Resume ini memuat pengantar umum disertasi dalam bahasa Indonesia yang sengaja penulis persiapkan untuk kalangan tertentu yang tidak berbahasa Arab. Tidak mencakup semua isi disertasi yang berdurasi 800 halaman, hanya menyajikan poin-poin utama dan garis besarnya saja. Penulis sangat berharap Resume sederhana ini dapat membantu mengenalkan disertasi yang akan di sidangkan ini.
Disertasi yang berjudul asli :
Disertasi yang berjudul asli :
أثر مفسري الأندلس في الفكر الإندونيسي
adalah buah karya penulis diproyeksikan untuk meraih gelar Doktor dalam program doktoral (S3) pada Kuliah Ushuluddin jurusan Tafsir Metodologi Ilmu Tafsir di Barat Islam, Fakultas Ushuluddin, Universitas al-Karawiyin - Tetouan tahun akademi 2008-2009 M.
LATAR BELAKANG:
Ulama Andalusia memiliki kapasitas ilmu pengetahuan yang mendalam dan peranannya sangat tinggi dalam sejarah peradaban umat Islam. Karya-karyanya yang sepektakuler -- baik dalam bidang sains maupun teologi -- cukup menjadi saksi dalam kemajuan tersebut. Namun, sangat disayangkan posisi sedemikian tinggi itu dihadapkan dengan takdir Allah yang tidak dapat dihindari, kemajuan peradaban yang pernah diraih dan karya-karya spektakuler yang pernah dihasilkan mengalami nasib memprihatinkan.
Karya-karya ilmiah ulama Andalusia mengalami perjalanan sejarah kelam yang dapat dibagi kepada tiga kategori: Pertama, dihancurkan dan dibumi hanguskan oleh bangsa Eropa dengan pasukan salibnya ketika menduduki Andalusia, dan memaksa umat Islam keluar dari negerinya sendiri atau masuk Kristen. Dan kategori inilah yang paling banyak. Kedua, dicaplok oleh umat kristiani dan diklaim sebagai hasil karya mereka. Dan ketiga, sebagian dari karya-karya ilmiah tersebut masih tersimpan sebagai manuscrift diberbagai perpustakaan dunia, dan sebagian yang lain telah dikeluarkan akan tetapi masih membutuhkan studi-studi khusus untuk mengeluarkan intisari dan nilai-nilainya, dan mendorong para peneliti untuk mengkajinya dan menjadikan referensi ilmiah dibidangnya.
Banyak sekali karya ulama Andalusia, khususnya dalam bidang studi tafsir dan ilmu-ilmu al-Qur'an, termasuk dalam kategori diatas. Adapun karangan-karangan mereka yang telah berhasil di keluarkan hanyalah merupakan bahagian kecil saja yang masih membutuhkan studi dan perhatian khusus para cendekiawan dan ilmuan Islam untuk menguraikan intisari dan ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya.
Penulis lebih mengkhususkan disini karangan-karangan ulama Andalusia dibidang tafsir dan ilmu-ilmu al-Qur'an karena berkaitan langsung dengan disertasi ini, dan juga buah karya ulama Andalusia dibidang tafsir banyak sekali yang tidak diketahui kecuali oleh segelintir kecil saja dari kalangan peneliti dan pemerhati lainnya. Maka disertasi ini hadir untuk mengetengahkan beberapa macam aliran tafsir dan aneka ragam/ corak metode penafsiran ayat-ayat al-Qur'an dibelahan bumi Andalusia dari buah karya ulama-ulama terkemukanya, semenjak dari abad ketiga hingga abad kedelapan hijriah.
Dan diharapkan dari disertasi ini pula dapat mengarahkan perhatian para cendekiawan dan peneliti dibidang tafsir dan ilmu-ilmu al-Qur'an untuk mendalami karya-karya tafsir ulama Andalusia yang sangat ahli dibidang ini. Disertasi ini juga akan menjadi referensi penting dibidang studi al-Qur'an dan tafsir barat Islam dan Andalusia di universitas-universitas Islam di Indonesia.
