Rabu, Agustus 04, 2021

SAMUDERA MENJADI TINTA :

*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat Dari Perumpamaan-Live AlQuran (47)

Ibrah Lautan Kembar  

By: Med Hatta 

"Samudra, lautan, atau osean adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi, bahkan menutupi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta km2, isi laut memiliki volume sekitar 1.370 juta km³, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter. AlQuran sebagai kitab suci yang universal menyebut laut dalam jumlah yang fantastis - secara langsung - disebutkan 39 kali dan dengan tipikal yang bervariasi; antara laut sebagai sumber manfaat penting bagi makhluk hidup, ia juga terkadang menjadi faktor penyelamat bangsa tertentu dan menjadi bencana bagi bangsa yang lain. Dan laut pula disebut sebagai momok yang menakutkan dan juga sebagai tempat Plesiran yang menyenangkan. Namun, yang paling menakjubkan dari penyebutan laut dalam AlQuran adalah ia - selalu - disimbolkan sebagai keluasan ilmu, kalimat dan nikmat Allah yang maha luas. Dan pada ayat kajian inipun laut dijadikan Perumpamaan-Live tentang keluasan kalimat-kalimat Allah yang tak terhingga."

Allah berfirman : 

قُل لَّوْ كَانَ ٱلْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَٰتِ رَبِّى لَنَفِدَ ٱلْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَٰتُ رَبِّى وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِۦ مَدَدًا

Terjemah Arti: "Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (air laut yang sama)." (QS. Al-Kahfi: 109).

Allah SWT pada ayat kajian memberikan informasi bahwa jika seluruh massa air laut, yang mendominasi 71% isi bumi, semuanya dijadikan tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah, niscaya akan kering air seluruh lautan sebelum selesai menulis kalimat-kalimat Allah (yang tak terhingga). 

Suatu hal yang berkesan dalam ayat kajian ini, bukan tentang kalimat-kalimat Allah yang - memang - tidak dapat diragukan akan ke maha luasannya, tetapi yang menjadi perhatian para ulama dari sejak turunnya ayat ini sekitar 14 abad lalu, hingga sains modern saat ini, adalah adanya Allah menyebutkan massa lautan tandingan yang kita tidak kenal keberadaannya di bumi ini. Karena kalau (saja) lautan yang kita ketahui ini sudah mendomisi 71% isi bumi, maka di mana (lagi) kah tempatnya lautan kembaran itu?!  Namun, kita juga menyakini bahwa Allah - yang maha kuasa - mustahil menyebut suatu di dalam AlQuran jika wujudnya tidak ada. Allah berfirman : 

وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِۦ مَدَدًا

Terjemah Arti: "meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (lautan yang sama)."

Ajaibnya, belum lagi kita selesai disibukkan mencari keberadaan lautan yang kedua yang disebutkan ayat kajian, kita sudah dikejutkan (pula) oleh pernyataan AlQuran pada ayat lain yang - justru - menegaskan adanya tujuh buah lautan kembar,,, bukan hanya dua saja...!?? Allah berfirman : 

وَلَوْ أَنَّمَا فِى ٱلْأَرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلَٰمٌ وَٱلْبَحْرُ يَمُدُّهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَٰتُ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Terjemah Arti: "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. Lukman: 27).

Maka sampai disini diketahui bahwa, ayat kajian dari surah Al-Kahfi adalah tantangan AlQuran yang pertama untuk menulis kalimat-kalimat Allah dengan massa tinta sepadan satu sampai dua lautan, sedangkan ayat yang disebut terakhir dari surah Luqman adalah tantangan yang kedua untuk menulis kalimat-kalimat Allah itu meski digandakan sampai tujuh lautan air tinta sekalipun, niscaya tidak akan selesai menulis kalimat-kalimat Allah.

Adakah wujud ketujuh lautan yang menjadi tantangan AlQuran tersebut... Dimanakah keberadaan semua lautan-lautan kembaran itu di bumi ini...??? Oleh karena itu, untuk mengidentifikasikannya kita harus menelusuri semua ayat-ayat AlQuran yang menyebutkan laut dan atau yang berhubungan dengan laut, demi mendapatkan informasi yang menentramkan hati tentang wujud dan keberadaan ketujuh laut itu...!!!

