*Mukjizat Dimensi Geografi AlQuran (19) :
Istana Yusuf dan Zulaekha
By: Med Hatta
"Pada Mei tahun 2019 lalu, tim My Buku Kuning-kita berkunjung kembali ke Mesir - setelah 26 tahun meninggalkannya, terakhir kali (Juni 1995) - dalam sebuah lawatan "tafaqqudiyah" ke beberapa tempat yang berkesan; mulai dari Spanyol, Kota-kota Eks-Andalusia, Maroko dan terakhir di Mesir. Meskipun kunjungan di Mesir yang terakhir ini termasuk singkat (5 hari), tapi kami cukup memanfaatkannya dengan maksimal. Di antara tempat berkesan yang kami kunjungi adalah "Munif" (Memphis) Ibukota pertama Mesir Kuno, dan kota para nabi. Kami turun di sebuah desa kecil yang nampak teresolasi, tidak terurus, kumuh dan cukup berantakan. Dan - mungkin - bagi yang pertama kali melihatnya pasti tidak pernah membayangkan bahwa desa kecil ini - Tempo Doeloe - adalah sebuah "Centre Ville" yang megah kota Metropolitan Memphis, ibukota kota kerajaan Mesir kuno, yang berdiri sekitar tahun 2900 SM. Nama tempat itu (sekarang) disebut oleh masyarakat setempat sebagai "Qaryah Al-Aziziyah", diambil dari nama pendirinya, "Aziz" penguasa Mesir Kuno pada masa nabi Yusuf as yang disebutkan dalam AlQuran (ayat kajian), dan di tempat inilah - dulu - nabi Yusuf dijual, hidup di istana Aziz dan memesona putri Zulekha yang jatuh cinta berat padanya, bahkan nyaris menjebaknya melakukan hubungan "cinta terlarang", kalau bukan karena pertolongan Allah...!"
*BACA: VERSI SELULER
Allah berfirman :
وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى ٱلْمَدِينَةِ ٱمْرَأَتُ ٱلْعَزِيزِ تُرَٰوِدُ فَتَىٰهَا عَن نَّفْسِهِۦ ۖ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا ۖ إِنَّا لَنَرَىٰهَا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Terjemah Arti: "Dan perempuan-perempuan di kota berkata, "pasangan Al 'Aziz (Mentri Besar) menggoda putra angkatnya untuk meniduri dirinya, berondong itu benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami pasti memandang dia dalam kesesatan yang nyata (perempuan selingkuh)." (QS. Yusuf: 30).
Kata kunci dari ayat kajian adalah ("ٱلْمَدِينَةِ"/ madinah = Kota): Ada perberbedaan yang mencolak antara istilah AlQuran dan istilah Wikipedia bahasa Indonesia tentang sebutan "kota"; di Indonesia kita menyebut "kota" sebagai suatu kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk yang relatif besar dan kepadatan penduduk yang tinggi, kebalikannya adalah "desa" (qaryah: Arab), yaitu pemukiman kecil yang berada di bawah administrasi sebuah "madinah/ kota".
Sedangkan dalam Alquran antara "madinah/ kota" dan "qaryah/ desa", tidak dibedakan dari skala besar atau kecilnya, tetapi ia dibedakan dari tatanan sosial masyarakatnya.
Maka apabila suatu komunitas tersusun dari satu etnik besar atau beberapa etnik berbeda yang disatukan dalam satu prinsif atau agama yang sama maka disebut "qaryah/ desa"; seperti komunitas yang disatukan dalam satu karakter dan sifat tertentu seperti "pelit" maka AlQuran menyebutnya "qaryah", misalnya "qaryah Ailah" yang satu kampung menolak memberikan makan kepada nabi Musa as dan nabi Khaidar as dalam kisahnya pada surah Yasin.
