*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (31) :
Perang Bintang
By: Med Hatta
"Ketika umat manusia - sekarang dan akan datang - memulai observasi besar-besaran ke angkasa luar, yang populer dikenal dengan perang bintang, untuk usaha mencara kehidupan baru di angkasa luar (langit). Padahal jauh sebelumnya, lebih dari 1400 tahun lalu, Alquran telah menengaskan tentang adanya kehidupan di langit sebagaimana terdapat kehidupan di atas permukaan bumi."
Allah berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاء قَدِيرٌ (الشورى: 29).
Terjemah Arti: "dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya adalah penciptaan langit dan bumi dan apa yang Dia sebarkan pada keduanya dari makhluk-makhluk yang melata (reptil. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki" (QS: As-Syura: 29).
Perang Bintang:
Ketika umat manusia - sekarang dan akan datang - memulai observasi besar-besaran ke angkasa luar, yang populer dikenal dengan perang bintang, untuk usaha mencara kehidupan baru di angkasa luar (langit). Padahal jauh sebelumnya, lebih dari 1400 tahun lalu, Alquran telah menengaskan tentang adanya kehidupan di langit sebagaimana terdapat kehidupan di atas permukaan bumi.
Benar, ada makhluk melata di langit dan ada makhluk melata di bumi, maka hendaklah para ilmuan yang mencari (hunian) kehidupan baru di luar bumi seperti ke planet Mars atau planet Kepler itu merujuk kepada sumber data informasi yang kekal Alquran terutama pada ayat ke-29 dari Surah Assyuraa, yaitu ayat kajian yang akan kita bahas sekarang. Namun sebelumnya kita akan menyimak terlebih dahulu penjelasan pakar tafsir dunia, sebagai berikut:
Ibn Katsir: Menafsirkan firman Allah:
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاء قَدِيرٌ .
Terjemah Arti: "dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya adalah penciptaan langit dan bumi dan apa yang Dia sebarkan pada keduanya dari makhluk-makhluk yang melata. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki".
Kalimat ayat: "dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya", menunjukkan atas keagungan Allah, kemampuan yang super dahsyat dan kekuasaan Nya yang tidak terbatas; "adalah penciptaan langit dan bumi dan apa yang Dia sebarkan pada keduanya", yaitu melestarikan pada keduanya (langit dan bumi) penghuni tetap "dari makhluk-makhluk yang melata", yaitu meliputu malaikat, manusia, jin dan seluruh binatang atas berbagai species, bentuk, corak, warna, bahasa, karakter, jenis dan ciri khas masing-masing.
Allah telah menyebar semuanya keseluruh penjuru langit dan bumi, "Dan Dia (Allah)", yaitu atas semua jenis makhluk tersebut "Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki", yaitu pada hari kiamat kelak Allah akan mengumpulkan makhluk-makhluk yang paling awal dan yang paling terakhir serta segala khalayak pada satu tempat tertentu, mereka mendengarkan panggilan dan menyaksikan peristiwa pengadilan, maka mereka diputuskan perkaranya dengan benar dan seadil-adilnya.
Al-Jalalain: Menafsirkan firman Allah:
Terjemah Arti: "dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya adalah penciptaan langit dan bumi", yaitu menciptakan; "dan apa yang Dia sebarkan" yaitu membagi-bagi dan menyebarkan; "pada keduanya dari makhluk-makhluk yang melata", yaitu melata di atas permukaan bumi dari manusia dan jenis-jenis lainnya; ".Dan Dia mengumpulkan semuanya", yaitu di padang mahsyar; " Mahakuasa apabila Dia kehendaki".
Atthabari: Menafsirkan bahwa semua yang disebarkan di langit dan bumi dan makhluk-makhluk melata. Menurut Mujahid tentang firman Allah: "apa yang Dia sebarkan pada keduanya dari makhluk-makhluk yang melata", yaitu manusia dan malaikat.
Al-Qurthubi: Menurut Mujahid termasuk di dalamnya adalah malaikat dan manusia, dan Allah berfirman: "Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui" (Baca: QS: 016: 8). Dan menurut Al Farra, bahwa maksud ayat adalah apa yang Dia sebarkan di muka bumi tidak termasuk langit.
