Minggu, Oktober 18, 2020

HARAPAN MENGILHAMI KREATIFITAS :

 "... Bukankah Bumi Allah Amat Luas Mengapa Tidak Melakukan Kreatifitas...?" (My Buku Kuning).

Dulu ketika kami masih belajar di pesantren DDI, Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle, pendiri DDI, sering sekali mengulang-ulangi satu hikmah (terutama ketika Beliau memberi motivasi) mengatakan:


"كاد التفاؤل أن يكون شركا فاحل الله التفاؤل وحرم الشرك"

Artinya: Nyaris saja harapan atau "pengharapan" (yang melalui wasilah tertentu) menjadi perbuatan syirik (menyembah kepada selain Allah), maka Allah menghalalkan pengharapan dan mengharamkan syirik.

Anregurutta biasanya memberikan satu contoh untuk dua kasus yang berbeda tersebut berdasarkan dengan pengalama dan amalan Beliau sendiri, seperti: 

Misalanya ketika Beliau di tengah jalan atau di dalam sebuah majelis bertemu seseorang yang namanya "Ambo Dalle" (bapak rezki), Beliau langsung menyalami orang itu atau sekedar mengucap di dalam hati bahwa "mudah-mudahan dengan bertemu dia saya diberikan rezki yang berkah dari Allah. Itu adalah harapan atau pengharapan menurut Beliau. Dan hal itu juga bisa menjadi syirik (mensekutukan Allah) jika kita mengatakan bahwa karena bertemu dengan Ambo Dalle (bapak rezki) maka saya mendapatkan rezki.

Hikmah dan penjelasan Anregurutta Ambo Dalle di atas selama itu hanya tersimpan saja di dalam pikiran kecil kita pada masa itu dan paling jauh kita hanya bisa menyimpulkan tentang pentingnya harapan dan pengharapan itu sendiri. Namun, belakangan baru kita menyadari bahwa sesungguhnya yang ingin dikesankan oleh Anregurutta dari hikmah tersebut adalah sesuatu yang amat besar dan penting sekali, yaitu korelasi yang kuat antara daya fisik dan stabilitas psikologis.

Tentang hubungan korelasi ini mungkin orang barat memang miskin hikmah, tetapi pada tahun 50an abad lalu Professor Curt Richte membuktikannya melalui sebuah penelitian dengan mengambil sampel 3 ekor tikus masing-masing diletakkan ke dalam toples kaca yang sudah diisi dengan air sebatas tidak memungkin tikus-tikus tersebut bisa memanjat keluar dari toples untuk menyelamatkan diri...

Richte memasang timer pada masing-masing toples yang isi tikus tersebut untuk mengukur tempo yang dipergunakan tikus berenang berusaha keluar menyelamatkan diri sampai menyerah (berhenti bergerak). Dan ternyata tikus-tikus tersebut (rata-rata) hanya mampu melakukan usaha penyelamatan diri selama 15 menit saja dan akhirnya menyerah dan tenggelam pasrah...

Lalu Richte mengulangi lagi penelitian serupa tetapi memodifikasi sedikit tekniknya, pada uji coba kedua ini ia memasukkan lagi tikus-tikus ke dalam toples yang berisi air seperti semula. Dan setelah tikus-tikus itu hampir menyerah, maka Richte mengangkatnya dari toples, dikeringkan dan diistirahatkan beberapa waktu. Kemudian dimasukkan kembali ke dalam toples semula dan ternyata daya juang tikus kali ini menunjukkan peningkatan yang fantastis dimana rata-rata tikus bisa bertahan berenang ingin menyelamatkan dirinya selama 6 jam, bahkan ada di antara tikus bertahan sampai 8 jam...

Selanjutnya, dari kedua uji coba tersebut Prof. Richte membuat kesimpulan bahwa: Tikus-tikus pada uji coba tahap pertama cepat menyerah setelah mengetahui bahwa tidak ada harapan/jalan untuk menyelamatkan diri dan bebas dari toples yang memenjarakannya itu... 

Sedangkan pada uji coba tahap kedua tikus-tikus itu bertambah semangat karena sesuai dengan pengalamannya sebelumnya bahwa selalu ada harapan bisa bebas dan selamat dari tenggelam di dalam toples ini, yaitu sewaktu-waktu akan datang kekuatan dari luar yang akan menyelamatkannya, maka ia bertahan semaksimal mungkin dan berenang terus sampai datang moment yang diharapkannya itu. 

Kemudian hasil penelitian Prof. Richte tersebut dikenal luas dan ditulis diberbagai buletin sains dan jurnal-jurnal ilmu pengetahuan, khusus spesialis psikologi menyebutnya "Positive Psychology" atau teori Richte. Lalu, ahli hikmah  melantunkannya ke dalam berbagai slogan dan bait-bait indah, seperti yang populer:

"Banyak jalan menuju ke Roma..."

"Dimana ada kemauan disitu ada jalan...". Dst.

Problem yang ada yaitu kamu mengetahui banyak jalan menuju ke Roma tapi satu jalan pun dari jalan-jalan itu tidak kamu coba untuk menuntun mu sampai ke Roma,,, kamu sudah menghapal mati tentang pentingnya harapan dan kemauan tapi kamu malas merintis jalan meraih harapan dan kemauan yang didambakan itu...

Sederhananya, kamu kadang-kadang sudah tidur berjam-jam dan sangat cukup untuk kebutuhan istirahat tubuh, tapi kamu tidak mau bangun untuk pergi bekerja karena merasa tidak punya tenaga yang cukup untuk pergi ketempat kerja... Sebaliknya ada orang yang tidurnya hanya 1 jam saja lalu bangun dengan segar dan buru-buru mempersiapkan diri untuk pergi menikmati tour bersama teman-teman dekatnya... 

Sama halnya juga kamu duduk berjam-jam di depan komputer tapi tidak mengerjakan tugas pokok yang semestinya harus diselesaikan segera karena merasa tidak sanggup atau alasan tidak ada Mood... Padahal sesungguhnya kamu punya kekuatan dan power memadai serta bisa membangkitkan mood itu tetapi kamu hanya tidak memiliki kemauan saja untuk itu...

Intinya, Manusia itu pada umumnya bisa saja tiba-tiba menjadi sangat kuat dan full semangat dalam berbagai kreatifitas kalau ada sesuatu yang memotivasinya atau iming-iming besar yang diharapkan,,, sebaliknya ia bisa berhenti berkreasi atau malas bekerja kalau nilai harapan itu semakin kecil..

#Harapanmu dapat membuka belenggu #kreatifitasmu ,,, atau setidaknya #mengilhami ide kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!