Kajian Buku "Al Asy'ariah Aqidah Ahlussunnah Wal-Jama'ah" karya: DR. Driss Khalifa
Oleh: Med HATTA
TENTANG BUKU:
Buku ini karya fakar bidang aqidah Prof. DR. Driss Khalifa, Amied Kulliah Oussoulouddin dan Anggota Almajelis Alilmi Ala'la, berusaha mengkaji ulang usul aqidah Asy'ariah dari sumber aslinya dan meluruskan kajian serupa yang telah melenceng jauh dari mabda' aqidah tersebut.
Yang menarik dari buku ini adalah komitmennya menempatkan aqidah Asy'ariah sebagai aqidah Ahlussunnah Wal-Jama'ah, yaitu aqidah ahlus salaf.
Buku ini memberikan gambaran sangat jelas tentang aqidah islam berdasarkan mazhab imam ahlussunnah Abu Al Hassan Al Asy'ari, yang telah berjuang keras membela mazhab ini dan mendebat sengit ahli bid'ah serta mematahkan alibi-alibi mereka dengan hujjah yang kuat dan rasional. Dan mengembalikan umat islam kepada aqidah yang benar sesuai dengan ajaran Al Qur'an dan Assunnah.
Buku ini memberikan gambaran sangat jelas tentang aqidah islam berdasarkan mazhab imam ahlussunnah Abu Al Hassan Al Asy'ari, yang telah berjuang keras membela mazhab ini dan mendebat sengit ahli bid'ah serta mematahkan alibi-alibi mereka dengan hujjah yang kuat dan rasional. Dan mengembalikan umat islam kepada aqidah yang benar sesuai dengan ajaran Al Qur'an dan Assunnah.
Tujuan menyusun buku ini - sebagaiman dengan judulnya dan menurut pengakuan pengarangnya sendiri: Sebagai pengantar umum studi bidang aqidah dan pengenalan aqidah ahlussunnah berdasarkan mazhab Al Asy'ariah. Dan sebagai wacana menjembatani berbagai argumen yang saling berseberangan dari para pemerhati studi bidang aqidah.
Penyusun buku ini juga menghimbau lembaga-lembaga pendidikan islam khususnya Al Karaouiyinne, yang diprakarsai oleh Kulliah Oussoulouddin - Tetouan, untuk memberikan perhatian khusus kepada aqidah ini dan menjadikan materi utama dalam kurikulum pendidikan. Dijadikan sebagai materi pokok, dipelajari pada semua tingkatan kuliah sehingga dengan demikian Maroko dapat memberikan konstribusi sebagai pilar pendukung aqidah ini.
BEDAH BUKU:
DR. Driss Khalifa dalam buku ini memberikan ruang khusus mendifinisikan aqidah ahlussunnah wal-jama'ah secara tuntas dan gamblang, bahwa mazhab ini lebih murni dari mazhab-mazhab islam yang lain. Dan memproklamirkan aqidahnya sebagai golongan ahlussunnah wa-jama'atul muslimin.
Oleh sebagian pemerhati bidang aqidah lebih cenderung menyebut mazhab ini sebagai golongan yang berpegang teguh kepada Al Qur'an dan Hadits dalam bidang aqidah, tidak menerima ta'wil-an bagi nash-nash Al Qur'an dan mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya SWT. Serta menerima ayat-ayat "mutasyabihat" secara utuh dan mengembalikan penafsiran kepada hak Allah, mengimani semua sifat-sifat agung, percaya bahwa orang mu'min dapat melihat Allah pada hari kiamat, percaya adanya syafaat, mencintai rasul dan hormat kepada sahabat-sahabat nabi serta tidak mengomentari perselisihan-perselisihan yang terjadi antara sahabat.
Pada bagian mukaddimah buku ini menjelaskan secara luas metodelogi ulama-ulama kalam dan aliran-alirannya serta pentingnya studi ilmu kalam. Kemudian mengulas mazhab-mazhab kalamiah dan metodeloginya sebelum datangnya imam Asy'ari, selanjutnya beralih berkisah panjang-lebar tentang Imam Abu Al Hassan Asy'ari: nama, priode hidupnya dan metodenya dalam mempelajari ilmu aqidah serta karya-karyanya dibidang ini.
Pembahasan berikutnya tentang kandungan dan keistimewaan aqidah Asy'ariyah, diuraikannya secara dalam dan sangat rinci. Dan seterusnya memaparkan pembahasan histori lahirnya mazhab dan keberadaannya di Timur kemudian menyebar ke Maroko. Menyebutkan tokoh-tokoh mazhab di Timur seperti Al Baqillani, Ibn Furk, Al Isfraini dll...
Oleh sebagian pemerhati bidang aqidah lebih cenderung menyebut mazhab ini sebagai golongan yang berpegang teguh kepada Al Qur'an dan Hadits dalam bidang aqidah, tidak menerima ta'wil-an bagi nash-nash Al Qur'an dan mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya SWT. Serta menerima ayat-ayat "mutasyabihat" secara utuh dan mengembalikan penafsiran kepada hak Allah, mengimani semua sifat-sifat agung, percaya bahwa orang mu'min dapat melihat Allah pada hari kiamat, percaya adanya syafaat, mencintai rasul dan hormat kepada sahabat-sahabat nabi serta tidak mengomentari perselisihan-perselisihan yang terjadi antara sahabat.
