Senin, Oktober 04, 2021

KISAH SUMUR JODOH DI POJOK KOTA MADYAN :

*Mukjizat Dimensi Geografi AlQuran (24)

Musa dan Shafura 

By: Med Hatta

"Sumur Syu'aib, sebagaimana disebutnya, adalah salah satu situs sejarah yang sangat penting, dan termasuk tertua di dunia. Bagi nabi Musa as sumur yang terletak di salah satu pojok ramai di ibukota Madyan ini adalah separuh dari hidupnya, karena di tepi sumur itulah ia menemukan pasangan hidupnya, Shafura gadis cantik kembang Madyan putri sulung nabi Syu'aib as... Pada saat pelancong berziarah di kota Madyan modern, ia akan melihat - sembari berjalan menurun - reruntuhan peninggalan ibukota kuno Madyan, yang dibangun dari batu Basal hitam, beratap dengan batang pohon linden dan eik. Tidak jauh dari jalan menurun itu mata langsung akan tertuju pada sebuah sumur yang fenomenal, kata seorang pemandu bahwa sumur ini dari semenjak digali pada jaman nabi Syu'aib sampai hari ini airnya tidak pernah berkurang atau kepenuhan, sama halnya musim kemarau atau hujan. Dan, ditepi sumur itulah 2 nabi Allah pernah berdiri, dan di sana pula-lah "pandangan pertama awal kali berjumpa" itu terjadi... Hilang rasa capai pemuda Musa, yang telah menempuh perjalanan yang sangat panjang, sekitar 700 km (Memphis - Madyan), setelah mencuri pandang sipu malu gadis Shafura. AlQuran menyebut 3 kali pada 3 ayat kajian tentang kisah sumur jodoh antara Musa - Shafura...!"

*BACA: VERSI SELULER

Allah berfirman :

فَلَبِثْتَ سِنِينَ فِىٓ أَهْلِ مَدْيَنَ ثُمَّ جِئْتَ عَلَىٰ قَدَرٍ يَٰمُوسَىٰ

Terjemah arti: "lalu engkau tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan, kemudian engkau, wahai Musa, datang menurut waktu yang ditetapkan," (QS. Thaha: 40);

وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَآءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسَىٰ رَبِّىٓ أَن يَهْدِيَنِى سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ

Terjemah arti: "Dan ketika ia menuju ke arah negeri Madyan ia berdoa lagi, "Mudah-mudahan Tuhanku menunjuki aku ke jalan yang benar." (QS. Al-Qashash: 22);

وَلَمَّا وَرَدَ مَآءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِّنَ ٱلنَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِن دُونِهِمُ ٱمْرَأَتَيْنِ تَذُودَانِ ۖ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا ۖ قَالَتَا لَا نَسْقِى حَتَّىٰ يُصْدِرَ ٱلرِّعَآءُ ۖ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ

Terjemah arti: "Dan ketika ia sampai di sumur kota Madyan, ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang memberi minum (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang gadis sedang menahan (ternaknya). Ia (Musa) berkata, "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua (gadis) itu menjawab, "Kami tidak dapat memberi minum (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usianya." (Al-Qashash: 23).

Musa bin Imran bin Qahit bin 'Azir bin Lawi bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim as, dan Ibunya adalah Yohanda (keturunan dari) Lencha bin Yusuf as. Lahir di kota Memphis (ibukota pertama Mesir kuno), sekitar tahun 1436 SM. Pada tahun kelahirannya penguasa Mesir kuno, Fir'aun memberlakukan undang-undang pelarangan bagi Bani Israil melahirkan bayi laki-laki, karena berdasarkan dari mimpi Fir'aun bahwa bayi Bani Israil yang lahir pada tahun itu akan meruntuhkan tahtanya, maka setiap bayi laki-laki yang lahir dari rahim perempuan Bani Israil (langsung) di bunuh.

Beruntung bayi Musa begitu lahir ibunya, Yohanda langsung menyerahkannya kepada Tuhannya, dengan menghanyutkannya di sungai Nil dengan media peti kayu. Lalu terdampar di sisi istana Fir'aun, dan lagi-lagi bayi Musa diselamatkan oleh ratu Asiya bin Muzahim, istri Fir'aun yang menyembunyilan imannya. Siti Asiya berhasil membujuk suaminya, Fir'aun agar tidak membunuhnya, tapi menjadikannya anak. Allah berfirman :

وَقَالَتِ ٱمْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّى وَلَكَ ۖ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰٓ أَن يَنفَعَنَآ أَوْ نَتَّخِذَهُۥ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Terjemah arti: "Dan istri Fir'aun berkata, "(ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadari." (QS. Al-Qashash: 9).

