Rabu, Agustus 11, 2021

MARYAM PEREMPUAN YANG LUAR BIASA :

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (83)

Perempuan Lebih Utama dari Laki-Laki ?

By: Med Hatta

"Empat perempuan fenomenal yang dijadikan Perumpamaan-Live AlQuran dalam surah At-Tahrim; dua diantaranya kafir (Waghilah istri Nuh as dan Wali'ah istri Luth as), dan dua lainya beriman (Asiah binti Muzahim istri Fir'aun dan Maryam ibunda Isa as). Tiga yang pertama sudah dikisahkan pada kajian sebelumnya, dan kajian sekarang - khusus - menceritakan kisah penghulu perempuan dunia, ibunda Isa Al-Masih; Sayyidatuna MARYAM yang suci (15 SM - 38 M), putri Imran dan Hanna, (keturunan dari) SULAIMAN as, bin DAUD as, (keturunan dari) Yahuda, bin YA'QUB as, bin ISHAQ as, bin IBRAHIM as."

*Baca: Versi Seluler 

Allah berfirman : 

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ؛ وَمَرْيَمَ ٱبْنَتَ عِمْرَٰنَ ٱلَّتِىٓ أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتْ مِنَ ٱلْقَٰنِتِينَ

Terjemah Arti: "Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir'aun, ketika dia berkata, "Ya Tuhanku, bangunkan lah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim, dan Maryam putri 'Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat." (QS. At-Tahrim: 11-12).

Dua ayat dari surah At-Tahrim di atas adalah satu paket Perumpamaan-Live AlQuran tentang dua tokoh perempuan yang paling agung sepanjang sejarah dan keduanya beriman kepada Allah; pertama, adalah Sayyidatuna Asiyah binti Muzahim bin Ubaid Ad-Dayyan bin Al-Walid (Istri Fira'uan), yang dijanjikan oleh Allah SWT sebuah Istana termegah di sisi-Nya di Surga. Kita telah mengisahkannya pada kajian sebelumnya (Lihat: serie 79). Kedua, adalah penghulu perempuan dunia, Ibunda Sayyidina Isa Al-Masih as; Sayyidatuna Maryam putri Imran dan Hanna, yang memelihara kehormatannya, yang menjadi kajian kita (sekarang)! 

Menurut berbagai sumber - terutama tokoh sejarah Ibnu Atsir - menceritakan bahwa Maryam binti Imran dilahirkan di kota Al-Quds pada  tahun 15 SM. Atau 15 tahun sebelum melahirkan putranya nabi Isa Al-Masih as, dan ia wafat di Demaskus pada tahun 38 M. (5 tahun setelah Allah mengangkat Isa Al-Masih di sisi-Nya), dalam usia 53 tahun. Maryam lahir dalam keadaan yatim, ayahnya Imran meninggal ketika ia masih dalam kandungan. Ibu kandung nabi Isa as itu sejatinya adalah anak pingitan dari kedua orang tuanya, tapi ia lahir sebagai perempuan "tidak diharapkan"...?!

Adalah ibunya Hanna binti Faquda lama setelah menikah dengan suaminya Imran tidak diruniai seorang anak, lalu menjelang usia uzurnya ia ber-nazar kepada Allah sekiranya ia mendapatkan anak laki-laki maka ia akan mengabdikannya sebagai penjaga rumah Allah. Lalu - tidak lama - ia hamil dan melahirkan seorang putri yang sangat manis, tetapi Hanna bersedih karena yang diharapkannya adalah anak laki-laki yang bisa menetap dan menjaga di rumah Allah, sedangkan perempuan tidak bisa mengemban tugas seperti itu karena faktor biologis. Karenanya, ia mengadukannya kepada Allah (kembali) bahwa dirinya tidak bisa memenuhi nazar-nya, karena yang dilahirkannya hanyalah seorang anak perempuan...?

Semua kisah tentang kelahiran Maryam tersebut terekam live di dalam AlQuran dalam satu surah yang mengabadikan nama keluarga Imran, ayahanda Maryam (surah Ali Imran). Allah berfirman : 

إِذْ قَالَتِ ٱمْرَأَتُ عِمْرَٰنَ رَبِّ إِنِّى نَذَرْتُ لَكَ مَا فِى بَطْنِى مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ؛ 

Terjemah Arti: "(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. Ali Imran: 35);

Sumber dari Wikipedia Arab menuliskan "ala-ala skenario drama" tentang kisah ini, menuturkan: Dikisahkan bahwa Hana binti Faquda, istri Imran, mandul dan tidak melahirkan sampai di usia menopause. Suatu ketika ia berada di bawah naungan sebuah pohon, lalu melihat seekor burung memberi makan pada anaknya, dan seketika timbul rasa kasih sayang kewanitaannya merindukan seorang buah hati dari sisi-Nya, maka ia berdoa: Ya Allah, Aku nazar (berjanji) kepada-Mu, sekiranya Engkau menganugerahiku seorang anak laki-laki maka aku akan mewakafkan hidupnya mengabdi pada rumah-Mu di Bait Al-Maqdis. Maka kabulkan-lah nazar-ku. Amin! Kemudian Allah mengabulkannya. Allah berfirman :

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّى وَضَعْتُهَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلْأُنثَىٰ ۖ وَإِنِّى سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّىٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ؛

Terjemah Arti: "Maka ketika melahirkannya, ia (Hanna) berkata, "Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan. Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. "Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak-cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk." (QS. Ali Imran: 36). 

