KEBAIKAN BERUJUNG KEBURUKAN dan SEBALIKNYA
By: Med Hatta
Dunia
memang berusia singkat, namun sesungguhnya ia adalah panggung pertarungan
abadi. Di sana bercokol dua kekuatan yang berusaha saling mengalahkan satu sama
lainnya. Ada kebaikan yang diprakarsai oleh shaf orang-orang yang taat, sedang
di waktu yang sama ada festival keburukan yang didukung oleh mereka yang ingkar
kepada Sang Pencipta. Kisah pertarungan abadi ini Nampak secara Live di dalam
Alquran pada surah Yusuf, sebagaimana pada kajian bertikut.
Surah Yusuf diturunkan pada tahun “duka cita” rasul mulia
Muhammad saw, merupakan satu-satunya surah di dalam Alquran yang mereangkum sebuah
kisah nyata secara utuh lengkap dengan episode-epesodenya yang dramatis.
Oleh karenanya Allah menyatakannya bahwa Dia akan menceritakan pada nabi Muhammad saw “أَحْسَنَ الْقَصَصَ” (sebaik-baik kisah). Yaitu sebuah kisah sangat dramatis yang diawali dengan sebuah mimpi, dan diakhiri dengan tafsir mimpi tersebut...
Oleh karenanya Allah menyatakannya bahwa Dia akan menceritakan pada nabi Muhammad saw “أَحْسَنَ الْقَصَصَ” (sebaik-baik kisah). Yaitu sebuah kisah sangat dramatis yang diawali dengan sebuah mimpi, dan diakhiri dengan tafsir mimpi tersebut...
Salah satu episode yang cukup menarik dari kisah ini
adalah kasus “kemeja Yusuf” yang mencuat dalam kisah sebanyak 3 (tiga) kali:
v Pertama, dipergunakan
sebagai alat bukti “tidak bersalah” oleh saudara-saudara Yusuf,,, Justru
mengungkap pengkhianatan mereka;
v Kedua, kasus
kemeja selanjutnya dipergunakan untuk alat bukti “tidak bersalah” untuk diri Yusuf
sendiri terhadap istri bangsawan,,, maka membebaskannya;
v Ketiga, kemeja
itu dipergunakan sebagai alat bukti keberadaan Yusuf,,, maka Allah memulihkan
kembali penglihatan Bapaknya, Ya’qub as.
Dari sini nampak jelas makna yang utuh dari kisah
dramatis tersebut, seakan-akan kita duduk menyaksikan secara live sebuah film
drama yang membius penonton dengan suara dan gambar yang menakjubkan. Ini tentu
benar-benar kisah terbaik yang pernah anda baca, dan dari skenario terbaik yang
dapat menyentuh hati...
Akan tentapi, tentu Alquran tidak menurunkannya sebagai
sebuah riwayat kisah belaka, namun sesungguhnya misi besar dari kisah tersebut
tertuang pada baris akhir dari ujung cerita, yaitu:
“إنَّهُ مَن يتَّقِ
ويَصبر، فإنَّ اللهَ لايُضيعُ أجرَ المُحسِنين”
Artinya: “Sesungguhnya barang
siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang berbuat baik” (QS. Yusuf: 90).
Maka misi dasar dari kisah ini adalah:
ü Percaya pada
skenario Allah
ü Sabar
ü Tidak putus asa
Nampak sangat jelas cerita dalam surah mengalir dengan paralelisme
yang menakjubkan. Hal yang baik, terkadang berujung buruk dan sebaliknya!
§
Yusuf, misalnya, adalah sosok yang sangat dicintai oleh
bapaknya, dan ini adalah baik, tetapi efek dari cinta bapak tersebut berujung pada
pembuangannya keliang sumur;
§
Kemudian pembuangan ke sumur itu adalah sesuatu yang
sangat keji, tetapi ujung-ujungnya Yusuf mendapat kemulian hidup di rumah
bangsawan;
§
Mendapatkan kemulian di rumah bangsawan adalah karunia,
tetapi akhirnya berujung pada penjeblosan Yusuf ke dalam penjara;
§
Meringkus di dalam penjara adalah mengerikan, tetapi
efeknya membuat Yusuf menjadi pembesar Mesir.
