RESUME TESIS
(Muat Ulang):
“Terjemah & Penerjemah Al Qur'an Serta
Dengan Pengaruhnya Terhadap Aqidah Islam (Era Modern)”
(Oleh: Med HATTA)
Buku kuning kecil di tangan pembaca ini memuat pengantar umum tentang tesis
dalam bahasa Indonesia yang sengaja penulis persiapkan untuk kalangan tertentu
yang tidak berbahasa Arab. Tidak mencakup semua isi tesis yang berdurasi 213
halaman, hanya menyajikan poin-poin utama dan garis besarnya saja mudah-mudahan
dapat membantu mengenal tesis yang tengah di sidangkan ini.
Tesis yang berjudul asli:
الترجمة والمترجمون لمعاني القرآن
الكريم وأثرهما في العقيدة الإسلامية - العصر الحديث
adalah buah karya penulis di proyeksikan untuk meraih gelar master
dalam program pasca sarjana di bidang ushuluddin jurusan Aqidah & Filsafat
pada fakultas ushuluddin, universitas Al Qarawiyin - Tetouan tahun akademi
2002-2003 M.
Bagi rekan mahasiswa yang ingin mengetahui secara mendalam tesis
ini, dapat merujuk langsung ke kitab aslinya. Dan selamat membaca.
Persembahan:
ü Yang tercinta ayahbunda yang telah membesarkan dan mendidik penulis
hingga dewasa serta tak putus-putusnya mencurahkan rasa kasih sayang yang tak
pernah kering kepada anaknya yang tercinta.
ü
Yang
mulia mahaguru penulis Drs. H . Abdul Halim Kuning MA, beliau adalah orang
kedua setelah Nabi Muhammad SAW yang menuntun penulis dari alam gelap gulita
menuju ke alam terang benderang di bawah sinar islam.
ü
Yang
tercinta Kakak Sukahati dan adikku yang tersayang Hamid yang telah rela
bersabar melepas dan menunggu saudaranya yang tercinta menuntut ilmu selama
bertahun-tahun.
ü
Teman-teman
penulis semua dari Teteaji hatta Tetouan.
ü
Seluruh
umat islam baik di belahan barat Islam maupun di Timur.
ü
Semua
yang sempat membaca tesis ini cepat atau lambat.
Kepada semuanyalah penulis persembahkan bunga kasturi yang semerbak
di taman kehidupan penulis selama di rantau ilmi, semoga dapat sambutan baik dan
doa… (Med Hatta).
Ucapan terimakasih & penghargaan:
Sabda rasulullah SAW yang artinya “Barangsiapa yang tidak menyukuri
manusia ia tidak mensyukuri Allah”, berpijak dari hadist ini penulis merasa
wajib mengucapkan terima kasih & penghargaan yang sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Tampa bermaksud membatasi pihak
lain yang telah turut andil dalam tesis ini. Kepada semuanya penulis ucapkan
ucapkan terimakasih pula, hanya keterbatasan kertaslah yang membuat penulis
tidak menyebutkan satu-persatu di lembaran kecil ini. Mereka yang telah berjasa
besar dimata penulis adalah:
ü Kepada yang terhormat Prof. DR. Sidi Ali Driss Khalifah, Dekan
Fakultas Ushuluddin Univ. Al Qarawiyin dan ketua majelis Ilmi propinsi Wilayah
Tetouan, yang telah menerima penulis sebagai mahasiswa di lengbaga pendidikan
yang tertua di dunia ini sejak tahun 1996 hingga kini dan bersedia membimbing
tesis ini.
ü Kepada yang terhormat Bapak Duta Besar LB /BP-RI untuk kerajaan
Maroko Bapak Drs. Soekamto Wienardi dan Ibu beserta segenap jajaran staf KBRI
-Rabat yang telah membantu penulis baik materil maupun materil selama penulis
menuntut ilmu di Maroko.
ü Kepada yang terhormat Bapak Direktur Lembaga Kerjasama
Internasional Maroko (AMCI) yang telah memberikan Beasiswa penulis sejak tahun
1997 hingga tahun 2003 M.