Ayat ke 36 dari surah Ali Imran ini dianggap oleh banyak kalangan - praktisi gender - sebagai kata pamungkas, dan fakta yang tak dapat diganggu-gugat, tentang perbedaan gender laki-laki dari perempuan, mereka mendengung-dengungkan ayat ini sebagai dalil keutamaan dan keunggulan - mutlak - kaum laki-laki atas perempuan. Meskipun interpretasi yang benar memberikan arti yang berbeda dengan apa yang mereka simpulkan tersebut. 

Merujuk kepada beberapa tokoh tafsir besar, kita akan menemukan bahwa ketika ibu Hanna mengatakan: "Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan." Maka Allah (langsung) merespon. Allah berfirman : 

وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ 

Terjemah Arti: "Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan,"

Yaitu, Dia (Allah) - yang maha bijaksana - lebih mengetahui akan kedudukan bayi Maryam yang baru lahir itu, dan ia bukan-lah perempuan sembarangan. Lalu Allah menambahkan :

وَلَيْسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلْأُنثَىٰ ۖ 

Terjemah Arti: "dan laki-laki tidak sama dengan perempuan.

Ini tak lain, adalah wujud sanjungan dari Allah SWT atas keagungan bayi Maryam, ketinggian derajat dan kedudukannya di sisi Allah, bukan saja tidak sama dengan laki-laki tetapi ia lebih dari siapapun. Karena pada saat itu ibu Hanna bersedih dan menyesalkan dirinya hanya melahirkan bayi perempuan, padahal ia tidak tau kalau Allah SWT sudah merencakan bahwa bayi perempuan (Maryam) tersebut - kelak - bersama dengan putranya yang akan lahir dari rahimnya akan menjadi icon besar dunia yang terhormat, dan menjadi inspirasi bagi generasi masa depan, serta diberikan berbagai keistimewaan yang tidak diberikan kepada siapapun.

Ibu Hanna menginginkan anak laki-laki untuk dikhidmahkan menjaga Bait Al-Maqdis, dan Allah SWT mengabulkannya lebih dari yang ia harapkannya, yaitu Allah menganugerahkan baginya bayi Maryam yang kelak akan mempunyai kedudukan tinggi bersama dengan putranya Isa bin Maryam. Dan manfaatnya akan berlipat ganda, yaitu tidak hanya - sekedar - menjaga Bait Al-Maqdis (saja) tapi mereka berdua akan melayani Bait Al-Maqdis dan mencerahkan masyarakat bangsa Bani Israil sekaligus. 

Karenanya, makna ayat adalah: "anak laki-laki yang kamu harapkan - wahai ibu Hanna - tidak sama dengan perempuan yang kamu lahirkan itu, karena perempuan yang lahir itu sangat mulia di sisi Allah dan ia mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi-Nya. Jadi, ayat ini menunjukkan keutamaan perempuan yang lahir atas nama Maryam atas laki-laki yang diharapkan ibu Hanna.

Kata tokoh tafsir Abu As-Su'ud: "dan laki-laki tidak sama dengan perempuan.", yaitu laki-laki itu tidak sama seperti perempuan ini dari keutamaannya. Dari ayat ini juga menjadi inspirasi dan pelajaran setiap ayah dan ibu, karena kata pepatah : 

الخير في ما يختاره الله

(Yang terbaik adalah yang Allah pilih).  

Betapa banyak anak perempuan yang Allah jadikan berbakti dan berguna bagi kedua orang tuanya, sedangkan anak laki-lakinya tidak demikian. Allah berfirman :

لِّلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ يَهَبُ لِمَن يَشَآءُ إِنَٰثًا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ؛ أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَٰثًا ۖ وَيَجْعَلُ مَن يَشَآءُ عَقِيمًا ۚ إِنَّهُۥ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

Terjemah Arti: "Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa." (QS. Asy-Syura: 49-50).

Pertumbuhan Gadis Mulia Maryam : 

Sebagaimana telah dijaskan sebelumnya, bahwa Maryam ditakdirka  terlahir sebagai anak yatim, ayahnya Imran meninggal saat masih dalam kandungan ibunya. Hana binti Faquda, Ibunya tersebut tidak bisa membesarkannya karena usianya yang sudah tua. Dan beruntung mendiang ayah Maryam, Imran adalah seorang ulama besar di kotanya, ia telah meninggalkan banyak murid yang setia padanya sehingga semua murid-murid terbaiknya bag berlomba ingin mengasuh putri semata wayang sang guru. 

