Serial
Tafsir Al-Quran Lauhul Mahfudz (12)
Sungai adalah salah satu bagian dari siklus hidrologi, air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es atau salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَابِيًا وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِثْلُهُ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ (١٧)
√ KAJIAN BERIKUTNYA:
(Memberkati Bumi III).
Bumi Sebaga Ayunan dan Releksasi :
By: Med Hatta
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلا وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّى (٥٣)
Terjemah Arti: “yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai ayunan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam” (QS. Thaha: 53);
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ مَهْدًا وَجَعَلَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (١٠)
Terjemah Arti: “yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai ayunan (tempat menetap) dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk” (QS. Az-Zukhruf: 10);
أَلَمْ نَجْعَلِ الأرْضَ مِهَادًا (٦)
Terjemah Arti: “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai ayunan” (QS. An-Naba: 6).
Bumi selain dikondisikan sebagai ayunan dan rilaksasi yang nyaman bagi manusia seperti keterangan ayat-ayat di atas, Allah juga di dalam ayat masih menyediakan suatu nikmat yang tidak kalah besar, dimana tidak terdapat di luar angkasa yaitu: “Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk”.
Yaitu; Allah menciptakan di atas permukaan bumi jalan-jalan dan hal-hal lain berupa petunjuk arah. Adapun manusia di luar angkasa maka dia tidak bisa bepergian kemana-mana, karena diliputi oleh kegelapan yang pekat dari setiap penjuru, yang dapat mengarahkannya hanya daya gravitasi saja.
Fakta ini dipertegas oleh para pakar astromi mengatakan bahwa manusia tidak bisa bepergian jauh di atas angkasa karena adanya bahaya yang mengancam dari sinar kosmik yang siap membakar setiap tubuh, jika tubuh manusia maka akan membakar sampai kepada bagian paling dalam, dengan demikian maka kematian secara mutlak yang akan mengintai bagi siapa saja yang berusaha menjauh dari bumi.
Adapun hakikat Alquran secara tegas Allah menjelaskan dalam firman-Nya:
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلا بِسُلْطَانٍ (٣٣) فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٤)
Terjemah Arti: “Hai bangsa jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan; Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan” (QS. Ar-Rahman: 33-34).
Manusia pertama kali merasakan alias menyingkap dengan nikmat gravitasi baru saja tahun 1961 lalu, ketika seorang astronaut Rusia bernama Gherman Titov mengalami penyakit tertentu, yaitu setelah keluar dari bumi selama 25 jam, tiba-tiba mengalami koma dan mengalami berbagai gangguan pada penglihatan, pendengaran, pemikiran, dan gangguan-gangguan lain dari penyakit syaraf. Kita masih akan kembali membahas gravitasi ini nanti, insya Allah.
Lahirnya Sungai
Sungai merupakan jalan air alami mengalir menuju samudera, danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya, dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun dari langit untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau.
Sungai merupakan jalan air alami mengalir menuju samudera, danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya, dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun dari langit untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau.
Sungai terdiri dari beberapa
bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai, sebagian anak
sungai akan bergabung dengan anak sungai lain untuk membentuk sungai utama.
Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dasar dan tebing di sebelah kiri
dan kanan, pada penghujung sungai yang bertemu dengan laut dikenali sebagai
muara sungai.
Sungai adalah salah satu bagian dari siklus hidrologi, air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es atau salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Secara umum manfaat terbesar
sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah
aliran sungai (DAS). Adapun di dunia dikenal sungai-sungai besar seperti Nil di
Mesir – Afrika, sebagai sungai terpanjang di dunia, mencapi 6.695 Km.
Sungai Amazon di Brazil –
Amerika Latin, merupakan terpanjang kedua setelah Nil (6.650 Km), tetapi ia terbesar
pertama dari segi luas, kedalaman dan muatan airnya, luas sungai Amazon pada
musim penghujan mencapai 190 Km. Sedangkan sungai-sungai panjang dunia lainnya,
masing-masing: Yangtsi di Cina – Asia, merupakan terpanjang ketiga (6.300 Km);
terpanjang keempat adalah sungai Mitsisiphi – Amerika Utara (6.212 Km); dan
terpanjang kelima yang mewakili daratan Eropa adalah sungai Oub di Siberia –
Rusia (5.567 Km).
Sungai Di Dalam Alquran
Allah berfirman:
أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَابِيًا وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِثْلُهُ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ (١٧)
Terjemah Arti: “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka
mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih
yang mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat
perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu,
akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat
kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan” (QS. Ar-Ra'd: 17);
(15) Mekanika Fluida AlQuran.
(16) TENTATIF.
(17) TENTATIF.
√ KAJIAN SEBELUMNYA:
(10) GeoScience Alquran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!