Kata-Katamu Yang Mendikanku Pemimpin
By: Med Hatta
Guru (bahasa Sanskerta: yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat"), ialah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu spiritual atau kejiwaan murid-muridnya. Ia memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran.
كاد المعلم أن يكون رسولا
(Nyaris seorang guru itu menjadi rasul)
Bangsa India, Cina, Mesir, dan Bani Israel menerima pengajaran dari guru yang merupakan seorang imam atau nabi. Oleh sebab itu, seorang guru sangat dihormati dan terkenal di masyarakat serta menganggap guru sebagai pembimbing untuk mendapat keselamatan dan dihormati bahkan lebih dari orang tua mereka. Kata Sayyidina Ali bin Abu Thalib, Karramallahu wajehahu:
من علمك حرفا فهو مولاك
(Barangsiapa yang mengajarimu satu huruf (saja) maka dia alah tuanmu).
Oleh sebab itu, kata-kata seorang guru selalu menjadi inspirasi dan pegangan yang kokoh bagi murid-muridnya. Sebagai seorang guru mungkin kamu tak pernah membayangkan bahwa sebuah kalimat sederhana yang pernah kamu ucapkan di dalam kelas, justru itulah menjadi inspirasi besar bagi kesuksesan murid-muridmu di kemudian hari, yang menjadikannya sebagai tokoh penting bahkan ada yang menjadi menteri atau presiden.
Berikut ini adalah beberapa contoh kata-kata seorang guru yang menginspirasi muridnya menjadi tokoh penting dunia, sbb :
1. Imam Ishak bin Rahawiyah (ada yang menyebutnya "Rahawayh" tapi ulama hadits mengingkari panggilan itu atasnya karena arti kalimat "wayh" dalam bahasa Persia adalah setan). Imam Rahawiyah adalah guru dari Imam Bukhari. Disebutkan pada sebuah pengajiannya ia mengatakan:
"Siapakah diantara kalian yang dapat menggiatkan pengumpulan hadits-hadits Shahih!"
Kata Imam Bukhari: Dari kalimat sederhana itu membekas kuat di dalam hatiku dan menginspirasiku mengumpulkan hadits-hadits Shahih dan menulisnya di dalam "Kitab Al-Jami' As-Shahih". Siapa yang menyangka kalau kitab karangan Imam Bukhari tersebut telah menjadi rujukan terpenting di dalam Islam hingga hari ini, bahkan nomor dua setelah Alquran sebagai sumber hukum Islam.
2. "Mana pengetahuan fiqhimu", ungkapan itu tak diketahui siapa yang mengatakannya, tapi merupakan teguran kepada Imam Syafi'i ketika masih muda oleh salah seorang gurunya.
Imam Syafi'i pada masa remajanya menaruh perhatian yang sangat tinggi pada ilmu Sya'ir, sehingga dikenal sebagai pakar sya'ir dan ahli bahasa Arab termuda di Makkah. Kepakarannya tersebut diakui oleh pakar sya'ir dan bahasa Arab senior, yaitu Al Ashma’i berkata: ”Saya mentashih syair-syair bani Hudzail dari seorang pemuda dari Quraisy yang disebut Muhammad bin Idris,” Imam Syafi’i adalah imam bahasa Arab.
Namun, ketika ditegur seorang guru: "Mana pengetahuan fiqhimu"? Maka kalimat itulah yang memotivasi Imam Syafi'i untuk mempelajari ilmu hadits dan fiqhi sehingga menjadi Imam dalam Mazhab Fiqhi.
Imam besar yang bernama lengkap: Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i al-Muththalibi al-Qurasyi, atau singkatnya Imam Asy-Syafi'i (Ashkelon, Gaza, Palestina, 150 H/767 M - Fusthat, Mesir, 205 H/820 M) adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i.
3. Imam Al-Barzali berkata kepada Al-Hafidz Imam Ad-Dzahabi: "Tulisanmu ini mirip tulisan pakar hadits". Maka kata-kata itulah yang mengilhami Imam Ad-Dzahabi menekuni ilmu Hadits sehingga menjadi salah satu Imam Besar dalam Ilmu Hadits.
Para guru yang budiman: Kamu mungkin tidak mengetahui apa pengaruh dari kata-katamu terhadap perkembangan masa depan murid-muridmu, maka katakanlah hal-hal yang positif niscaya Allah akan membekaskannya ke dalam hati mereka... Betapa banyak prestasi dan proyek-proyek besar telah lahir di dunia ini berkat kata-katamu yang kamu sendiri tak menyadarinya..!!!
#TAMAT: Trim's semua Komentar Like dan Share !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!