Senin, Maret 05, 2018

HAMIL LUAR NIKAH?


SUATU malam seorang penulis (tidak disebutkan namanya) di datangi oleh seorang perempuan, yang mengaku dari keluarga baik-baik, mengatakan: “Tabe, pak! Saya ingin memohon pada kita agar sudi menutupi aib saya”.

Kata penulis kita, apakah gerangan yang telah menimpa dirimu? Lalu,,, sambil menangis terisak-isak, perempuan itu menjelaskan dengan penuh penyesalan dan merasa sangat malu bahwa dirinya telah HAMIL LUAR NIKAH. Oleh karena itu (kata perempuan), saya memohon dengan sangat padamu pertolongan dan empati serta kerelaan menutupi aib saya tersebut...

(Lihat: Sambungan) 


Belum lagi penulis kita sempat berbicara, perempuan itu langsung melanjutkan: Tolong maafkan saya, pak,,, dengat sangat terpaksa sekali saya telah mengakui kepada semua orang yang mengenaliku bahwa engkau adalah suamiku, dan bahwa sanya bayi yang ada di dalam perutku ini adalah hasil hubungan kita,,, maka saya mohon janganlah mempermalukan diriku, pliz,,, tutupilah aibku ini niscaya Allah SWT akan menutupi aibmu…

Penulis kita hanya terbengong-bengong saja mendengarkan penuturan perempuan itu dan tidak dapat berkata apapa,,, hingga perempuan itu berlalu meninggalkan dirinya…

Setelah beberapa bulan kemudian perempuan tersebut melahirkan,,, dan betapa kagetnya aku,,, (kata penulis), tiba-tiba imam desa bersama beberapa orang warga datang di rumahku,,, mereka semua mengucapkan selamat dan  memberkatiku atas kelahiran bayi yang dikandung perempuan itu. Maka sang penulispun tiada pilihan kecuali harus menampakkan juga rasa kebahagiaannya, dan langsung mengeluarkan uang Rp. 1 juta dari sakunya sambil mengatakan:

“Saya mengucapkan terima kasih sekali pada pak imam dan bapak-bapak yang lain atas kepeduliannya,,, tetapi, tabe,,, bapak-bapak tentu sudah mengetahui bahwa saya sudah menceraikan perempuan itu,,, namun sebagai rasa tanggungjawab, saya harus tetap menafkahi bayi itu,,, jadi mohon bapak imam berkenan memberikan uang sejuta ini pada perempuan tersebut untuk kebutuhan bayinya, dan saya akan rutin memberikan jumlah uang yang serupa setiap awal bulan,,,”

Penulis kita terus saja memberikan kewajiban nafkah materi tersebut tanpa pernah datang melihat perempuan dan bayinya… Hingga usia menjelang 2 tahun bayi itu meninggal dunia,,, maka para warga berdatangan ke rumahku untuk menyampaikan rasa keprihatinan dan bela sungkawa  kepadaku …

Penulis kita terus saja memberikan kewajiban nafkah materi tersebut tanpa pernah datang melihat perempuan dan bayinya… Hingga usia menjelang 2 tahun bayi itu meninggal dunia,,, maka para warga berdatangan ke rumahku untuk menyampaikan rasa keprihatinan dan bela sungkawa kepadaku…

Dan akupun (lanjut penulis) tak kalah sedihnya dan menampakkan rasa pasrah atas ketentuan dan takdir Allah tersebut,,, namun,,, sesungguhnya aku merasa cukup legah karena dengan kematian bayinya perempuan itu sudah lepas dari tanggungan berat dan kepura-putaan dalam hidupnya,,, serta akupun terbebas tumbal menutupi aib orang lain…

Kemudian tiba suatu malam,,, saya mendengar ada yang mengetuk pintu di depan rumahku,,, aku membukanya,,, dan,,, perempuan itu sudah berdiri di depan pintu membawa aplop besar berisi sejumlah uang yang saya kirimkan padanya selama ini,,, ia mengatakan:

“Tabe! Ini aku kembalikan uang-uang yang engkau kirimkan padaku selama waktu-waktu yang sangat sulit itu,,, saya sangat berterima kasih engkau - dengan dah susah payah - telah menutupi aibku (kata perempuan korban itu), semoga Allah membalasnya dengan setimpal"... Nabi bersabda:

“Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan menutupi aib/kekurangannya".

HIKMAH "TERBALIK"

Engkau TIDAK AKAN DIRUGIKAN sedikitpun oleh opini-opini IBLISME yang berusaha mematikan karaktermu,,, sebaimana engkau akan MERUGI dengan membuat opini-opini BUSUK untuk membunuh karakter orang lain dan menjatuhkan harkatnya,,

Mempasilitasi dan mengarahkan massa - yang tidak berdosa - untuk menyebarkan tuduhan-tuduhan BUSUK demi kepentingan tertentu yang sifatnya sementara,,,

Hidup ini hanya menunggu waktu saja dan tidaklah lama,,, Namun,,, dengan membuat opini-opini buruk,,, bukan saja MERUGIKAN dirimu sendiri,,, tetapi,,, akan merusak stabilitas lingkungan masyarakat sangat luas…

Waspadalah akan sebuah fitnah (bencana besar dari Allah) yang tidak akan menimpa dirimu seorang,,, tetapi mencelakai masyarakat besar.

Semoga Allah SWT mengampuni dosa kita semua. Amin! 

BERSAMBUNG!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!