Observasi Mi'raj Menerobos Semesta Alam
Oleh: Med HATTA
IRONIS, Kemampuan sains dan teknologi yang dicapai manusia hingga abad ke-21 kini, baru sebatas bisa menjanjikan saja akan kehadiran produk observator luar angkasa termutakhirnya, yaitu perangkap teleskop radio terbesar di dunia “Square Kilometre Array” (SKA). Itupun masih harus bersabar menunggu sekitar sepuluh tahun lagi karena mega-proyek itu diperkirakan akan selesai tahun 2019 nanti. Teleskop itu akan berukuran 50 kali lebih besar dari teleskop saat ini, yang diproyeksikan akan terdiri dari 3.000 antena yang merentang di wilayah sepanjang 5.500 km. Semua informasi yang diterima akan ditransfer dengan kecepatan 100 TB per detik. Informasi akan diproses di sebuah supercomputer yang bekerja dengan kecepatan 1 juta juta juta per detik, atau 1 exabyte.
Menurut Professor Dame Jocelyn Bell Burnell, astronom terkemuka dan President The Institute of Physics, bahwa kekuatan teleskop radio ini akan melampaui hal-hal yang pernah kita lihat sekarang. SKA akan menjadi teleskop radio pertama yang membuat kita mampu memahami apa yang terjadi pada ratusan tahun pertama setelah Big Bang dan melacak sejarah gas, gas di mana bintang berasal sepanjang masa kosmos. SKA bisa memungkinkan kita melihat bagaimana gas membentuk bintang dan bintang membentuk galaksi. Anda juga bisa melihat beberapa bintang beserta piringan dan material terbentuk di sekitarnya yang akan membentuk planet. (http://sains.kompas.com/read/2011/04/06/00362392/Proyek.Teleskop.Terbesar.di.Dunia).
Semua capaian atau ambisi yang akan diraih proyek teleskop radio terbesar itu belum berarti apa-apa jika dibandingkan dengan luasnya alam semesta raya ini. Kawasan alam semesta yang telah dijangkau saat kini berdasarkan peta 2MASS Redshift Survey (2MRS) yang dibuat oleh sejumlah ilmuwan dari University Portsmouth, mencakup jarak 380 juta tahun cahaya; 45.000 galaksi tetangga. Untuk diketahui diameter Galaksi Bima Sakti saja sepanjang 100.000 juta tahun cahaya. (http://www.kumpulberita.com/2011/05/astronom-ungkap-peta-alam-semesta.html).
Bahkan menurut pengakuan ahli astronomi sendiri bahwa mereka belum menjangkau hingga 10 % dari seluruh kawasan alam semesta. Lalu, kapan bisa menembus langit pertama, kedua... dan seterusnya? Mampukah manusia berobservasi menembus alam semesta dengan keterbatasan ilmu, kekuasaan, materi, dan umur yang mereka miliki? Jangankan menerawang 7 lapis langit, menerobos naik ke Sidratul Muntaha, kemudian observasi meneropong surga dan neraka...??? Kata sir Ifrit mustahil.......
Israa dan Mi’raj Menembus Segala Kecepatan Tradisional:Allah Berfirman:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (1)
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS: 017: 1)
Peristiwa Malam Israa dan Mi'raj nabi Muhammad SAW, adalah pengalaman yang agung dan sangat penting bagi nabi Muhammad SAW, perjalanan Mi'raj merupakan peristiwa sangat dahsyat, mengumpulkan manusia terbaik bersama malaikat-malaikat pilihan. Oleh umat Islam peristiwa penting ini diperingati pada malam 27 Rajab setiap tahun.
Kisah Mi'raj merupakan mukjizat besar, luar biasa dan sangat langkah bagi hukum alam semesta secara keseluruhan. Menghubungkan bumi dengan langit, yang mati dengan yang hidup, jauh dengan dekat, manusia dengan malaikat, masa sekarang, masa lalu dan masa yang akan datang. Bahkan peristiwa itu menghubungkan antara dunia dengan akhirat, semuanya dalam satu waktu.
Peristiwa dahsyat ini tidak pernah terjadi sebelum nabi Muhammad SAW – berdasarkan literatur, dan tidak akan terjadi kepada siapun juga penduduk bumi. Bahkan sampai sekarang belum ada klaim dari kelompok apa pun dari dajjal-dajjal (jin dan manusia) mengaku telah melakukan perjalan Mi'raj sebagaimana telah terjadi pada diri nabi Muhammad SAW.
