"Wahai Musa! Engkau harus pergi besok setelah Ashar ke gunung yang ada
air terjunnya di sana (tidak menyebut nama gunung), engkau akan menyaksikan
secara live bagaimana seorang yang lemah bisa - dengan mudah - mengambil haknya
dari orang yang lebih kuat darinya".
Pemuda tersebut langsung mengambil air dari kolam air terjun, membuka pakaian, melepas ikat pinggang yang mengganggu gerakannya dan langsung cebur ke kolam serta mandi dengan santai. Setelah itu ia keluar dari kolam, memakai kembali pakaiannya langsung pergi. Namun tidak terasa ia lupa mengambil ikat pinggang yang terakhir di lepasnya di pinggir kolam.
Tidak lama setelah lelaki perkasa itu pergi, disusul datang pula seorang bocah tanggung menunggang keledai. Seperti lelaki perkasa sebelumnya, bocah tanggung ini juga minum dan mandi di bawah air terjun hingga puas. Sebelum beranjak pergi meninggalkan air terjun, matanya tertuju pada ikat pinggang punya lelaki perkasa sebelumnya yang tidak sengaja tertinggal. Lalu dengan cepat ia mengambil dan membukanya, ternyata isinya adalah coin-coin emas, permata, batu mulia dan banyak uang. Maka diambilnya dan di bawa pergi.
Selanjutnya datang lagi seorang lelaki tua yang sudah mulai renta, ia juga minum dan mandi di air terjun itu. Belum lama mandi tiba-tiba lelaki perkasa datang kembali dengan tergopo-gopo, ia langsung memeriksa semua sisi kolam tapi tidak menemukan barang yang dicarinya.
Lalu ia melihat ke lelaki tua yang sedang nikmat mandi dan menanyainua: Hai lelaki tua, dimana kamu menyembunyikan hartaku? Orang tua tersebut bingung dan menjawab tidak tahu menahu tentang harta yang dimaksudnya. Karena kesal lelaki perkasa itu langsung menghunus pedangnya dan menebas batang leher lelaki tua itu hingga mati.
Menyaksikan semua pemandangan live yang disaksikan oleh nabi Musa tesebut, ia mulai tidak sabaran dan protes mengatakan: Wahai Tuhanku, lelaki perkasa itu telah berbuat aniaya dengan membunuh hamba Mu yang lemah tak berdosa. Allah berseru:
"Sesungguhnya lelaki tua itu juga sudah membunuh bapak lelaki perkasa itu bebera tahun sebelumnya. Sedangkan bapak dari bocah tanggung tadi pernah bekerja pada bapak lelaki perkasa itu selama lebih 20 tahun tidak dibayar apa-apa".
JADI, lelaki perkasa itu telah mengambil hak bapaknya dengan membunuh kakek tua; dan anak bocah itu juga telah mengambil hak bapaknya dengan mengambil harta lelaki perkasa tersebut. Demikianlah orang lemah mengambil haknya dari orang kuat.
TENTU, kisah di atas adalah syariat umat masa lalu.... Dan TIDAK BOLEH DITIRU sekarang syariat Islam yang kita anut sudah disempurnakan. HUKUM adalah di atas segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!