HUBUNGAN PENULIS DENGAN DISERTASI:
Tiga tahun kemudian, di Universitas yang sama dan kampus yang sama pula serta promotor yang itu-itu juga, yaitu Prof. DR. Driss Khalifa, hanya tingkatan dan jurusan yang berbeda, pada jenjang pendidikan strata dua (s2) jurusan Aqidah dan Filsafat, penulis mengajukan Tesis bertema Al-Qur'an juga dengan judul: "Terjemah dan Penerjemah al-Qur'an dan Pengaruhnya Terhadap Aqidah Islam (Era Modern)". Dan dipresentasikan tanggal 9 Desember 2003.
Dan diakhir persidangan Tesis terkhir ini, promotor merangkap ketua dewan persidangan ilmiyah Prof. DR. Driss Khalifa – Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Usuluddin - dan anggota sidang lainnya terdiri dari Prof. DR. Abd. Essalam A. Kannuni – Ketua jurusan – dan DR. al-Bachir al-Raissuni, memberikan predikat Summa cum laude dan merekomendasikan judul tesis ini diteruskan dan kembangkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dan otomatis diterima langsung untuk program doktoral di Universitas al-Karaouiyine, Kuliah Usuluddin, tanpa melalui proses seleksi ulang sebagaimana biasanya berlaku disetiap program pendidikan tinggi di Maroko.
Namun, setelah berjalan setahun penulisan disertasi terjadi penyesuaian judul dan nama jurusan dari Lembaga Bidang keilmiaan dan penulisan ilmiyah Kuliyah Usuluddin, terpaksa penulis merevisi judul disertasi menyesuaikan dengan jurusan yang ada, yaitu: "Pengaruh Ulama Tafsir Andalusia Terhadap Pemikiran Di Indonesia".
GARIS BESAR ISI DISERTASI
Disertasi yang berdurasi 800 halaman ini tersusun dalam bentuk sederhana, mudah dipahami dan memenuhi standar penulisan karya ilmiyah yang dapat dipertanggung jawabkan. Penulis menyajikannya dengan format yang sangat seimbang sesuai dengan metodologi penulisan karya ilmiyah yang berkembang saat ini, yaitu terdiri dari: Mukaddimah, Pengantar Umum, empat Bab berkisar judul disertasi, penutup: hasil dari kajian dan rekomendasi disertasi dan Indeks termasuk didalamnya daftar isi disertasi, dalam susunan sebagai berikut:
MUKADIMAH:
Pada bagian ini penulis menyajikan pengenalan singkat tentang Disertasi: Nama/ judul disertasi, hubungan penulis dengan judul, Urgensi dan sebab-sebab memilih judul, metodelogi penyajian disertasi dan format disertasi.
Dijadika Refrensi Utama sebuah Jurnal Ilmiah berbahasa Turkey |
PENGANTAR UMUM:
Terdiri dari dua bagian: Pertama, menampilkan beberapa buah karya/ studi-studi terdahulu yang berhungan dengan judul disertasi. Dimaksudkan disamping menunjukan sportifitas sebuah karya ilmiyah juga berharap menyempurnakan studi-studi terdahulu atau setidaknya sebagai rasa hormat kepada "assabiqunal awwaluna". Setelah menelusuri semua judul-judul yang ada ternyata judul disertasi ini belum pernah ada yang menulis sebelumnya.
Kedua, Pengenalan umum dan sejarah singkat tentang "twin-sister" Andalusia dan Indonesia: Letak geografinya, penyebaran Islam, persamaan dan hubungan keduanya, runtuhnya Grenada sebagai benteng terakhir pertahanan umat Islam di Andalusi. Dan kondisi umat Islam di Indonesia saat kini.
BAB I:
Tentang al-Qu'an dan tafsirnya, secara umum membahas: Pengenalan dasar ilmu al-Qu'an, Pengertian tafsir, pembagian ilmu tafsir menurut ahli tafsir, sumber utama dan sumber-sumber secunder ilmu tafsir. Kesemuanya penulis uraikan dalam tiga pasal dan beberapa pembahasan.
