Sabtu, Agustus 18, 2018

ASIAN GAMES JAKARTA - PALEMBANG 2018:


"Momentum Kebangkitan Indonesia Raya"
Asian Games adalah ajang multi event terbesar kedua setelah Olimpiade, Asian Games adalah festival olahraga negara-negara Asia yang diselenggarakan di negara Asia yang terpilih menjadi tuan rumah. Di dalamnya, berbagai macam cabang olahraga dipertandingkan. Asian Games pertama kali diselenggarakan pada tahun 1951. Setelah penyelenggaraannya yang kedua pada tahun 1954, pekan olahraga negara-negara Asia ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali, dan edisi ke-18 akan diselenggarakan di Jakarta-Palembang Tahun 2018.
0
Sejak penyelenggaraan di tahun 1982, Asian Games berada di bawah pengelolaan Dewan Olimpiade Asia (OCA), sekaligus menjadi pemilik Asian Games. OCA inilah mengatur penyelenggaraan Asian Games, mulai dari pemilihan tuan rumah, memantau persiapan, hingga mengawal penyelenggaraan,

Asian Games Jakarta – Palembang Bebas dari Sentimental Ras dan Golongan.
Ibarat kata pameo “aku bukan tak bersedih, tetapi aku juga ingin tersenyum”, meski dibilang saudara kita di seberang jauh di sana sedang kemalangan tetapi moment berbahagia yang dihadapan juga harus mendapatkan haknya. Ini adalah kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada tahun 1962. Namun pada saat itu kemeriahan Asian Games di warnai oleh insiden yang tidak sedap, Federasi mengalami perselisihan sengit atas di ikutsertakannya Taiwan dan Israel. Dan tentu Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games menentang keikutsertaan Taiwan dan Israel.

Kemudian peristiwa serupa terulang kembali pada tahun 1973, lagi-lagi Federasi mengalami perselisihan setelah Amerika Serikat dan negara-negara lainnya mengakui keberadaan Republik Rakyat Tiongkok dan negara-negara Arab menentang keterlibatan Israel. Hampir disetiap moment raksasa seperti Asian Games tersebut selalu ada saja terjadi kasus serupa, tetapi jika sentimental ras dan golongan yang selalu dikedepankan maka bangsa akan selamanya terkunkung dalam pikirannya sendiri dan kejayaan yang diharapkan semakin jauh diraih.

Meskipun Asian Games ke-18 yang akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo hari ini (Sabtu 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018), masih tercium juga aroma sentimental seperti di atas namun antusiasme masyarakat Indonesia menyambut perhelatan akbar Asian Games ini lebih tinggi dari pada sekedar hanya mengurusi satu rumah tangga yang berselisih lalu menyia-nyiakan seluruh rumah tangga bangsa-bangsa dunia, bahkan melupakan harapan bangsanya sendiri untuk berjaya dihadapan bangsa-bangsa lain.

Momentum Kebangkitan Bangsa
Indonesia memang tidak terlalu berharap banyak untuk menjadi jawara pada Asian Games, perhelatan olahraga terbesar setelah Olimpiade ini. Indonesia bahkan hanya menargetkat 20-22 medali emas saja untuk mempertahankan posisinya diperingkat 10 besar, karena pada kenyataannya bahwa jawara tradisional event raksasa ini tidak lepas dari dua Negara pabrik atlet saja yaitu Jepang dan China. Dari 17 kali Asian Games sebelumnya, 8 kali berturut-turut pertama dimenangkan oleh Jepang, dan 9 kali berturut-turut selanjutnya diraih China. Namun dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah diharapkan dapat membuka mata dunia tentang Indonesia. 

Selain menjadikan harapan-harapan yang telah disebutkan sebelumnya sebagai catatan penting, kita juga harus menanamkan mindset yang berbeda dalam memandang Asian Games 2018. Kita harus bisa menganggap Asian Games 2018 sebagai suatu peluang, sehingga segala persiapan yang menunjang dapat berjalan optimal dan dengan harapan memberi dampak positif jangka panjang. Tentu hal ini harus diiringi dengan cara pandang kita terhadap Asian Games 2018, di mana kita harus dapat memandang Asian Games 2018 secara menyeluruh, termasuk ke dalam segi persiapannya.

Dengan segala tindakan yang tepat, Asian Games 2018 nanti dapat juga menjadi momentum untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Peluang ini tentu saja sangat besar karena kita harus sadar bahwa penyelenggaran Asian Games 2018 sesungguhnya melibatkan banyak sektor. Oleh karena itu, di dalam beberapa kesempatan Jokowi berharap, momentum Asian Games bisa memberi manfaat yang besar bagi bangsa Indonesia.

"Saya ingin agar momentum Asian Games 2018 ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa", katanya. Jokowi juga menekankan agar pembangunan infrastruktur seperti venue pertandingan, wisma untuk atlet maupun infrastruktur transportasi tidak hanya dipikirkan untuk event Asian Games saja. "Jangan berpikir bahwa itu semua dibangun hanya untuk Asian Games semata. tetapi kita membangun infrastruktur itu juga untuk kepentingan, kemajuan bangsa kita di masa depan khususnya di bidang olahraga", imbuhnya. Jokowi juga minta agar promosi dan informasi yang terkait dengan Asian Games 2018 dikebut. Sehingga perhelatan ini akan menjadi magnet yang menarik perhatian dunia kepada Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!