My Buku Kuning Center : TELUK SUEZ SAKSI KEHANCURAN FIR'AUN DAN PENGIKUTNYA :

DROP MENU

Jumat, Oktober 01, 2021

TELUK SUEZ SAKSI KEHANCURAN FIR'AUN DAN PENGIKUTNYA :

*Mukjizat Dimensi Geografi AlQuran (21) : 

Fir'aun dan Pengikutnya Musnah Tenggelam

By: Med Hatta

"Teluk Suez (Laut Qalzam: dahulu), adalah satu dari dua teluk yang bercabang (seperti: katapel) di Utara Laut Merah; sebelah Timur semananju Sinai - lebih kecil - disebut Teluk Aqabah, dan sebelah Barat semenanjung Sinai adalah Teluk Suez, keduanya terbentuk sekitar 26 juta tahun yang lalu. Teluk Suez memanjang 300 km dari utara ke barat laut, dan berakhir di kota Suez - Mesir, dan pintu masuk ke Terusan Suez. Titik telebar mencapai 32 Km, kedalaman antara 16m - 18m. Di sepanjang garis tengah Teluk adalah perbatasan antara Afrika dan Asia. Teluk Suez dianggap sebagai salah satu wilayah laut terpenting di dunia karena merupakan pintu masuk ke Terusan Suez... Namun, yang lebih penting dari segalanya adalah kisah abadi AlQuran tentang kehancuran Fir'aun dan pengikutnya di Teluk Suez ini, meskipun peristiwa besar tersebut tidak ditulis - sedikitpun - dalam catatan sejarah Mesir Kuno. Para sejarahwan berusaha menjelaskan sebab tiadanya jejak itu karena - menurutnya - Fir'aun yang berkuasa pada masa Musa, yang disebutkan AlQuran itu adalah "bukan" asli Mesir, jadi orang-orang Mesir dahulu tidak perlu mengabadikannya...? Ayat kajian akan menjelaskan yang sebenarnya, karena berita AlQuran tiada keraguan di dalamnya..!"

*BACA: VERSI SELULER

Allah berfirman :

وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ ٱلْبَحْرَ فَأَنجَيْنَٰكُمْ وَأَغْرَقْنَآ ءَالَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ

Terjemah Arti: "Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir'aun dan) pengikut-pengikut Fir'aun, sedang kamu menyaksikan." (QS. Al-Baqarah: 50).

وَجَٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Terjemah arti: "Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam, dia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri)." (QS. Yunus: 90); 

وَلَقَدْ أَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِى فَٱضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِى ٱلْبَحْرِ يَبَسًا لَّا تَخَٰفُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَىٰ

Terjemah arti: "Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam)." (QS. Thaha: 77); 

فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ

Terjemah arti: "Lalu Kami wahyukan kepada Musa, "Pukullah laut itu dengan tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar." (QS. Asy-Syu'ara: 63);

وَٱتْرُكِ ٱلْبَحْرَ رَهْوًا ۖ إِنَّهُمْ جُندٌ مُّغْرَقُونَ

Terjemah arti: "dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka bala tentara yang akan ditenggelamkan." (QS. Ad-Dukhan: 24);

فَأَخَذْنَٰهُ وَجُنُودَهُۥ فَنَبَذْنَٰهُمْ فِى ٱلْيَمِّ ۖ فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلظَّٰلِمِينَ

Terjemah arti: "Maka Kami siksa dia (Fir'aun) dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang zalim." (QS. Al-Qashash: 40);

Siapakah Fir'aun yang mengejar nabi Musa as, dan ditenggelamkan oleh Allah SWT di laut karena kakafirannya? Pertanyaan yang telah menyita waktu dan energi para ulama, sejarahwan dan arkeolog selama ribuan tahun tapi tidak menemukan jawaban yang memuaskan, mereka berbeda pendapat tentang identitas Fir'aun masa Musa. Peneliti dan arkeolog hanya bisa memunculkan 3 nama yang paling mendekati: Ahmose, Ramses II dan Menftah. 

Kantor Fatwa Nasional Mesir menyimpulkan; berdasar keterangan para ulama tafsir dan ahli sejarah menegaskan bahwa Fir'aun yang dibinasakan pada masa nabi Musa as adalah Ramses II, meskipun kantor Fatwa tidak menafikan adanya pendapat lain yang menyebutkan bahwa nabi Musa hidup bersama 2 Fir'aun, karenanya Syeikh Rasyid Ridha menyimpulkan bahwa Fir'aun yang berkuasa ketika Musa masih bayi sampai dewasa adalah Ramses II, dan yang mengejar Musa hingga dibinasakan adalah Menftah, putara Ramses II yang bergelar anak tuhan "Ra".

Kemudian akhirnya semua pendapat di atas dimentahkan kembali oleh pakar arkeologi, Mesirolog, kepala Museum Nasional dan Menteri Negara Urusan Kepurbakalaan Mesir, Dr. Zahi Hawas, ia dalam berbagai kesempatan resmi menegaskan bahwa identitas Fir'aun yang menyertai masuknya nabi Yusuf, maupun keberadaan Musa di Mesir, tidak ada bukti dalam benda pusaka Mesir yang menunjukkan tentang keberadaan Fir'aun Musa sama sekali, begitupula Fir'aun Yusuf. Semua yang dikembangkan oleh orang-orang (sekarang) hanyalah opini dan spekulasi belaka.