Benar-benar peristiwa ajaib dan dahsyat pada zamannya, tempat dan eranya. Kisah Mi'raj, berapakah kecepatannya, berapa jarak yang telah ditempuh? Dua pertanyaan sangat menggugah memang. Penulis ingin mencoba mengajak pembaca berpikir, merenung dan mengamati dari sisi kisah yaitu kecepatan dan jarak tempuh.
Fakta Digital dalam Kecepatan dan Jarak:Jarak antara Makkah al-Mukarramah dan Kota al-Quds asy-Syarif sekitar 1000 Km, atau dapat ditempuh manusia dengan sarana traditional yang ada, seperti:
- Jalan kaki, waktu tempuh yang dibutuhkan selama 200 jam - nonstop, dengan asumsi kecepatan 5 Km/jam.
- Sepeda, membutuhkan waktu 50 jam dengan asumsi 20 Km/jam.
- Mobil, dapat menempuhnya hanya 10 jam saja, dengan asumsi kecepatan 100 Km/jam.
- Kereta api, bisa mencapai 3.3 jam, dengan kecepatan 300 Km/jam.
- Pesawat terbang, membutuhkan 1 jam, dengan kecepatan 1000 Km/jam.
- Pesawat "Mirage", pesawat eropa tercepat menyamai kecepatan suara, hanya membutuhkan waktu tempuh 50 menit, dengan kecepatan 1.200 Km/jam.
- Pesawat ulang-alik (pesawat luar angkasa), yang mempunyai kecepatan 26.000 Km/jam, maka jarak antara Makkah al- Mukarramah dan Kota al-Quds asy-Syarif dapat ditempuh hanya dengan 2 detik saja.
- Pesawat luar angkasa tercepat dikenal manusia hingga saat ini, yaitu berkecepatan 54.400 Km/jam, maka untuk menempuh jarak antara dua kota tersebut adalah 1 detik.
Itulah kecepatan-kecepatan traditional yang mampu dihasilkan sains modern hingga abad ke-21 ini. Tentu sangat tidak mungkin untuk melakukan perjalanan Mi'raj seperti yang telah terjadi pada diri penghulu umat manusia, nabi Muhammad SAW.
Kita tinggalkan ukuran kecepatan traditional dunia tersebut, penulis mengajak berhitung bersama dengan ukuran kecepatan alam semesta, yaitu ukuran cahaya. Sebagaimana diketahui bahwa ukuran kecepatan cahaya adalah 300.000 Km/derik, atau sekitar 1.079.252.848 Km/jam.
Jika ukuran kecepatan cahaya ini dipergunakan menempuh perjalanan antara Makkah al- Mukarramah dan Kota al-Quds asy-Syarif, maka waktunya adalah 0,0000006 detik, atau lebih cepat dari ukuran "kedipan mata".
Konon, kecepatan inilah yang pergunakan oleh seorang Insyur ahli "teleportasi" sahabat nabi Sulaiman AS, ketika memindahkan istana Ratu Balqis dari Yemen ke Palestine dalam waktu lebih cepat dari "sekejap mata", sedangkan waktu yang dijanjikan oleh Ifrit (jin) adalah secepat "sekali gerakan". (Lihat: QS: 027: 38-40). Maka, Subhanal-Lah, Yang digenggaman-Nya berada semua makhluk langit dan bumi, dari-Nya lah kita mengetahui Fakta kecepatan cahaya itu.
Mari – sekarang – kita berandai-andai dengan mempergunakan ukuran kecepatan cahaya tersebut. Jika manusia – misalnya – menempuh perjalanan antara Makkah al-Mukarramah dan New York yang jaraknya sekitar 10.000 Km, dengan ukuran kecepatan cahaya, akan menempuh waktu 0,000006 detik, atau lebih cepat dari "sekejap mata".
Perjalanan Keluar Angkasa:Kalau ukuran kecepatan cahaya di atas dipergunakan untuk menempuh perjalanan ke luar angkasa, mulai dari yang lebih dekat ke bumi sampai ke yang lebih jauh, seperti:
Kita tinggalkan ukuran kecepatan traditional dunia tersebut, penulis mengajak berhitung bersama dengan ukuran kecepatan alam semesta, yaitu ukuran cahaya. Sebagaimana diketahui bahwa ukuran kecepatan cahaya adalah 300.000 Km/derik, atau sekitar 1.079.252.848 Km/jam.