BAB II:
|
Pasal Pertama, penulis merangkum 100 tokoh tafsir Andalusia semenjak dari abad ketiga hingga abad kedelapan hijriyah, dilengkapi dengan biodata, keistimewaan, dan karangan-karangan momentum dari tokoh-tokoh tafsir tersebut yang kesemuanya penulis sajikan dalam bentuk priodik, yaitu tersusun berdasarkan priode kehidupan mereka. Mulai dari tokoh tafsir priode pertama Abd el-Rahman bin Musa al-Houari (w. 228 H), hingga priode terakhir diabad delapan hijriyah, sebut saja tokohnya Abu Hayyan al-Gharnathi al-Andalusie (w. 745 H).
Pasal Kedua, Pada pasal ini penulis mengkaji khusus sebuah karya momentum seorang ulama tafsir besar Andalusia, Baquie bin Makhlad (w 276 H), yang banyak dikagumi dan dijadikan referensi oleh ulama-ulama terdahulu – di barat dan timur Islam. Oleh karena itu Ibnu Hazm Andalusie (w 456 H) dalam risalahnya mengomentari kitab tafsir ini: “Aku bersumpah bahwa kitab tafsir karya Baquie bin Makhlad ini tidak ada satu tafsir-pun yang pernah ditulis dalam Islam dapat menandinginya, termasuk juga tafsir Ibn Jarir (w 310 H), apatah lagi yang lain”. Namun, sangat disayangkan kitab tafsir sekaliber itu tidak ditemukan jejaknya sampai sekarang. Perlu ada kajian khusus tentang kitab tafsir ini.
Pada pasal ini juga penulis memfokus beberapa tokoh besar Andalusia yang tidak menulis secara khusus sebuah kitab tafsir, tetapi lewat karya-karya besarnya yang lain diketahui bahwa mereka adalah tokoh tafsir yang handal seperti tokoh tafsir kaliber lainnya bahkan melebihi. Sebut saja misalnya: Abu Amar al-Dani (w 444 H), Ibnu Hazm al-Andalusie (w 456 H), Ibnu Abdelbar (w 463 H), Qadi Eyad (w 544 H) dan Abu Ishaq asy-Syathibi (w 790 H). Mereka ini dalam disertasi ini digolongkan sebagai Tokoh tafsir kaliber disamping ketokohannya dibidang studinya masing-masing.
Dan terakhir di pasal ini penulis memaparkan beberapa literatur tafsir yang populer dan banyak berpengaruh dibarat dan timur islam hasil karya ulama besar Andalusia, seperti al-Muharir el-Wajiz karya Imam Ibn Athiyah (w. 541 H), Ahkam al-Qur'an karya Imam Abu Bakar Ibn al-Arabi (w. 543 H), Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an karya Imam al-Qurthubi (w. 671 H), dan al-Bahr al-Muhith karya Abu Hayyan al-Andalusi (w. 745 H).
Pasal Ketiga, pada pasal ini penulis berusaha mengumpulkan dari berbagai sumber tentang referensi-referensi yang menjadi rujukan utama oleh para tokoh tafsir Andalusia dalam menyusun kitab tafsirnya. Antara lain kitab tafsir menjadi rujukan oleh mayoritas para mufassir Andalusia adalah Jami' al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an karya Mohamed bin Jarir at-Thabari (w. 310 H), yang merupakan tafsir terpopuler dan at-Thabari disebut sebagai bapak tafsir sebaigamana juga dikenal sebagai bapak sejarah.
Perlu dicatat bahwa sekalipun ulama-ulama tafsir Andalusia merujuk dari berbagai sumber dalam menyusun tafsirnya, tetapi mereka punya pandangan khusus terhadap tafsir-tafsir rujukan tersebut dan tetap menjaga ciri khas mereka.
BAB III:
Tentang metodologi tokoh tafsir Andalusia dalam tafsirnya: Pada umumnya ulama tafsir Andalusia berpedoman teguh dalam merajut tafsirnya pada empat metode tafsir yang masyhur dikalangan ulama salaf, atau tafsir bil-maatsur: (tafsir Qur'an dengan Qur'an, tafsir Qur'an dengan Hadits, tafsir Qur'an dengan atsar shahabat dan tafsir Qur'an dengan atsar tabi'in), dan mereka sangat konsisten dengan metode-metode tersebut. Yang penulis jadikan sampel dari kekonsistenan tokoh tafsir Andalusia pada kasus ini: Ibn Barjan (w. 536 H), Ibn Athiyah (w. 541 H), Ibn al-Arabi (w. 543 H), Al-Qurthubi (w. 671 H) dan Abu Hayyan al-Gharnathi.