Namun, bagi kita - mereka mengakui atau tidak - AlQuran adalah kebenaran mutlak. Fakta bahwa sebanyak 74 kali kisah Musa dan Fir'aun diulang-ulang dalam AlQuran, itu cukup menunjukkan bahwa kisahnya adalah nyata. Ayat kajian menceritakan bahwa Fir'aun beserta dengan pasukan besarnya dimusnahkan oleh Allah SWT ditengah laut ketika mereka - dengan angkuh - mengejar dan ingin membunuh utusan Allah, Musa as. Bahkan Allah menyelamatkan jasad Fir'aun untuk menjadi peringatan dan tanda-tanda dikemudian hari. Allah berfirman:

فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ

Terjemah arti: "Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami." (QS. Yunus: 92).

Semua ayat kajian di atas mencatat dengan sangat terang peristiwa bencana besar yang menimpa Fir'aun dan pengikutnya di Lautan Teluk Suez, bahkan AlQuran secara terperinci menceritakan kronologi peristiwanya; Berawal dari nabi Musa mengajak Bani Israil untuk menyelamatkan diri dari kekejaman Fir'aun yang semakin tidak terkontrol, dan mereka sembunyi-sembunyi keluar dari bumi Mesir, mereka berjumlah sekitar 600 ribu orang. 

Akan tetapi Fir'aun mengetahui rencana Bani Israil tersebut, lalu ia segera mempersiapkan pasukan besar dan mengejar mereka. Sehingga berhasil menyusulnya menjelang terbit matahari pada esok paginya. Demi melihat pasukan Fir'aun sudah hampir mendekati mereka, Bani Israil sangat ketakutan, seakan-akan nyawa mereka sudah mau copot dari tubuhnya, mereka mengadu kepada nabi Musa untuk bertanggung jawab menyelamatkan nyawa mereka. Lalu Musa menenangkan mereka. Allah berfirman:

قَالَ كَلَّآ ۖ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ؛ فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ

Terjemah arti: "Musa menjawab, "Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Lalu Kami wahyukan kepada Musa, "Pukullah laut itu dengan tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar." (QS. Asy-Syu'ara: 62-63);

Detik-detik yang menegangkan, Fir'aun merasa senang - saatnya - dirinya akan menangkap Musa dan membunuhnya, Bani Israil serasa sudah merenggang nyawa semua membayangkan penyiksaan yang akan dilakukan oleh tentara-tentara Fir'aun yang kejam itu terhadap mereka, tiba-tiba Allah memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke lautan (Lokasi: titik al-Shatt Teluk Suez), dan - dengan izin Allah - lautan seketikan membelah membentuk jalanan darat di tengah-tengah belahan lautan, untuk dilalui Bani Israil menyebrang ke lembah Sinai. 

Persis orang yang terakhir dari Bani Israil keluar dari lautan naik ke daratan, dan orang yang terakhir dari bangsa Qibti Fir'aun turun memasuki lautan, maka Allah memerintahkan kepada laut teluk Suez untuk menutup kembali seperti semula, dan Fir'aun serta seluruh tentaranya yang berjumlah sekitar 100 ribu personil merenggang nyawa di tengah lautan. Pada saat-saat sakaratul maut-nya, Fir'aun baru menyesal, dan berkata: "Aku percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang dipercaya oleh Bani Israil, dan kini aku mau masuk Islam." Lalu, Allah berfirman:

ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ

Terjemah arti: "Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan." (QS. Yunus: 93).

Peristiwa kecelakaan tenggelam massal di lautan Teluk Suez ini - tentu - amat fenomenal, bahkan dicatat rapih oleh Bani Israil; peristiwanya terjadi pada hari "Asyuraa" (10 Muharram). Sebagaimana dalam riwayat Ibnu Abbas ra, mengatakan: Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, nabi melihat orang-orang Yahudi berpuasa "Asyuraa", lalu nabi bersabda: "perayaan apa mereka berpuasa?" Sahabat menjawab: hari ini adalah perayaan kemenangan Musa atas Fir'aun. Nabi bersabda:

وأنتم أحق بموسى منهم فصوموه

(Kalian (umat Islam) lebih pantas merayakan kemenangan Musa dari mereka, maka berpuasalah di hari itu).

Sungguh aneh memang, peristiwa sejarah sepenting tersebut tidak ditulis sedikitpun dalam catatan sejarah Mesir Kuno dan dunia. Para sejarahwan dan arkeolog berusaha menjelaskan sebab tiadanya jejak itu karena - menurutnya - Fir'aun yang berkuasa pada masa Musa, yang disebutkan AlQuran itu adalah "bukan" asli Mesir, karena tidak satu ayat-pun dalam AlQuran yang menunjukkan bahwa Fir'aun warga Mesir, berbeda dengan penguasa pada masa Yusuf disebut langsung "Azizu Misr" (penguasa Mesir). Jadi, karena bukan warga Mesir maka orang-orang Mesir - zaman dahulu - tidak perlu mengabadikan sejarahnya...?!

Tetapi serapih-rapih mereka menyembunyikan fakta, tetap-lah kebenaran akan menunjukkan hakikatnya, cukuplah kesaksian AlQuran, Allah berfirman:

فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ

Terjemah arti: "Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami." (QS. Yunus: 92).

Tunggu-lah! Suatu hari - nanti - jasad Fir'aun sendiri yang akan berteriak bahwa: "Lihat lah! Ini-lah aku Fir'aun...!!!" Wallahul Musta'an !


Kajian Berhubungan : 

Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic