Kamis, Juni 23, 2016

MENGENAL ANREGURUTTA KH. ABDUL MUIN YUSUF (1920 – 2004):

Haul 12 tahun wafatnya AGH. Abdul Muin Yusuf.
By: Med HATTA
Tepat seperti hari ini tanggal 23 Juni 2004 (12 tahun) lalu, AGH. Abdul Muin Yusuf dipanggil kehadhirat Allah SWT. Alfatihah. AMIN.

Gurutta Muin lahir di Rappang, 21 Mei 1920. Ayahnya bernama Muhammad Yusuf asal Pammana Wajo dan Ibunya bernama Hatijah asal Rappang. Ia adalah anak ketiga dari 10 bersaudara, dan memiliki 9 anak (Nurul Muin, Mardawiyah Muin, Farid Muin, Fauziyah Muin, Kalsum Muin, Syurkati Muin, Andi Subaedah Muin, Andi Sulaehah Muin, dan Andi Nahidah Muin). Gurutta wafat di Rappang dalam usia 84 tahun


Almaghfuru lahu Anregurutta KH. Abdul Muin Yusuf atau lebih populer dikenal Gurutta Kali Sidenreng, adalah salah seorang ulama legendaris Sulawesi Selatan, yang dikenang luas oleh masyarakat melalui ceramah-ceramah agamanya yang lugas, segar, tuntas dan memukau dengan gaya bahasa Bugis sidenrengnya yang sangat kental. Ia diundangan ceramah keberbagai daerah di Sulawesi bahkan luar Sulawesi dalam berbagai moment seperti taushiyah umum, nasehat pernikahan, ta’ziyah, hikmah Maulid atau Isra’ Mi’raj dan sejenisnya.

Gurutta Kali Sidenreng memiliki kemampuan berdakwah yang sangat luar biasa, ia menyampaikan ceramah-ceramahnya dengan bahasa sederhana, mudah dicerna oleh segala level masyarakat, segar, menyentuh, jauh dari polemik atau bias, dan selalu merujuk pada kitab fiqih, tafsir Alquran dan Alhadits. Rata-rata ceramahnya berdurasi 1 jam tapi tidak jarang melampaui 2 bahkan sampai 3 jam atas permintaan masyarakat yang selalu rindu pada ceramah-ceramahnya.

Selain itu Gurutta Muin memang tidak diragukan keluasan ilmu agamanya, ia adalah pakar fiqhi dan tafsir sehingga diberi gelar “Kali” (Qadhi – Arab). Ia juga dipercaya pemerintah pusat menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provensi Sulawesi Selatan selama 2 periode dan caretaker 2 periode. Dan ia termasuk anggota Tim Penyusunan Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang kini dipakai Hukum Acara di seluruh Pengadilan Agama se-Indonesia.

Gurutta Kali Sidenreng awalnya belajar pada Syeikh Ali Mathar (Kakek Prof. Dr. M. Quraish Shihab) di Rappang. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Agama yang baru saja dirintis oleh seorang ulama besar yang baru kembali dari Makkah Al Mukarramah – KSA saat itu, yaitu Almukarram AGH. Muhammad As’ad Bugis di Sengkang. Ia belajar bersama AGH. M. Yunus Maratang (sebagai angkatan ke-3), AGH. Abduh Pabbajah Parepare (angkata ke-2), AGH. Abdurrahman Ambo Dalle,  AGH. Junaid Sulaiman Bone, dan AGH. Daud Ismail Soppeng (angkatan Pertama). Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan di Darul Falah Makkah.
Pada tahun 1974 Pu’ Kali – panggilan akrab Gurutta Muin Yusuf – mendirikan Pesantren di Benteng, Kecamatan Baranti, Sidrap, bernama Al-Urwatul Wutsqaa (Tali Ikatan yang Tidak Pernah Putus), yang fokus mendidik santri jenjang Tsanawiah dan Aliah, santrinya sekarang berkisar lebih 650-an (putra dan putri). Pesantren tersebut dibangun di atas lahan seluas 8 hektare. Dan alumni-alumninya sekarang sudah banyak berkiprah ditingkat local dan nasional.

Jabatan-jabatan yang pernah disandang AGH. Abdul Muin Yusuf adalah Qadhi Sidenreng, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan selama 2 periode, berlanjut menjadi caretaker dua periode juga, total masa pengabdiannya di MUI adalah 14 tahun. Sebuah jabatan yang tidak banyak orang yang siap mendudukinya, kemudian digantikan oleh AGH. M. Sanusi Baso.

Ketika menjabat Ketua umum MUI, Gurutta Muin Yusuf membuat beberapa terobosan, salah satunya adalah memprakarsai penulisan dan penerbitan Tafsir Alquran berbahasa Bugis, yang dibahas dengan kolega-koleganya, Pengurus Inti MUI Provinsi Sulawesi Selatan di antaranya  AGH. M. Sanusi Baco, AGH. Dr. Faried Wajedy, MA., Drs. H. Tahir Syarkawi, Prof. Dr. H. Abdul Rahim Arsyad, MA., Prof. Dr. Andi Syamsul Bahri Galigo, MA. Dkk.

Semasa hidupnya Gurutta Muin dikenal sebagai kutu buku, tiada hari tanpa membaca Kitab Kuning. Hampir semua koleksinya adalah terbitan Darul Falah Mekkah. Ia tidak pernah puas membaca satu kitab saja dalam satu permasalahan agama, ia lebih sering membuka sampai 10 kitab kuning dalam satu waktu untuk membandingkan antara pendapat pada kitab satu dan kitab lainnya, terutama ketika melihat satu persoalan dalam sejarah Islam. Karya ilmiah yang lain Gurutta selain Tafsir Alquran berbahasa Bugis di atas adalah Kitab Kumpulan 20.000 Hadis Nabi.

Panrita penggemar ikan kaleng (bale ceppo) ini dikenal sebagai sosok ulama yang perhatian, toleran, demokratis dan sangat sederhana. Pakaian favoritnya baju koko dan peci hitam. Gaya makan dan minumnya pun sangat sederhana. Gurutta aktif mengikuti perkembangan terutama melalui berita-berita di TV, hobby membaca, oleh karena itu selalu ada yang baru setiap kali berceramah, dan ceramah-ceramahnya pun jarang berulang. Ini menunjukkan betapa luas wawasan keilmuannya. (MyBukuKuning.com)
Baca Juga : 

1 komentar:

  1. Thanks for sharing, nice post! Post really provice useful information!

    Công ty vận chuyển hàng nước ngoài FadoExpress hàng đầu chuyên vận chuyển, chuyển phát nhanh siêu tốc đi khắp thế giới, nổi bật là dịch vụ gửi hàng đi mỹ, gửi hàng đi nhậtgửi hàng đi pháp và dịch vụ chuyển phát nhanh đi hàn quốc uy tín, giá rẻ

    BalasHapus

Salam!