Disamping mereka konsisten dengan metode tafsir bil-maatsur seperti disebutkan diatas, mereka juga punya perhatian khusus tentang ilmu qiraat/ tata-baca. Sebagaimana juga memfokuskan tafsirnya dibadang bahasa dan juga bidang-bidang hukum. Dan yang terakhir ini merupakan kebanyakan dan ciri khas tafsir Andalusia. Demikian juga ulama-ulama tafsir Andalusia punya pandangan khusus terhadap tafsir aqli dan tafsir israiliyat dan selalu berusaha menjauhkan tafsirnya dari riwayat israiliyat walaupun tidak sepenuhnya luput dari pengaruh israiliyat tersebut. Kesemuanya pada bab ini penulis merangkainya dalam tiga pasal dengan rinci dan format sangat seimbang.
BAB IV:
|
Pasal Pertama, tentang pemikiran Islam: Sejarah singkat pemikiran Islam, definisinya, sumber-sumbernya dan keistimewannya. Kemudian penulis mengangkat pemikiran Islam di Indonesia, kondisi umat Islam di Indonesia secara umum dan gerakan-gerakan pemikiran Islam di Indonesia, sebagai sampel penulis bercerita tentang dua gerakan Islam yang paling menonjol yaitu Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU).
Pasal Kedua, Pengaruh pemikiran Islam di Indonesia: Setelah menyelami pemikiran-pemikiran yang berkembang di Indonesia lewat karya-karya tokoh pemikir yang berpengaruh di negeri ini, dari zaman ke zaman hingga dewasa ini, penulis menyimpulkan banyak sekali pokok pikiran yang perkembang di Indonesia mengadopsi dari tokoh tafsir tertentu berasal dari negeri Andalusia, sebut saja misalnya tokoh tafsir sufi Muhyiddin Ibnu Arabi, bapak Wihdatul Wujud, dialah yang bertanggung jawab tentang munculnya filsafat wujudiyah. Dan di tanah air filsafat tasawuf ini mendapat pengikut banyak dari kalangan cendekiawan kawakan Indonesia, semisal Syekh Hamzah Fansuri (w. 1604 M) dan Syekh Syamsuddin Sumatreni (w. 1630 M), kedua tokoh – guru dan murid -- ini dituding oleh masyarakat Aceh sebagai penganut ajaran Wihdatul Wujud-nya Ibnu Arabi sehingga karangan-karangan mereka dimusnahkan dan dibakar didepan masyarakat Aceh pada saat itu atas perintah Syekh Nuruddin ar-Raniri, yang memegang mufti Aceh setelah Syekh Hamzah Fansuri wafat.
Dan di Aceh juga dikenal Syekh Abdur Rauf Fansuri Sinkel sebagai pengikut dan penda'wah getol ajaran wujudiyah ini. Tokoh terakhir ini juga dikenal sebagai bapak tafsir nusantara, dialah yang pertama kali menerjemah dan menafsirkan al-Qur'an kedalam bahasa Melayu, tafsirnya kemudian terkenal dengan "Turjuman al-Mustafid". Kita akan bahas nanti secara khusus tentang tafsir ini.
Selain pemikiran Indonesia terpengaruh dari filsafat dan tasawuf yang bersumber dari tokoh tafsir Andalusia, sebagaimana penulis uraikan secara gamblang dipasal ini, pemikiran Indonesia juga -- sekalipun mayoritas penganut Mazhab Syafi'i -- banyak terpengaruh dari fiqhi dan hukum-hukum bersumber dari ulama-ulama tafsir Andalusia, yang - nota bene - bermazhab Maliki. Nama-nama besar seperti al-Qur'thubi, Ibnu Athiyah, Ibnu Arabi, as-Syathibi, Qadi Eyadh dan tokoh besar tafsir lainnya berasal dari Andalusia banyak mendominasi buku-buku fiqhi di tanah air, sebagai sumber hukum, pentarjih, penguat, refrensi utama dan seterusnya, cukup menjadi saksi betapa pendapat-pendapat tokoh tafsir Andalusia berpengaruh terhadap pemikiran fiqhi dan hukum-hukum islam di Indonesia.