Jika ukuran kecepatan cahaya ini dipergunakan menempuh perjalanan antara Makkah al- Mukarramah dan Kota al-Quds asy-Syarif, maka waktunya adalah 0,0000006 detik, atau lebih cepat dari ukuran "kedipan mata".
Konon, kecepatan inilah yang pergunakan oleh seorang Insyur ahli "teleportasi" sahabat nabi Sulaiman AS, ketika memindahkan istana Ratu Balqis dari Yemen ke Palestine dalam waktu lebih cepat dari "sekejap mata", sedangkan waktu yang dijanjikan oleh Ifrit (jin) adalah secepat "sekali gerakan". (Lihat: QS: 027: 38-40). Maka, Subhanal-Lah, Yang digenggaman-Nya berada semua makhluk langit dan bumi, dari-Nya lah kita mengetahui Fakta kecepatan cahaya itu.
Mari – sekarang – kita berandai-andai dengan mempergunakan ukuran kecepatan cahaya tersebut. Jika manusia – misalnya – menempuh perjalanan antara Makkah al-Mukarramah dan New York yang jaraknya sekitar 10.000 Km, dengan ukuran kecepatan cahaya, akan menempuh waktu 0,000006 detik, atau lebih cepat dari "sekejap mata".
Perjalanan Keluar Angkasa:Kalau ukuran kecepatan cahaya di atas dipergunakan untuk menempuh perjalanan ke luar angkasa, mulai dari yang lebih dekat ke bumi sampai ke yang lebih jauh, seperti:
- Bulan, dengan asumsi jarak antara bumi dan bulan sekitar 381.706 Km, maka akan membutuhkan waktu 0,0002 (sekitar 2 menit).
- Matahari, jarak dari bumi sekitar 149.600.000 Km, waktu tempuh dengan kecepatan cahaya adalah 0.08 (8 menit)
- Pluto, planet yang terjauh dari grup lokal Tata surya, jarak dari bumi mencapai sekitar 5.900.000.000 Km, dapat ditempuh dengan ukuran cahaya selama 3.28 jam (3 jam + 28 detik). Bayangkan betapa jauh jarak yang membentang antara planet bumi dan Pluto, bandingkan jarak antara Makkah al-Mukarramah dan New York yang bisa ditempuh dengan kecepatan cahaya hanya ukuran "sekejap mata saja", sedangkan Pluto harus menempuh waktu 3.28 jam. Coba bandingkan juga dengan kapasitas dan kemampuan kita manusia penduduk bumi, jika kita, misalnya, berjalan menuju Pluto dengan kecepatan pesawat luar angkasa tercepat kita, yaitu 54.400 Km/jam, maka kita akan menghabiskan waktu selama 65.074 jam atau 2.711 hari (tujuh tahun setengah) baru bisa sampai ke Pluto.
- Alpha Centauri, adalah bintang terdekat dari kita, di luar galaksi bima sakti kita, jarak dari bumi sekitar 4.24 tahun cahaya. Kalau kita masih memakai ukuran traditional dengan Kilometer, maka jarak ini dihitung sebagai 40.110.100.000.000.000.000 Km (40 trillion Km).Tentu angka digital yang sangat panjang ini akan merepotkan kita karena jarak bintang-bintang yang bertebaran di alam semesta ini sangat jauh dari kita dan akan sulit mengukurnya dengan sarana traditional bumi tersebut. Oleh karena itu penulis memutuskan meninggalkan ukuran traditional ini dan memakai ukuran alam semesta yaitu kecepatan cahaya.
- Bintang "Syi'raa" (Sirius), bintang yang terang benderang di langit, satu-satunya bintang disebutkan secara langsung dalam al-Qur'an (selain matahari), jarak dari bumi sekitar 8.6 tahun cahaya. Dengan kata lain, jika kita merantau ke bintang ini maka kita akan menempuhnya dengan kecepatan cahaya yang sangat tinggi selama 8.6 tahun. Jadi kita akan sampai ke bintang dekat dengan kita jaraknya 81.356.000.000.000.000.000 Km (81 Trillion Km). Bayangkan jika kita menempuh perjalanan ini dengan mempergunakan pesawat ruang angkasa tercepat kita, maka akan membutuhkan waktu selama 102.432.514.102 tahun (102 billion tahun). Perjalanan Apakah ini..? Jarak apa pula itu..? dimanakah kita ini..? Makhluk apakah langit yang menaungi kita ini? Maka, Subhanallah, Tuhan pencipta langit dan bumi..
