Poligami Fitrah Laki-Laki?
By: Med Hatta
Sebuah
Quote yang dinisbatkan kepada filosof klasik Aristoteles mengatakan: “Laki-laki
mampu memberikan segala yang ia miliki pada semua yang dicintainya, berbeda
dengan perempuan yang hanya bisa memberikan semua yang berharga baginya pada
seseorang yang ia cintainya saja”. Maka tidak heran jika naluri laki-laki berpoligami
dengan Istri dua atau tiga dan atau empat perempuan adalah natural. Allah
berfirman:
فانكحوا ما طاب لكم من النساء مثنى وثلاث ورباع..
Terjemah Arti: “maka nikahilah perempuan yang kamu cintai: dua, tiga dan empat...” (QS. An-Nisa: 3)
Sejatinya
lelaki – secara naluri – menginginkan berpoligami lebih dari satu istri, bahkan
sampai empat orang perempuan, dan pasti tidak bisa adil dengan keempat istrinya
tersebut. Maka jika ingin dipetakan perhatian lelaki pada keempat istrinya
dapat ilustrasikan, dan sekaligus gambaran kehidupan nyata di dunia, sebagai
berikut:
Istri
keempat (Nomor: 04), adalah yang paling beruntung karena mendapatkan porsi
cinta dan perhatian yang lebih banyak dari yang lainnya. Lelaki (suami) bahkan rela
melakukan segala yang mustahil untuk menyenangkannya. Sudah pasti Istri keempat
ini memiliki segala fasilitas kenyamanan yang diinginkannya dan paling banyak
mendapatkan jatah waktu menginap dari suami.
Sebenarnya
Lelaki (suami) juga masih cinta sekali pada istri yang ketiga (Nomor: 03),
tetapi ia selalu mencurigainya telah berselingkuh darinya dengan lelaki lain.
Maka suami memperlakukannya sebagai istri dalam status pengawasan dan fasilitas
dan jatah menginap dikurangi.
Istri
kedua (Nomor: 02), sungguhnya Istri yang kedua inilah yang paling mencintai
dirinya (suami) apa adanya, karena hubungan mereka dijalin dengan rasa cinta,
kasih sayang dan perjuangan. Tetapi - disesalkan - istri Nomor: 02 tersebut hanya
dijadikan tempat curhat dan pelarian belaka. Suami datang jika sedang BT,
kesulitan, dan membutuhkan dukungan/support darinya saja, setelah itu pergi
lagi ke rumah Istri keempat.
Adapun
istri pertama (Nomor: 01), sama sekali sudah tidak dihiraukannya lagi, tidak
pernah diurusinya, bahkan telah ditelantarkannya semenjak asyik berpetualangan
dari pelukan perempuan ke perempuan yang lain. Hingga lupa petuah klasik yang
menasehatkan: "cintailah kekasihmu seperlunya karena boleh jadi akan
menjadi musuhmu suatu hari nanti, bencilah musuhmu seperlunya karena boleh jadi
akan menjadi kekasihmu suatu hari"
Alhasil.
Ketika lelaki sudah menjadi lemah, tidak berdaya, dan merasa kematian telah
mengintai dirinya, lelaki ketakutan.... Maka pada saat-saat itu ia berharap ada
di antara istri-istrinya yang mau menemaninya di dalam kubur setelah
meninggal....?
Lelaki
datang pada istri yang paling ia cintai yaitu Nomor: 04: "Wahai, istriku
yang paling cantik dan aku sayangi,,,, aku sungguh mencintaimu lebih dari pada
istri-istriku yang lain,,, aku telah memberikan segala yang kumiliku untukmu...
Maka, maukah kamu menemaniku di dalam kubur jika aku mati?" (bujuk lelaki)…
“Ooo,,,
tidak,,, itu sangat mustahil,,, ngeri,,,” (kata istri Nomor: 04), Penolakannya
bahkan diucapkannya di depan hidung suami tanpa perasaan serta dengan judes
pula.. lalu lelaki pergi meninggalkannya tanpa menghiraukan dirinya lagi....
Belum
putus asa, lelaki mendatangi lagi istri kedua (Nomor: 03) yang dicurigainya
telah berselingkuh dengan lelaki lain, mengatakan: "Istriku yang
memesona,,, aku masih tetap mencintaimu apapun yang kamu lakukan padaku,,,
hanya satu pintaku,,, Sudilah kamu menemaniku di dalam kubur setelah meninggal
nanti, plz!"