Begitu juga komunitas yang disatukan dalam kerusakan dan kekafiran, seperti "qaryah Suddom" negeri umat nabi Luth as yang dibinasakan Allah itu. Adapun istilah "madinah/ Kota" adalah komunitas yang multi budaya dan multi agama dan cenderung terjadi pertentangan antar satu budaya atau agama dengan yang lain di dalamnya, seperti ketika AlQuran menyebut Yatsrib sebagai "Madinah", karena pada saat itu berkumpul orang-orang Munafiq, kaum Yahudi dan umat Islam. Allah berfirman :
وَمِنْ أَهْلِ ٱلْمَدِينَةِ ۖ مَرَدُوا۟ عَلَى ٱلنِّفَاقِ
Terjemah Arti: "Dan di antara penduduk Madinah (ada juga orang-orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya." (QS. At-Taubah: 101).
Yang menakjubkan dari istilah AlQuran, ketika pada awal-awal AlQuran masih menyebut Antakya sebagai "Qaryah" (Lihat: QS. Yasin: 13), yaitu ketika seluruh penduduknya adalah orang-orang kafir dan menolak ajaran yang dibawah oleh tiga orang rasul yang diutus Allah, kemudian tiba-tiba konteks AlQuran berubah menyebut daerah yang sama dari sebutan "qaryah/ desa", lalu menjadi "madinah/ kota", yaitu setelah datang seorang laki-laki shaleh yang mengumumkan imannya. Allah berfirman :
وَجَآءَ مِنْ أَقْصَا ٱلْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَىٰ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱتَّبِعُوا۟ ٱلْمُرْسَلِينَ
Terjemah Arti: "Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, "Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu." (QS. Yasin: 20).
Yaitu, negeri yang tadinya disebut desa berubah menjadi kota setelah diketahui ada salah seorang warganya yang beriman kepada Allah dan ketiga rasul tersebut.
Jadi, kota yang dimaksud ayat kajian adalah kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk yang relatif besar, kepadatan penduduk yang tinggi dan masyarakatnya majemuk; hidup di dalamnya multi bangsa, bahasa, suku, agama/ kepercayaan, budaya, adat-istiadat dan tradisi. Layaknya "Centre Ville Aziziah - Memphis", ibukota pertama kerajaan Mesir kuno. Di mana didiami oleh bangsa Bani Israil (keluarga Yusuf), Nubi (penduduk Selatan Mesir), Qoptiq (penduduk Utara Mesir), dan bangsa-bangsa lain yang minoritas. Serta antara penganut doktrin tauhid, kepercayaan dan animisme.
"Qaryah Aziziyah riwayatmu kini" :
Engkau - dahulu - dikenal sebagai ibu negeri para anbiya,,,
tlah menjamu Ibrahim, Ya'qub, Yusuf dan Musa,,,
tanah tumpah darah Hajar ibunda Ismail, nenek Muhammad penghulu anbiya,,,
dipangkuanmu tlah hidup Asiyah binti Muzahim, perempuan mukminah, istri Fir'aun yang dijanjikan rumah di surga,,,
dalam perutmu dimakamkan Syahidah pertama agama tauhid, Masyitah dan keluarganya,,,
dan engkau benar-benar saksi sejarah peradaban pertama dunia. (Mit Rahinah, Mei 2019).
Qaryah Aziziyah (sebutan sekarang) dalam catatan sejarah; adalah satu dari 4 desa wilayah Distrik Bardasyin - Giza Selatan Ibukota Cairo; meliputi desa Abuser, saqqarah dan Mit Rahinah, yang dahulu tergabung dalam satu administrasi kota dikenal Munif (Memphis), salah satu ibukota tertua di dunia, dibangun oleh raja Menes sekitar tahun 2900 SM. Aziziyah diambil dari nama "Aziz Mesir", yang disebut dalam AlQuran sebagai suami dari Zulekha yang jatuh cinta berat kepada nabi Yusuf as.
Nabi Ibrahim as, dalam salah satu lawatannya, ia (juga) pernah mampir di Memphis ini dan memperistri kan salah satu putri tercantik negeri, Siti Hajar ibunda nabi Ismail as, nenek nabi Muhammad SAW dan nenek bangsa Arab seluruhnya. Ketika nabi Yusuf diangkat penguasa negera maka ia memboyong kedua orang tuanya, nabi Ya'qub as dan saudara-saudaranya untuk hidup di kota ini.