ü Kepada yang terhormat Bapak Kasubid Pensosbud KBRI – Rabat Bapak
Bachtiar Saleh SH. Msi yang telah membantu penulis dalam proses pendaftaran
belajar disini.
ü Kepada yang terhormat keluarga Bapak Pounowirawan, Bapak DR. Torkis
Juneid Lubis dan Bapak Mas’ud Tharir yang telah menerima dan membantu penulis
ketika pertama kali menginjakkan kaki di bumi Ibnu Batuta ini.
ü Kepada Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI-Maroko) dan
rekan-rekan mahasiswa Indonesia serta teman-teman pelajar dari Thailand dan
Malaysia yang telah menerima penulis sebagai saudara senasib dan sepenanggungan
dalam menuntut ilmu selama di Maroko.
Ucapan terimakasih & persembehan ini tentunya tidak cukup untuk
membalas budi baik mereka, hanya kepada Allal jualah penulis memohonkan balasan
yang setimpal atas jasa-jasa abik mereka…Amin!
Latar Belakang:
Penterjemahan Al Qur’an merupakan salah satu fenomena yang sangat
kompleks di kalangan umat islam dewasa ini.dimana pada satu sisi Al Qur’an yang
merupakan pedoman hidup dan sumber hukum bagi dua ratus juta umat muhammad atau
meliputi seperlima penduduk dunia yang mayoritas tidak mengerti bahasa arab,
harus diterjemahkan kedalam bahasa yang dipergunakannya. Sementara disisi lain,
Al Qur’an yang lafaz dan maknanya merupakan mukjizat dari Allah SWT tidak dapat
di terjemahkan kedalam bahasa apapun, sepintar apapun penterjemahnya. Karena
penterjemahan Al Qur’an tidak terlepasa dari dua hal ; pertama ahli tetapi
tidak mengerti hakikat islam. Kedua mengerti tetapi lemah dalam bahasa
terjemahan.
Demikian peliknya masalah tersebut, terjadi konflik yang sangat
tajam sepanjang masa. Mereka berseteru –pro dan kontra – soal penterjemahan Al
Qur’an kedalam bahasa asing di luar bahasa aslinya ; bahasa arab.
Meski demikian, banyak kalangan, terutama bangsa barat dan bangsa-
bangsa lain, telah menterjemahkan Al Qur’an kedalam berbagai bahasa dunia.
Hasilnya, Al Qur’an terjemahan telah terbit dalam jumlah besar. Para pengamat
memperkirakan bahwa hingga kini telah beredar sekitar seratus dua puluh edisi
Al Qur’an terjemahan dari tiga puluh lima bahasa di dunia.
Yang bisa disebut sebagai sampel adalah dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol. Terdapat pula lima terjemahan kedalam masing-masing bahasa persia dan Turki , empat dalam bahasa Cina, tiga Latin, dua Afgan dan satu untuk masing-masing Indonesia dan Urdu.
Yang bisa disebut sebagai sampel adalah dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol. Terdapat pula lima terjemahan kedalam masing-masing bahasa persia dan Turki , empat dalam bahasa Cina, tiga Latin, dua Afgan dan satu untuk masing-masing Indonesia dan Urdu.
Sekilas tentang sejarah tejemahan Al Qur’an:
Terjemahan Al Qur’an pertama kali muncul pada abad ke 12 M.
penterjemahnya adalah Robert of Ketton, seorang pakar berkebangsaaan
Inggris, dibantu oleh orang jerman bernama Hermanus dan seorang muslim bernama “Mohammed”
(tidak diketahui identitas lengkapnya). Terjemahan ini muncul atas perintah
‘Petrus yang mulian’, ketua gereja ‘Dir Cluny’. Tujuannya tentu tidak
untuk mengetahui islam sebagaimana lazimnya, tetapi mempelesetkan arti Al
Qur’an sesuai dengan kehendak hawa nafsu mereka dan berusaha menjauhkan umat
kristiani dari islam.
Muncul kemudian, terjemahan Al Qur’an kedalam bahasa latin oleh Gustav
Fligel. Yang terakhir ini di kenal sebagai peletak pertama buku’ indeks
lafaz Al Qur’an’.