Maka dari semenjak itu Musa tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan kuat di istana Fir'aun. Hingga di suatu hari Musa sedang berjalan-jalan di kota, ia melihat 2 laki-laki sebayanya berkelahi, seorang dari Bani Israil dan musuhnya dari Qibti maka Musa bermaksud melerai, tapi pemuda Qibti itu berbalik melawan Musa, dan hanya sekali pukul saja Musa telah membunuh orang Qibti itu. Setelah itu Musa menyesal dan memohon ampunan kepada Allah...

Sejatinya insiden hari itu aman-aman saja karena kejadiaannya di kompleks warga Bani Israil dan bisa ditutupi dengan rapih oleh warga, tapi hari berikutnya Musa menemukan laki-laki Bani Israil yang sama dengan kemarin itu, dan berkelahi (lagi) dengan warga Qibti yang lain, maka memancing amarah Musa ingin memberikan pelajaran kepada pemuda Bani Israil yang suka membuat keributan itu, baru saja Musa mengangkat tangannya mau memukul pemuda Bani Israil itu langsung berteriak, seperti dikisahkan AlQuran, Allah berfirman :

قَالَ يَٰمُوسَىٰٓ أَتُرِيدُ أَن تَقْتُلَنِى كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًۢا بِٱلْأَمْسِ ۖ

Terjemah arti: "Wahai Musa! Apakah engkau bermaksud membunuhku, sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang?" (QS. Al-Qashash: 19);

Maka terungkaplah kasus pembunuhan kemarin itu, lalu datang seorang laki-laki beriman dari ujung kota, mengatakan: Hai Musa! Kamu sedang diburu oleh pasukan kerajaan ingin menghukummu atas kasusmu kemarin, kamu sebaiknya lari saja, tinggalkan negeri ini! Dan, Musa berlari ketakutan disusul oleh tentara Fir'aun yang mengejarnya, ia berlari dari Memphis ke arah Timur, melewati 2 ujung teluk (Suez dan Aqabah), lalu menelusuri pesisir teluk Aqabah ke bawah sampai di Madyan.

Setelah Musa menempuh perjalanan pelariannya yang cukup menantang andrenalin, dari Memphis sampai di Madyan, sepanjang (-/+) 700 km, yang ditempuh sekitar 3 hari dan 3 malam, maka tibalah pemuda Musa di sebuah pojok kota Madyan yang ramai oleh para gembala dan petani, di sisi sebuah sumur yang sibuk, Musa mencoba merebahkan tubuhnya di bawah sebuah pohon sambil memperhatikan kebisingan para gembala yang sibuk memberi minum ternak-ternak mereka. 

Kemudian - sekelebat - perhatian Musa tertuju pada 2 orang gadis yang sibuk menghalau kambing-kambingnya agar tidak bercampur dengan ternak orang lain, lalu spontan saja Musa bangkit dan bertanya kepada kedua anak gadis itu: Mengapa kalian menahan ternak kalian,,, mengapa tidak dilepaskan saja pergi minum bersama ternak yang lain...?! Kata salah seorang anak gadis itu: Kami tidak bisa memberi minum ternak kami sebelum para gembala itu pergi, dan ayah kami sudah uzur...! Cerita AlQuran :

وَلَمَّا وَرَدَ مَآءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِّنَ ٱلنَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِن دُونِهِمُ ٱمْرَأَتَيْنِ تَذُودَانِ ۖ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا ۖ قَالَتَا لَا نَسْقِى حَتَّىٰ يُصْدِرَ ٱلرِّعَآءُ ۖ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ

Terjemah arti: "Dan ketika ia (Musa) sampai di sumur negeri Madyan, ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang memberi minum (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang gadis sedang menahan (ternaknya). Ia (Musa) berkata, "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua (gadis) itu menjawab, "Kami tidak dapat memberi minum (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usianya." (Ayat kajian);