Istana Aziz atau Tel Aziz - saat itu - masih bisa ditemukan jejaknya di kota ini, berada di jalan protokoler dekat gerbang utama Centre Ville Aziziah - Memphis, yang kemudian menjadi kediaman keluarga nabi Yusuf as setelah menikah dengan Zulekha, janda perawan dari Aziz Mesir yang meninggal dunia. Kondisi istana (sekarang) ibarat onggokan tanah besar yang dipenuhi semak dan bebatuan, hancur berantakan akibat ulah manusia, bahkan sebagian sudah di bolduser dan didirikan cafe ala-ala di atasnya, jauh dari sebutan lingkungan sehat.
Menurut keterangan penduduk sekitar bahwa tempat itu telah mengalami beberapa kali kasus perampokan dan pencurian oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Peninggalan-peninggalan sejarah nabi-nabi yang masih bisa ditemukan di kota ini, antara lain; penjara nabi Yusuf, yang diyakini penduduk sebagai tempat mustajab doa-doa, kondisinya juga hancur; di qaryah Abuser, dapat ditemukan tempat "bekas rumah" nabi Musa as, yang oleh Syansyah bin Badr Ad-Din al-Jamali didirikan sebuah "masjid jejak nabi Musa as" di atas tanah itu, dibangun tahun 515 H dan masih ada sampai sekarang.
Di qaryah Aziziyah tempat kediaman nabi Yusuf, yang merupakan Centre Ville Memphis - dahulu - disebut-sebut sebagai tempat ditemukannya lebih dari 2/3 seluruh peninggalan-peninggalan sejarah penting Mesir Kuno, bahkan "katanya" setiap jengkal tanah dikawasan ini mengandung dibawahnya benda-benda sejarah penting, sehingga telah menjadi sarang para pencuri pusaka sepanjang masa.
Kata seorang pemerhati sejarah, Ahmad Mansur bahwa istana Aziz tempat nabi Yusuf dulu tinggal bersama Zulekha masih terpendam dalam timbunan pasir di kota itu, yang "sengaja" ditimbun dan dilenyapkan oleh penguasa Fir'aun (belakangan) ketika menghancur leburkan kota itu dan mengosongkan penduduknya, sehingga menjadi tempat mati selama berabad-abad lamanya. Katanya (lagi) bahwa kolam Zulekha, yang cintanya kepada Yusuf diabadikan dalam AlQuran itu, ada di sekitar istana itu, disebut (sekarang) sebagai telaga Zulekha.
Yang menggembirakan adalah bahwa - saat ini - ada niat baik dari pemerintah Assyisyi di Mesir ingin membangun sebuah kota modern dan dijadikan sebagai ibukota administrasi baru negara Mesir modern di kawasan eks-ibukota pertama Mesir kuno tersebut, sebagai kenangan kejayaan kebudayaan Mesir masa lampau yang jauh, dan bukan itu saja, bahkan kawasan itu semuanya akan disulap menjadi Museum alam terbesar di dunia. Semoga!
Kembali ke ayat kajian, Allah berfirman :
ٱمْرَأَتُ ٱلْعَزِيزِ تُرَٰوِدُ فَتَىٰهَا عَن نَّفْسِهِۦ ۖ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا ۖ إِنَّا لَنَرَىٰهَا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Terjemah Arti: "pasangan (teman perempuan) al-'Aziz (Mentri Besar) menggoda putra angkatnya untuk meniduri dirinya, berondong itu benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami pasti memandang dia dalam kesesatan yang nyata (perempuan selingkuh)."
Yang menarik perhatian dari ayat kajian adalah bahwa AlQuran menyebutkan konteks "ٱمْرَأَتُ ٱلْعَزِيزِ" (pasangan/ teman perempuan Aziz), tidak menyebutkan "زوجة العزيز" (istri Aziz). Lalu, apa perbedaannya...? Ada kaidah umum pada ayat-ayat AlQuran tentang hubungan status suami-istri setiap pasangan; Allah SWT - selamanya - tidak menyebut "istri" atau "suami" kepada setiap pasangan yang menjalin aqad nikah, kecuali memenuhi syarat-syarat; (sepadan, se-aqidah, saling mencintai, terjalin mawaddah warahmah, tercapai tujuan pernikahan menuju ridha Allah dan ada nafkah lahir dan batin). Dan jika semua yang disebutkan tidak terpenuhi atau salah satunya maka tidak disebut istri atau suami, tapi hanya sebagai pasangan atau teman di dunia (saja). Seperti (contoh kasus) :
1. AlQuran menyebut Hawa sebagai "istri" bagi nabi Adam, karena semua syarat-syarat terpenuhi, bahkan Hawa diciptakan untuk Adam dan Adam untuk Hawa. Allah berfirman :
وَقُلْنَا يَٰٓـَٔادَمُ ٱسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ ٱلْجَنَّةَ
Terjemah Arti: "Dan Kami berfirman, "Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga." (QS. Al-Baqarah: 35).
2. Ummahatul Mukminin disebut sebagai istri-istri nabi Muhammad SAW, karena memenuhi semua persyaratan. Allah berfirman :
ٱلنَّبِىُّ أَوْلَىٰ بِٱلْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَٰجُهُۥٓ أُمَّهَٰتُهُمْ ۗ
Terjemah Arti: "Nabi (Muhammad) itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka." (QS. Al-Ahzab: 6).
3. Wahilah TIDAK disebut "istri" bagi Nuh as karena keduanya tidak se-aqidah, nabi Nuh adalah rasul yang dekat dengan Allah, sedangkan Wahilah mengkhinat dan kafir. Dan begitu pula pada kasus Lia dan nabi Luth as, maka mereka disebut sebagai pasangan dan teman di dunia (saja). Allah berfirman :
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱمْرَأَتَ نُوحٍ وَٱمْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَٰلِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا وَقِيلَ ٱدْخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ
Terjemah Arti: "Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, teman perempuan (pasangan) Nuh, dan teman perempuan (pasangan) Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), "Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)." (QS. At-Tahrim: 10).
4. Fir'aun (Ramses II) TIDAK disebut "suami" untuk Asiyah binti Muzahim meskipun keduanya menikah, karena Asiyah beriman dan Fir'aun kafir, Allah berfirman :
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Terjemah Arti: "Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, teman perempuan (pasangan) Fir'aun, ketika dia berkata, "Ya Tuhanku, bangunkan lah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkan lah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkan lah aku dari kaum yang zalim," (QS. At-Tahrim: 11).
5. Selanjutnya ada 2 kasus yang langka adalah kisah nabi Ayub dan nabi Zakaria dengan pasangan masing-masing; kedua pasangannya (pertama) disebut "teman" ketika mereka tidak akur, lalu selanjutnya disebut "istri" setelah mereka berdamai.
Karenanya, dari penjelasan di atas dipastikan bahwa - sejatinya - Zulekha yang cinta mati kepada nabi Yusuf dalam kisah ayat kajian, "bukan istri" dari Aziz, tapi hanya teman (saja), karena Zulekha adalah perempuan yang sangat cantik dan masih sangat muda, sedangkan Aziz tua bangka dan tidak mampu memberikan "nafkah batin" kepada Zulekha sebab impotensi dari lahir. Ia menikahi dengan Zulekha demi kepentingan "status" sosial belaka sebagai penguasa negeri.
Maka ketika Aziz menemukan Zulekha mengejar-mengejar berondong Yusuf di depan pintu istananya, ia tidak menganggap sebagai adegan perzinaan atau perselingkuhan dan "tidak" bisa marah, kecuali hanya mengatakan, sebagaimana diceritakan AlQuran, Allah berfirman :
يُوسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هَٰذَا ۚ وَٱسْتَغْفِرِى لِذَنۢبِكِ ۖ إِنَّكِ كُنتِ مِنَ ٱلْخَاطِـِٔينَ
Terjemah Arti: "Wahai Yusuf! Lupakanlah (kasus) ini, dan kamu (Zulekha) mohonlah ampunan atas dosamu, karena kamu yang salah." (QS. Yusuf: 29).
Menurut sejarahwan, Prof. Emad Hilali (معجم أعلام النساء); Zulekha adalah putri dari raja Maroko, Hemo, dan ibunya adalah adik kandung dari raja Mesir, Djoser Ar-Rayyan bin Al-Walid (2686 - 2649 SM), pendiri Piramid Saqqara. Ketika kasus cintanya ditolak oleh Yusuf menjadi viral dikalangan ibu-ibu lingkungan istana, maka Zulekha membuat pesta di rumahnya dan mengundang ibu-ibu terhormat itu datang, lalu memberinya masing-masing satu pisau pada acara makan buah-buahan bersama.
