Ayat kajian ini mengisyaratkan dua poin penting: Pertama, Jika Allah menghendaki, maka bangsa ini (umat islam) bisa - segera - dimusnahkan-Nya dan digantikannya dengan umat yang baru; Kedua, bahwa bangsa ini tumbuh dari keturunan bangsa lain (yang sudah musnah)...!?
Penulis tidak membahas poin pertama, karena itu berhubungan dengan kehendak Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa atas segala kehendak-Nya, yaitu apabila menghendaki sesuatu Dia cukup berfirman: "Kun fayakun". Oleh karena itu, kajian ini akan difokuskan pada poin kedua saja, khusunya, bangsa-bangsa kuno yang pernah mendiami Jazirah Arabiah, yang telah musnah dari permukaan bumi.
Suatu yang mencengankan adalah bahwa AlQuran - yang tidak terdapat di dalamnya kebatilan - berbicara tentang para nabi dan kaumnya yang dimusnahkan itu, karena mereka durhaka kepada Allah SWT. Terdapat empat ratus (400) ayat suci AlQuran, yang tersebar pada tujuh belas surah di dalam AlQuran yang menceritakan kisah tragis mereka.
AlQuran mengulas kisah bangsa-bangsa itu dalam dua kategori; pertama, adalah narasi kronologis peristiwa sejarah yang dialami bangsa-bangsa itu. Kedua, adalah riwayat objektif berdasarkan periode masa bangsa-bangsa itu, siapa yang muncul pertama kali, kemudian selanjutnya dan seterusnya (secara berurutan). Dan menyertakan ayat suci AlQuran yang menceritakan tentang mereka, yaitu diliput dari tujuh belas surah (semua Makkiyah).
Berikut adalah sebutan bangsa-bangsa yang pernah mendiami Jazirah Arabiah - konon - adalah moyang dari dari seluruh bangsa-bangsa yang ada sekarang, dan moyang jauh - langsung - bagi bangsa Arab, yang sudah musnah. Terbagi pada dua metode :
Pertama, kategori narasi kronologis peristiwa sejarah yang dialami bangsa-bangsa punah itu; kisahnya tersebar pada 7 surah, semua Makkiyah (kecuali surah Al-Hajj), sbb: Al-A'raf (59-103); Hud (25-100); Ibrahim (8-9); Al-Hajj (42-43); Al-Furqan (35-38); Ghafir (5 & 31) dan Al-Qamar (9-42).
Kedua, kategori riwayat objektif berdasarkan periode masa bangsa-bangsa yang telah dimusnahkan itu; diceritakan dalam AlQuran pada 10 surah, semua Makkiyah, sbb: Asy-Syu'ara (10-189); Al-Ankabut (29-40); Ash-Shaffat (37-148); Shad (12-13); Fusshilat (13-18 & 45); Qaaf (12-14); Az-Zariaat (24-46); An-Najm (36-37); Al-Haqqat (4-10) dan Al-Buruj (17-18).
Adapun bangsa-bangsa - moyang manusia modern - yang telah musnah, yang disebutkan Allah dalam AlQuran yang tersebar pada beberapa surat dan ayat-ayat suci AlQuran seperti disebutkan di atas -langsung, adalah :
- Kaum Nuh (6000 SM); dan nabi yang diutus kepada mereka adalah nabi Nuh as.
- Kaum 'Aad (4000 SM); dan Nabi yang diutus kepada mereka adalah nabi Hud as.
- Kaum Tsamud (3500 SM); dan Nabi yang diutus kepada mereka adalah nabi Shaleh as.
- Umat nabi Ibrahim (1800 SM); Nabi yang diutus kepada mereka adalah nabi Allah sayyidina Ibrahim as.
- Kaum Luth (1800 SM); Nabi yang diutus kepada mereka adalah nabi Luth as.
- Bangsa Madyan (1500 SM); dan Nabi yang diutus kepada mereka adalah nabi Syuaib as.
- Bangsa Firaun (1200 SM); Nabi yang diutus kepada mereka adalah nabi Musa as dan nabi Harun as.
Pada beberapa tempat di dalam AlQuran semua bangsa-bangsa yang telah disebutkan di atas banyak diceritakan bersama dengan bangsa-bangsa lain (yang lebih kecil), seperti :
- Bangsa Ashabur Rass; yaitu mereka disebut-sebut sebagai bagian atau turunan dari Bangsa Tsamud.