Pasal Ketiga, yang merupakan bagian terakhir dari disertasi ini, tentang pengaruh tokoh tafsir Andalusia terhadap ulama tafsir kaliber Indonesia: Penulis mengawali bagian ini dengan memaparkan aliran-aliran tafsir yang berkembang di Indonesia, tokoh-tokoh tafsir terkemuka dan priodisasi perkembangan tafsir di tanah air serta sumber-sumber utama yang menjadi rujukan para tokoh tafsir Indonesia dalam menyelesaikan buku tafsirnya. Kemudian penulis menelusuri berbagai universitas terkemuka -- dalam dan luar negeri -- dan menjajaki penerbitan-penerbitan besar untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan karya-karya mahasiswa dan pemikir Indonesia tentang tafsir dan tokoh tafsir Andalusia, dalam hal ini penulis bagi kepada tiga kategori:
Pertama, karya-karya universitas, setelah menjajaki berbagai universitas terkemuka -- dalam dan luar negeri -- yang banyak menerima mahasiswa Indonesia belajar didalamnya, penulis berhasil meliput tidak kurang dari 12 karya ilmiah mahasiswa Indonesia mengkaji tentang tafsir dan tokoh tafsir Andalusia tertentu, diantaranya ada empat disertasi untuk program Doktoral (s3), tiga tesis untuk program Magister (s2) dan sisanya untuk progran Licence (s1), tersebar di empat universitas besar diluar Indonesia dan enam di universitas besar terpencar di wilayah Indonesia.
Kedua, terbitan-terbitan Indonesia tentang tafsir dan tokoh tafsir Andalusia, patut dicatat, sepanjang pengamatan penulis menemukan sangat minim sekali terbitan-terbitan di tanah air yang khusus menulis tentang tafsir dan tokoh tafsir Andalusia, sehingga penulis berkesimpulan bahwa fenomena ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya peneliti/ pakar tafsir Andalusia di tanah air, minimnya referensi utama/ dokumen pendukung dan terpusatnya perhatian pemikir dan peneliti Indonesia mempelajari tafsir timur Islam – umumnya- dan Indonesia - khususnya.
Walaupun demikian bukanlah berarti tidak ada sama sekali terbitan karya anak bangsa ini menyorot tokoh tafsir Andalusia dalam kajiaannya. Sebagai contoh dapat kita baca karya seorang dosen perempuan di Universitas Islam Negeri (IAIN) Medan - Sumatera Utara, DR. Nur Asia Faqih Sultan Harahap [1], dalam salah satu karyanya dia mengangkat tokoh tafsir sufi legendaris Andalusia Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M). Kajiannya ini diberi judul: "Meraih Hakikat melalui Syariah: Telaah Pemikiran Syekh al-Akbar Ibn'Arabi" [2], dia menyimpulkan bahwa tokoh tafsir dan sufi Andalusia Syekh Ibnu Arabi, selain masyhur dengan doktrin wihdah al-wujud-nya, ia juga memiliki perhatian yang sangat besar terhadap isu dikotomi antara syariat dan hakikat. Bahkan ia senantiasa menekankan pentingnya mengamalkan syariat dengan benar seraya memahami dan menghayati tujuan bathin dan hakikat yang dikandungnya.
Ketiga, tentang terjemah: sama dengan penerbitan diatas, dibidang terjemah ini jg minim sekali ditemukan literatur Andalusia diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Terjemahan-terjemahan yang ada – sepanjang pengetahuan penulis – kebanyakan dilakukan oleh penerbitan-penerbitan tertentu seperti yang dilaksanakan oleh Qalam Press dan Hikmah-Mizan Press, adapun yang dilakukan oleh perorangan boleh dikatakan minim tapi tidak berarti tidak ada sama sekali.