Karenanya, Musa bergerak cepat mengambil gayung kedua gadis itu dan membantu mereka memberikan minum ternak-ternaknya sampai selesai. Dan, kedua anak gadis itu menghormat kepada nabi Musa sambil tak henti-hentinya berterima kasih, lalu keduanya berlalu pergi dari hadapan Musa menghalau ternak mereka pulang dan sambil sesekali menengok kebelakang berbisik-bisik di antara keduanya, semua dalam pengawasan Musa dari belakang, hingga menghilang dari mata Musa. Maka Musa pun kembali ke posisi semula di bawah pohon, berdoa :

فَقَالَ رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Terjemah arti: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku." (Al-Qashash: 24);

Musa hanya berdoa ingin sesuatu yang bisa ia makan saat itu saja, karena sudah beberapa hari perutnya tidak menyentuh makanan, tapi siapa yang menyangka kalau Allah sudah menyiapkannya lebih dari yang ia minta itu, ia kemudian mendapatkan makanan yang berlimpah, keamanan, rumah dan istri yang cantik - sekaligus... Di dalam sebuah rumah gedong di jantung ibukota Madyan, seorang ayah tua, Syu'aib as bertanya kepada kedua putrinya: Mengapa kalian bisa pulang lebih cepat hari ini, bukankah di sana banyak penggembala berebut-rebutan di sumur...? 

Kata Shafura (putrinya yang paling besar): Oh, iya, ayah! Kami tadi itu di sumur dibantu oleh seorang pemuda yang baiiiik sekali, ayah,,, dan, suer deh, ganteeeng amit, pasti ayah menyukainya kalau bertemu dengannya,,, sumpah,,, tapi,,, kasian deh, ayah,,, ia kelihatannya seorang asing,,, tidak punya sanak keluarga di sini,,, dan kami pun baru melihatnya di kota ini... Dan, ayah kan terkenal orang paling pemurah di negeri ini,,, plz, deh... Kata nabi Syu'aib, kalau begitu pergilah kamu mengundangnya di mari untuk beristirahat malam ini di rumah kita, sekalian ayah ingin mengupahnya atas kebaikannya tadi siang terhadap kalian... 

Belum lagi selesai nabi Syu'aib berbicara, kontan saja Shafura berdiri mencium kepala ayahnya berkali-kali,,, kata Syu'aib, lho, mengapa kepala ayah yang dicium-cium seperti itu,,, dan, Shafura tersenyum-senyum (saja), tertawa senang sambil berlalu pergi meninggalkan ayahnya,,, nabi Syu'aib menggeleng-gelengkan kepalanya saja, dan menyadari bahwa nampaknya putri sulungnya itu sudah mulai beranjak dewasa... Pergilah Shafura menjemput pemuda Musa sesuai pesan ayahnya. Allah berfirman :

فَجَآءَتْهُ إِحْدَىٰهُمَا تَمْشِى عَلَى ٱسْتِحْيَآءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِى يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا ۚ فَلَمَّا جَآءَهُۥ وَقَصَّ عَلَيْهِ ٱلْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ ۖ نَجَوْتَ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Terjemah Arti: "Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua gadis itu (Shafura) berjalan dengan malu-malu, ia berkata, "Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikanmu memberi minum ternak) kami." Ketika (Musa) mendatangi ayah gadis itu (nabi Syu'aib) dan ia (Musa) menceritakan kepadanya kisah (mengenai dirinya), ia berkata, "Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu." (QS. Al-Qashash: 25);

Baru saja pemuda Musa selesai berdoa, maka Allah sudah mengabulkan lebih dari yang ia minta; hari pertama di Madyan ia dijamu seekor kambing guling oleh pembesar kota, diberikan jaminan keamanan dari ancaman Fir'aun dan tentara-tentaranya jika ada yang datang mencarinya di kota itu. Dan, setelah makan-pun diberinya kamar khusus untuk beristirahat sepuasnya malam itu... Serta - tentu - belum selesai sampai di situ (saja), masih banyak surprise lainnya yang jauh lebih besar dan tak pernah di duga-duga oleh pemuda Musa, menunggu...?!!

Malam itu, Musa, semestinya, sangat pulas dalam tidurnya karena sudah lebih dari 3 hari dan 3 malam tubuhnya tidak menyentuh kasur empuk disebabkan berlari terus tanpa henti,,, ketakutan...! Dan, di rumah besar - di sebelahnya, seorang anak gadis yang baru beranjak dewasa tidak bisa memejamkan matanya, ada satu rasa yang hinggap dalam hatinya tapi ia sendiri tidak tau rasa apakah itu,,, ia mengingat-ingat pengalamannya seharian, mulai dari dibantu memberikan minum ternaknya oleh laki-laki yang ganteng baik itu, dan menjemputnya datang di rumah ayahnya...

