Gubernur Jendral Renaud Dipancung Karena Menista Nabi Muhammad SAW :
By: My Buku Kuning
SEMENJAK pertama kali Nabi Muhammad SAW menyerukan dakwah Islam, 14 Abad lalu, agama tauhid ini terus mengalami perkembangan, meski terkadang tersewot-sewot karena fitnah atau sebab lain, tapi selalu ada saja cara Allah menolong agama-Nya. Bahkan menurut statistik terkini bahwa semua agama-agama di dunia kini mengalami stagnan kecuali hanya agama Islam saja yang masih terus mengalami perkembangan secara signifikan...
Maka kita harus berbangga bahwa umat Islam masa kini sudah nyaris menjadi kaum mayoritas di dunia dengan populasi 2 Milyar penduduk muslim, atau sekitar 25 % dari seluruh penghuni bumi. Tapi sejalan dengan sejarah panjang dan perkembangan tersebut maka tak habis-habis pula orang-orang jahil, iri, benci dan menistakan nabi Muhammad SAW dan agama Islam dari masa ke masa...
Sebut saja pentolan-pentolannya - misalnya - mulai dari pemimpin kaum musyrik Makkah Abu Jahal pada masa awal dakwah Islam sampai kepada presiden Perancis Emanuel Macron di era modern. Namun, sesuai janji Allah yang akan menghinakan sehina-hinanya bagi siapa saja yang angkuh dan sombong menistakan Nabi dan agama-Nya. Maka Macron pun pasti akan menerima balasannya sebagaimana Abu Jahal terbunuh secara memalukan di tangan dua anak muda Islam di perang Badar...
Emanuel Macron bukanlah pemimpin keturunan Perancis pertama yang menistakan nabi Muhammad SAW dan Islam, tapi - jauh sebelumnya - disebutkan pada tahun 1187 M, seorang tentara tinggi warga Perancis (juga) - dengan sombong dan takabbur - menistakan nabi Muhammad SAW, yang kemudian berakhir merenggang nyawa dengan kepala terpisah tergeletak di tanah. Dan rupanya inilah tema cerita kita hari ini...:
Alkisah! Adalah Renaud de Châtillon (1124 - 1187, Juli 4), Gubernur Jendral (warga Perancis), penguasa Wilayah Kirkuk (sekarang : Provensi Kirkuk - Irak), memimpin pasukannya menghadang rombongan calon jama'ah haji dari berbagai negara yang menempuh perjalanan darat menuju ke Tanah Suci Makkah.
Renaud dan pasukannya merampas semua harta dan benda yang dibawa oleh para calon jama'ah haji yang nelintas tersebut, memperkosa dan membunuh wanita dan anak-anak mereka. Bahkan tidak sampai disitu saja, Gubernur Renaud mengumpat mereka mengatakan: Panggil Muhammad Nabi Kalian itu untuk membela kalian disini...!
Maka, atas kuasa Allah, ada seorang dari rombongan calon jama'ah haji tersebut yang lolos melarikan diri dan pergi melapor kepada Panglima Besar Umat Islam, yaitu Shalahuddin Al-Ayyubi. Lalu, apa yang dilakukan Shalahuddin Al-Ayyubi...?
Mendengar berita yang memprihatinkan tersebut, Shalahuddin Al-Ayyubi tidak terburu-buru mengambil tindakan, melainkan dia mengasingkan diri di rumahnya, dia bermunajat kepada Allah sambil menangis selama dua hari penuh, berkata: Ya Allah! Apakah Engkau memperkenankan hamba ini untuk mewakili nabi-Mu dalam membela umatnya...?
Masih saja Shalahuddin bermunajat dan menangis hingga memasuki hari kedua, Dia bangkit mempersiapkan pasukannya, dan berpidato di depan mereka dengan ungkapannya yang populer:
"Wahai tentara-tentara Muhammad SAW, sesungguhnya Renaud, Gubernur Kirkuk telah melampaui batas, sombong dan angkuh serta membunuh kafilah-kafilah haji tamu baitullah, menumpahkan darah wanita dan anak yang tidak berdosa. Dan lancang mengatakan: Panggil nabi Muhammad mu menolong kalian...
Dan, Aku Shalahuddin Al-Ayyubi telah mempersembahkan jiwa dan ragaku untuk mewakili nabi Muhammad SAW dalam membela umatnya,,, maka barangsiapa yang mau berangkat bersamaku maka mengikutkan...
Maka para tentara - dengan suara bulat - serentak mengatakan: Kami semua bersedia menjadi tumbal bagi kehormatan Rasulullah SAW... ALLAHU AKBAR!
Lalu pertempuran dahsyat membela kehormata nabi Muhammad SAW tak dapat dihindarkan lagi, dan kemenengan berada dipihak Shalahuddin, serta berhasil menangkap hidup-hidup Gubernur Renaud. Ketika Shahuddin mengintrogasi Renaud, mengatakan: Apakah kamu yang mengatakan Panggil Nabimu Muhammad untuk menolong kalian...!
Rupanya Gubernur Renaud salah menduga, dia pikir Shalahuddin tidak akan membunuh pemimpin yang ditawannya sebagaimana kebiasaannya melepas dan membebaskan pemimpin-pemimpin tentara salib yang sudah menyerah sebelumnya. Maka dia menjawab pertanyaan Shalahuddin Al-Ayyubi dengan jujur, tanpa berusaha menutupi atau membela diri, mengatakan: Ya, sayalah yang mengatakan itu..!
Selanjutnya, Shalahuddin menghunus pedangnya dan berkata: Dengarkan! aku ini seorang hamba fakir (disisi Allah) sebagaimana kamu lihat dihadapanmu, sungguh telah berjanji mewakili Rasulullah SAW membela umatnya,,,, dan, seketika itu juga Shalahuddin mengayungkan pedangnya dan,,, langsung,,, menebas batang leher Gubernur Renaud... Allahu Akbar...!!!
Peristiwa sejarah itu terjadi pada tanggal 4 Juli 1187 M. Maka tamatlah riwayat penghina nabi Muhammad SAW!
اليوم ننجيك بذكرك لتكون لمن خلفك أية،،، الله أكبر !
TAMAT: Trim's semua Komentar, Like dan Share!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!