Pada bagian mukaddimah buku ini menjelaskan secara luas metodelogi ulama-ulama kalam dan aliran-alirannya serta pentingnya studi ilmu kalam. Kemudian mengulas mazhab-mazhab kalamiah dan metodeloginya sebelum datangnya imam Asy'ari, selanjutnya beralih berkisah panjang-lebar tentang Imam Abu Al Hassan Asy'ari: nama, priode hidupnya dan metodenya dalam mempelajari ilmu aqidah serta karya-karyanya dibidang ini.
Pembahasan berikutnya tentang kandungan dan keistimewaan aqidah Asy'ariyah, diuraikannya secara dalam dan sangat rinci. Dan seterusnya memaparkan pembahasan histori lahirnya mazhab dan keberadaannya di Timur kemudian menyebar ke Maroko. Menyebutkan tokoh-tokoh mazhab di Timur seperti Al Baqillani, Ibn Furk, Al Isfraini dll...
Sebelum berbicara tentang perkembangan Al Asy'ariah di Maroko, terlebih dahulu mengurai kondisi umum di Maroko pada awal abab ke-2 Hijriah, disebutkan bahwa Maroko pada masa itu telah menyebar berbagai mazhab yang dibawa oleh para penyebar islam pertama, seperti: Khawarij, Mu'tazilah, Syi'ah, Murjiah dan sebagainya. Kemudian buku ini ditutup dengan memuat teks-teks asli dari aqidah Asy'ariah dikutip dari berbagai sumber...
Sejarah Masuk & Perkembangan Aqidah Asy'ariah di Maroko:
Proses masuk dan perkembangan aqidah Asy'ariah di Maroko melalui beberapa fase - menurut kesimpulan yang penulis peroleh dari buku karya DR. Driss Khalifa, sedang di kaji ini: Pertama, tokoh pelopor yang pertama kali memasukkan dan memperkenalkan aqidah Asy'ariah di Maroko disebutkan Abu Maimouna Darras bin Ismail (w. 357 H), dia sebelumnya belajar di Timur Islam pada murid-murid Abu Al Hassan Al Asy'ari dan menerima ilmu aqidah Asy'ariah dari mereka. Kemudian kembali ke Afrika menyebarkan ilmu barunya tersebut.
Perkembangan berikutnya muncul beberapa kelompok (sebut: zawiyah - istilah populer di Maroko), zawiyah-zawiyah yang menonjol pada masa itu adalah Albaqillaniah dan Aljuwainiah. Dari zawiyah Albaqillaniah lahir tokoh-tokoh Asy'ariah baru yang selanjutnya mempelopori lahirnya zawiyah-zawiyah Asy'ariyah lain seperti zawiyah Abu Emran Al Fasi dan zawiyah Abu Omar Assalalji.
Fase Albaqillaniah ini - mengambil nama tokoh besar Asy'ariyah Abu Bakar Albaqillani - yang pengaruhnya menyebar sampai ke Maroko melalui murid-muridnya (baik langsung dan tidak langsung), antara lain muridnya seperti imam besar Abu Al Hassan Alqabisi (w. 430 H), yang terakhir ini telah menulis buku tentang keagungan Abu Al Hassan Al Asy'ari, dan semua karangan-karangannya menegaskan ke Asy'ariannya yang kental.
Murid Albaqillani yang lain mempunyai andil atas perkembangan Asy'ariyah di Maroko adalah Abu Thahir Al Bagdadi, merupakan salah satu pentolan Asy'ariyah yang terkenal. Dari tangannya keluar tokoh besar Abu Emran Al Fasi (w. 430 H), terakhir ini disebut sebagai salah satu menara penyebar aqidah Asy'ariah di Maroko. Dapat disimpulkan bahwa fase Albaqillaniah ini merupakan pendukung utama perkembangan aqidah Asy'ariah di Maroko - sebagaimana penulis peroleh dari buku di atas. Dan ini diisyaratkan oleh pengarang DR. Driss Kalifa pada pembahasan ini bahwa adalah tokoh Abu Emran Al Fasi melalui zawiyahnya - menurut kesepakatan ahli sejarah - merupakan penyebar pertama Aqidah Asy'ariah di Maroko dan Andalusia.
Kedua, fase zawiyah Aljuwainiah: Mengambil nama dari Abdelmalik Al Juwaini (w. 478 H), zawiyah ini mempekenalkan metode lain dalam menyebarkan aqidah Asy'ariyah di Maroko, sesuai namanya ia memakai retorika Al Juwaini dalam menyiarkan Asy'ariyah dan membela terhadap lawan-lawannya. Pada fase ini dikenal melemahnya penyebaran Asy'ariyah disebabkan beberapa faktor utama: Antara lain tekanan dari Syia'ah yang berkembang di Afrika pada fase itu dan perang terbuka dari penguasa rezim Murabithiah yang melarang penyebaran mazhab ini. Namun demikian, pada fase Aljuwainiah ini tetap dicatat adanya kemajuan pesat, bukan saja dari segi pengenalan tetapi juga mencapai tahap kemajuan kreatifitas dan sejenis penyebaran pengaruh.