Nampak sekali dari para pakar tafsir besar dunia di atas, mereka belum mampu memberikan penjelasan kongkrit tentang firman Allah: "dan apa yang Dia sebarkan pada keduanya dari makhluk-makhluk yang melata", dan yang agak diterima akal adalah pendapat Ibn Katsir yang mengatakan: yaitu meliputu malaikat, manusia, jin dan seluruh binatang-binatang atas berbagai species, bentuk, corak, warna, bahasa, karakter, jenis dan ciri khas masing-masing.
Para pakar tafsir yang lain hanya menukil dari ahli-ahli tafsir pendahulunya seperti Mujahid dan Al Farra. Hal ini sangat dimaklumi karena mereka umumnya hidup sebelum era perang bintang, observasi besar-besaran ke angkasa luar yang ditandai ketika manusia pertama kali menginjakkan kaki ke bulan tahun 1962, atau baru sekitar setengah abad lalu.
Seperti - misalnya - penjelasan An Naisaburi pada kajian sebelum ini langsung menafsirkan ayat ke-125 dari surah Al An'am: "seakan-akan mendaki langit", yaitu perbuatan yang tidak mungkin, karena manusia tidak akan sanggup naik ke langit,,, (An Naisaburi). Dan ternyata penafsirannya ini salah setelah dibuktikan sebaliknya oleh astronomi abad ke-20, bahwa manusia sanggup naik ke atas lapisan-lapisan tertentu langit, mendarat ke bulan dan observasi ke planet-planet lain di angkasa luar. Itulah sebabnya Ibn Abbas ra sejak dini menegaskan: Tidak perlu apriori menafsirkan Alquran karena waktu yang akan menafsirkannya.
Mencari Kehidupan Alternatif di Angkasa Luar (Langit):
Dari ayat kajian di atas, penulis menggaris bawahi beberapa poin penting, sebagai berikut:
- Makhluk-makhluk melata telah disebarkan oleh Allah di Langit dan bumi;
- Malaikat tidak disifatkan di dalam Alquran sebagai makhluk melata;
- Materi penciptaan makhluk melata bukan materi penciptaan malaikat;
- Terdapat huruf "wa" (dan) di dalam ayat dimaksudkan sebagai pemisah;
- Kehendak Allah akan mengumpulkan makhluk melata bumi dan langit tidak terbatas pada hari kiamat saja;
- Tidak terdapat di dalam ayat kajian batasan penyebaran makhluk melata di bumi tanpa penyebaran yang sama di langit. Sebagaimana terdapat banyak ayat di banyak tempat di dalam Alquran yang dipahami dari isyarat-isyaratnya menunjukkan adanya kehidupan di langit.
Sebagai seorang Muslim, penulis yakin bahwa Allah SWT tidak melalaikan suatu apapun di dalam Alquran, dan percaya sepenuhnya bahwa Allah Mahakuasa untuk mengumpulkan semua yang melata di bumi dan yang melata di langit kapanpu, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Kini manusia tengah melancarkan observasi ke planet Mars untuk mencari adanya kehidupan alternatif di sana, sebagaimana sebelumnya astronom telah observasi ke bulan dan berhasil mendarat di atas permukaannya.
Islam sebagai agama ilmu pengetahuan dan agama petunjuk pada waktu yang sama, telah menganjurkan manusia untuk mengobservasi lapisan demi lapisa alam luar angkasa, dan memerintahkan agar mengitari pelosok-pelosok langit dan bumi dengan penguasaan sains. Maka tidak berlebihan jika penulis merekomendasi ide mencari kehidupan alternatif di luar bumi, dan sama sekali tidak terdapat sedikit pun larangan dari Alquran tentang hal itu.
Bahkan sebaliknya, justru ayat-ayat Alquran banyak sekali yang menganjurkan kepada manusia menyingkap rahasia langit dan bumi, hingga nampak tanda-tanda kekuasaan Allah di langit sebagaimana telah kita menyaksikan sebagian tanda-tanda kebesaran Nya itu di bumi. Oleh karena itu umat Islam harus mengambil kendali agresi (perang) luar angkasa ini, setidaknya untuk menyingkap sebahagian dari rahasia-rahasia Allah di alam semesta nan luas ini.