Percetakan Hikmah misalnya telah menerjemahkan tafsir juz Amma karya Muhyiddin Ibnu Arabi kedalam bahasa Indonesia, yaitu tafsir tergolong dalam kategori tafsir isyarat dimana Ibnu Arabi sangat popular dengan motede tafsir ini. Cetakan pertama dari terjemahan ini dikeluarkan tahun 2002, dengan tebal 307 halaman. Penerbit Hikmah ini juga telah berupaya banyak menerjemahkan karya-karya Ibnu Arabi yang lain, misalnya: "Menakar Jiwa Yang Suci" hasil terjemahan dari buku Ibnu Arabi yang berjudul asli "Risalah Ruh al-Quds fi Muhasabah al-Nafs", diterjemahkan dari bahasa Inggris bukan dari bahasa aslinya yang berbahasa Arab, oleh DR. Ralph Austin – lulusan Universitas London dan penelaah karya-karya Ibnu Arabi. Diterbitkan oleh Hikmah-Mizan Press pada bulan Juni 2003 dengan tebal 272 halaman. Dan dari penerbit yang sama telah mengeluargan juga terjemahan bab thaharah dari kitab Ibnu Arabi yang lain yaitu "Futuhat Makkiyah", yaitu kitab Ibnu Arabi yang terpopuler yang banyak berbicara tentang tasawuf.
Selain Hikmah Press diatas yang telah banyak menerjemahkan karya-karya ulama Andalusia, turut andil pula Qalam Press dalam aktivitas yang sama. Penerbit buku terakhir ini telah menerjemahkan setidaknya 3 karya besar tokoh tafsir Andalusia Ibnu Arabi, seperti penerbit sebelumnya, Qalam Press ini juga mengalih bahasakan karya-karya tersebut dari bahasa Inggris kebahasa Indonesia, seperti: "Hermeneutika al-Qur'an Ibnu al-'Araby", cetakan pertama terbit 1 Juli 2001, tebal 357 halaman, "Pengetahuan Spiritual Ibnu al-'Araby", terbit 1 Juli 2001, tebal 414 halaman dan "Tuhan Sejati dan Tuhan-tuhan Palsu", terbit 1 Juli 2001, tebal 450 halaman. Ketiga kitab ini diterjemahkan ke Indonesia dari versi Inggris oleh William C. Chittick – dari Universitas New York - USA.
Dari tiga kategori diatas dapat disimpulkan bahwa sekalipun terhitung minim karya-karya cendekiawan Indonesia tentang tafsir dan tokoh-tokoh tafsir Andalusia, bukanlah berarti cendekiawan tanah air tidak ada perhatian sama sekali terhadap tafsir dan pakar tafsir Andalusia. Tapi dengan adanya beberapa usaha dan terobosan-terobosan dari peneliti dan cendekiawan-cendekiawan Indonesia mempelajari tokoh-tokoh besar tafsir Andalusia seperti yang penulis paparkan dalam disertasi ini, cukuplah menjadi indikasi betapa besar pengaruh tokoh-tokoh besar tafsir Andalusia tersebut terhadap pemikiran di tanah air.
Pada pasal terakhir ini pula penulis mencoba menelusiri pengaruh-pengaruh -- langsung maupun tidak langsung -- tokoh tafsir Andalusia terhadap ulama tafsir kawakan Indonesia lewat kitab-kitab tafsir karangan mereka. Secara khusus penulis mencatat beberapa kasus pengaruh tokoh tafsir Andalusia, seperti: Al-Qurthubi, Ibnu Athiyah, Ibnu al-Arabi dan lain-lain didalam kitab-kitab tafsir populer Indonesia semisal: Tafsir al-Azhar karya Prof. Hamka, tafsir Murah Labib karya Syekh Nawawi Banten dan tafsir Maudhu'i atas pelbagai Persoalan Umat dan tafsir al-Mishbah karya Prof. DR. Muhammad Quraish Shihab.
KESIMPULAN DAN PENUTUP:
Terdiri dari kesimpulan hasil kajian yang dipetik dari disertasi dan beberapa usulan serta recomendasi yang berkenaan dengan kemajuan dan pengembangan kajian-kajian serupa dengan tema disertasi ini untuk masa yang akan datang.