“Hmmm,,,
maaf, ya,,, babe pergi meninggal saja dulu sendiri deh dengan tenang,,, dunia
ini masih terlalu indah dan aku masih bisa menikah lagi dengan lelaki lain
setelah kepergianmu,,,, halloooo,,,, lelaki,,,,” (kata istri Nomor: 03)...
Sungguh
sakit terasa oleh lelaki,,, ia berjalan dengan gontai sambil merundukkan kepala
ke tahah,,, ia setengah prustrasi menyetir langkahnya menuju ke rumah istri kedua
(Nomor: 02), yang selama ini menerima ia apa adanya, mendengarkan segala
kelurahannya, dan tidak sedikit mendukung dan mensuppor dirinya setiap
mengalami kesulitan.... Dan, tanpa semangat, lelaki mengutarakan keinginannya
pada istrinya ini untuk ikut menemaninya di dalam kubur ketika mati...
Sedih
istri Nomor: 02 mau ditinggal suaminya (lelaki), tatepi, ia hanya bisa berkata
singkat: "Maafkan aku suamiku,,, aku juga masih mencintaimu sebagaimana
adanya,,, tapi aku hanya bisa menemanimu sampai ke liang lahad saja,,, tidak
lebih dari itu... (kata istri Nomor: 02).
Merana,,,,
menyesal,,, putus asa,,, lelaki memasrahkan dirinya pada nasib,,,, Dan, sudah
hampir tidak punya harapan,,, tiba-tiba mendengarkan suara parau dari
kejauhan,,,, ia, samar-sama, melihat bayangan seorang perempuan tua setengah
membungkuk,,, berjalan tertatih-tatih,,, lemah karena kecapaian menjalani hidup
dalam kesendirian...
Pemilik
suara itu adalah istri partama (Nomor: 01), yang telah memberikan semua
cintanya dan segala yang berharga miliknya pada suaminya seorang, meski ujung-ujungnya
tidak lagi diperhatikan, bahkan ditinggalkan tanpa perasaan oleh lelaki
(suami)…
LALU,
istri Nomor: 01 ini dengan lantang mengatakan: "wahai suamiku,,, cinta
sejatiku,,, aku rela menemanimu sampai kapan dan dimana pun,,, bahkan aku ikhlas
masuk ke dalam liang kubur bersamamu sekarang juga..."
Hik...
Hik... Hik (lelaki menangis terharu) mengatakan: "itukah kamu istri
pertamaku,,, kamu selalu baik saja padaku terlepas dari apa telah aku perlakukan
padamu selama ini,,, Ketahuilah,,, wahai istriku,,, seandainya waktu bisa
diputar kembali,,, pasti aku akan lebih mencintai kamu,,, dan mengurusi kamu
lebih dari yang segala kumiliki..." (Menyesal).
Hikmah
Renungan:
- Sesungguhnya istri Nomor: 04 yang dimaksud cerita di atas adalah simbol JASMANI; Betapapun manusia mengurus jasmani (tubuh)nya dengan berbagai perawatan, fitness, sampai bedah plastik-pun, jika sudah wafat pasti akan pergi meninggalkan.
- Istri Nomor: 03, adalah simbol HARTA & KEKUASAAN; sebanyak berapapun uang/harta yang manusia kumpulkan, dan sebesar apapun kekuasaan dan tahta yang manusia bangun, tapi kalau sudah mati semua akan berpindah ke tangan orang lain.
- Istri Nomor: 02, adalah simbol KELUARGA; keluarga adalah orang yang paling sayang dan mencintai kita apa adanya, membantu dan mensuppor kita meski kita terkadang melalaikanya, tetapi walau demikian keluarga-pun hanya dapat mengantarkan manusia sampai ke liang lahad saja, tidak lebih dari itu.
- Istri pertama (Nomor: 01), adalah simbol AMAL; meski manusia melalaikan dan terkadang menelantarkannya, tetapi dialah sesungguhnya yang paling setia pada manusia, bahkan dia satu-satunya yang akan ikut bersama manusia ke kubur. Amal itulah teman sejati. Kekuatan dan kekebalannya menjaga kita tergantung kadar perhatian kita terhadapnya selama hidup di dunia.
WALLAHUA'LAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!