Hikmah Dari Kisah Yusuf adalah:
Hendaklah waspada! Jika bertepatan menyaksikan semesta
raya berjalan pada sesuatu diluar jankauanmu, maka janganlah merisaukan dirimu
padanya serta serahkanlah pada Penciptanya yang menjalankannya sesuai
kehendaknya, dan berdasarkan Ilmu dan hikmah-Nya. Dan jika menyaksikan suatu
peristiwa berjalan tidak normal sedang kamu tidak mengetahui hikmah daripadanya
maka jangan langsung putus asa dan protes, tapi percayakanlah pada rekayasa
Allah karena Dia-lah Sang Penguasa yang paling berkuasa menjalankan segala
urusan...
Manusia tidak seharusnya serta merta merasa senang dengan
sesuatu yang nampak pada permukaannya adalah karunia, akan tetapi sesungguhnya
di dalamnya terdapat efek bencana, dan atau sebaliknya.
Menakjubkan; bahwasanya di dalam surah ini tidak terdapat
sesuatu yang mengesankan tentang kepribadian Yusuf sebagai nabi, tetapi hal itu
dijelaskan pada surah “Ghafir”. Adapun pada surah kajian ini murni menceritakan
Yusuf sebagai manusia biasa, yang tidak luput dari menghadapi kesusahan hidup
dari semenjak ia usia dini, akan tetapi ia sukses...
Ini juga membuat kesan pada pembaca bahwa Yusuf bukan
karena mendapatkan mukjizat, tetapi ia adalah manusia biasa yang bertaqwa
kepada Allah maka ia sukses. Tentu ini merupaka motivasi berharga bagi pemuda
muslim untuk selalu berenovasi mencapai sukses meski dirundung berbagai masalah
dan rintangan...
Surah Yusuf yang paling banyak bercerita tentang “Putus
Asa”, Allah berfirman:
“فلمَّا
استَيأسوا منهُ خَلَصوا نَجِيَّا”
Artinya: “Maka
tatkala mereka berputus asa dari pada (putusan) Yusuf mereka menyendiri sambil berunding
dengan berbisik-bisik” (QS.
Yusuf: 80).
“ولا
تيأسوا مِن رَوحِ الله إنَّهُ لا ييأسُ مِن رَوحِ الله إلا القومُ الكافِرون”
Artinya: “dan jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS. Yusuf: 87)
“حتى
إذا استيأس الرسلُ وظَنُّوا أنَّهُم قد كُذِبوا جاءَهُم نَصرُنا”
Artinya: “Sehingga apabila para
rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini
bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami” (QS. Yusuf: 110).
Seakan-akan surah Yusuf datang meyakinkan kepada kita
bahwa: Allah Maha Kuasa, maka janganlah putus asa...
Adalah Yusuf meski telah melalui berbagai kesulitan hidup
ia tidak pernah putus asa dan kehilangan harapan, surah Alquran ini
menceritakan kisah kesuksesan dunia dan akhirat:
§
Yusuf sukses di dunia; ketika berhasil, karena kemulian
Allah dan hikmah-Nya, mengatasi problema penguasa, ia diangkat menjadi pembesar
Mesir...
§
Kesuksesan akhirat; ketika berrhadapan dengan istri
bangsawan dan menolak ajakannya berbuat maksiat, maka Yusuf pun berhasil
selamat.
Allah hadir dalam menuntun urusan Yusuf:
§
Ketika kafilah membutuhkan air di padang pasar,,,
menyebabkan keluarnya Yusuf dari liang sumur;
§
Ketika bangsawan Mesir merindukan seorang anak,,, Yusuf
datang menjadi anak asuhnya;
§
Ketika penguasa kebingungan menafsirkan mimpi,,, membuat
Yusuf keluar dari penjara;
§
Ketika rakyat Mesir kelaparan,,, menyebabkan Yusuf
menjadi bangsawan Mesir.
Jika Allah hadir dalam urusan seorang hamba,,, Dia
menyiapkan segala fasilitas kebahagiaannya, tanpa ia sadari... Maka katakan
saja dengan penuh keyakinan:
“وَأُفَوِّضُ
أَمْرِي إِلَى اللَّهِ”
Artinya: “Dan aku menyerahkan
urusanku kepada Allah” (QS.
Al-Mukmin: 44).
WallahuA’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!