Lagi pula, meski manusia gencar melancarkan agresi ke planet Mars atau bahkan menduduki planet-planet yang ada di Bima Sakti seluruhnya, bukanlah sesuatu yang luar biasa. Dan sesungguhnya apa yang dijangkau dari alam semesta itu tidak lebih dari seukuran telapak kaki di dalam kota besar. Karena kekuasaan Allah jauh lebih luas berkali-kali dari yang dibayangkan oleh manusia. Allah telah mengkonstruksi langit dengan penuh kekuasaan serta mengembangkannya secara terus menerus.
Astronom yang agresi ke bulan dulu, dan kini telah mulai melancarkan agresi baru ke planet Mars, serta meskipun kelak mereka dapat menguasai semua planet dan galaksi-galaksi seluruhnya dalam jutaan tahun ke depan, maka janganlah mereka menyangka bahwa mereka telah melepaskan diri dari kekuasaan Allah pencipta alam semesta. Allah berfirman:
وَمَا أَنتُم بِمُعْجِزِينَ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاء وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (العنكبوت: 22).
Terjemah Arti: "dan kamu sama sekali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) baik di bumi maupun di langit, dan tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah" (QS: Al-Ankabut: 22).
Dari kajian ini kita telah menemukan tiga informasi penting tentang alam semeta yang diceritakan Alquran dari ayat kajian, yaitu: Pertama, terdapat makhluk melata di langit; kedua, anjuran observasi ke angkasa luar; dan ketiga, ageresi dan menguasai angkasa luar. Serta meskipun telah menguasai semua hal tersebut, manusia tidak melampaui kekuasaan Allah.
Alquran Mengungkap Adanya Kehidupan di Luar Planet Bumi:
Berikut ini penulis merangkum beberapa ayat Alquran yang mengisyaratkan tentang adanya kehidupan di luar planet bumi kita, demikian, untuk menjadi rujukan dan bahan tadabbur untuk kita semua agar senantiasa memikirkan kekuasaan Allah SWT. Allah berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاء قَدِيرٌ (الشورى: 29).
Terjemah Arti: "dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya adalah penciptaan langit dan bumi dan apa yang Dia sebarkan pada keduanya dari makhluk-makhluk yang melata (reptil. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki" (QS: As-Syura: 29).
أَفَغَيْرَ دِينِ اللّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعاً وَكَرْهاً وَإِلَيْهِ يُرْجَعُون (آل عمران: 83).
Terjemah Arti: "Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada Nya mereka dikembalikan?" (QS: Ali Imran: 83)
ألَمْ تَرَ أَنَّ اللّهَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ بِالْحقِّ إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ (إبراهيم: 19).
Terjemah Arti: "Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar)? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu)" (QS: Ibrahim: 19).
وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَالْمَلآئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُون (النحل: 49).
Terjemah Arti: "Dan segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk melata dan malaikat, dan mereka tidak menyombongkan diri" (QS: An-Nahl: 49).
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُوراً (الإسراء: 55).
Terjemah Arti: "Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud" (QS: Al-Isra: 55)
أَلَّا يَسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُونَ وَمَا تُعْلِنُون (النمل: 25).
Terjemah Arti: "mereka (juga) tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan" (QS: An-Naml: 25).
وَلَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلٌّ لَّهُ قَانِتُونَ (الروم: 26).
Terjemah Arti: "dan milik Nya apa yang di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada Nya tunduk" (QS: Ar-Rum: 26).
أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَكَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعْجِزَهُ مِن شَيْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ إِنَّهُ كَانَ عَلِيماً قَدِيراً (فاطر: 44).
Terjemah Arti: "dan tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul), padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tidak sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa" (QS: Fathir: 44).
يَسْأَلُهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ (الرحمن: 29).
Terjemah Arti: "Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan" (QS: Ar-Rahman: 29).
<<<===[30]•TERKAIT•[32]===>>>
KAJIAN SELANJUTNYA :
KAJIAN SEBELUMNYA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!