Lantas berturut-turut muncul terjehahan-terjemahan Al Qur’an ke
dalam bahasa eropa modern. Dalam bahasa Jerman, bisa disebut misalnya
terjemahan Schweigger (1616M), terjemahan Boyzan (1773) dan
terjemahan kedalam bahasa German modern di pelopori oleh Rudi Peret.
Perancis tidak mau ketinggalan dalam bidang ini, muncul misalnya
penterjemah-penterjemah unggul seperti Du Ryer (1647 M), Savary
(1783M) dan Blacher (1947 M). Sedangkan penterjemah modernnya dipegang
oleh Jacques Berque (1993 M).
Sedangkan terjemahan ke dalam bahasa Inggris di motori oleh oleh Alexander
Ross (1648 M) dan G. Sale (1743 M). Penterjemah modernnya adalah Picktall
dan Arberry. Dan dari bahasa Inggris inilah terdapat
penterjemah-penterjemah muslim dengan gaya orientalis sepeti Ahmad Ali
dan Abdullah Yusuf. Yang terakhir ini terkenal sebagai panganut
Kadiyani.
Dari penterjemah-penterjemah Al Qur’an, ada yang terang-terangan
menampakkan kebenciaanya terhadap islam, ada juga yang mencintai islam tetapi
minim terhadap pengetahuan keislamannya. Kata pameo ‘Musuh pintar lebih baik
daripada teman yang bodoh’.
Berangkat dari fenomena diatas dan rasa tanggung jawab mengungkap
kebenaran Al Qur’an serta menghindarkan diri dari segala terjemahan yang
menyimpang dari akidah islamiyah dan menyesatkan, maka penulis mencoba
mengangkat tema tentang terjemahan Al Qur’an dan pengaruhnya terhadap akidah
untuk sebuah tesis ilmiyah dalam rangka meraih gelar master pada program pasca
sarjana bidang studi ushuluddin.
Tesis ini menitik beratkan pada; pertama,
menyikapi perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan ulama islam tentang boleh
tidaknya di terjemahkan Al Qur’an dalam bahasa asing, bagaimana kriteria
terjemahan yang disyariatkan islam dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
seorang penterjemah Al Qur’an. Kedua, tesis ini juga
menyingkap beberapa terjemahan yang menyeleweng dari akidah Islamiyah yang
ideal. Dan beberapa penterjemah asing yang sengaja atau tidak sengaja telah
merusak pondi-pondi akidah tersebut lewat terjemahannya yang sesat.
Dan ketiga, dalam tesis ini pula penulis berusaha
membantah tuduhan-tuduhan sebagian orientalis yang tidakl objektif menilai Al
Qur’an dalam terjemahan mereka. Mereka berusaha menyembunyikan otentisitas Al
Qur’an lewat terjemahannya tersebut dengan tujuan memalingkan orang dari Islam
dan Al Qur’annya.
Kendala umum yang dihadapi penulis:
Pada awalnya penulis merasa ragu memulai tesis dengan tema yang
sangat luas ini, mengingat juga kedudukannya sangat sakral dan tinggi sekali
karena berhubungan langsung dengan Al Qur’an, permasalahannya cukup kompleks
membuat susah untuk seorang pemula mengkajinya. Kendala umum yang dihadapi
penulis dalam menyusun tesis ini adalah sebagai berikut:
·
Kurangnya
referensi yang berhubungan dengan tema tesis membuat penulis terpaksa harus
akrab dengan internet dan mengikuti simposium-simposium regional maupun
international yang diadakan di seantero dunia yang berhubungan dengan kajian
tesis, tentunya lewat sarana internet. Maka dalam hal ini penulis menghabiskan
waktu sekitar lima puluh jam duduk berkepanjangan di depan jaringan laba-laba
tersebut.
·
Lemahnya
penulis dalam penguasaan bahasa-bahasa dunia yang berkembang sehingga harus
mempergunakan segala sarana komunikasi dan informasi elektronika yang ada
terutama Compact Disks (CDs) (universal translator).