KESIMPULAN HASIL KAJIAN:
Setelah memaparkan bab-bab, pasal-pasal dan pembahasan-pembahasan yang berkenaan dengan tema dalam disertasi ini. Dan demi tanggung jawab serta ‘amanah ilmiyah’, maka wajib atas penulis menyampaikan kesimpulan hasil kajian yang diperoleh dari disertasi, sebagai berikut:
- Andalusia merupak imperator Islam terpajang usianya, tinggi peradaban, padat karya, banyak cobaan dan selalu bergolak serta indah untuk dikenang dan bagus dijadikan objek kajian dari berbagai bidang. Kejayaan Andalusia mencapai depan abad lamanya…
- Ulama Andalusia memiliki kapasitas ilmu pengetahuan yang mendalam dan peranannya sangat tinggi dalam sejarah peradaban umat Islam. Karya-karyanya yang sepektakuler -- baik dalam bidang sains maupun agama -- cukup menjadi saksi dalam kemajuan tersebut.
- Andalusia salah satu gerbang utama perpindahan budaya/ ilmu Arab ke benua Eropa diawal perkembangan eropa modern (renainsaince). Karya-karya ilmiyah besar Islamyang dihasilkan dan diterjemahkan oleh tokoh-tokoh andalusi merupakan referensi utama di Universitas-universitas di awal era renaincience di Eropa
- Ulama tafsir Andalusia memiliki ciri khas tertentu dalam karya tafsirnya, mereka meletakan dasar-dasar dan metodelogi sendiri buku tafsir yang dikarangnya. Metodenya diperkaya dengan banyaknya referensi menjadi acuannya dan beristifadah kepada pendahulunya, disisi lain mereka juga sangat kritis dengan karya-karya tafsir terdahulu.
- Ulama tafsir Andalusia berpedoman teguh dalam merajut tafsirnya pada empat metode tafsir yang masyhur dikalangan ulama salaf, atau tafsir bil-maatsur: (tafsir Qur'an dengan Qur'an, tafsir Qur'an dengan Hadits, tafsir Qur'an dengan atsar shahabat dan tafsir Qur'an dengan atsar tabi'in), dan mereka sangat konsisten dengan metode-metode tersebut.
- Ulama tafsir Andalusia punya pandangan khusus terhadap tafsir aqli dan tafsir israiliyat dan selalu berusaha menjauhkan tafsirnya dari riwayat israiliyat walaupun tidak sepenuhnya luput dari pengaruh israiliyat tersebut.
- Karya-karya tafsir Andalusia yang legendaris dapat dicatat; Tafsir terpopuler spesialis qiraat dan tata bahasa adalah «Al-Bahr al-Muhith» karangan Abu Hayyan al-Gharnati, tafsir terbaik dalam kategori «Tafsir Ayat-ayat Hukum» adalah karangan Ibn al-Arabi yang terkenal dengan ta’ashubnya, tafsir tersohor dalam kategori «Tafsir bil Maatsur» adalah karya Baquie bin Makhlad, dan tafsir «Al-Jamie li Ahkam al-Qur’an» karya Ibn Athya merupakan salah satu karya tafsir terbaik secara umum.
- Gerakan pemikiran Islam di Indonesia timbul dari sumber asli bangsa Arab – langsung atau tidak langsung – walaupun sebagiannya terpatri dan terbentuk dalam pergerakan-pergerakan didalam negeri Indonesia yang merupakan karakterisasi pemikiran Indonesia tersendiri.
- Tidak sedikit pokok pikiran yang perkembang di Indonesia mengadopsi dari tokoh tafsir tertentu berasal dari negeri Andalusia, sebut saja misalnya mufassir sufi Muhyiddin Ibnu Arabi, bapak Wihdatul Wujud, dialah yang bertanggung jawab tentang munculnya filsafat wujudiyah. Dan di tanah air filsafat tasawuf ini mendapat pengikut banyak dari kalangan cendekiawan kawakan Indonesia, semisal Syekh Hamzah Fansuri (w. 1604 M) dan Syekh Syamsuddin Sumatreni (w. 1630 M).
- Nama-nama besar tokoh tafsir Andalusi seperti al-Qur'thubi, Ibnu Athiyah, Ibnu Arabi, as-Syathibi, Qadi Eyadh dan lain-lainnya terhitung banyak mendominasi buku-buku fiqhi di tanah air, sebagai sumber hukum, pentarjih, penguat, refrensi utama dan seterusnya, merupakan saksi pengaruh Andalusia terhadap pemikiran fiqhi dan hukum-hukum islam di Indonesia.
- Kajian Indonesia tentang tafsir dan tokoh tafsir Andalusia sangat minim sekali, bahkan boleh dibilang langka dibeberapa pelosok Indonesia. Penomena ini disebabkan oleh tidak adanya sarana dan prasarana yang mendukung di tanah air, terutama minimnya referensi dan manuscrift dibidang tersebut.
- Setelah menjajaki berbagai universitas terkemuka -- dalam dan luar negeri -- yang banyak menerima mahasiswa Indonesia belajar didalamnya, penulis berhasil meliput tidak kurang dari 12 karya ilmiyah mahasiswa Indonsia membahas tentang tafsir dan mufassir Andalusia tertentu, diantaranya ada empat disertasi untuk program Doktoral (s3), tiga tesis untuk program Magister (s2) dan sisanya untuk progran Licence (s1), tersebar di empat universitas besar diluar Indonesia dan enam di universitas-universitas besar terpencar di wilayah Indonesia.
INDEKS DISRTASI:
Memuat indeks ayat-ayat al-Qur’an, hadits nabi, indeks nama-nama tokoh yang tersebut didalam disertasi, indeks manuskrip-manuskrip yang menjadi rujukan disertasi, daftar referensi dan daftar isi disertasi.
PENUTUP:
Demikian pengantar disertasi ini di sampaikan semoga mendapat sambutan dan do’a dari para pembaca yang budiman. Penulis yakin bahwa disertasi ini tidak luput dari kekhilapan dan kekeliruan, maka barang siapa yang menemukan kekurangan atau kesalahan mohon segera diperbaiki. Sesungguhnya kesempurnaan itu hanya-lah pada zat Allah SWT.
Akhirnya, penulis ucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada kedua promotor disertasi ini, masing-masing: Prof. DR. Sidi Driss KHALIFA – Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Ushuluddin, Universitas Al Karawiyin-Tetouan dan Anggota Dewan Tertinggi Majelis Ulama Pusat Kerajaan Maroko – (Promotor I) dan Prof. DR. Abdessalam Ahmed AL GHANNOUNI -- Ketua Jurusan Tafsir dan Metodologi Tokoh Tafsir di Barat Islam (Promotor II), atas arahan dan bimbingannya hingga selesai disertasi ini.
Kepada Bapak-bapak anggota Tim persidangan ilmiyah yang mulia atas kesediannya membaca dan memperbaiki tesis ini sehingga hadir dalam bentuk seperti yang ada di tangan pembaca sekarang.
Dan kepada rekan-rekan mahasiswa Indonesia – di luar dan dalam negeri, atas kesediaanya membaca, memperbaiki, mengoreksi dan telah memberikan masukan-masukan yang sangat berarti serta informasi/ tambahan guna perbaikan disertasi ini untuk hadir lazimnya disertasi ilmiyah yang layak disidangkan dan dipertanggung jawabkan didepan meja persidangan ilmiyah di Universitas tertua di dunia, Universitas al-Karawiyin. Semoga Allah SWT membalas jasa-jasa baik anda dengan balasan setimpal disisi-Nya, amin.
Minallahil musta’an wa’alaihit tiklan.
Artikel yang berhubungan:
- Resume Disertasi s3
- Resume Tesis s2
- Al-Karaouiyinne Universitas Tertua di Dunia
- DR. DRISS KHALIFA
- DR. Med Abid Aljaberi Mufassir III
- DR. Med Abid Aljaberi Mufassir II
- DR. Med Abid Aljaberi Mufassir I
- DR. Med Abid Aljaberi dan Kitabnya
- Dorous Alhassania
- Aqidah Asy'ariyah di Maroko
- Maroko dan Asy'ariyah
- Az-Zaghbi: Si Kerdil yang Malang
- Tokoh Cendekiawan Muslim Andalusia
- Tokoh Tafsir Andalusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam!