Jumat, Agustus 06, 2021

EKSOTIKA KEINDAHAN TANAMAN IBRAH PEKERTI RASULULLAH SAW DAN PARA SAHABAT MULIA :

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat Dari Perumpamaan-Live AlQuran (84) :

Estetika dan Eksotika Tanaman 

By: Med Hatta 

"Ketika AlQuran menyajikan sebuah panorama dengan pemandangan alam, dan berkisah tentang keindahan tanaman, AlQuran mengadopsi pemandangan estetika dan eksotika sebagai media, lalu menyajikannya untuk tujuan yang semuanya bermuara di sebuah titik disebut aqidah; (Ketuhanan, Keesaan, dalil kebangkitan, tazkir nikmat, hubungan makhluk dan khalik, serta ibadah kepada Allah semata. Meskipun tujuan dan endingnya - tetap - tidak menafikan bahwa adegan ini adalah kebenaran; Kebenaran kosmis, kebenaran ilmiah, kebenaran estetis dan eksotis, sehingga tidak mengabaikan aspek-aspek yang menonjolkan suatu sisipun. Semua itu disajikan oleh AlQuan dengan gaya yang memesona, seolah-olah ayat-ayat AlQuran hanya mementingkan mukjizat retoris (saja), padahal - dengan demikian - telah mengekspos kemukjizatan AlQuran yang menyeluruh. Tentu estetis dan eksotis tanaman adalah pemandangan tersendiri, tetapi ketikan Allah SWT menjadikannya perumpamaan terhadap pekerti nabi besar kita Muhammad SAW dan para sahabat mulia adalah sesuatu yang luar biasa..."

Allah berfirman : 

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا

Terjemah Arti: "Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Fath: 29).

Ayat kajian ini adalah ayat terakhir (29) dari Surah Al-Fath atau "kemenangan". Disebut demikian, karena sebagian besar muatan surah ini adalah menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan kemenangan yang dicapai oleh nabi Muhammad SAW dalam berbagai peperangannya, dan tentang kesempurnaan nikmat Allah kepadanya. Karenanya, nabi Muhammad SAW sangat gembira dengan turunnya surah ini, bersabda: (Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku satu surah, yang benar-benar lebih aku cintai dari seluruh apa yang disinari matahari).

Allah SWT - dalam ayat kajian - memperkenalkan kekasih-Nya nabi Muhammad SAW sebagai rasul dan utusan-Nya yang penutup untuk semesta alam (jin dan manusia), dan menyanjung tinggi orang-orang yang bersamanya, yaitu sahabat-sahabatnya dari kaum Muhajirin dan Anshar, bahwa mereka adalah kelompok yang sangat keras terhadap orang-orang kafir dan tidak ada kompromi dengan kekafiran, karenanya orang-orang kafir takut kepada mereka. Tetapi mereka amat akrab, cinta dan kasih sayang di antara mereka sesama umat Islam, seperti sebuah bangunan yang kokoh saling mendukung satu sama lain.

Selain itu, para sahabat mulia tersebut dikenal taat beribadah, mengharapkan karunia dan ridha Allah SWT, sehingga nampak tanda-tanda sujud mereka tercermin pada wajah-wajah mereka, yang bersih, ceriah dan bercahaya. Dan karakteristik mereka tersebut diungkapkan di dalam kitab taurat dan Injil, dengan mengilustrasikan mereka seperti tanaman yang eksotis, dan menyenangkan hati semua orang yang memandangnya. Allah berfirman : 

كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ 

Terjemah Arti: "yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya."

Ayat ini, dengan frase sensoris yang sangat sempurna, mengibaratkan nabi Muhammad SAW seperti tanaman, dengan estetika dan eksotikanya, bermanfaat buat manusia dalam hal penyembuhan stress, menenangkan dan menyejukkan hati, menikmati keindahannya, sebagai kebanggaan, rasa puas kalau dapat merawatnya dengan baik sampai berbunga, serta meningkatkan pendapatan. Dan inilah yang dirasakan oleh petani dalam ayat: "menyenangkan hati penanam-penanamnya." Mengapa penanam (petani) disebut secara khusus? Karena tanaman jika sudah menyenangkan bagi yang menanamnya - yang mengetahui kualitasnya - maka pastilah akan lebih menyenangkan lagi bagi orang lain. 

Sering sekali kita membaca ayat yang agung ini, tapi jarang kita merenungkan insyaratnya yang menakjubkan! Sesungguhnya ayat kajian ini menyajikan sebuah fakta ilmiah yang amat tinggi, khususnya rekayasa pertanian, yaitu berbicara tentang perkembang biakan tanaman dengan batang, yang merupakan batang tambahan yang tumbuh dari tunas basal di daerah antara akar dan batang, seperti halnya tanaman padi, gandum dan lain-lain, di mana batang utama pertama tumbuh dari dalam biji yang berkecambah dan kemudian banyak. 

Batang tambahan ini muncul dari pangkal batang, yang mungkin berjumlah lebih dari tiga puluh dari setiap tanaman, yang tumbuh dengan cepat sampai hampir mencapai panjang batang-batang asli dan memberikan kuncup seperti itu, dan untaian ini keluar secara berturut-turut satu demi satu. maka konteks ayat ini bisa disebut sebagai mukjizat AlQuran tentang "benih mengeluarkan tunasnya", sungguh rekayasa pertanian  yang menakjubkan. Allah berfirman :

كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ  

Terjemah Arti: "yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya,"

Yaitu, dalam cara pengembang biakan ini, batang asli tanaman dikelilingi oleh sejumlah batang tambahan yang tumbuh di sekitarnya dalam bentuk seikat batang tegak yang menambah ketebalan tanaman utama, menebalkan diameternya dan memungkinkannya untuk tegak. berdiri di atas total akarnya, meningkatkan kemampuannya untuk menahan hembusan angin dan menjauhkan semua gulma, hama yang berbahaya dan melipatgandakan hasilnya. 

Menakjubkan! Ayat ini datang sebagai Perumpamaan-Live yang mengibaratkan keadaan para sahabat mulia dalam kekuatan mereka, rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka, keteladanan saling mendukung, maka AlQuran mengibaratkan mereka seperti tanaman yang menyenangkan bagi semua orang memandangnya adalah sangat fantastis dan mukjizat. Wallahu Musta'an !



KAJIAN SELANJUTNYA : 

(31) Ibrat Hujan Menumbuhkan Tanaman-tanaman. 

(32) Dunia Seperti Panggung sandiwara. 

(33) Koalisi Munafiq dan Yahudi 

(34) Bag Protokoler Setan Menggoda Seseorang 

(35) Ten 

KAJIAN SEBELUMNYA : 

(29) Satu Laki-Laki Seperti Dua Perempuan 

(28) Penciptaan dan Kebangkitan Laksana Hanya Satu Jiwa 

(27) Penciptaan Isa Seperti Penciptaan Adam 

(26) Penciptaan Manusia Seperti Penciptaan Langit 

(25) Bahtera Dalam Gelombang Laksana Gunung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!