Namun, pengalaman yang paling lucu - baginya - adalah ketika dirinya menjemput pemuda gagah itu ke rumah ayahnya tadi sore; ia tadinya berjalan di depan untuk menuntun jalannya ke rumah, tapi - lucunya - pemuda itu tiba-tiba berjalan lebih cepat dari belakang dan mendahuluinya, ia sontak saja berteriak: Hai, kakak! Mengapa mendahuluiku,,, apakah kamu sudah melihat jalannya ke rumah ayah-ku...?!

Pemuda itu malah jawabannya lucu sekali, mengatakan: Biarkan-lah aku berjalan di depanmu,,, nanti kalau ada belokan melempar saja dengan batu ke kiri atau ke kanan,,, hi,,, hi,,, hi,,, ada-ada saja kakak itu,,, tapi, asli, ia lucu sekali,,, hi,,, hi,,, hi... Bolak-balik di kasur tidak bisa tidur, akhirnya Shafura memutuskan mengantarkan air minum ke kamar ayahnya, yang biasanya ia shalat dan berzikir terus sampai larut malam, bahkan sering tidak tidur sampai fajar... Shafura (Mengetuk pintu kamar), Ayah,,, bolehkah ananda masuk sejenak, plz...?!

Nabi Syu'aib bangkit dari mihrab-nya menyambut putri kesayangannya di pintu kamarnya, bertanya: Mana adikmu,,, mengapa kamu belum tidur juga sampai jam segini...? Kata Shafura, adinda sudah tidur di kamarnya, ayah,,, Shafura kangen sekali sama ayah,,, sudah lama rasanya tidak pernah pijit-pijit ayah lagi,,, he,,, he,,, he...! Kata nabi Syu'aib, tidak usah berbasa-basi,,, katakan saja (langsung) apa maumu,,, pasti ayah kabulkan...! Shafura (hanya tersenyum lebar saja - seperti biasanya kalau ada maunya), nabi Syu'aib sudah paham betul sifat putrinya yang satu ini...

Kata Shafura,,, hmmm,,, Oya, ayah,,, mengapa ayah tidak mencari orang yang baik (saja) diupah untuk mengurus harta-harta ayah...? Shafura dan adik saja, nih, baru 3 hari disuruh ngangonin kambing serasa tulang-tulang sudah mau pada copot semua he he he...! Baiklah kalau begitu, sekarang pergi tidur saja, insya Allah, besok pagi ayah mencari orang yang bisa diupah... Tapi, kata Shafura - bersemangat - hmmm,,, mengapa bukan tamu ayah itu saja yang diajak bekerja di rumah kita,,, ia seorang yang sangat kuat dan jujur sekali, lho, ayah...?!

Kata nabi Syu'aib (menyelidiki), bagaimana kamu tau kalau ia seorang yang kuat dan jujur, padahal kamu saja baru mengenalnya kemarin... Begini, lho, ayah (jelas Shafura penuh antusias), ia kemarin di sumur itu, ya, ayah,,, ia hanya memakai satu tangannya saja sudah bisa menggeser batu raksasa penutup sumur itu, padahal biasanya - seperti ayah tau - batu itu harus diangkat oleh (minimal) 10 orang laki-laki baru bisa menggerakkannya, luar biasa, kan, ayah...!

Terus kemarin sore (juga), waktu ayah suruh menjemputnya di mari, ia itu tidak mau berjalan dibelakang Shafura, bahkan ia memilih berjalan di depan dan menyuruh Shafura memandunya dari belakang pakai lempar-lempar batu ke kiri atau ke kanan setiap ada belokan,,, ya, memang lucu, sih,,, tapi itu artinya jujur, lho, ayah... Makanya dia saja, ya, ayah, plz...! AlQuran menceritakan sampai di sini, Allah berfirman :

قَالَتْ إِحْدَىٰهُمَا يَٰٓأَبَتِ ٱسْتَـْٔجِرْهُ ۖ إِنَّ خَيْرَ مَنِ ٱسْتَـْٔجَرْتَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْأَمِينُ

Terjemah arti: "Dan salah seorang dari kedua (gadis) itu berkata, "Wahai ayahku! Jadikanlah ia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya" (QS. Al-Qashash: 26);

