*Serie: Psikologis Warna AlQuran (19) :
Mata Biru Penduduk Neraka
By: Med Hatta
*Baca: Versi Seluler
Allah berfirman :
يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ ۚ وَنَحْشُرُ ٱلْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا
Terjemah Arti: "pada hari (Kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan pada hari itu Kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (mata) biru muram," (QS. Thaha: 102).
Sebelum lebih lanjut membahas ayat kajian ini, maka terlebih dahulu kita persamakan persepsi dulu tentang beberapa hal penting; pertama, dalam AlQuran terjemahan Bahasa Indonesia kalimat ("زُرْقًا" | zurqa) diartikan sebagai "kulit warna biru". Ini harus diluruskan, karena secara biologis kita tidak mengenal warna kulit biru, kecuali - mungkin - kalau ada orang yang terbentur kepalanya di tiang listrik baru-lah muncul benjol berwarna biru di jidatnya.
Warna kulit - sebagaimana telah dibahas pada kajian sebelumnya - adalah putih, kuning langsat, sawo matang, coklat kehitaman dan kulit berwarna hitam gelap. Karenanya, kalimat ("زُرْقًا" | zurqa), kita terjemahkan - di sini - sebagai "mata warna biru"; karena mata biru-lah yang populer dalam warna fisik manusia secara biologis. Warna mata berdasarkan genitik adalah hitam, coklat, biru, hazel, hijau dan abu-abu.
Secara statistik, mata berwarna biru mendominasi sekitar 8-10 persen populasi manusia di seluruh dunia. Sejatinya, warna mata berasal dari cokelat, namun karena kadar melanin pada iris sangat rendah membuat mata berwarna biru. Menurut Science Daily, gen mata biru berasal dari mutasi genetik sekitar 10.000 tahun yang lalu. Sebagian besar orang bermata biru berasal dari Eropa, dan Finlandia adalah salah satu negara yang menguasai sebagian besar presentase tersebut.
Selanjutnya, generasi demi generasi mengembangkannya dan mewarisinya, sehingga menjadi seperti hukum bagi sebagian orang, meskipun itu hanya hasil imaginasi belaka. Kemudian, kita juga mengetahui bahwa ada sekitar 6-8 persen pria di dunia yang mengalami buta warna merah-hijau, sebut saja salah satunya adalah owner Facebook, Mark Zuckerberg. Dilansir dari Techwelkin di Jakarta, Senin (29/3/21) hasilnya, bahwa Zuckerberg hanya warna biru (saja) yang paling bisa dilihatnya.
Maka ketika ia merancang Facebook di Universitas Harvard, ia memilih berbagai warna biru untuk menjadi bagian dari skema warna antarmuka pengguna. Bagi Zuck, biru adalah warna terbaik, karena memang dirinya buta warna. Begitu juga masyarakat Madura, mereka tidak mengenal warna hijau dalam kamusnya, kita memang belum menemukan hasil riset - khusus - tentang apakah orang Madura termasuk buta warna hijau-merah, tetapi mereka menyebut warna hijau sebagai "biru daun."
Lalu, sejalan dengan perkembangan waktu, orang-orang sudah mulai berubah persepsi terhadap warna biru; bermula setelah melihat seorang terbentur kepalanya di tembok dan memar, berubah menjadi merah lalu membiru atau ungu bahkan terkadang menghitam, maka dari situ saja orang melihat efek psikologis warna biru selalu berkaitan dengan penyakit. Dan ditambah lagi diagnosis lidah biru adalah bukti adanya penyakit tertentu.
Belum lagi orang Arab yang semenjak dahulu telah akrab membaca ayat kajian dari surah Thaha di atas, yang menggambarkan akhir kisah tragis dan penyiksaan memilukan terhadap orang-orang yang jahat dan kafir kepada Allah SWT, yang membuat mata mereka berwarna biru, karena ketakutan dan kepanikan yang melanda mereka. Allah berfirman :
يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ ۚ وَنَحْشُرُ ٱلْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا
Terjemah Arti: "pada hari (Kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan pada hari itu Kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (mata) biru muram."
Ayat kajian mengesankan bahwa mata mereka berubah menjadi biru karena kepanikan dahsyat, kengerian dan kesedihan yang mereka alami. Lebih lanjut, AlQuran menggambarkan kondisi mereka sudah mencapai titik antara mati dan hidup. Sebagaimana diketahui bahwa warna darah adalah merah, dan ketika berubah menjadi biru, itu berarti retensi dan kerusakan oksigen yang parah, dan itu adalah ekspresi yang paling akurat menggambarkan suasana mereka pada hari penggiringannya ke neraka jahannam itu...!!!
Selanjutnya, warna biru (juga) selalu diidentikkan dengan air; samudera, sungai-sungai telaga dst. semuanya identik dengan warna biru. Bahkan - boleh dibilang - bahwa biru merupakan warna atas unsur terpenting dalam kehidupan, yaitu air. Nuansa biru adalah warna langit yang mendatangkan banyak kebaikan, simbol bagi samudera nan luas dan berbagai manfaatnya; di dalam laut terdapat kebaikan yang berlimpah dan kekuatan, ombaknya yang kuat membuat orang yang berdiri dihadapannya merasa lemah dihadapan kekuasaan sang pencipta, Allah SWT. Kedalaman samudera biru membuat manusia merasa betapa ia sangat kuat menjaga segala kerahasiaan...!!!
Ketika seseorang melihat ke langit, ia akan merasa tenang, tenteram dan hidup, oleh karena itu, pakaian biru untuk bayi laki-laki yang baru lahir digunakan sebagai tanda kekuatan dan kekokohan, berbeda dengan anak perempuan yang warnanya menunjukkan kelembutan dan kewanitaan. Perusahaan besar menggunakan warna biru sebagai logo mereka, karena menunjukkan kekuatan, kepercayaan diri, pelayanan dan transparansi...
Warna biru juga digunakan dalam logo minuman energi untuk menunjukkan kekuatan dan energi. Perusahaan AC juga menggunakan warna biru untuk menunjukkan udara. kemampuan conditioner untuk mendinginkan, karena melambangkan udara terbuka... Facebook warna biru dan masih banyak lagi icon-icon penting dunia yang berwarna biru.
Secara psikologis efek nuansa biru sangat dipengaruhi tergantung pada bayangan dan corak yang tepat; Warna biru muda seringkali digambarkan rileks dan menenangkan, warna biru cerah bisa memberi energi dan menyegarkan. Orang yang pernah mengalami gangguan psikologis berupa stres dapat kembali lebih cepat ke keadaan relaksasi ketika mereka berbaring di ruangan bermandikan cahaya biru...!
Sampai-sampai Ratu Elizabeth melarang rakyatnya memakainya, kecuali hanya keluarga kerajaannya. Alasannya karena warna ungu adalah sangat langka, dan pewarna yang digunakan untuk memproduksinya sangat mahal, karena pewarna itu berasal dari pedagang di kota "Ban" (Libanon selatan) sejak zaman Fenisia. Dan mereka mengekstrak pewarna itu dari siput laut kecil yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia...
Menurut catatan bahwa untuk mengekstrak warna ungu itu sungguh sangat sulit dan membutuhkan usaha keras sehingga pengrajinnya membutuhkan lebih dari 10.000 cangkang untuk mengekstrak hanya satu gram pewarna. Maka praktis hanya kalangan penguasa dan raja-raja lah yang mampu membayar biaya pewarna itu. Karenanya, warna ungu dikaitkan dengan kelas penguasa Mesir, Roma dan Persia...
Bahkan beberapa penguasa besar dunia seperti Kaisar Romawi "Aurelian" tidak mengizinkan istrinya membeli busana warna ungu, karena pewarna itu berharga 3 kali lipat harganya dari emas. Violet atau warna ungu baru tersedia untuk masyarakat umum sejak tahun 1856, ketika ahli kimia berusia 18 tahun, William Henry Perkin, ketika mencoba membuat obat untuk malaria, secara tidak sengaja membuat senyawa ungu dan menyadari bahwa itu dapat digunakan untuk mewarnai kain ungu, maka ia mendadak jadi kaya raya karena kebetulan itu! Wallahu Musta'an !
Kajian Berhubungan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!