Setelah ibu-ibu tersebut sedang asyik-asyiknya mengupas buah-buahan, lalu Zulekha memerintahkan Yusuf keluar melintas dihadapan mereka. Dan melihat pesona Yusuf bag malaikat, mereka langsung terhipnotis memandangnya - tanpa putus, sehingga tidak sadar mereka telah mengiris tangan masing-masing. Allah berfirman :
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Terjemah Arti: "Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnya lah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), "Keluarlah (tampakkan lah pesonamu) kepada mereka."
Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini adalah malaikat yang mulia." (QS. Yusuf: 31).
Itulah kegeniusan seorang putri Zulekha, ia mampu mensimulasikan dengan sempurna dihadapan ibu-ibu yang membulinya itu, bahwa bagaimana dirinya tidak jatuh cinta kepada berondong Yusuf itu, ia seorang perempuan muda, kesepian tidak pernah disentuh oleh seorang suami, dan Yusuf yang amat memesona luar biasa itu hidup bersamanya satu atap tanpa pemisah, setiap hari makan, minum dan bersenda gurau selalu bersama-sama tanpa segan dan sekat. Maka sekuat-kuatnya iman ini pastilah jebol juga.
Cobalah lihat diri ibu-ibu sendiri, baru saja sekelebatan kalian melihatnya sudah gila dan klapak-klapak sampai melukai diri sendiri, Iyya, bukan...?! Tapi tenang saja ibu-ibu yang terhormat (lanjut Zulekha), nanti aku akan bicarakan pada paman raja bagaimana ia bisa menjauhkan Yusuf dari mata kalian biar tidak gila berhalusinasi/ berfantasi di ranjang suami masing-masing,,, atau aku suruh paman raja membuang Yusuf ke penjara yang jauh...!!!
Selama Yusuf di dalam penjara - bukan dosanya - Zulekha bagaikan bidadari kahyangan yang disembunyikan selendangnya oleh si Pitung, ia tidak mengurus perawatan diri lagi, sikat gigi sudah diganti dengan daun sirih dan Gambir, Bedak Tentu Panrita berubah jadi debu kasur, raganya terbaring di rumah Aziz jiwanya terbang ke penjara Memphis,,, hati leleh tubuh lemah,,, tidak jarang koma serta pudar garis-garis kecantikannya dulu di wajah Miss universe asli Memphis....
Karena sering sakit-sakitan, maka pamannya raja penguasa Mesir Raya mengambilnya dari rumah Aziz dan merawatnya di Istana "Al-Jidar al-Abyadh" Memphis, hingga Aziz meninggal misterius tanpa penjelasan dan sebab yang diketahui. Lalu, datang "mimpi agung" yang mukjizat itu; Raja Djoser bermimpi melihat 7 ekor sapi gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi kurus, dan 7 batang pokok gandum yang subur dimusnahkan oleh 7 pokok gandum "Pance cella" (kerdil). Semua ahli paranormal number one istana terbesar dunia, putus asa menakwilkannya, hanya Yusuf satu-satunya di dunia yang diketahui memeliki ilmu takwil dari sumber Wahyu. Allah berfirman :
قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدتُّمْ فَذَرُوهُ فِى سُنۢبُلِهِۦٓ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تَأْكُلُونَ؛ ثُمَّ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تُحْصِنُونَ؛ ثُمَّ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ ٱلنَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ
Terjemah arti: "Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur)." (QS. Yusuf: 47-49).
Mendengar takwil yang menakjubkan itu, Raja Djoser bertitah untuk membebaskan Yusuf dari penjara tanpa syarat, sebagai hadiah dari takwilnya tersebut. Kemudian raja memerintahkan pengawal kerajaan untuk menjemput Yusuf datang di istana. Namun, Yusuf tidak menerima anugerah pembebasan dirinya dari penjara sebagai imbalan kebaikan dari raja atas ilmunya. Sebaliknya, ia meminta pemerintah membersihkan nama baiknya sebagai orang yang terzalimi di penjara bukan dosa yang ia lakukan. Dan diterima syarat itu.