·
Banyaknya
perbedaan pendapat dikalangan ulama islam tentang kasus ini dan konsukuensinya
sangat tinggi mengingat hubungannya dengan Al Qur’an, sumber hukum asasi Islam
dimana agama disyariatkan untuk sekalian manusia.
·
Dan
keterbatasan waktu yang ada, sedangkan untuk tema tesis terlalu luas dan dalam
sekali, sehingga penulis merasa seakan-akan melemparkan diri ketengah lautan
yang tidak bertepi dan tidak bisa berenang, penulis nyaris saja tenggelam
kalaulah tidak dibantu seorang penyelam ulung yang menguasai medan ini, beliau
adalah Prof. DR. Sidi Driss Khalifa, pembimbing penulis.
Walaupun demikian, penulis tawakkal dan mohon pertolongan dari
Allah SWT , mudah-mudahan dapat memberikan bimbingan ke jalan yang benar dalam
menyelesaikan tesis ini, Dia-lah Yang Maha Penolong…
Garis Besar Isi Tesis:
Tesis yang berdurasi 233 halaman ini tersusun dalam bentuk
sederhana, mudah dicerna dan memenuhi standar penulisan karya ilmiyah yang
dapat dipertanggung jawabkan. Penulis menyajikannya dengan format yang sangat
seimbang sesuai dengan metodologi penulisan karya ilmiyah yang berkembang saat
ini, yaitu terdiri dari: Pendahuluan, empat pasal berkisar judul
tesis, penutup: hasil dari kajian dan rekomendasi tesis dan
suplemen serta terakhir adalah indeks tesis, dalam susunan sebagai berikut:
a.
Pendahuluan: Pada bagian ini penulis menyajikan
pengenalan umum tentang Al Qur’an: Pengertian Al Qur’an, keutamaannya, mikjizat
lafaz dan artinya, terbitan-terbitan pertama Al Qur’an di barat dan di timur
islam, terjemahan-terjemahan pertama Al Qur’an kedalam bahasa asing yang
kesemuanya penulis sajikan dalam bahasa angka. Dan terakhir terdapat pula
pengakuan beberapa orientalis tentang keotentikan Al Qur’an.
b.
Pasal pertama: Tentang
problematika terjemahan Al Qur’an. Pasal ini terdiri dari empat kategori
utama. Pertama, penulis memaparkan pengetian terjemah secara
umum dari berbagai tinjauan, pengrtian tafsir dan perbedaan antara terjemah
dengan tafsir serta keterkaitan antara dua ilmu tersebut; Kedua,
studi komperatif tentang rumitnya manterjemahkan kalam ilahi; Ketiga,
mengenai hukum terjemah Al Qur’an. Pada kategori ini panulis menguraikan
pendapat-pendapat para alim ulama sepanjang zaman, ulama timur dan barat islam,
mengai boleh tidaknya Al Qur’an diterjemahkan kedalam bahasa asing lengkap
dengan argumen-argumen mereka. Kategori keempat dan
terakhir, menyangkut adanya fatwa mengharamkan terjemah Al Qur’an. Kemudian
penulis berusaha menjernihkan fatwa tersebut dengan mengetengahkan fatwa lain
yang berbeda dari sumber yang paling terpercaya dikalangan dunia islam yaitu lembaga
fatwa Al Azhar yang kala itu dipimpin oleh grand syekhnya yang ahli bahasa dan
tafsir Prof. Dr. Musthafa Al Maraghi.
c.
Pasal kedua: pengaruh terjemahan Al Qur’an
terhadap Aqidah Islamiyah di era modern. Bahasan ini tidak terlepas dari dua
permasalahan inti, yaitu pengaruh positif dan negatif. Namun sebelum memasuki
masalah inti tersebut, penulis terlebihdahulu menguraikan hakekat terjemah dan
akidah serta hubungan antara keduanya secara detail.
