Kamis, September 09, 2021

HIJAU BUMI KESELAMATAN DAN KELESTARIAN :

*Serie: Psikologis Warna Dalam AlQuran (27)

Hari Bumi Sedunia 

By: Med Hatta 

"Setiap 22 April, masyarakat dunia memperingati Hari Bumi, dengan tema "Restore Our Earth". Tujuannya, mengingatkan kembali akan pentingnya menata ulang kehidupan bumi, di tengah dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Semua pihak harus bekerja sama melakukan aksi penyelamatan planet bumi. Salah satu aksi yang dilakukan masyarakat dunia untuk tujuan tersebut adalah gerakan menanam dan memelihara pohon sebanyak-banyaknya untuk menghijaukan kembali hamparan bumi. Tentu ini adalah hal sangat positif, karena sejalan dengan anjuran AlQuran yang senantiasa memotivasi penghijauan di muka bumi: "Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan hujan dari langit sehingga bumi menjadi hijau?"

*Baca: Versi Seluler 

Allah berfirman : 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَتُصْبِحُ ٱلْأَرْضُ مُخْضَرَّةً ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

Terjemah Arti: "Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh, Allah Mahahalus, Maha Mengetahui." (QS. Al-Hajj: 63);

Ayat kajian adalah salah satu ayat mukjizat botanic AlQuran, yang menghubungkan air, tumbuhan dan tanah dengan cara yang luar biasa; Air adalah syarat yang diperlukan untuk perkecambahan, dan jika tidak ada air, maka tidak ada tanaman. Dilansir dari Kompas.com (Kamis, 15 Juli 2021), bahwa pada tanaman terutama yang tumbuh dari benih, biji, spora, mapun organ reproduksi lainnya akan mengalami peristiwa yang dinamakan perkecambahan. 

Dilansir dari theseed.co.uk, bahwa benih dan biji-bijian yang diletakkan di tanah oleh petani atau yang sudah ada dalam tanah - sebelumnya - di hutan, padang rumput, tanah gurun dan daratan lain, akan berada dalam keadaan dorminasi atau tidur. Dan untuk membangunkan benih dan biji-bijian tersebut harus direhidrasi atau diberikan air. Dan, dan inilah yang dimaksudkan ayat kajian, Allah berfirman :

أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَتُصْبِحُ ٱلْأَرْضُ مُخْضَرَّةً ۗ 

Terjemah Arti: "bahwa Allah menurunkan hujan dari langit sehingga bumi menjadi hijau."

Yaitu; dilansir dari Encyclopedia Britannica, ketika dimulainya penyerapan air (imbibisi), laju respirasi akan meningkat dan proses metabolisme yang terhenti selama dorminasi akan dilanjutkan. Setelah biji bangun dari masa dorminasi, maka ia akan mulai berkecambah. Dilansir dari Merdeka.com (31 Maret 2021), bahwa perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji. 

Tumbuhan berbiji akan mulai aktif dan berkecambah setelah air masuk ke dalam benih atau yang biasa disebut dengan imbibisi air. Dalam proses perkecambahan, akan dimulai setelah menyerap air dari lingkungan sekitar. Umumnya, air yang masuk ke dalam biji akan memicu hormon dan enzim untuk bekerja, sehingga embrio dalam biji mulai tumbuh. Proses perkecambahan benih tidak tergantung kepada ketersediaan nutrisi dalam tanah karena adanya endosperma.

Selain itu, proses perkecambahan akan melalui beberapa tahap, mulai dari imbibisi hingga pemanjangan sel radikula. Dilansir dari laman SMUJO, menjelaskan beberapa urutan atau proses perkecambahan; Pertama: Imbibisi, adalah proses masuknya air ke dalam benih untuk memicu dimulainya proses perkecambahan. 

Setalah itu, benih yang kering akan mengabsorbsi air melalui micropyle dan testa (kulit benih). Dalam proses ini, lapisan koloid akan menarik air dan mengembang sehingga volumenya naik sampai 200 persen. Sehingga akan menyebabkan kulit biji akan terpecah.

Kedua: Pembentukan Enzim, air yang masuk akan memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio. Nantinya, hormon tersenbut akan memicu sel-sel di lapisan aleuron memproduksi enzim amilase. Setelah itu, enzim amilase akan bekerja di endosperma (cadangan makanan) untuk mengubah pati menjadi gula. Ketiga: Pemanjangan Sel Radikula, tahapan ini diikuti dengan munculnya radikula dan juga tumbuhnya kulit biji. Kamudian kecambah yang dihasilkan ini akan mengalami pertumbuhan primer. Itu adalah penjelasan ilmiah proses perkecambahan benih atau biji dari botanic modern. 

AlQuran dari ayat kajian menjelaskan bahwa ketika hujan turun dari langit, tunas-tunas muncul di atas permukaan bumi untuk memberi batang, dan warna bumi berubah dari kuning atau hitam berdebu menjadi hijau untuk menutupinya dengan vegetasi baru yang indah. Hal yang sama terjadi di gurun gersang yang tandus, statis dan kuning, namun setelah hujan turun di atasnya, benih, biji-bijian dan spora beberapa tanaman, ganggang dan jamur tumbuh merata. Allah berfirman :

وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ نَبَاتَ كُلِّ شَىْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا

Terjemah Arti: "Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau," (QS. Al-An'am: 99).

Yaitu, segala sesuatu yang dapat berkecambah di bumi tumbuh dan keluar, maka bumi berubah menjadi hamparan hijau yang indah, dan hal yang sama terjadi di padang yang berumput. Semua ini terjadi karena kebaikan Allah kepada hamba-hamba dan makhluk-makhluk-Nya, Dia-lah yang memelihara kehidupan benih, biji-bijian, kuman, batang dalam tanah dan akar meskipun kekeringan dan tidur di dalam tanah tandus ini. Maka Allah berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

Terjemah Arti: "Sungguh, Allah Mahahalus, Maha Mengetahui."

Yaitu, Allah SWT yang mengetahui karakteristik dan struktur biji-bijian, biji-bijian, kuman, pengawet mikroba, dan telah mempersiapkan mereka untuk mengatasi kekeringan dan berkecambah ketika air tersedia setelah turun hujan. 

Ketika bumi berubah menjadi hijau dan tanaman menjadi hijau, proses fotosintesis dimulai, di mana tanaman memperbaiki udara dioksida, dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia yang tersimpan dalam produk tanaman, lalu tanaman membelah air, menggunakan air hidrogen dalam pembuatan makanan, dan oksigen yang dilepaskan di udara menjadi sebab bagi kehidupan organisme hidup yang lain Respirasi aerasi. 

Lalu bahan makanan nabati terbentuk setelah kehijauan untuk membentuk berbagai makanan nabati serta produk obat-obatan, maka manusia, hewan, dan mikroorganisme menggunakan nutrisi yang dihasilkan dari tumbuhan, dan hewan memberikan produk hewani dan menghasilkan bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Dan, tentu ini adalah kemukjizatan botanic AlQuran yang dahsyat. Wallahu Musta'an !


Kajian Berhubungan : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!