Namun, karena banyaknya peminat yang ingin menanggung kehidupan Maryam, tidak ada satupun yang mau mengalah, maka mereka sepakat mengadakan sebuah undian, yaitu setiap orang harus melemparkan penanya ke dalam sungai, dan dengan ketentuan pena siapa saja di antara mereka yang tidak hanyut terbawa arus sungai maka ia berhak menjadi pengasuh Maryam. Lalu, setelah tiga kali mereka berulang-ulang melemparkan pena masing-masing ke sungai tersebut, tapi selalu saja pena Zakaria yang tidak hanyut, karenanya nabi Zakaria-lah yang terpilih menjadi pengasuh Maryam, yang tidak lain adalah suami dari saudara mamanya Hanna, yaitu paman Maryam sendiri. Allah berfirman : 

ذَٰلِكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلْغَيْبِ نُوحِيهِ إِلَيْكَ ۚ وَمَا كُنتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يُلْقُونَ أَقْلَٰمَهُمْ أَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَ وَمَا كُنتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يَخْتَصِمُونَ

Terjemah Arti: "Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika mereka bertengkar." (QS. Ali Imran: 44).

Dengan jatuhnya pilihan pengasuhan putri Maryam kepada suami tantenya (langsung), yaitu nabi Zakaria as, maka ini juga satu kemulian tertentu bagi Maryam untuk pertumbuhannya lebih baik. Allah berfirman :

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا ٱلْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًا ۖ قَالَ يَٰمَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَا ۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ؛ 

Terjemah Arti: "Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, "Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?" Dia (Maryam) menjawab, "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan." (QS. Ali Imran: 37). 

Mukjizat Putri Maryam Yang Menjaga Kehormatannya

Maryam tumbuh menjadi putri yang cantik, taat beribadah, ia hidup di dalam tempat ibadah sebagai rumahnya di bawa pengasuhan nabi Zakaria as. Maka setiap kali nabi Zakaria masuk ke mihrabnya, ia selalu mendapatkan banyak makanan yang segar dan lezat. Nabi Zakaria heran dan bertanya kepada Maryam: "Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?" Maryam menjawab: "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

Selanjutnya, Maryam mulai sering dikunjungi oleh Malaikat untuk menghiburnya dan menyampaikan pesan-pesan Allah, dan itu juga merupakan karamah bagi Maryam. Allah berfirman :

وَإِذْ قَالَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَى نِسَاء الْعَالَمِينَ؛ يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ

Terjemah Arti: "Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, "Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu). Wahai Maryam! Taatilah Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk." (QS. Ali Imran: 42-43). 

Yang berkesan adalah ketika malaikat Jibril turun menemuai Maryam dalam rupa seorang lelaki yang gagah, sedang Maryam - saat itu - sedang khusyu' beribadah kepada Allah, dan ketikan mengetahui ada tamu laki-laki asing masuk ketempat ibadahnya ia kaget, dan (langsung) memohon perlindungan kepada Allah, kalau-kalau orang itu ingin berbuat buruk padanya. AlQuran merekam peristiwa menegangkan itu, Allah berfirman : 

فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا؛ قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا؛ 

Terjemah Arti: "lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus ruh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.Dia (Maryam) berkata, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa." (QS. Maryam: 17-18).

قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا؛ 

Terjemah Arti: "Dia (Jibril) berkata, "Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci." (QS. Maryam: 19). 

Melihat Maryam kaget ketakutan, maka malaikat Jibril segera meyakinkannya dan memperkenalkan diri, bahwa dirinya adalah Jibril yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan berita gembira dengan menganugerahinya seorang anak laki-laki. Tetapai, dengan pernyataan Jibril tersebut bahkan lebih membut Maryam syok lagi, karena bagaimana ia bisa punya anak sedang dirinya sendiri belum menikah seorang laki-laki sebagai suami sah. Ia berkata :

قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا؛ 

Terjemah Arti: "Dia (Maryam) berkata, "Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!" (QS. Maryam: 20).

قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آَيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا

Terjemah Arti: "Dia (Jibril) berkata, "Demikianlah." Tuhanmu berfirman, "Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan." (QS. Ali Imran: 21).

Demikian kisah Maryam hingga hamil dan melahirkan bayi mukjizat yang lahir tanpa ayah, dan bisa (langsung) berbicara saat baru lahir, untuk  membela ibunya sekaligus menyatakan dirinya sebagai nabi dan rasul Allah yang diutus untuk bangsa Bani Israil. Dia-lah Isa Al-Masih as. Selamat atasnya ketika ia dilahirkan, ketika ia mati dan ketika ia dibangkitkan dalam keadaan hidup. Wallahul Musta'an ! 


KAJIAN SELANJUTNYA : 

(32) Dunia Seperti Panggung sandiwara 

(33) Koalisi Munafiq dan Yahudi 

(34) Bag Protokoler Setan Menggoda orang 

(35) Ten 

(36) Ten 

KAJIAN SEBELUMNYA : 

(30) Kehidupan Dunia Seperti Hujan Menumbuhkan Tanaman-tanaman. 

(29) Satu Laki-Laki Seperti Dua Perempuan 

(28) Penciptaan dan Kebangkitan Laksana Satu Jiwa Saja 

(27) Penciptaan Isa Seperti Penciptaan Adam 

(26) Penciptaan Manusia Seperti Penciptaan Langit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!