Joe Biden dan Yahudi :
By: My Buku Kuning
KATA Hitler, tokoh Nazi Jerman: Celebrasi/tepuk tangan dari runner-up mengurangi arti kemanangan bagi Champion sebuah marathon.
Pertarungan Presiden di Amerika Serikat (AS) tahun 2020 sudah ditutup hari Selasa (03/11) lalu atas kemenangan politikus senior dari partai Demokrat, Joe Biden (88), mengalahkan pesaingnya presiden petahanan dari partai Republik, Donald Trump.
Kemenangan Joe Biden kali ini mencatatkan dirinya sebagai Presiden ke-46 AS dan sekaligus menjadi presiden tertua yang pernah menduduki Gedung Putih. Meskipun sebelumnya pernah menghuni Gedung Putih selama 8 tahun ketika menjabat Wakil Presiden dua periode masa Barack Obama (2009-2917). Dan sebelumnya lagi pernah gagal meraih kursi presiden tahun 1987.
Meminjam ungkapan Hitler di atas, sebenarnya siapapun yang memenangkan pertarungan PILPRES di AS, baik tahun ini maupun pada tahun sebelumnya, maka tetap saja yang Celebrasi dan bertepuk tangan itu adalah Yahudi.
Yahudi terkenal mempunyai 1000 cara untuk memutar balikkan sebuah keadaan tertentu untuk menjadikan keberuntungan di pihaknya. Contoh sederhana dikisahkan oleh seorang teman tentang bagaimana seorang kaya Yahudi dapat melumpuhkan perekonomian dan menguasai suatu bangsa dalam hitungan waktu saja, dimulai dari lapisan masyarakat paling bawah. Misalanya :
Alkisah! Suatu hari seorang kaya Yahudi mendatangi kampung-kampung pedalaman, dan menawar membeli semua keledai yang ada di kampung dengan harga USD. 10/ekor, maka dia bisa mengambil sebagian besar keledai milik warga. Hari berikutnya menaikan harga keledai menjadi USD. 15/ekor maka diambil lagi yang tersisa, dan menaikkan lagi menjadi 20 dan 30 Dollar/ekor maka habis semua keledai yang ada di kampung-kampung.
Kemudian orang kaya Yuhudi mengutus beberapa asistennya ke kampung-kampung untuk mengumumkan penawaran harga terbaru yang pristitius; barangsiapa yang mendapatkan keledai sebanyak berapapun maka pengusaha Yahudi akan membelinya seharga USD. 50/ekor. Lalu Boss Yahudi tadi pergi Week-end ke villanya di puncak pengunungan wisata.
Sedangkan di luar sana para pedagang spekulan ramai mengambil modal sebesar-besarnya dari berbagai Bank hingga stok cadangan Bank di daerahnya terkuras habis untuk modal berburu keledei di pasar-pasar keledai dunia, mereka berani membeli keledai dengan harga USD. 40/ekor dimana saja mereka temukan, kerana Yahudi akan membelinya USD. 50.
Namun, setelah para pedagang spukulan tersebut menyediakan stok keledai dalam jumlah besar, baik boss Yahudi maupun asisten-asistennya tidak pernah menampakkan batang hidungnya lagi, dan otomatis stok-stok keledai mahal itu tidak laku. Maka seminggu kemudian, para cukong-cukong keledai pun sudah kesulitan membayar tagihan-tagihannya di Bank. Sedangkan jumlah keledai yang membeludak milik mereka itu tidak menutupi 1/5 dari hutang-hutangnya.
Kalau ingin menjadikan keledai-keledai itu sebagai jaminan di Bank maka tidak ada nilainya bagi Bank, dan kalaupun Bank mengambinya tentu mereka jatuh menjadi bangkrut semua. Atau dalam arti kata, masyarakat telah terbebankan oleh hutang besar dan hewan keledai yang banyak tidak memiliki nilai jual, serta membutuhkan biaya pemiharaan yang tidak kecil juga...
Maka hancurlah perekonomian rakyat, Bank-Bank menjadi defisit kalau tidak bangkrut total. Situasi seketika berubah drastis 180 derajat, meskipun masih ada keledai... Maka uang rakyat dan bank seluruhnya telah masuk ke kantong boss Yahudi. Dan kehidupan rakyat menjadi lumpuh total,,, wal'iyadzu Billah!
H I K M A H :
1. Ketika harga minyak dunia melonjak naik menjadi USD. 150, maka seketika harga-harga seluruh kebutuhan pokok melonjak naik pula; listrik, gas, transportasi, beras, daging dst, tapi tidak ada keuntungan kembali pada rakyat. Dan, sekarang minyak dunia sudah turun bahkan kini di bawah USD. 60, tapi tidak ada tanda-tanda penurunan dari harga-harga yang telah disebutkan di atas...
2. Kalau ingin mengetahui permasalahan-permasalahan dunia sekarang, tanya sama cucunya yahudi.
3. Dll..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!