Adapun permasalahan pertama yaitu pengaruh positifnya,
penulis menggambarkan betapa dibutuhkannya terjemahan yang benar dan jujur di
era glonlisasi kini. Tujuannya adalah membantu umat islam yang semangkin
majemuk pada khususnya dan golongan yang berkepentingan lainnnya pada umumnya
untuk memahami Al Qur’an dan ajarannya secara benar. Kemudian penulis memuji
peranan yang telah diupayakan lembaga Malik Fahd bin Abdul Aziz untuk
penerbitan Al Qur’an atas usahanya mencetak dan menyalurkan terjemahan Al Qur’an
yang afshah ke berbagai bangsa dan bahasa dunia yang ada.
Termasuk juga pengaruh positif terjemahan Al Qr’an adalah karena ia
bisa menjadi sarana ampuh untuk menyebarkan dakwah islam kepada non-muslim yang
tidak berbahasa arab. Dan yang terakhir dalam pembahasan ini penulis mengangkat
kisah keislaman seorang orientalis Jerman bernama Prof. DR. Hamid Markus
lewat terjemahan Al Qr’an dalam bahasa Jerman.
Pembahasan yang kedua yaitu pengaruh negatif
terjemahan Al Qur’an terhadap akidah. Disini penulis mengungkapkan
penyimpangan-penyimpangan terjemahan yang tidak bertanggung jawab dan
memutarbalikkan fakta atau menyimpangkan arti Al Qur’an ke pengertian yang
bukan sebenarnya.
Penulis juga menyebutkan penyelewengan beberapa terjemahan yang
telah beredar sekarang terhadap akidah Islamiyah. Kemudian setelah itu menyingkap
kebohongan-kebohongan yang di prakarsai oleh Jacques Berque dalam terjemahannya
kedalam bahasa Perancis dengan contoh-contoh dari kebohongannya tersebut.
d.
Pasal ketiga: Pengaruh
penterjemah Al Qur’an terhadap Akidah Islamiyah di era modern. Seperti
sebelumnya, pasal ini juga penulis bagi ke dalam dua masalah pokok, yaitu
pengaruh atau dampak positif dan negatif penterjemah Al Qur’an.
Pada dampak positif, penulis
menyajikan contoh penterjemah muslim dan keistimewaan terjemahan mereka,
seperti CH. Hassan Gelo dan Dr. Zainab Abdul Aziz. Penulis juga
mengambil contoh penterjemah orientalist yang moderat dan keistimewaan
terjemahannya seperti Max Henning.
Pada pengaruh negatif, penulis juga
mengemukakan penterjemah Al Qur’an dari kalangan Yahudi dan bahaya terjemahan
mereka seperti Aharun Bin Chams. Ada juga penterjemah orientalist anti
islam dan bahaya terjemahannya seperti Andre Chouraqui dan Jacques
Berque.
e.
Pasal keempat: Periodeisasi
penterjemahan Al Qur’an. Pada pasal terakhir ini penulis menghimpun delapan
puluh delapan tokoh penterjemah makna Al Qur’an – selain di suplemen tesis –
dari berbagai bahasa dunia yang berkembang dari abad ke XII M hingga kini,
lengkap dengan data-data penterjemah dan keberadaan terjemahan mereka.
Pasal ini penulis bagi kedalam delapan klasifikasi berdasarkan
periode hidup penterjemah tersebut. Yang patut dicatat disini adalah tampilnya
beberapa penterjemah wanita mewarnai lembaran ini seperti Sumaiya Afifi,
Valeria Bourouchova dan Zainab Abdul Aziz. Ini suatu bukti
otentik bahwa kaum hawa pun tidak ketinggalan mengambil bagian di bidang ini.
f.
Penutup: Terdiri tinjauan kekinian
tentang terjemah makna Al Qur’an dan hasil dari kajian yang dipetik dari tesis
ini. Pada bagian ini pula penulis merekomendasikan perlunya mendirikan sebuah
lembaga khusus yang permanen untuk menggalakkan terjemahan Al Qur’an keberbagai
bahasa yang ada di dunia saat ini untuk memudahkan pengguna bahasa tersebut
dalam memahami ajaran Al Qur’an yang benar. Dan mengantisispasi dari timbulnya
terjemahan yang dapat merusak akidah Islamiyah dari pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Pada kesempatan ini pula penulis merekomendasikan juga agar
dimamfaatkannya segala sarana dan prasarana teknologi yang super canggih
seperti Compaq Disks (CDs) dan jaringan internet international untuk
memudahkan penyebaran terjemahan makna Al Qur’an keseluruh pelosok dunia.
Dengan demikian akan memudahkan proses sampainya kalam ilahi lewat terjemahan
Al Qur’an yang sudah terprogram rapih tersebut dari suku ke suku dan bahasa
door to door dengan efisien dan biaya yang relatif sangat rendah.
g.
Suplemen tesis: Memuat
sebelas buah terjemahan makna surat Al Fatihah ke dalam bahasa dunia
yang tertulis dengan ejaan khusus, bukan alfabet latin dan abjad arab. Pada bagian
ini penulis untuk pertama kalinya menterjemah surat tersebut ke dalam bahasa
Bugis dengan ejaan khasnya. Ada juga daftar bahasa-bahasa dunia terjemahan Al
Qur’an periodisasi penterjemah Al Qur’an ke dalam berbagai edisi Perancis dan
rekomendasi simposium tentang terjemah Al Qur’an yang diadakan di madinah Al
Munawarah, Saudi Arabia, 2002 M.
h.
Indeks tesis: Mencakup
indeks ayat-ayat Al Qur’an, hadits nabi, penterjemah Al Qur’an, tokoh, nama
tempat, referensi dan daftar isi tesis.
Penutup:
Demikian pengantar tesis ini disampaikan semoga mendapat sambutan
dan do’a dari para pembaca yang budiman. Penulis yakin bahwa tesis ini tidak
lupût dari kekhilafan dan kekeliruan, maka barangsiapa yang menemukan
kekurangan atau kesalahan mohon segera diperbaiki, sesungguhnya kesempurnaan
itu hanya-lah pada zat Allah SWT.
Akhirnya, penulis ucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada Bapak
Prof. DR. Sidi Driss Khalifa, Dekan Fakultas Ushuluddin dan ketua Majelis Ilmi
profensi wilayah Tetouan, atas arahan dan bimbingannya hingga selesai tesis
ini. Begitujuga kepada Bapak Prof. DR. Abdus Salam A. Gannuni, ketua jurusan
Akidah dan filsafat, atas kesediannya menerima judul ini untuk di jadikan
tesis. Dan kepada Bapak-bapak anggota tim persidangan ilmiyah yang mulia atas
kesediaanya membaca dan memperbaikki tesis ini sehingga hadir dalam bentuk
seperti yang ada di tangan pembaca sekarang. Semoga Allah SWT membalas
jasa-jasa baik mereka dengan balasan setimpal disisinya, amin.
Minallahil musta’an wa’alaihit tiklan.
Tetouan – Maroko, Tahun 2003 M.
Assalamuallaikum
BalasHapusMas, Terimakasih banget ada blog ini :
my-bukukuning.blogspot.fr/p/resume-tesis-s2.html?m=1
Suami saya mualaf Perancis (baru belajar), dia beli buku terjemahan Al Quran Jacques Berque, isinya aneh, pas saya cek, saya google , eh ternyata Jacques Berque agamanya Katolik, info dari di web blog yg lain, terus blog nya Mas lebih detail.....wah rasanya mau saya bakar terjemahan nya si Jacques Berque. Wajib di info ke yg lain, kasian sama yg baru masuk Islam atau yg tertarik masuk Islam, buku si Jacquea Berque sangat menyebalkan (klo yg baca saya), bikin orang bingung, mending cari terjemahan yg asli seorang Muslim. Kalau suami saya ngak tau, klo saya tau nya setelah baca buku nya, rasanya aneh, banyak ganjilnya. Eh coba aku google , beneran deh, mending di bakar.
Mas, blog nya di lanjutkan saja. info di baca banyak orang, Insya Allah, banyak orang ambil manfaat nya.
Saya posisi tinggal di Perancis ikut suami, baru 1 bulan.
Wassalam
Tuti Ducher
(25/5/2018)