*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat Dari Perumpamaan-Live AlQuran (32) :
Lapang dan Sesak Dada
By: Med Hatta
"Ayat kajian kita kali ini telah menunjukkan satu lagi mukjizat Alquran, yaitu telah menegaskan adanya hampa udara di puncak ketinggi (langit), yang kemudian di amani kebenarannya oleh sains modern abad 20. Dari segi balagah, jelas ayat kajian - dengan sempurna - menyerupakan keadaan orang kafir pembangkan yang sombong dan menolak petunjuk Allah serta enggan mengikuti seruan wahyu yang diturunkan kepada nabi penutup Muhammad SAW."
Kondisi orang kafir pembangkan dan sombong seperti ini mengalami sesak dada dan akan semakin akut setiap kali menjauh dari hidayah Allah, atau setiap kali tersesat dari petunjuk Islim. Kalimat "حَرَجًا" (sempit) pada ayat adalah puncak akut dari keadaan sesak.
Allah berfirman:
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهْدِيَهُۥ يَشْرَحْ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُۥ يَجْعَلْ صَدْرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى ٱلسَّمَآءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Terjemah Arti: "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman" (QS: Al-An'am: 125).
Lapang dan Sesak Dada:
Penulis menelusuri berbagai tafsi Alquran untuk mendapatkan penjelasan memuaskan tentang kalimat "Lapang dan Sesak Dada" pada ayat kajian ini, dan akhirnya menemukan informasi yang melegakan hati dari pakar tafsir dunia Imam An Naisaburi dalam kitabnya (غرائب القرآن ورغائب الفرقان). An Naisaburi pada ayat kajian memaparkan penjelasan dari Imam Al Laits mengatakan: Allah melapangkan dadanya maka lapanglah, atau: memperluasnya untuk menerima segala pengaruh.
Tentu saja perluasan dada tersebut bukanlah ril, tetapi makna yang dimaksudkannya adalah: Jika seseorang meyakini suatu perbuatan bahwa itu akan mendatangkan manfaat ganda dan kebaikan nyata, maka nalurinya cenderung mengerjakannya. Semakin kuat tuntutan dan hasratnya untuk meraihnya, maka semakin kembang di dalam hati persiapan keras untuk mendapatkannya. Maka kondisi seperti ini disebut "lapang dada".
Namun, jika feeling di dalam hati, yakin atau ragu bahwa perbuatan tersebut berujung kepada kemudharatan ganda dan membuat kerusakan fatal, maka naluri dan jiwanya mendesak agar meninggalkannya, serta hatipun tertutup untuk menerimanya, dan kondisi seperti ini disebut "sesak dada". Karena tempat apabila sempit niscara tidak dapat menerima tambahan untuk memasukinya, dan berbeda jika tempat itu memang luas maka sangat memungkinkan untuk memasukkan isi tambahan ke dalamnya.
Penurunan Tekanan Udara di Atas Atmosfer:
Ayat kajian - sepintas - hanya menggambarkan keadaan hati orang sesat dari petunjuk Allah, yaitu dadanya sesak lagi sempit seperti sedang mendaki langit. Tetapi belakangan diketahui ternyata telah menguak suatu hakikat sains yang amat tinggi, khususnya dalam bidang astronomi, yaitu adanya hampa udara di puncak ketinggian (langit). Allah berfirman:
يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ
Terjemah Arti: "Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
Alquran Alkarim ayat ke-125 dari surah Al An'am di atas telah jauh melampaui masanya, sekitar 14 abad lalu telah mengungkapkan fakta adanya penurunan drastis tekanan udara di atas atmosfer, yang mengakibatkan sesak dada bagi orang yang naik di atas puncak ketinggian langit sampai kepada kondisi tercekik. Hal ini tidak diketahui oleh sains modern sebelum era observasi angkasa luar pada abad ke-20 lalu.
Telah terbukti secara ilmia bahwa tekanan udara akan menurun setip berada pada ketinggian tertentu di atas permukaan bumi, di mana akan menurun separuh dari tekanannya pada ketinggian mencai 5 Km di atas permukaan laut, dan akan menurun lagi sekitar seper-empat (1/4) dari seluruh tekanannya jika mencapai ketinggian 10 Km. Serta akan sampai kepada titik 1 % dari tekanan aslinya apabila naik kepada ketinggian 30 Km.
Sebagaimana pula akan menurun prekwensi cuaca secara drastis hingga mencapai nyaris hilang pada ketinggian sekitar 1000 Km di atas permukaan bumi. Sedangkan di sisi lain, oksigen juga menurun di atas udara setiap naik pada ketinggian tertentu, disebabkan berkurangnya prekwensi cuaca. Jika normalnya oksigen di atas permukaan bumi mencapai 200 Satuan misalnya, maka pada ketinggian 10 Km berkurang mencapai 40 Satuan saja, dan pada ketinggian 20 Km lebih menurun lagi mencapai 10 Satuan saja. Kemudian akan sampai kepada 2 satuan saja jika sudah berada pada ketinggian 30 Km.
Demikian, memang sangat memungkinkan akan membuat dada manusia menjadi sesak dan merasa tercekik dengan naiknya pada ketinggian di atas 10 Km, jika ia tidak berada di dalam ruang full AC. Karena kekurangan tekanan udara dan minim oksigen yang dibutuhkan untuk bernafas. Tanpa ruang full AC pada ketinggian seperti ini maka manusia akan mengalami kondisi lemah dan secara perlahan akan kehilangan ingatan, berhenti bernafas, dan bahkan lebih parah akan mengalami koma menuju kematian.
Orang Kafir Mengalami Sesak Dada Yang Akut:
Ayat kajian kita kali ini telah menunjukkan satu lagi mukjizat Alquran, yaitu telah menegaskan adanya hampa udara di puncak ketinggi (langit), yang kemudian di amani kebenarannya oleh sains modern abad 20. Dari segi balagah, jelas ayat kajian - dengan sempurna - menyerupakan keadaan orang kafir pembangkan yang sombong dan menolak petunjuk Allah serta enggan mengikuti seruan wahyu yang diturunkan kepada nabi penutup Muhammad SAW.
KAJIAN SELANJUTNYA:
KAJIAN SEBELUMNYA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!