Hamzah bin Abdul Muttalib Paman Nabi SAW Gugur di Perang Uhud
By: Med Hatta
ADALAH situasi yang tersulit dihadapi kekasih Allah nabi Muhammad SAW dan membuatnya menangis, bersedih dan marah, yaitu ketika menyaksikan, dengan kepalanya sendiri, jasad pamannya Sayyidina Hamzah bin Abu Thalib tergelatak di tanah dalam keadaan menggemaskan setelah reda perang Uhud.
Kaum musyrik telah memperlakukan jasadnya yang suci secara tidak wajar, sadis dan tidak pernah terjadi serupa dalam sejarah Arab sebelumnya. Maka nabi Muhammad SAW berjanji akan membalas perbuatan biadab kaum musyrik tersebut dengan hukuman yang setimpal setelah mengalahkan mereka pada pertempuran berikutnya. Lalu Allah SWT menurunkan ayat Alquran untuk menghibur nabi. Berfirman :
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ ۖ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ؛ وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ.
Terjemah Arti: "Dan jika kamu memberikan balasan, maka balas lah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar; Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan".
Maka nabi menyatakan setelah turun ayat tersebut, bersabda: "Aku akan bersabar dan mengontrol diri".
Sayyidina Hamzah selain paman nabi Muhammad SAW, dia juga sebagai saudara sesusuan Rasulullah SAW, usia mereka sebaya dan keciantaan keduanya kepada Allah sangat kuat. Hamzah di mata nabi adalah "singa Allah", keperkasaan dan keberaniannya sangat mendukung nabi SAW dalam perjuangan mengembangkan dakwah Islam. Maka Hamzah ra mati syahid sebagai takdir yang diterimanya.
Pada perang Badar Hamzah ra telah memporak-porandakan pasukan kaum musyrik dan membunuh banyak tokoh dan pemimpin-pemimpin kaum penyembah berhala itu. Oleh karenanya, setelah kekalahan kaum musyrik di perang Badar tersebut maka mereka kompak menjadikan nabi Muhammad SAW dan Sayyidina Hamzah ra sebagai dua sasaran utama mereka pada perang Uhud yang terakhir ini.
Perang Uhud pecah pada 03 Syawal 3 H/ 22 Maret 625 M, awalnya pertempuran dapat dikuasai oleh pasukan Islam, namun keadaan berbalik setelah kesalahan fatal di lakukuan oleh pasukan pemanah tentara Islam, yang meninggalkan tempatnya untuk merebut rampasan perang. Lalu kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh pasukan kaum musyrik untuk menyerang balik nabi Muhammad SAW dan pasukannya...
Situasi pasukan Islam menjadi kacau-balau, dan diperparah lagi karena pedang dan panah-panah kaum musyrik di fokuskannya secara gila-gilaan hanya pada dua sasaran saja, yaitu nabi Muhammad SAW dan pamannya Hamzah ra. Maka Hamzah ra gugur bersama 70 orang pasukan Islam lainya, serta nabi Muhammad SAW mengalami cedera parah pada bagian muka mulia SAW.
Tahun-tahun sulit akhirnya berlalu, setelah nabi Muhammad SAW dan legiun Islam melewati berbagai pertempuran (besar dan kecil), dan kemenangan-kemenangan gemilang yang diperoleh oleh pasukan umat Islam. Maka tiba waktunya nabi Muhammad SAW memasukan kota Makkah dengan kemenangan, disertai oleh 10 tentara Islam.
Pada saat itu, menciut lah hati kaum musyrik Quraisy, mereka sudah mengira-ngira bahwa pemimpin yang pernah mereka perangi bersama sahabat-sahabatnya itu pasti datang untuk mengirim nyawa-nyawa mereka ke neraka. Dan orang-orang yang telah membunuh pamannya Sayyidina Hamzah dengan keji, mengeluarkan isi perutnya dan bahkan ingin mengunyah jantungnya, pasti akan merasakan pembalasan dendam yang mengerikan, mereka akan diberi pelajaran dengan cara-cara penyiksaan yang sangat sadis. Dan, mereka semuanya sudah diliputi oleh ketakutan yang tiada tara.
Namun, yang tidak pernah di duga oleh kaum musyrik Quraisy, bahwa kekasih Allah, nabi Muhammad SAW memasuki kota Makkah dalam keadaan bersujud di atas punggung untanya, menangis, terharu dan bersyukur kepada Allah SWT. Kemudian nabi Muhammad SAW berdiri di depan seluruh kaum penyembah berhala itu, sedang mereka masih pada gemetaran memegang lutut mereka karena sangat ketakutan, di dalam hati mereka merasa bahwa pasti akan segera melayang kepala-kepala mereka dengan hanya satu isyarat kecil saja dari Sayyidina Muhammad SAW...
Tetapi apa yang terjadi kemudian? Sungguh di luar dugaan kaum musyrik, pemimpin yang telah mereka perangi dan siksa dengan beraneka ragam penyiksaan itu, justru memaafkan dan membebaskan mereka, bersabda: "pergi-lah semua, kalian semua aku bebaskan". Maka kaum musyrik takjub, mereka merasa malu sangat malu pada diri mereka masing-masing. Dan baru menyadari bahwa tokoh yang berdiri di hadapan mereka itu betul-betul berakhlak mulia... Maka mereka berbondong-bondong memeluk Islam.
Kaum musyrik Makkah sangat menyesal bahwa selama ini mereka telah melakukan kesalahan besar dengan menistakan orang yang sangat rendah hati, menjadikan kasih sayang sebagai rumahnya, keikhlasan sebagai jalannya, kebaikan sebagai penuntunnya, kemanusiaan sebagai alamatnya, dan surga sebagai tujuannya. Oleh karena itu tidak berlebihan Allah menyematkan padanya dengan dua sifat utama-Nya Yang Mulia, berfirman :
بالمؤمنين رؤوف رحيم
Terjemah Arti: "(dia Muhammad) pada orang-orang yang beriman penyayang dan pengasih.
Bahkan Allah SWT memberikan kepada nabi Muhammad sebuah penghargaan tanda jasa yang "azali" dan sertifikat Tuhan yang kekal abadi, yaitu sebagai putra terbaik planet bumi yang berakhlak agung, berfirman :
وانك لعلى خلق عظيم
Terjemah Arti: dan sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung.
Dengan demikian pula, Allah memberi hadiah istimewa kepada penghulu semua makhluk, nabi besar Muhammad SAW yang tidak diberikan kepada selainnya, berupa jaminannkebahagian kekal dan nikmat yang abadi, Allah berfirman :
ولسوف يعطيك ربك فترضى
Terjemah Arti: "Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas".
#TAMAT : Trim's semua Komentar, Like dan Share.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!