Datanglah Sakaratul Maut Dengan Sebenar-Benarnya !
By: Med Hatta
Detik-detik selanjutnya saya masih merasakan kehangatan tangan istriku beripindah-pindah dari kepala, dada, perut dan hingga ke ujung kaki saya memeriksa keadaan tubuhku. Dan sejurus kemudian akupun sudah tertidur pulas serta tidak merasakan apa-apa lagi... Entah berapa lama saya tertidur setelah itu,,, yang pasti aku terbangun setelah mendengarkan suara azan Ashar dari masjid di dekat kompleks kami...
Aku bangun tidur - saat itu - serasa badan sangat seger sekali,,, tak ada lagi rasa sakit di kepala,,, entah obat apa yang telah diberikan oleh istri saya sebelum tidur tadi... Maka saya segera bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi dan membersihkan badan sebersih-bersihnya,,, lalu kembali ke kamar menganti baju rumah,,, kemudian keluar dari kamar pergi mencari istriku tercinta,,, untung tidak susah menemukannya karena ia sedang ada di dapur sibuk mempersiapkan makanan kesukaan saya...
Maka tanpa permisi (lagi), setelah say hello, saya langsung memeluknya dari belakang, mengecup kepalanya sambil bertanya: "sedang masak apa, nih, istiku tercinta, kok sibuk sekali? Tapi aneh, istri saya - kali ini - tidak merespon sedikitpun, mulai dari saya menyapanya ketika masuk dapur, memeluk, mengecup, dan malah tidak menjawab pertanyaan saya, bahkan seperti kalau tidak mempedulikan kehadiran saya di dapur...
Tapi saya - husnuzan - saja, mungkin istriku repot sekali dengan masakannya sehingga tidak mau diganggu maka saya mundur duduk di meja makan. Tak lama, salah seorang anak kami masuk (pula) ke dapur dan saya melihat disambut hangat oleh istri saya... Merasa dicuekin sendiri oleh umi dan anaknya itu, saya berusaha memecahkan suasana,,, saya memanggil anak saya: Chimo, tolong minta gelasnya satu, nak, papa mau minum,,, haus...!
Sungguh ajib, anak itu tidak bergerak sedikitpun untuk memberikan gelas padaku, malah seperti pura-pura tidak mendengarkan panggilan saya,,, ajaibnya lagi, anak kami si Chimo ini dari sejak masuk ke dapur tadi tidak menyapa,,, tidak salim pada saya seperti biasanya,,, melainkan asyik bercanda sama uminya saja berdua seperti tidak menghiraukan kehadiran saya di dapur itu bersama mereka... Ini pasti ada sesuatu yang yang salah, gumamku dalam hati....
Saya akhirnya menjadi penonton saja menyaksikan keakraban umi dan anak itu di depan mata saya,,, hingga istriku mengatakan pada Chimo putra nomor dua kami itu: Chimo, pergi lihat papa di kamar, nak, mungkin sudah bangun dan ajak dia dimari agar kita makan sama-sama...! Spontan saja saya berteriak: Hello, ini papa ada disini,,, tapi, baik Chimo ataupun uminya, tidak ada yang peduli dan langsung saja si Chimo itu berlari menuju ke kamar kami...
Namun, entah apa yang terjadi di dalam kamar itu,,, Chimo kembali ke dapur lagi menemui uminya sambil menangis,,, ia tidak berkata apa-apa... Lalu, istriku bertanya: ada apa Chimo,,, mana papamu, nak...? Malah Chimo yang ditanya itu diam saja dan terus menangis semakin keras... Maka, tak berpikir panjang, istriku melepaskan semua apa yang ada di tangannya dan menghambur menuju ke kamar... Saya pun mengikutinya dari belakang... Dan, dari sinilah bermula peristiwa mengerikan itu....
Istriku langsung memeluk seseorang yang ada di atas ranjang bekas tempatku tidur tadi,,, entah siapa dia dan dari mana dia datang... Istriku mengerak-gerakkan tubuh itu sambil memanggil-manggil namaku,,, papa bangun,,, banguuuun,,, papaaaa,,, jangan tinggalkan umiiiii,,, pliiiiiz,,,, hik,,, hik,,, hik.... Dan, istriku menangis histeris sehingga mengundang perhatian tetangga-tetangga dan berdatangan ramai.... Saya berdiri saja mematung menyaksikan kejadian aneh itu... Lalu, saya melihat putra pertama kami si Khoya - yang baru saja kami nikahkan itu - datang (pula) berlari tegopo-gopo menuju ke atas ranjang tempat tubuh terbaring kaku itu,,, ia memeriksa,,, mengeluarkan Hp nya memanggil dokter untuk memeriksa ayahnya....
Saya mendekati Khoya anakku itu berusaha meyakinkan bahwa papa tidak mati, nak,,,, yang ada di ranjang itu bukan papa tapi orang lain yang menyerupai papa,,,, dan ia pura-pura saja mati itu,,, ia action saja,,, papa tau itu...! Tetapi sia-sia saja karena Khoya pun tidak mau mendengarkanku.... Saya lalu iseng memeriksa tubuh kaku yang kata mereka itu adalah diriku yang sudah mati,,,, aku melihat wajahnya dan, astaga,,, memang orang ini mirip sekali diriku,,, siapa dia,,, dari mana tiba-tiba ada ditempat ini,,, apa maksudnya memfitnah diriku sebagai seorang yang sudah mati di depan seluruh keluargaku,,,, ???
Pas azan Maghrib dokter tiba di rumah kami,,, langsung memeriksa tubuh itu,,,, dan, ia menghampiri Khoya putra sulung kami, mengatakan: "INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN..." Sabar, Khoya, nak,,, ayahmu sudah meninggal dari 3 jam yang lalu sekitar pukul 15.00,,, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam keadaan tertidur,,,, Mendengar itu, tentu saja saya protes,,, dan mendekati mereka berdua, mengatakan: Itu tidak benar,,, justru pukul 15.00 itu waktu azan Ashar dan saya sudah bangun dari tidur jam itu,,, bukan mati... Lagi-lagi mereka tidak mendengarkan penjelasan ku... Ya, Allah (gumamku), apalagi yang harus ku lakukan untuk meyakinkan pada keluargaku bahwa aku belum mati...!!!
Malam itu, semua keluarga besarku, keluarga besar istriku, kerabat dan saudara-saudara dekat serta tetangga sudah ramai berdatangan di rumah mengadakan takziyah,,, saya masih berusaha mendekati orang-orang tertentu yang bisa memahami ku, terutama ayahku dan ayah meretuaku untuk meyakinkan mereka bahwa ini pasti ada kesalahan,,, ini aku adalah anak kalian yang asli dan belum mati,,,, namun, rupanya mereka juga sudah termakan oleh sandiwara murahan orang yang pura-pura mati terbujur kaku menyerupakan diriku itu...
Jam 11.00 pagi - esok harinya - keluargaku memandikan jenazah tubuh yang menyerupai diriku itu,,, mengkafani,,, mengantarnya ke masjid untuk di shalatkan yang rencananya ba'da Dhuhur,,, dan semua prosesi itu tak satupun yang luput dari perhatianku karena aku memang selalu mengikutinya dengan detail. Dan, tentu (juga) selalu berusaha mencari kesempatan untuk menyampaikan yang sebenarnya kepada keluargaku bahwa diriku tidak mati,,, yang mereka urus itu adalah orang lain yang menyerupakan diriku...
Memasuki detik-detik yang akan lebih mengerikan itu, setelah shalat berjamaah dhuhur, orang-orang mengangkat keranda yang ada tubuh menyerupai diriku itu maju dihadapan Imam untuk di shalatkan 4 takbir,,, terus terang inilah detik-detik yang paling aku takutkan terjadi dan ini adalah kesempatan terakhir bagiku untuk meyakinkan pada pak imam kebenarannya, maka aku nekat menerobos barisan shaf orang-orang dari belakang dan dengan sangat mudah tanpa rintangan apapun aku sudah berada dihadapan pak iman dan mengatakan padanya: Yang mulia bapak imam! jenazah ini bohong-bohongan,,, ini bukan diriku,,, ini aku yang sebenarnya masih hidup....! Pak imam juga tidak mempedulikan ku...!!!
Rasanya sudah mau pasrah saja,,, dan akhirnya saya mencoba membuka keranda yang ada isi mayat itu,,,, dan,,, tiba-tiba mayat yang menyerupai diriku itu,,, membuka matanya dan sambil tersenyum mengatakan padaku: Halo, sobat...! rupanya kamu datang tepat waktu,,, giliranku sudah selesai sampai disini saja,,, kamu harus masuk dimari menggantikan posisiku sekarang,,, karena kamu sudah mati,,, dan aku ini adalah "Qarin-mu" yang selama ini ditugaskan menyertaimu di dunia,,, dan aku tidak mati... yang mati itu kamu,,,, Selamat jalan Bro Qarin,,, sampai jumpa di akhirat,,, he he he
((Tentang "Qarin"; disebutkan di dalam Alquran surah Qaf ayat 23, Allah berfirman :
وَقَالَ قَرِينُهُۥ هَٰذَا مَا لَدَىَّ عَتِيدٌ؛ أَلْقِيَا فِى جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ
Terjemah Arti: "Dan Qarinnya (yang menyertai dia) berkata: "Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku, (Allah berfirman): Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala")).
