Haul 12 tahun wafatnya AGH. Abdul Muin
Yusuf.
By: Med HATTA
Tepat
seperti hari ini tanggal 23 Juni 2004 (12 tahun) lalu, AGH. Abdul Muin Yusuf
dipanggil kehadhirat Allah SWT. Alfatihah. AMIN.
Gurutta Muin lahir di Rappang, 21 Mei 1920.
Ayahnya bernama Muhammad Yusuf asal Pammana Wajo dan Ibunya bernama Hatijah
asal Rappang. Ia adalah anak ketiga dari 10 bersaudara, dan memiliki 9 anak (Nurul
Muin, Mardawiyah Muin, Farid Muin, Fauziyah Muin, Kalsum Muin, Syurkati Muin,
Andi Subaedah Muin, Andi Sulaehah Muin, dan Andi Nahidah Muin). Gurutta wafat
di Rappang dalam usia 84 tahun
Almaghfuru
lahu
Anregurutta KH. Abdul Muin Yusuf atau lebih populer dikenal Gurutta Kali
Sidenreng, adalah salah seorang ulama legendaris Sulawesi Selatan, yang dikenang
luas oleh masyarakat melalui ceramah-ceramah agamanya yang lugas, segar, tuntas
dan memukau dengan gaya bahasa Bugis sidenrengnya yang sangat kental. Ia
diundangan ceramah keberbagai daerah di Sulawesi bahkan luar Sulawesi dalam
berbagai moment seperti taushiyah umum, nasehat pernikahan, ta’ziyah, hikmah
Maulid atau Isra’ Mi’raj dan sejenisnya.
Gurutta
Kali Sidenreng memiliki kemampuan berdakwah yang sangat luar biasa, ia
menyampaikan ceramah-ceramahnya dengan bahasa sederhana, mudah dicerna oleh
segala level masyarakat, segar, menyentuh, jauh dari polemik atau bias, dan selalu
merujuk pada kitab fiqih, tafsir Alquran dan Alhadits. Rata-rata ceramahnya
berdurasi 1 jam tapi tidak jarang melampaui 2 bahkan sampai 3 jam atas permintaan
masyarakat yang selalu rindu pada ceramah-ceramahnya.
Selain
itu Gurutta Muin memang tidak diragukan keluasan ilmu agamanya, ia adalah pakar
fiqhi dan tafsir sehingga diberi gelar “Kali” (Qadhi – Arab). Ia juga dipercaya
pemerintah pusat menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provensi Sulawesi Selatan selama 2
periode dan caretaker 2 periode. Dan ia termasuk anggota Tim Penyusunan
Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang kini dipakai Hukum Acara di seluruh Pengadilan
Agama se-Indonesia.
Gurutta
Kali Sidenreng awalnya belajar pada Syeikh Ali Mathar (Kakek Prof. Dr. M.
Quraish Shihab) di Rappang. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Agama yang baru
saja dirintis oleh seorang ulama besar yang baru kembali dari Makkah Al
Mukarramah – KSA saat itu, yaitu Almukarram AGH. Muhammad As’ad Bugis di Sengkang.
Ia belajar bersama AGH. M. Yunus Maratang (sebagai angkatan ke-3), AGH. Abduh
Pabbajah Parepare (angkata ke-2), AGH. Abdurrahman Ambo Dalle, AGH. Junaid Sulaiman Bone, dan AGH. Daud
Ismail Soppeng (angkatan Pertama). Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan di Darul
Falah Makkah.
Pada
tahun 1974 Pu’ Kali – panggilan akrab Gurutta Muin Yusuf – mendirikan Pesantren
di Benteng, Kecamatan Baranti, Sidrap, bernama Al-Urwatul Wutsqaa (Tali
Ikatan yang Tidak Pernah Putus), yang fokus mendidik santri jenjang Tsanawiah
dan Aliah, santrinya sekarang berkisar lebih 650-an (putra dan putri). Pesantren
tersebut dibangun di atas lahan seluas 8 hektare. Dan alumni-alumninya sekarang
sudah banyak berkiprah ditingkat local dan nasional.
Jabatan-jabatan
yang pernah disandang AGH. Abdul Muin Yusuf adalah Qadhi Sidenreng, Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan selama 2 periode,
berlanjut menjadi caretaker dua periode juga, total masa pengabdiannya di MUI
adalah 14 tahun. Sebuah jabatan yang tidak banyak orang yang siap mendudukinya,
kemudian digantikan oleh AGH. M. Sanusi Baso.
Ketika
menjabat Ketua umum MUI, Gurutta Muin Yusuf membuat beberapa terobosan, salah
satunya adalah memprakarsai penulisan dan penerbitan Tafsir Alquran berbahasa
Bugis, yang dibahas dengan kolega-koleganya, Pengurus Inti MUI Provinsi Sulawesi
Selatan di antaranya AGH. M. Sanusi Baco,
AGH. Dr. Faried Wajedy, MA., Drs. H. Tahir Syarkawi, Prof. Dr. H. Abdul Rahim Arsyad,
MA., Prof. Dr. Andi Syamsul Bahri Galigo, MA. Dkk.
Semasa
hidupnya Gurutta Muin dikenal sebagai kutu buku, tiada hari tanpa membaca Kitab
Kuning. Hampir semua koleksinya adalah terbitan Darul Falah Mekkah. Ia tidak
pernah puas membaca satu kitab saja dalam satu permasalahan agama, ia lebih
sering membuka sampai 10 kitab kuning dalam satu waktu untuk membandingkan
antara pendapat pada kitab satu dan kitab lainnya, terutama ketika melihat satu
persoalan dalam sejarah Islam. Karya ilmiah yang lain Gurutta selain Tafsir Alquran
berbahasa Bugis di atas adalah Kitab Kumpulan 20.000 Hadis Nabi.
Panrita penggemar ikan kaleng (bale ceppo) ini dikenal sebagai sosok ulama yang perhatian,
toleran, demokratis dan sangat sederhana. Pakaian favoritnya baju koko dan peci
hitam. Gaya makan dan minumnya pun sangat sederhana. Gurutta aktif mengikuti
perkembangan terutama melalui berita-berita di TV, hobby membaca, oleh karena
itu selalu ada yang baru setiap kali berceramah, dan ceramah-ceramahnya pun jarang
berulang. Ini menunjukkan betapa luas wawasan keilmuannya. (MyBukuKuning.com)
Baca Juga :
Thanks for sharing, nice post! Post really provice useful information!
BalasHapusCông ty vận chuyển hàng nước ngoài FadoExpress hàng đầu chuyên vận chuyển, chuyển phát nhanh siêu tốc đi khắp thế giới, nổi bật là dịch vụ gửi hàng đi mỹ, gửi hàng đi nhật và gửi hàng đi pháp và dịch vụ chuyển phát nhanh đi hàn quốc uy tín, giá rẻ