*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (78) :
Waghilah Istri Nabi Nuh AS Yang Berkhianat :
By: Med Hatta
"Istri Nabi Nuh as dikenal sebagai Waghila, dimana malaikat Jibril as pernah mendatangi Rasulullah SAW dan memberitahunya bahwa istri Nuh as adalah Waghilah dan istri nabi Luth as bernama wali'ah. Dan kepada kedua perempuan itu Allah SWT menurunkan satu ayat khusus di dalam AlQuran pada surah At-Tahrim menjelaskan pengkhianatan keduanya terhadap suami mereka yang shaleh."
Allah berfirman :
ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدّٰخِلِيْنَ
Terjemah Arti: "Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh, dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), "Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)" (QS. At-Tahrim: 10).
*Sepakat para ahli tafsir pada konteks ayat "فَخَانَتٰهُمَا" (kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya); bahwa "khianat" yang dimaksud bukanlah pengkhianatan rumah tangga seperti "selingkuh" (bahasa sekarang), karena mustahil istri seorang nabi melakukan perselingkuhan. Tetapi keduanya mengkhianati misi dakwah yang dilakukan oleh suami mereka atas perintah Allah. (Lihat: Al-Qurthubi, Hal. 201/ disesuaikan).
Dakwah Marathon Nabi Nuh AS :
Nabi Nuh as menjalankan misi dakwah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wajalla padanya, dan dialah orang yang pertama menjadi da'i dijalan Allah. Dia diangkat oleh Allah SWT menjadi nabi dan rasul untuk menyeru kaumnya untuk menyembah kepada Allah Yang Maha Tunggal, dan memerintahkan mereka meninggalkan penyembahan terhadap berhala serta patung-patung. Nabi Nuh berseru menyampaikan firman Allah :
اعبُدُوا اللَّهَ ما لَكُم مِن إِلهٍ غَيرُهُ إِنّي أَخافُ عَلَيكُم عَذابَ يَومٍ عَظيمٍ
Terjemah Arti: "Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat)" (QS. Al-A'raf: 59).
Lama sekali nabi Nuh as menjalankan dakwah marathon sampai menghabiskan waktu 950 tahun, namun tidak ada dari kaumnya yang mau menerima dakwahnya bahkan mendustakannya. Selama waktu yang panjang itu nabi Nuh as tidak pernah berhenti mengajak kaumnya kejalan yang benar dengan mempergunakan berbagai retorika dakwah sejuk, ramah dan penyampaian yang lembut serta bahasa yang baik dan bijaksana. Tapi tetap saja mendapatkan penolakan dan bahkan olok-olokan dari kaumnya. Perjuangan dakwah terpanjang di dunia tersebut diabadikan oleh Allah di dalam AlQuran dan berfirman dengan bahasa nabi Nuh as :
رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا وَنَهَارًا؛ فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا فِرَارًا
Tejemah Arti: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam; tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran)" (QS. Nuh: 5-6).
Hingga pada akhirnya Allah menurunkan bencana banjir besar dan memusnahkan kaum nabi Nuh as seluruhnya, kecuali sedikit saja orang-orang yang beriman pada ajaran tauhid bersama nabi Nuh as yang terselamatkan....
Sikap Waghilah Terhadap Dakwah Suaminya :
Nabi Nuh as menikah dengan Waghilah sebelum kenabian dan menjalankan misi dakwahnya. Adalah Waghilah istrinya seorang putri bangsawan kaumnya, bourjois serta memiliki kekuasaan. Pada awal kenabiannya, Nuh as menyeru istri dan keluarganya beriman kepada Allah, tapi dia tidak percaya padanya dan ajaran yang dibawanya, melainkan ia memilih tetap dijalan kesesatan dan kafir bersama anak-anaknya. Dan bahkan ia menjadi mata-mata terhadap suaminya dan ajaran yang disampaikannya.
Maka jadilah nabi Nuh as tidak saja mendapatkan rintangan dari kaumnya, justru pengkhianatan yang paling besar dihadapinya datang dari orang terdekatnya yaitu istrinya sendiri, yang semestinya menjadi penghibur dan memotivasi dakwah ajaran tauhid yang disampaikan oleh suaminya, malah perempuannya lebih menyukai kehidupan duniawi dibandingkan kehidupan di akhirat.
Itulah pengkhianatan terbesar pertama terhadap dakwah tauhid yang dialami oleh nabi Allah Nuh as oleh seorang perempuan Waghilah istri Nuh sendiri. Ia Waghilah telah mengabaikan jalan kebenaran dan petunjuk dan memilih jalan kesesatan dan kebatilan, setelah mengkhinati agamanya, lalu mengkhinati pula suaminya nabi Nuh as dengan mengintai segala aktifitas dakwa nabi Nuh lalu membocorkannya pada kaumnya untuk mempersekusinya. Kelakuan buruknya tersebut terus-menerus dilancarkan hingga Allah mengunci hatinya untuk menerima petunjuk....
Kemudian, sesuai ketentuan Allah terhadapnya (Waghilah) dan kaum kafir lainnya, Allah menunkan azab berupa banjir besar yang menenggelamkan dunia dan memusnahkan orang-orang kafir. Kala itu nabi Nuh as telah mengumpulkan orang-orang yang beriman naik bersamanya ke atas perahu penyelamatan yang telah disiapkannya, serta memuat pula berbagai binatang, hewan, unggas dan burung-burung setiap jenis satu pasang. Kecuali Waghilah istri Nuh menolak naik ke perahu maka nasibnya mati tenggelam bersama orang-orang kafir serta di akhirat kelak akan kekal di dalam neraka... Demikianlah balasan untuk pengkhianat dan orang-orang yang kafir. Wal'iyadzu Billah...!!!
<<<===[77]•TERKAIT•[79]===>>>
KAJIAN SELANJUTNYA ;
(49) Raytha Penjahit Gila
(50) Ten
KAJIAN SEBELUMNYA :
(44) Ten
(43) Ten
(42) ten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!