Zulekha begitu mendengar pamannya mempersiapkan pesta penyambutan istimewa untuk Yusuf di istana, ia langsung sembuh dan bangun berdandan cantik. Maka tiba hari yang yang menyenangkan, Yusuf disambut dengan karpet merah di alun-alun utama istana "Al-Jidar Al-Abyadh" (Istana Dinding Putih) di ibukota kerajaan Memphis. Setelah ramah tamah, Raja (langsung) memimpin persidangan terbuka, hadir Zulekha dengan busana anggun di pagi yang cerah itu, dan dihadirkan pula saksi-saksi dari para perempuan yang pernah menggoda Yusuf meniduri dirinya.
Raja membuka sidang, dan bertanya: Wahai perempuan-perempuan istana, bagaimana perasangka kalian terhadap Yusuf ketika kalian menggodanya? Semua perempuan menjawab serentak: Demi Tuhan, kami tidak mengetahui keburukan darinya! Dan, Zulekha bersaksi: Ampun paman raja,,, tidak ada lagi yang perlu ananda tutup-tutupi,,, dan, sekarang kebenaran telah jelas,,,, Ampuni lah ananda paman raja,,, aku lah yang menggodanya,,, ia adalah orang yang sangat jujur...!?
Yusuf setelah melihat Zulekha yang cinta mati kepada dirinya,,,, menangis tersedu-sedu, mengakui kesalahannya di hadapan raja yang paling ditakuti di seantero dunia dan depan publik ramai,,, bahkan ia rela duduk hina di atas tanah bersedia menerima hukuman yang terberat dari sang raja, pamannya sediri... Maka Yusuf merasa iba kepadanya,,, dan - tanpa ia sadari - ada rasa rindu yang terpendam di dalam lubuk hatinya,,, dan, sebagai seorang nabi Allah yang diberi anugerah kemampuan mengola rasa,,, maka,,, ia (langsung) makrifah bahwa itu,,, adalah C I N T A ... Allah berfirman :
"Ketika raja (Djoser) mengobrol berdua dengan Yusuf, raja berkata; sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang (penting) berkedudukan tinggi di negeri ini dan dipercaya." (Maka katakan lah padaku, apa bidang spesialisasimu...?!) "Kata Yusuf, Jadikan lah aku sebagai bendaharawan negeri Mesir, sesungguhnya aku seorang profesional, dan memiliki skil (di bidang itu)." (Lihat: QS. Yusuf: 54-55).
Raja Djoser mengangguk, mengiyakan dan tersenyum puas. Lalu, berkata: Segala permintaanmu dikabulkan, tapi ada satu syarat: Kamu menikah dengan kemenakan saya, Zulekha,,, sungguh, ia sudah berkorban untukmu, dan ia setengah mati mencintaimu...! Pada malam pertama pengantin baru, Yusuf dan Zulekha,,, malam "dukhul" itu Yusuf berkata: Bukankah seperti ini yang terbaik bagi kita? Kata Zulekha: Berhenti lah menggodaku,,, kamu juga mengenalku - di masa kecilmu - masuk di rumah ini,,, aku aslinya adalah seorang wanita shalehah seperti kamu ketahui,,, he,,, he,,, he,,,
Pesta "belah duren" ala Memphis berlangsung cukup alot,,, Yusuf mendominasi dengan sangat agresif,,,, Zulekha berkeringat dingin... Dan, Allahu Akbar... Yusuf mendapatkan Zulekha masih perawan,,, tin,,, tin,,, tin...!!! Hari-hari berikutnya mereka lalui dengan penuh kebahagiaan,,, Zulekha melahirkan 2 Yusuf junior, Afraim dan Lencha, keduanya sangat memesona seperti ayahandanya; Afraim menurunkan seorang putri cantik shalehah, bag eyang mamanya, Lia yang kemudian hari menikah dengan seorang saudagar Bani Israil yang kaya-raya, nabi Allah Ayyub as.
Adapun Lencha menurunkan generasi demi generasi yang shaleh dan shalehah, hingga bersambung kepada cicit-cicitnya, putri Yohanda ibunda nabi Harun as, nabi Musa as dan Kultsum. Wallahul Musta'an !
Kajian Berhubungan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!