
Maka muncullah ide "terapi paku" sebagaimana cerita dalam dongeng anak-anak Bugis tempo doeloe, sebenarnya aslinya bukan paku, hanya ingin menyesuaikan dengan gambar saja dan tidak mengurangi keseruannya :
Alkisah! Dahulu kala ada seorang anak yang sangat galak sekali dan suka marah, tak hanya pada pengasuhnya atau orang yang dekat dengannya, tapi juga galak pada teman-temannya. Apalagi ibunya tentu merasa terganggu sekaligus khawatir sifat buruk anak nya tersebut pasti tak disukai dan dijauhi oleh teman-temannya.
Beruntunglah bapaknya seorang bijaksana, maka suatu hari bapak bijak tersebut memberikan pada anaknya sebuah kantongan kain yang diisi penuh dengan paku, lalu berkata: Wahai anakku, bapak ingin kamu memaku di pagar kayu belakang rumah, tapi nanti kamu melakukannya setelah merasa BT atau marah. OK..!
Anaknya menyetujui permintaan bapaknya, dan pada hari pertama saja dia sudah menancapkan 39 paku di pagar. Lama-lama dia merasa bosan juga, maka dia mulai berusaha menahan emosinya alias tidak marah agar berkurang tugasnya memukul paku di pagar...
Setelah beberapa hari berlalu si anak sudah mulai menguasai emosinya dan semakin berkurang juga jumlah paku yang harus dipukulnya... Kemudian memasuki minggu-minggu pertama, kedua dan ketiga, si anak berhasil menguasai emosinya secara total, dia tidak galak dan suka marah lagi seperti biasanya...
Maka si anak langsung melapor pada bapaknya bahwa dia tidak memukul paku lagi karena dia sudah tidak galak dan suka marah lagi sekarang. Bapaknya tentu saja senang sekali mendengarnya maka memerintahkan lagi agar anaknya segera mencabut semua paku-paku yang telah dipukulnya selama masa-masa memuncak amarahnya tempo hari....
Selanjutnya si anak - dengan senang hati - pergi melaksanakan perintah bapaknya tanpa ragu-ragu. Lalu melapor kembali bahwa tugusnya sudah beres 100 %.. kata bapaknya bravo anakku dan menasehati anaknya :
"Wahai, anakku! Lihatlah sekarang lubang-lubang bekas paku di atas kayu itu, pagar yang sudah dipaku-paku tersebut selamanya tidak akan kembali lagi seperti semula,,, demikian halnya marah itu, wahai anakku, ia hanya akan meninggalkan luka di dalam hati orang lain yang tak dapat disembuhkan,,, menusuk orang dengan pisau pasti meninggalkan bekas luka meskipun kamu telah meminta maaf pada orang yang kamu tusuk tersebut"!
H I K M A H :
1. Hadits dari Abu Hurairah, nabi SAW bersabda: "Jangan marah maka bagimu adalah surga".
لا تغضب ولك الجنة
2.;Awal dari amarah itu adalah gila dan ujungnya penyesalan
3. Amarah itu adalah gila sementara..
4. Kemenangan yang cantik adalah kemenangan seorang menguasai nafsunya (amarah).
5. Dll.
TAMAT: Trim's semua Komentar, Like dan Share.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!