- Pleiades (gugus bintang), adalah sebuah gugus bintang terbuka di Rasi Taurus, merupakan gugus bintang paling jelas dilihat dengan mata telanjang, dan salah satu yang terdekat dengan bumi. Jarak dari bumi sekitar 440 tahun cahaya, gugus tersebut didominasi oleh bintang-bintang biru panas yang terbentuk kurang dari 100 juta tahun yang lalu. Tentu saja kita semua dapat melihat gugus bintang Pleiades yang memancarkan sinar dan indah di langit, tetapi tidak semua kita mengetahui bahwa sinar yang kita saksikan itu adalah pancaran telah tersorot 440 tahun lalu. Sedangkan bintang yang memancarkan sinar itu sudah berlalu jauh meninggalkan sinar yang kita lihat itu dengan kecepatan cahaya diangkasa raya, telah menempuh jarak sekitar 4.162.400.000.000.000.000.000 Km. (4.162 Trillion Km)
- Galaksi Andromeda, dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Dengan kata lain, sinarnya yang anda lihat sekarang di langit adalah ibarat sedang menyaksikan peristiwa masa lampau yang sangat jauh sekali, terjadi sekitar 2.5 juta tahun lalu. Sedangkan Andromedanya sendiri sudah berlalu sangat jauh sekali dengan kecepatan cahaya menempuh jarak sekitar 23.650.000.000.000.000.000.000.000 Km, atau 23 Quatrelliun Km. (Milyar juta Milyar Km).
Peristiwa Mi'raj dan Kecepatan Cahaya:
Angka-angka digital dan jjarak-jarak yang telah memeras otak di atas, itu hanya mewakili galaksi tetangga terdekat dengan galaksi bima sakti kita, bagaimana dengan galaksi-galaksi yang jauh dari kita dengan biliun tahun cahaya, sebagaimana yang telah diamati oleh "The Gemini South Telescope" di Cili, bahwa sinar galaksi tersebut akan menempuh waktu biliun tahun cahaya untuk sampai ke kita di bumi. Galaksinya sendiri sudah beranjak jauh menempuh jarak sekitar 9.460.000.000.000.000.000.000.000.000 Km atau 1000 Quatrellion Km. (seribu Milyar juta Milyar Km). Subhanallah, Maha Suci Allah Yang "kursinya meliputi langit dan bumi".
Dimensi ini hanya mewakili aspek astronomi dari jarak antara kita dan galaksi yang memenuhi langit dunia, dengan perkiraan astronom jumlahnya sekitar 100 Milyar galaksi berenang di lautan "langit bumi". Allah berfirman:
Dimensi ini hanya mewakili aspek astronomi dari jarak antara kita dan galaksi yang memenuhi langit dunia, dengan perkiraan astronom jumlahnya sekitar 100 Milyar galaksi berenang di lautan "langit bumi". Allah berfirman:
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ (47)
Artinya: "Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa" (QS: 051: 47)
Kembali kepada kisah Mi'raj yang ajaib pada malam yang dahsyat, seperti apa kecepatan peristiwa Mi'raj tersebut? Nah, mari kita sama-sama merenungkan mukjizat Ilahi ini berdasarkan Fakta-fakta di atas. Jika peristiwa perjalanan Mi'raj diukur dengan kecepatan tertingi dikenal manusia, yaitu kecepatan cahaya, maka perjalanan Mi'raj akan menempuh 440 tahun untuk mencapai gugus Pleiades yang berada di rasi Taurus saja. Kalau mau mencapai galaksi Andromeda, akan membutuhkan waktu 2.5 juta tahun.
Lalu bagaimana jika ingin sampai kebatas terjauh yang dapat dijangkau teleskop modern dari galaksi-galaksi jauh, akan membutuhkan waktu biliun tahun. Kemudian bagaimana lagi jika ingin mengarungi galaksi-galaksi diluar jangkauan teleskop mana pun? Sains dan ilmuawan tidak mengetahui batasan langit dunia dan ujung pangkalnya, apalagi langit-langit yang lain.