Setelah itu, baru aku sadar bahwa diriku - mungkin - memang betul-betul sudah mati... Maka aku pasrah,,, aku mulai mengingat-ingat pesan-pesan orang tentang keadaan orang-orang yang sudah mati di kubur,,, pasti nanti akan ditanyai oleh dua malaikat,,, aku mulai konsen memikirkan jawaban-jawaban yang harus saya siapkan kepada kedua malaikat itu,,,, ya, ampun,,, apakah aku mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka,,, bagaimana seandainya jika aku tidak mampu menjawabnya,,,, ya, ampun,,, celaka 12 ini...! Namun, aku masih berharap ini pasti hanya ada kesalahan saja,,, aku belum mati hanya dijebak saja oleh orang gila sialan itu,,, tapi bisakah aku meyakinkan kepada kedua malaikat itu bahwa diriku belum mati,,,, dan maukah mereka membantuku keluar dari kubur jika orang-orang ini - nanti - benar-benar menguburkan diriku...???
Bak sudah kesurupan semua,,, orang-orang itu mengangkat paksa keranda yang aku ada di dalamnya itu,,, dan segera saja memasukkan tubuhku ke dalam liang kubur,,, aku berteriak-teriak (juga) tidak ada yang mempedulikanku,,, dan sekejap saja mereka sudah menimbun diriku di dalam lahad tanpa perasaan,,, seperti mengubur kucing saja,,,, Tak lama kemudian,,, mereka satu persatu meninggalkanku,,, aku melihat istriku,,, anak-anakku dan seluruh keluargaku sudah mulai pergi pula meninggalkanku,,,, aku panggil istriku,,, istriku sayang,,,! bukankah kamu dulu berjanji akan hidup semati bersamaku,,, mengapa meninggalkanku sekarang,,,, ia tidak peduli dan pergi saja tanpa menoleh padaku,,, aku membujuk anak-anakku agar tidak ikut meninggalkanku juga tapi semua sia-sia...
Semua orang sudah pergi,,, tiada lagi suara-suara kaki terdengar di atas sana,,, ini artinya aku tinggal sendiri saja di tempat ini,,, aku sudah merasa mencium bau-bau tanah segar pekuburan yang menyelimuti tubuhku,,, aku mencoba memperbaiki posisiku dan duduk bersandar di salah satu pojok kubur,,, seketika itu bulu kudukku berdiri merinding ketakutan,,,, aku merasa ada suara lankah-langkah kaki yang sangat berat sedang datang menghampiriku,,, mungkinkah itu suara kaki kedua malaikat kubur itu,,, aku semakin ketakutan,,, suara langkah kaki itu pun kini semakin mendekat,,, ya, ampun,,, buyar semua jawaban-jawaban yang telah aku persiapkan untuk kedua malaikat itu... Tolong aku ya Allah....
رب لولا أخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Terjemah Ayat: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh" (QS. Al-Munafiqun: 10).
Aku memejamkan mata saja tidak ingin melihatnya,,,, kini rasanya mereka berdua sudah berdiri persis dihadapan saya siap mengajukan pertanyaan-pertanyaanya.... Dan,,,, begitu mendengarkan suara yang sangat keras sekali bag petir menyambar ditelingaku,,,, aku langsung membelalakkan kedua bola mataku,,,, Allahu Akbar.... Allahu Akbar... Allahu Akbar....(Allah Tuhanku) !!!
Tiga kalimat takbir itulah yang tiba-tiba keluar dari bibir ini,,,, dan aku mencoba memicingkan mataku lebih tajam lagi,,,, dan anak bungsuku si Mochi berteriak-teriak keras di atas punggungku membangunkan diriku,,, mereka semua mengerumuniku di dalam kamar dalam keadaan cemas... Alhamdulillah... Syukur-lah ini hanya mimpi belaka...!
Tapi, sungguh peristiwa itu pasti akan terjadi... Allah berfirman :
وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ
Terjemah Arti: "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari" (QS. Qaf: 19).
كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِىَ؛ وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ؛ وَظَنَّ أَنَّهُ ٱلْفِرَاقُ؛ وَٱلْتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ
Terjemah Arti: "Sekali-kali tidak, yaitu tidak akan berlanjut kehidupan dunia ini, apabila nyawa seseorang telah sampai ke kerongkongan, dan ketika itu dikatakan kepadanya, “Siapa yang dapat menyembuhkan sakaratul maut ini?” Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia yang dicintainya, dan bertaut betis kiri dengan betis" (QS. Al-Qiyamah: 26-29)
لَّقَدْ كُنتَ فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هَٰذَا فَكَشَفْنَا عَنكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ ٱلْيَوْمَ حَدِيدٌ
Terjemah Arti: "Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam" (QS. Qaf: 22)
Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan jadikan sebaik-baik amalku pada akhir hayatku, dan jadikan sebaik-baik hariku pada saat aku bertemu dengan-Mu di akhirat. (Hadits). Wallahul Musta'an !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!