Berbeda dengan kamus umum yang kita kenal yang membatasi definisi laut sebatas perairan yang asin saja, dengan definisi AlQuran yang terkadang menyebut laut untuk semua pemusatan air yang besar dan luas meliputi Samudra, laut, sungai dan danau. Seperti menyebut laut dan sungai dalam satu istilah yang sama, lalu memisahkannya yang satu asin dan yang lainnya tawar, Allah berfirman : 

وَهُوَ ٱلَّذِى مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا

Terjemah Arti: "Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53); 

Allah menyebut laut dan sungai dalam istilah "dua laut", keduanya mengalir pada muaranya masing-masing secara terpisah, dan meskipun terkadang bertemu satu sama lain pada muara sungai di laut. Satu lagi informasi penting dari ayat, bahwa meskipun hampir seluruh sungai (tawar) bermuara ke laut secara konstan, tapi tidak mempengaruhi keasinan air laut dan tidak membuat padat atau membeludak lautnya. Ini adalah suatu mukjizat yang agung...

Dalam AlQuran ditemukan pula sebutan massa air tertentu dengan istilah (يم/ اليم = yammun/ al-yammu), yang terkadang dimaksudkannya adalah sungai, dan pada kesempatan lain bisa juga dimaksudkan sebagai laut; seperti kata "yammun" pada ayat kisah bayi Musa, yang dimaksudkan adalah sungai Nil. Allah berfirman : 

وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِى ٱلْيَمِّ

Terjemah Arti: "Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, "Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke air (sungai Nil)." (QS. Al-Qashash: 7);

Lalu sebutan yang sama (yammun), tapi yang satu ini dimaksudkan adalah laut merah (red sea), yaitu kisah ketika ditenggelamkan fir'aun dan bala tentaranya. Allah berfirman : 

فَأَخَذْنَٰهُ وَجُنُودَهُۥ فَنَبَذْنَٰهُمْ فِى ٱلْيَمِّ

Terjemah Arti: "Maka Kami siksa dia (Fir'aun) dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam air (laut merah)." (QS. Al-Qashash: 40); 

Serta ada juga sebutan dalam AlQuran dengan inisial "air" (ماء = maa) "saja", yang dimaksudkan adalah laut, seperti pada peristiwa bencana topan masa nabi Nuh as. Allah berfirman : 

إِنَّا لَمَّا طَغَا ٱلْمَآءُ حَمَلْنَٰكُمْ فِى ٱلْجَارِيَةِ

Terjemah Arti: "Sesungguhnya ketika air (laut) naik (sampai ke gunung), Kami membawa (nenek moyang) kamu ke dalam kapal." (QS. Al-Haqqah: 11). 

Jadi, hingga di sini kita baru bisa menarik satu benang merah saja, yaitu: Berdasarkan info-info dari beberapa ayat AlQuran tentang laut dan sejenisnya di atas, diketahui bahwa; pertama, jika laut (بحر) disebutkan di dalam AlQuran secara independen (tidak ada yang mengikat), maka yang dimaksudkan adalah "laut" dalam arti sebenarnya, ialah "massa air asin". Kedua, jika laut disebut dengan disertai oleh sesuatu yang mengikat seperti kata "tawar", maka itu adalah sungai besar. 

Dengan demikian, maka laut yang disebutkan pada ayat kajian dan ayat yang bertema serupa dari surah Luqman adalah laut yang seperti kita kenal yaitu massa air asin. Dan, kembali kepada pertanyaan awal: Adakah jumlah tujuh lautan atau samudra yang dikenal dalam ilmu Hidrografi modern, khususnya Organisasi Hidrografi Internasional? 

Dan, ternyata sejak abad ke-19 masyarakat kita sudah mengenal lagu populer: "melayari Tujuh Lautan", adalah sebuah peribahasa klasik untuk menyebut tujuh wilayah perairan samudra dunia, adalah : 

  1. Samudra Arktik
  2. Samudra Atlantik Utara
  3. Samudra Atlantik Selatan
  4. Samudra Hindia
  5. Samudra Pasifik Utara
  6. Samudra Pasifik Selatan
  7. Samudra Selatan (atau Antarktika)

Samudra Dunia juga secara kolektif hanya disebut sebagai "laut". Organisasi Hidrografi Internasional mendaftarkan lebih dari 70 wilayah perairan berbeda yang disebut laut. Wallahu Musta'an !


<<<===[46]•TERKAIT•[48]===>>>

KAJIAN SELANJUTNYA : 

(83) Ten 

(84) Ten 

(85) Ten 

(86) Ten 

(87) Ulama Sesat Laksana Anjing Yang Selalu Menjulurkan Lidahnya 

KAJIAN SEBELUMNYA : 

(81) Laksana Sebutir Biji Menumbuhkan Tujuh Batang Pohon 

(80) Laksana Kebun Di Dataran Tinggi 

(79) Ten 

(78) Ten 

(77) Ten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!