SATU MASA pada belahan Timur – Tengah bumi
terdapat sebuah negeri yang sangat makmur, masyarakatnya dipenuhi kedamaian dan
kesejahteraan lahir dan batin. Bahkan di dalam negeri itu tidak ditemuakan
seorang pun yang miskin dan
peminta-minta atau orang-orang yang membutuhkan lainnya.
Kas Negara berlimpah harta dari hasil pajak dan
pendapatan Negara yang selalu bertambah dari waktu ke waktu, sehingga
pemerintah kesulitan untuk mengalokasikannya karena tidak ada lagi ruang dan
tempat yang membutuhkan pengalokasian dana taktis maupun strategis. Benar-benar
merupakan negeri impian bangsa sepanjang masa.
Tentu negeri itu tidak ditemukan lagi jaman
NOW,,, ia juga tidak lahir dari era kebangkitan masyarakat Eropa,,, lebih-lebih
tidak terwujud pada Negara-negara petro minyak yang kaya raya,,, dan bahkan
tidak nampak di era globalisasi sekarang.
Negeri itu hanya pernah ada pada Dinasti Bani
Umayyah, khususnya masa pemerintahan khalifah legendaris yang ditakdirkan
berumur pendek. Ia meninggal di usia yang masih sangat belia dan produktif
yaitu kurang dari 40 tahun. Dia adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz (682 – 720
M), bergelar Umar II cicit dari khalifah rasulullah SAW Umar bin Al Khattab ra.
Umar menjadi khalifah menggantikan Sulaiman yang wafat pada tahun 716. Ia di bai'at sebagai
khalifah pada hari Jumat setelah salat Jumat. Hari itu juga setelah ashar,
rakyat dapat langsung merasakan perubahan kebijakan khalifah baru ini. Khalifah
Umar, masih satu nasab dengan Khalifah kedua, Umar bin Khattab dari garis ibu.
Masa
pemerintahannya berhasil memulihkan keadaan negaranya dan mengkondisikan
negaranya seperti saat 4 khalifah pertama (Khulafaur Rasyidin) memerintah.
Kebijakannya dan kesederhanaan hidupnya pun tak kalah dengan 4 khalifah pertama
itu. Karena itu banyak ahli sejarah menjuluki ia dengan Khulafaur Rasyidin
ke-5. Sayang umurnya sangat pendek, ia meninggal karena diracun oleh
pembantunya.
Umar Ibn
Abdul Aziz mula memeritah pada usia 36 tahun sepanjang tempoh 2 tahun 5 bulan 5
hari. Pemerintahannya sangat menakjubkan. Pada waktu inilah dikatakan tiada
siapa pun umat Islam yang layak menerima zakat sehingga harta zakat yang
menggunung itu terpaksa diiklankan secara luas kepada publik dengan berbagai
tema Baliho menggiurkan:
- SIAPA YANG INGIN SEGERA MENIKAH,,, KAMI AKAN MENIKAHKANNYA DENGAN UANG PANAI DAN PESTA DITANGGUNG NEGARA…
- SIAPA YANG INGIN MEMILIKI RUMAH HUNIAN YANG NYAMAN,,, NEGARA AKAN MEMBAGIKANNYA DENGAN GRATIS …
- SIAPA YANG MEMILIKI HUTANG,,, NEGARA AKAN MEMBAYARKANNYA TANPA SYARAT …
- SIAPA YANG INGIN BERANGKAT HAJI ATAU UMRAH,,, NEGARA AKAN MEMBERANGKATKANNYA TANPA DIPUNGUT BIAYA …
Semua kebutuhan
perinsif rakyat seperti diiklankan di atas sudah terlaksana semua tanpa ada
yang luput satupun, tetapi uang kas negara seakan tidak berkurang juga,
sehingga Umar memerintahkan untuk mencari kaum minoritas (Nasrani dan Yahudi)
yang punya hutang agar dilunaskannya; membagi-bagikannya kepada para penggiat
ilmu dan peneliti ilmiah.
Bahkan Umur
juga memerintahkan untuk membeli gandum dan menyuruh menyebarkannya di
puncak-puncak gunung untuk dimakan burung-burung, sehingga tidak ada kesan
bahwa: SEOKOR BURUNG MATI KELAPARAN DI NEGERI UMAT ISLAM…
HADIAH ALFATIHAH
UNTUKMU AMIRUL MUKMININ OMAR BIN ABDELAZIZ ,,, AMIN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!