Senin, Juli 12, 2021

ARISTOTELES DAN HEWAN "MANUSIA" ? :

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat Dari Perumpamaan-Live AlQuran (60)

Manusia Lebih Rendah Dari Binatang ? 

By: Med Hatta 

"Manusia adalah hewan yang berbicara adalah pameo yang dinisbatkan kepada filosof Yunani, Artoteles (384 - 322 SM), yang dimaksudkan adalah hewan yang berpikir. Sebab kalau ukurannya hanya asal mampu berbicara saja itu tidak membuat manusia prestise, kecuali ia berbicara dengan kata-kata yang baik dan bermanfaat. Karena burung beo pun bisa menirukan orang berbicara."
*Baca: Versi Seluler 

Allah berfirman : 

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ

Terjemah Arti: "Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah." (QS. Al-A'raf: 179); 


أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ ۚ إِنْ هُمْ إِلَّا كَٱلْأَنْعَٰمِ ۖ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا

Terjemah Arti: "Atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya." (QS. Al-Furqan: 44)

MANUSIA adalah hewan yang berbicara adalah pameo yang dinisbatkan kepada filosof Yunani, Artoteles (384 - 322 SM), yang dimaksudkan adalah hewan yang berpikir. Sebab kalau ukurannya hanya asal mampu berbicara saja itu tidak membuat manusia prestise, kecuali ia berbicara dengan kata-kata yang sopan, baik dan bermanfaat. Karena burung beo pun bisa menirukan orang berbicara. 


Bahkan kawanan monyet (saja) mempunyai beberapa kalimat tertentu yang diekspresikannya ketika sedang memberikan peringatan, senang atau mengumumkan tempat dimana terdapat makanan. Meskipun demikian tidak membuat monyet itu naik pringkat, mereka tetap saja monyet. Oleh karena itu kemampuan berbicara saja tidak serta-merta menjadikan manusia lebih istimewa dibandingkan dengan hewan lainnya selama ia tidak berbicara yang bermanfaat, nasehat dan mendatangkan kebaikan.

Fakta bahwa manusia adalah hewan yang berbicara (juga) bukan prestise jika ia tidak berucap dengan kata-kata yang baik dan lembut. Kalau asal comot saja maka ia tetap saja binatang. Bicara itu terkait dengan logika, dan dibalik setiap ucapan terdapat logika yang berpikir. Logika atau pikiran yang tidak positif yang bermanfaat kepada kemanusiaan maka ia menjadi logika rusak. Maka setiap "hewan" manusia yang berbicara dan berpikir itu semakin menyakitkan orang lain cara bicaranya maka semakin menonjolkan sisi "kebinatangan", sebagai sifat negatif manusia yang tidak "berprikemanusiaan". Bukan positif.


Oleh sebab itu, kapan anugerah bicara, akal dan pikiran yang diberikan oleh Allah SWT kepada kelompok "hewan" tertentu tidak digunakan sebagaimana fitrahnya, maka hewan tersebut tidak akan naik derajat sebagai manusia. Bahkan bisa saja fisiknya seperti manusia sebagaimana diilustrasikan Allah di dalam AlQuran, berfirman : 


لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ؛ ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ؛ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ.

Terjemah Arti: "sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh;" (QS. At-Tin: 4-6).


Fakta (pula) bahwa manusia sebaik-baik apapun bentuk fisiknya kalau tidak beriman kepada Allah dan berbuat amal kebaikan maka derajat kemanusiaannya akan turun ke grafik yang lebih rendah dari binatang ternak, sebagimana diungkapkan pada dua ayat kajian dari surah Al-A'raf dan surah Al-Furqan di atas. Allah berfirman : 


إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعٰمِ ۖ 

Terjemah Arti: "Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak." (Yaitu seperti binatang yang tidak memiliki akal). 


بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا 

Terjemah Arti: "bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak)."

Mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak, sebab binatang ternak mengetahui dan mematuhi arahan pengembalanya dan mengetahui jalan menuju tempat gembalaannya; sedangkan orang-orang kafir itu tidak mentaati dan mengetahui tuhan mereka yang telah menciptakan dan memberi rezeki. Dan binatang ternak meskipun tidak memahami kebenaran tauhid dan kenabian namun binatang itu tidak menganggapnya sebagai hal yang batil, berbeda dengan orang-orang kafir yang menganggap tauhid dan kenabian adalah hal yang batil disebabkan kedurhakaan dan kesombongan mereka. Wallahul Musta'an !


<<<===[59]•TERKAIT•[61]===>>>

KAJIAN SELANJUTNYA :

  • Detaktif Musa Menyingkap Kasus Pembunuhan Misterius 
  • Bani Israil Ingin Melihat Tuhan 
  • Ahli Kitab Mengenal Nabi Muhammad SAW 
  • Perbandingan Puasa Ramadhan dan Puasa Umat Masa Lalu 
  • Ten 

KAJIAN SEBELUMNYA :

  • Ten 
  • Ten 
  • Bag Protokoler Setan Menggoda Seseorang 
  • Koalisi Munafiq dan Yahudi Yang Gagal 
  • Dunia Laksana Panggung Sandiwara



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!