Pada pagi harinya, di meja sarapan keluarga di rumah besar itu, nabi Syu'aib - diam-diam - mencoba menelisik (kembali) tamu yang ada dihadapannya, dan sesuai firasatnya sebagai seorang nabi Allah, dan ditambah pula penjelasan "kocak" dari putri kesayangannya tadi malam, nabi Syu'aib as semakin yakin bahwa tamu yang ada di rumahnya (sekarang) adalah calon seorang nabi besar, maka iapun memulai berkomunikasi - khusus - dengan pemuda Musa, layaknya pantun antara nabi dengan sesama nabi, berkata (seperti kisah AlQuran), Allah berfirman :

قَالَ إِنِّىٓ أُرِيدُ أَنْ أُنكِحَكَ إِحْدَى ٱبْنَتَىَّ هَٰتَيْنِ عَلَىٰٓ أَن تَأْجُرَنِى ثَمَٰنِىَ حِجَجٍ ۖ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِندِكَ ۖ وَمَآ أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ ۚ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Terjemah arti: "Ia (nabi Syu'aib) berkata, "Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua putriku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik." (QS. Al-Qashash: 27);

Lagi-lagi, rupanya surprise-surprise besar itu datang bertubi-tubi dipihak pemuda Musa, sejatinya dirinya-lah yang ingin mengutarakan permintaan itu dari awal ia tiba di rumah ini, namu lidahnya sangat susah untuk mengungkapkannya, karena menyadari bahwa siapalah dirinya - hanya - seorang asing di negeri ini, tidak memiliki apa-apa kecuali dirinya (saja) dan Tuhannya. Padahal sesungguhnya kalau ia mau jujur, sebenarnya bukan Shafura saja yang susah tidur tadi malam itu, tapi Musa-pun bolak-balik berusaha ingin memejamkan kedua matanya namun efek pandangan pertama di tepi sumur kota Madyan - kemarin - itu sangat kuat menancap, dan tidak mau hilang dengan menutup mata saja...

Belum lagi ketika ia berjalan dibelakan Shafura, si gadis pipi merah itu - saat menjemputnya dari sisi sumur Madyan ke rumah ayahnya - kemarin sore, lalu tersingkap-lah betis putih jenjang nan indah itu oleh angin-angin nakal dihadapan wajahnya, membuat semakin tak kuasa pemuda Musa menahan jantungnya, maka ia terpaksa memilih berjalan di depan Shafura meskipun harus dipandu olehnya dengan lemparan-lemparan batu ke kiri atau ke kanan setiap ada belokan. 

Karenanya, apa yang disampaikan oleh nabi Syu'aib kepada dirinya - pagi ini - adalah suatu anugerah terbesar baginya yang jatuh dari langit, dan tanpa disangka-sangkanya (pula). Dan semakin bertambah imannya kepada Allah SWT. Maka bagi Musa tidak baik menunda kesempatan, lalu ia merespon baik harapan nabi Syu'aib tersebut dengan gaya bahasa diplomasi seorang nabi serupa, mengatakan seperti dikisahkan AlQuran, Allah berfirman :

قَالَ ذَٰلِكَ بَيْنِى وَبَيْنَكَ ۖ أَيَّمَا ٱلْأَجَلَيْنِ قَضَيْتُ فَلَا عُدْوَٰنَ عَلَىَّ ۖ وَٱللَّهُ عَلَىٰ مَا نَقُولُ وَكِيلٌ

Terjemah arti: "Ia (Musa) berkata, "itu (perjanjian) antara aku dan engkau. Yang mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu yang aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan (tambahan) atas diriku (lagi). Dan Allah menjadi saksi atas apa yang kita ucapkan." (QS. Al-Qashash: 28).

Kata mayoritas ahli tafsir: bahwa pada pagi hari yang cerah itu (juga), pemuda Musa dengan Shafura dinikahkan secara resmi oleh wali nikah, nabi Syu'aib as, berdasarkan sunnah dan syariat kakek mereka, nabi Ibrahim as. Dan, dengan mahar sebanyak 8 tahun dan/atau 10 tahun bekerja berjalan upah. Tergantung. Sah! Maka pasangan Shafura dengan Musa hidup berbahagia, dan keduanya dikaruniai seorang putra diberi nama Jursyum (kelahiran yang ajaib). Wallahul Musta'an !


Kajian Berhubungan : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!