LAKSANA HUJAN DERAS DISERTAI PETIR DAN KILAT :

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat Dari Perumpamaan-Live AlQuran (35) :

Orang Munafiq Seperti Hujan

By: Med Hatta

Allah SWT membuat dua Perumpamaan-Live khusus untuk orang-orang munafiq pada surah Al-Baqarah; perumpamaan pertama disebut oleh ahli tafsir sebagai perumpamaan api, sebagaimana pada ayat ke-17 yang telah dibahas pada kajian lalu di buku ini (Lihat: Kajian di atas langsung). Yang kedua adalah perumpamaan air, yang kita kaji sekarang. 

Allah berfirman : 

اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ وَاللّٰهُ مُحِيْطٌۢ بِالْكٰفِرِيْنَ

Terjemah Arti: "Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir" (QS. Al Baqarah: 19). 

Orang munafiq diumpakan seperti kondisi cuaca yang hujan deras dalam suasana gelap gulita di malam hari dan awan tebal yang menyelimuti sinar, disertai pula oleh gemuruh petir yang menggelegah dan sekali-kali diselingi kilat yang menyambar. Maka apabila terdengar suara petir ia menutup telinganya takut disambar petir, dan apabila datang sinar kilat maka ia dapat melihat alam disekitarnya tapi jika tidak ada kilat ia berada dalam gelap gulita yang mencekam...! 

Seperti kondisi itu-lah digambambarkan Alquran tentang keadaan orang-orang munafiq. Kata Ibnu Abbas ra: Adalah orang-orang munafiq Madinah apabila menghadiri pertemuan Rasulullah SAW pada suatu majelis mereka menutup telinga takut mendengarkan sesuatu dari Rasulullah SAW maka disuruh berangkat berperang atau dibunuh... 

Ternyata perumpamaan-Live AlQuran ini bukan sekedar perumpamaan belaka, tapi sebuah fakta kisah yang terjadi pada masa Rasulullah di Madinah. Diceritakan tentang sebab turunnya ayat perumpamaan ini bahwa ada dua orang munafiq yang mencoba kabur dari pasukan nabi Muhammad SAW di sebuah peperangan, keduanya ingin membelot bergabung dengan pasukan kaum musyrikin...

Namun, ditengah perjalanan kaburnya tersebut mereka ditimpa oleh hujan deras pada malam yang gelap gulita di tengah padang pasir sehingga tidak bisa melihat jalan. Jika tiba-tiba datang petir mereka ketakutan dan menutup telinganya takut mati tersambar petir, tetapi apabila datang kilat maka mereka bisa melihat jalan dan mulai melangkah pergi, jika tidak ada kilat mereka tersesat lagi. Maka keduanya depresi berat... 

Maka dalam kondisi yang sangat berat itulah mereka berembuk, yang satu mengatakan bagaimana kalau kita kembali pada barisan nabi Muhammad SAW saja semoga Beliau mau memaafkan dan menerima taubat kita? Dan akhirnya keduanya sepakat untuk kembali kepada pasukan Islam, mereka bertaubat dan Rasulullah SAW menerima taubatnya, serta menjadilah keduanya sebagai Islam yang baik...

Petir dan Kilat :

Bersambung...!

<<<===[34]•TERKAIT•[36]===>>>

KAJIAN SELANJUTNYA:

(21) Fatamorgana Di Tanah Datar 
(22)  Pergantian Malam dan Siang
(23) Gunung Berjalan Seperti Awan 
(24) Gunung Melayang Diatas Kepala Bani Israil 
(25) Bahtera Dalam Gelombang Laksana Gunung 

KAJIAN SEBELUMNYA:
(19) Perbandingan Sinar dan Cahaya. 
(18) Kegelapan Dalam Kegelapan. 
(17) Kecepatan Cahaya. 
(16) Hampa Udara Pada Puncak Ketinggian

(15) Langit Seperti Luluhan Perak