Senin, Januari 10, 2011

Keajaiban Angka Dalam Alquran


Angka dan Kiamat: Kiamat Tahun "21117"
By: Med HATTA
"Bilakah Hari Kiamat Itu?"… Kalimat sederhana ini tentu bukan sekedar sebuah pertanyaan isapan jempol belaka melainkan ungkapan al-Qur'an pada 14 abad lalu yang menegaskan tentang eksistensi waktu dan sekaligus mengidentifikasin waktu yang sungguh menghebohkan tersurat di dalam al-Qur’an tentang hari kiamat; tanda-tandanya, dan bahkan secara implisif Al-Qur’an mengisyaratkan angka dengan digit tertentu kapan datangnya kiamat...
Kalau al-Qur’an pada 14 abad yang lalu telah mengumumkan kepada manusia umur dunia telah berjalan selama 18.000.000.000 (delapan belas milyar) tahun dan fakta ini telah dibenarkan pula oleh seorang ilmuawan Perancis, JC. Batler, tahun 1982.( Lihat: Keajaiban Angka dalam Al-Qur'an).
Dan, Subhanallah, kalau tesis ini benar... Ternyata al-Qur’an juga sejak jauh-jauh hari telah mengkomfirasikan kepada manusia akhir perjalanan bumi fana ini yang disebut dengan hari kiamat. Dalam ayat ke-6 pada ayat kajian di atas, Allah menceritakan bahwa sekelompok manusia bertanya tentang bila datangnya kiamat, lalu Allah menjawab secara langsung dalam ayat-ayat berikutnya di surat al Qiyamah:
Artinya: "Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?" Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), Dan apabila bulan telah hilang cahayanya, Dan matahari dan bulan dikumpulkan," (QS: 075: 6-9).
Sepintas ayat ini hanya bercerita tentang tanda-tanda datangnya kiamat besar saja, tetapi kalau dicermati secara mendalam bahwa ayat ke-9 dari surat Al Qiyamah diatas menyingkapkan sebuah rumus ajaib yang paling rumit disimpulkan oleh manusia selama ini.
Allah mengisyaratkan bahwa pada hari itu matahari dan bulan dikumpulkan jadi satu, tetapi tidak dijelaskan secara detail dalam ayat tersebut bagaimana dua gejala alam itu dikumpulkan atau disatukan dan kapan waktunya?
Sungguh ajaib, ternyata rumus super rumit ini dijabarkan oleh Allah pada ayat lain dari surat Al Kahfi secara gamblang menjelaskan sebagai berikut: 
Artinya: "Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)" (QS: 018: 25).
Apakah rahasia dari kalimat tiga ratus tahun ditambah sembilan tahun? Kenapa Allah tidak menyebutkan langsung bahwa mereka berdiam di dalam gua selama 309 tahun? Ternyata dalam konteks al-Qur’an menyingkap rahasia dua penanggalan yang lumrah dipakai oleh umat manusia sekaligus yaitu Hijriyah dan Miladiyah (Baca: kalendar Islam dan kalendar umum).
Jika dihitung dalam kalendar Miladiyah, maka Asshabul Kahfi (penghuni gua) berdiam di dalam gua selama 300 tahun. Sementara kalau dihitung dalam kalendar Hijriyah, maka mereka berdiam di sana selama 309 tahun. Penjelasannya adalah:
  • 300 tahun Miladiyah = 300 x 365,2422 hari = 10.9572,66 hari
  • 300 tahun Hijriyah = 300 x 354,36056 hari = 10.6310,11 hari.
Perbedaan jumlah hari keduanya adalah 3262,55 hari, maka jumlah tahun bagi keduanya adalah sebagai berikut:
  • 3262,55: 354,36056 = 9,20669 tahun Hijriyah (9 Tahun)
  • 3262,55: 365,2422 = 8,93256 tahun Miladiyah (88,9 atau 9 tahun).
Dengan kata lain tahun Hijriyah lebih maju 10 hari dibandingkan dengan tahun Miladiyah setiap tahunnya, lebih sederhana lagi bahwa setiap 33 tahun Miladiyah sama dengan 34 tahun Hijriyah. Dan jika tahun Miladiyah dimajukan 330 tahun kedepan, maka tahun Hijriyah akan menjadi 340 tahun…
Aneh bin ajaib… Bahwa jikalau kedua kalendar ini dimajukan secara parallel maju kedepan, maka keduanya akan ketemu pada angka mistik yaitu “21117".
Rumus Sederhana:
 
2010
-/+
(579)
X
33
21117
1431
34

Sungguh, Maha Benar Allah dalam Firmannya: “dan matahari dan bulan dikumpulkan..”, bahwa kiamat akan datang ketika matahari dan bulan dikumpulkan jadi satu… 
Kesimpulan: Bahwa kelak tahun 21117 Miladiyah akan berkumpul dengan tahun 21117 Hijriyah (21117 M/ 21117 H)...
Subhana-Ka Ya Allah, kami tidak memiliki pengetahuan sedikitpun kecuali apa-apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau-lah Tuhan yang mengetahui yang ghaib… Kalau indikasi ini benar adanya, maka ini adalah dari Allah… Kalau salah, maka ini adalah dari setan dan dari penulis sebagai manusia yang serba kekurangan. WALLAHU A’LAM BISSHAWAB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!