Senin, Juli 26, 2021

PERUMPAMAAN DEBU DITIUP ANGIN BADAI :

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat sari Perumpamaan-Live AlQuran (45)

Amalan Orang Kafir Ibarat Debu Ditiup Angin Saat Badai 

By: Med Hatta 

"Amalan adalah ekspresi terbaik manusia, dalam hal pristise, kualitas, dan keutamaannya. Karena mencerminkan realitas apa yang ada dalam diri dan jiwanya tentang nilai; kebaikan atau kejahatan, kemurnian atau kepalsuan, rendah hati atau sombong, dan kualitas lain yang membedakan setiap orang dari yang lain... Amalan pula menampakkan kualitas keimanan, seseorang atau keingkarannya kepada Allah,  seorang yang beriman ia akan menebarkan kebaikan kepada orang lain, tapi sebaliknya amalan orang kafir - selamanya - hanya mendatangkan keburukan dan bencana... Sebagaimana amalan adalah ekspresi jiwa dari kemurnian aqidah seseorang, sebab itu merupakan jalan menuju ke akhirat dan bekal hari pembalasan yang tak terelakkan... Nah, bagaimanakah amalan orang kafir di hari pembalasan...?!"
*Baca: Versi Seluler 

Allah SWT telah membuat perumpamaan-live dalam AlQuran tentang amalan orang kafir dengan abu yang ditiup kencang oleh angin pada hari badai, sehingga tersebar menjadi debu. Demikianlah yang akan terjadi pada amalan yang dilakukan oleh orang kafir dalam kehidupan dunia ini. Allah berfirman : 

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ ۖ أَعْمَٰلُهُمْ كَرَمَادٍ ٱشْتَدَّتْ بِهِ ٱلرِّيحُ فِى يَوْمٍ عَاصِفٍ ۖ لَّا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا۟ عَلَىٰ شَىْءٍ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلضَّلَٰلُ ٱلْبَعِيدُ

Terjemah Arti: "Perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak kuasa (mendatangkan manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh." (QS. Ibrahim: 18). 

Iluatrasi dalam perumpamaan pada ayat kajian - seperti pada perumpamaan AlQuran lainnya - tampak murni dan jelas; materi abu yang hampa dan ringan, tidak dapat menahan apa-apa, dan tidak tahan terhadap gerakan apa pun yang terjadi di atasnya. Maka jika tiba-tiba diterjang angin badai maka ia akan terhambur menjadi partikel-partikel kecil, kemudian mengubah partikel-partikel itu menjadi atom-atom yang kecil tersebar, dan diterbangkan ke tempat yang jauh, sampai ia menjadi seolah-olah berada di dunia kehampaan. 

Demikianlah perumpamaan amalan orang kafir seperti abu itu. Seberapa pun banyak dan corak amalannya itu, ia tetap tidak ada arti atau manfaat sedikit pun. Karena aslinya di dasari atas kebatilan. Dan hanya akan berwujud bencana dan malapetaka terhadapnya di hari kiamat, dan amalannya tidak akan bermanfaat baginya sama sekali, bahkan akan dikembalikan kepadanya sebagai kerugian yang jelas dan siksaan yang pedih. Karena sejatinya manfaat yang diharapkan dari amalan seaeorang adalah pahala yang besar dari Allah. Yang memberi balasan kepada hamba-hamba-Nya yang shaleh.

Karena amalan orang kafir tidak akan diterima pada hari kiamat, maka mereka tidak mendapat pahala sedikit pun, maka dengan demikian, perbuatannya yang telah ia lakukan di dunia itu akan hilang tertiup angin, seperti abu yang diterbangkan angin di hari yang penuh badai akan menghilang abu yang hampa yang ringan itu seketika. 

Hal inilah yang perlu diwaspadai oleh seseorang dalam melakukan amalan apapun, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Jika amalannya murni untuk Allah SWT, sesuai dengan disyariatkan-Nya, maka akan diterima, dan diberikan pahala karenanya. Dan apabila amalan dilakukan kepada selain Allah SWT, ia tidak diterima. Dan itu bukan hanya tidak diterima saja, tetapi juga akan menjadikan pemiliknya sebagai bahan bakar untuk api neraka yang bergejolak, di mana ia menanggung siksaan yang menyakitkan dan hukuman yang memalukan.

Sungguh suatu yang menarik dari Perumpamaan-Live ini adalah bahwa amalan orang kafir - sebagaimana-pun banyaknya - dianggap sebagai mengumpulkan abu bagi dirinya, ia sudah merasa bangga dikenal sebagai orang baik dan dermawan di jagad, padahal apa yang telah dikumpulkannya itu dari amalan baik, hanya metafora yang indah di lidah tapi tak nampak diterbangkan angin badai. Kata Ibnu Al-Qayyim: "Perumpamaannya sebagai abu adalah suatu ilustrasi yang indah, karena menyerupakan antara amalannya dengan abu yang akan sama-sama akan terbakar di api neraka, dan keduanya akan menghilang pada asal masing-masing...

Karena itu amalan-amalan yang niatnya bukan karena Allah SWT dan dengan cara yang tidak diridhai-Nya akan menjadi santapan empuk api neraka, ia menjadi bahan bakar bagi pemiliknya. Allah SWT menjadikan amalan-amalan batil sebagai api dan azab, sebagaimana Dia menjadikan amalan-amalan baik - yang diridhai-Nya - sebagai kenikmatan dan kepuasan..."

Inspirasi penting yang dapat dicatat dari Perumpamaan-Live AlQuran ini, adalah agar setiap orang merenungkan; memastikan urgensi dari amalan yang dikerjakan, tujuan mengerjakan amalan itu, memastikan tepat sasaran dan tidak sia-sia, dan menyegerakan sebelum hilang kesempatannya... Wallahul Musta'an !



KAJIAN SELANJUTNYA : 

Koalisi Munafiq dan Yahudi 

Bag Protokoler Setan Menggoda Seseorang 

Ten 

Ten 

Konversi Nilai  

KAJIAN SEBELUMNYA : 

Ibarat Hujan Menumbuhkan Tanaman-tanaman 

Kehidupan Dunia Seperti Hujan Menumbuhkan Tanaman-tanaman 

Satu Laki-Laki Seperti Dua Perempuan 

Penciptaan dan Kebangkitan Laksana Satu Jiwa Saja 

Perumpamaan Penciptaan Isa Seperti Penciptaan Adam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!