- Bangsa Ashabul Aikah; yaitu mereka adalah bagian dari bangsa Madyan.
- Bangsa Tubba'.
Contoh ayat suci AlQuran yang menyebutkan mereka secara bersamaan. Allah berfirman :
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَٰبُ ٱلرَّسِّ وَثَمُودُ؛ وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ وَإِخْوَٰنُ لُوطٍ؛ وَأَصْحَٰبُ ٱلْأَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍ ۚ كُلٌّ كَذَّبَ ٱلرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ
Terjemah Arti: "Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass dan Tsamud telah mendustakan (rasul-rasul), dan (demikian juga) kaum 'Ad, kaum Fir'aun, dan kaum Luth, dan (juga) penduduk Aikah serta kaum Tubba'. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul, maka berlakulah ancaman-Ku (atas mereka)." (QS. Qaaf: 12-14).
Cara Allah SWT menghancurkan dan memusnahkan bangsa-bangsa kuno yang kafir dan bentuk pemusnahannya; yaitu mula-mula Allah mengutus seorang rasul kepada setiap bangsa tersebut - secara periodik berdasarkan masanya - agar mereka beriman pada rasulnya dan memberi mereka berita gembira dengan kenikmatan kehidupan surga, dan memperingatkannya dengan azab neraka.
Namun, mereka para bangsa itu tidak beriman kepada Allah dan ajaran yang disampaikan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Karenanya Allah SWT mengirimkan pada mereka azab berupa bencana yang amat dahsyat, untuk diperlihatkan pada mereka kekuatan Allah dan memusnahkannya sekaligus dari permukaan bumi. Antara lain yang direkam di dalam AlQuran cara pemusnahan bangsa-bangsa kuno yang paling tragis, adalah :
BANGSA NUH :
Setelah beberapa ribu tahun setelah nabi Adam as dan nabi Idris as, Allah mengutus nabi Nuh as kepada kaumnya, Dia memerintahkan kepada nabi-Nya Nuh as untuk mengajak kaumnya ke jalan yang benar dengan agama Agama Allah. Nabi Nuh as melaksanakan dakwah marathon selama 950 tahun mengajak umatnya ke jalan Allah dan beriman kepada-Nya.
Tetapi dakwah marathon yang dilakukan oleh nabi Nuh sepanjang itu tidak membuat kaumnya beriman, kecuali hanya ada beberapa orang saja yang beriman dari mereka. Maka Allah memerintahkan nabi Nuh untuk membuat perahu, dan mengajak orang-orang yang beriman (saja) untuk ikut bersamanya naik ke atas perahu. Adapun mereka yang tidak beriman maka Allah mengirimkan pada mereka topan yang dahsyat disertai hujan yang sangat lebat dari langit sehingga dunia tenggelam bersama seluruh isinya serta memusnahkan bangsa kaum Nuh.
Terhadap kaum 'Ad, Allah SWT telah mengutus kepada mereka rasul-Nya, nabi Hud as untuk menyampaikan pada mereka berita gembira tentang kehidupan surgawi yang nikmat bagi mereka yang beriman. Dan memperingatkannya tentang apa yang mungkin menimpa mereka dari azab Allah jika mereka tidak beriman kepada-Nya.
Tetapi bangsa Ad tidak percaya pada nabi Hud as yang diutus kepadanya, mereka menyangkal, mengejek dan memfitnahnya. Berbagai bukti-bukti yang disampaikan nabi Hud tapi bangsa itu tidak mendengarkan apa yang ia katakan, bahkan mereka menuduh rasul Allah itu telah berbohong pada mereka. Dan mengata-ngatai nabinya sebagai orang gila serta mereka terang-terangan mengumumkan tidak percaya kepada Allah yang diserukan oleh nabi Hud as.
Ketika bangsa 'Ad tidak mendengarkan apa yang didakwakan nabi Hud pada mereka untuk beriman kepada Allah, maka Allah memerintahkan rasul-Nya, Hud as untuk menyelamatkan dirinya dan orang-orang yang beriman bersamanya dari makar kaumnya. Dan adapun bangsa Ad lainnya, Allah memenuhi janji-Nya kepada mereka dan menurunkannya siksaan yang telah diperingatkan oleh nabi Hud, Dia binasakan semua orang kafir.
Allah memusnahkan bangsa 'Ad karena mereka tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, Dia mengirimkan pada mereka berbagai bentuk penyiksaan yang paling berat;;dikirimkan pada mereka geledek dahsyat untuk menyiksanya tapi tetap tidak beriman,,, dikirimkan (lagi) angin topan yang sangat kencang hingga mencabut semua apa yang tertanam di perut bumi,,, lalu Allah mengirimkan kepada mereka hari-hari yang sangat buruk dan buruk sekali bagi mereka dengan segala sesuatu di dalamnya,,, dan pada hari-hari buruk itu juga Allah mengirimkannya angin kencang, dan semua itu untuk memperingatkan mereka dan membuat mereka mengikuti ajaran Allah, tetapi mereka juga tidak mau beriman sehingga mereka binasa dan musnah akibat azab Allah yang amat dahsyat dan beruntun itu...!
Allah SWT banyak sekali menyebut kisah bangsa Tsamud pada berbagai surah dan ayat-ayat suci di dalam AlQuran, hal itu menunjukkan besarnya dosa dan pelanggaran yang dilakukan oleh bangsa itu.
Banyak ayat AlQuran yang menyebutkan bahwa bangsa Tsamud telah mendustakan rasul Allah yang diutus kepada mereka, belum lagi banyak studi historis yang menegaskan berbagai pola hidup yang menyimpang dilakukan oleh bangsa itu, dimana ditemukan dari struktur rumah-rumah mereka yang menyimpan berbagai misteri mengisyaratkan kehidupan mereka sarat dengan kriminal.
Allah SWT telah mengutus kepada bangsa Tsamud nabi Shaleh as dengan membawa agama yang benar, tetapi kaumnya tidak familiar dengan agama baru itu dan tidak percaya dengan dakwah nabi Shaleh, mereka terang-terangan mengingkari agama Allah yang dibawa kepadanya.
Maka ketika nabi Shaleh as mendakwahkan agama Allah mereka tidak mau mendengarkannya, bahkan menyebut nabi Allah sebagai pembohon serta mengolok-oloknya. Meski hanya sedik saja orang yang beriman pada dakwah nabi Shaleh, ia tidak pernah jenuh memberikan nasehat dan sekali-kali memberikan peringatan pada mereka dengan ancaman azab Allah pasti akan datang kepada mereka.
Namun, dasar bangsa itu sudah berhati keras maka bagaimana pun nabi Shaleh berdakwah mereka tidak menghiraukan dan mendustakannya. Karena itu azab Allah-pun harus dirasakannya sebagaimana telah menimpa bangsa-bangsa sebelumnya. Suatu hari nabi Shaleh datang membawa worning kepada mereka dengan seekor unta, nabi Shaleh memperingatkan agar mereka tidak menyentuh binatang atau menyiksanya.
Akan tetapi mereka tidak mengindahkan peringatan nabi itu dan membunuh unta tersebut, maka serta merta Allah SWT melaksanakan janji-Nya semenjak dahulu, Dia mengirimkan kepada mereka angin yang menghancurkan mereka, di mana menjadi penyebab kemusnahan mereka dari permukaan bumi dengan binasa seketika semuanya.
Awal kehancuran dari bangsa Sodom, umat nabi Luth as, ketika nabi Allah Luth as mengajak kepada mereka menyembah kepada Allah SWT semata dan meninggal perbuatan mungkar yang talah budaya buruk bagi bangsa Sodomi, yaitu mereka lebih menyukai berhubungan seksual antara semasa jenis (Homosexual), mereka tidak mendengarkan petuah nabi Luth, bahkan nabi Luth sudah berkali-kali memberikan peringatan berupa janji Allah akan menurunkan azab yang pedih kepada mereka.
Karena mereka kafir pada agama Allah dan tidak beriman kepada rasul-Nya, maka menurunkan azab peringatan pertama berupa hujan yang sangat deras menyebabkan berbagai bencana di negeri mereka,,, kemudian Allah menurunkan bencana badai batu yang membunuh siapa pun yang ditimpanya karena kekuatan lemparan dan kekerasannya.
Lalu, terakhir - karena belum sadar juga - maka Allah menurunkan kepada mereka azab yang ssesungguhnya, yaitu mereka dilempari dengan batu-batu yang terbuat dari tanah yang sudah dibakar sehingga menyebabkan mereka berguguran terkapar di tanah. Semua azab itu datang kepada mereka secara beruntun tapi mereka tidak beriman juga maka Allah melenyapkan dari permukaan bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!