Lalu bagaimana jika ingin sampai kebatas terjauh yang dapat dijangkau teleskop modern dari galaksi-galaksi jauh, akan membutuhkan waktu biliun tahun. Kemudian bagaimana lagi jika ingin mengarungi galaksi-galaksi diluar jangkauan teleskop mana pun? Sains dan ilmuawan tidak mengetahui batasan langit dunia dan ujung pangkalnya, apalagi langit-langit yang lain.
Dan sudah pasti tidak akan mengetahui jarak "langit kedua", bagaimana jauhnya? Jika para ilmuwan berpangku tangan dan bingung pada hal-hal yang mereka lihat dicakrawala yang lebih rendah, bagaimana halnya dengan yang tidak dapat dilihatnya di "langit kedua" dan yang lebih atas lagi... Seberapa jauhkah objek Mi'raj itu? Berapa tahunkah dibutuhkan cahaya untuk sampai kepada kita?
Tanda tanya besar yang patut kita pikirkan, refleksikan dan renungkan pada ciptaan Allah SWT, adalah berapakah kecepatan perjalanan Mi'raj nabi Muhammad SAW itu? Hingga dapat menerobos langit dunia beserta dengan satelit-satelitnya, planet-planet, bintang-bintang, galaksi-galaksi dan neubela-neubelanya, serta apa yang diketahui dan tidak diketahui dari ciptaan Allah yang ada di dalamnya.
Kecepatan dahsyat luar biasa seperti apakah yang dapat meringkas perjalanan miliaran tahun itu. Beberapa saat dalam sekejap nabi Muhammad SAW sudah bersama buyutnya Adam AS di langit pertama, dalam sekejap kemudian beliau SAW sudah tiba di langit kedua menemui saudaranya Isa dan Yahya AS, beberapa saat selanjutnya menempuh jarak langit kedua menuju langit ketiga bertemu saudaranya Yusuf AS. Demikian seterusnya hingga beliau SAW sampai ke langit ketujuh bertemu bapak para nabi dan rasul Ibrahim AS.
Sungguh, nabi besar Muhammad SAW telah sampai kebatas cakrawala yang tidak pernah digapai umat manusia sebelumnya... Beliau SAW berjalan dengan kecepatan yang supertinggi dan menempuh jarak yang tidak mampu diserap oleh pikiran manusia, bahkan mekanisme seperti computer super canggih sekali pun. Tidak level dengan institut-institut dan unit pengukuran jarak dan kecepatan, karena hal itu merupakan privasi Allah SWT.
Lalu, secepat apakah Mi'raj nabi kita Muhammad SAW; Kecepatan cahaya tidak ada gunanya, tiada juga kecepatan jarak antara galaksi-galaksi satu sama lain dapat diperhitungkan. Akan tetapi ini menyangkut kecepatan Allah, Yang apabila mengatakan sesuatu terjadi maka harus terjadi, kecepatan dari Pencipta langit dan bumi. Ini adalah kecepatan menghentikan semua hukum alam yang berlaku dan memudarkan semua perbandingan matematika dihadapannya...
Mukjizat Mi'raj nabi Muhammad SAW:
Allah Berfirman:
Kemudian ketika nabi pilihan Allah, Muhammad SAW, mencapai langit ketujuh, beliau SAW mengunjungi "al-Baitul Ma'mur" di langit ketujuh, lalu diizinkan baginya untuk bersiap dan naik kesebuah tempat seorang diri tanpa ditemani Jibril:وَمَا أَمْرُنَا إِلا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ (50)Artinya: "Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata" (QS: 054: 50)
لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (1)Artinya: "agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami" (QS: 017: 1).
Benar-benar diluar jangkauan cakrawala duniawi dan melabrak semua hukum sebab akibat yang berlaku dialam semesta. Nabi Muhammad SAW keluar ke dunia lain yang tidak pernah dilihat siapapun dari manusia secara umum... Sampai puncak ketinggian manakah beliau SAW sampai? Peristiwa apa yang di alami? Itu adalah sebuah kisah, telah berlalu sebelumnya berbagai macam kisah tetapi tiada satu kisah pun menyerupainya. Wallahua'lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!