Adapun fase ketiga, adalah legitimasi: Untuk maju dan berkembang setiap mazhab harus memeliki faktor pendukung yang kuat, legalitas dan mendapat legitimasi luas. Inilah rupanya yang dilakukan oleh Al Mahdi bin Toumort, dia kembali dari pengembaraannya dengan ambisi pembaharuan. Salah satu proyek besarnya adalah mazhab Asy'ariyah ini dan mendapat sambutan dari tokoh-tokoh mazhab. Bersamaan dengan itu Al Mahdi dan pengikutnya berhasil merebut dan menguasai pemerintahan, maka saatnya meligitimasi mazhab Asy'ariyah dan menjadikan sebagai mazhab resmi dan satu-satunya di akui negara.
Al Mahdi - sebagai tokoh pemikir - tidak berhenti sampai di situ saja, dia sadar pentinya apa yang telah dibangun dan bagaimana harus mempertahankannya demi langgengnya kekuasaan dan ideologinya, maka ditulisnya bukunya yang terkenal "Al Mursyidah". Buku ini kemudian akan disebarkan oleh Abdelmoumi dan mewajibkan mempelajarinya....
Sebagai fase keempat, atau fase terakhir yang dapat penulis petik dari buku kajian ini adalah kejayaan dan perluasan mazhab Asy'ariah di Maroko. Zawiyah yang paling populer pada fase ini adalah zawiyah Otmane Abu Emran Assadiji. Dan adapun tokoh-tokoh utama yang perlu dicatat seperti Abu Omar Assalalji, yang terakhir ini belajar buku "Al Irsyad" (tentang aqidah Asy'ariah) pada seorang tokoh besar Ismail bin Harazhem (w. 559 H), Abu Omar sangat antusias dengan ilmu ini dan mengamalkannya kebetulan dia juga seorang pemerhati ilmu kalam.
Adapun tokoh Asy'ariyah yang paling populer di istana Muwahhidiah (Al Muwahhidin) pada fase ini, adalah sejarahwan Andalusia terkenal Ali bin Mohamed atau sering dipanggil Alisybili, lahir dan besar di Isybiliah - Andalusia (Sevilla - Spanyol) kemudian hijrah ke Fes dan menenap lama disana. Hingga akhirnya pindah ke ibu kota kerajaan Muwahhidiah dan mendapat tempat di istana sebagai guru besar mazhab Asy'ariah pada pemerintahan Abdelmoumin..
Berkat kecerdasan dan ilmu yang luas dari Ibn Alisybili ini, maka dari zawiyahnya lahir banyak tokoh-tokoh penting, yang paling besar dapat disebut Abu Emran Assalalji, penulis buku terkenal yaitu "Alwajiz". Terakhir ini merupakan penyebar getol mazhab Asy'ariah di Maroko ...
BIODATA PENGARANG:
Professor DR. Driss Khalifa: Adalah seorang pejuang dan merupakan salah satu putra terbaik negeri ini. Beliau dikenal luas (dalam dan luar negeri) sebagai: Ulama, penulis, pengarang, pendidik dan lain sebagainya dari berbagai aktivitas dan bidang sosial yang digelutinya.
Proses masuk dan perkembangan aqidah Asy'ariah di Maroko melalui beberapa fase - menurut kesimpulan yang penulis peroleh dari buku karya DR. Driss Khalifa, sedang di kaji ini: Pertama, tokoh pelopor yang pertama kali memasukkan dan memperkenalkan aqidah Asy'ariah di Maroko disebutkan Abu Maimouna Darras bin Ismail (w. 357 H), dia sebelumnya belajar di Timur Islam pada murid-murid Abu Al Hassan Al Asy'ari dan menerima ilmu aqidah Asy'ariah dari mereka. Kemudian kembali ke Afrika menyebarkan ilmu barunya tersebut.
Perkembangan berikutnya muncul beberapa kelompok (sebut: zawiyah - istilah populer di Maroko), zawiyah-zawiyah yang menonjol pada masa itu adalah Albaqillaniah dan Aljuwainiah. Dari zawiyah Albaqillaniah lahir tokoh-tokoh Asy'ariah baru yang selanjutnya mempelopori lahirnya zawiyah-zawiyah Asy'ariyah lain seperti zawiyah Abu Emran Al Fasi dan zawiyah Abu Omar Assalalji.
Fase Albaqillaniah ini - mengambil nama tokoh besar Asy'ariyah Abu Bakar Albaqillani - yang pengaruhnya menyebar sampai ke Maroko melalui murid-muridnya (baik langsung dan tidak langsung), antara lain muridnya seperti imam besar Abu Al Hassan Alqabisi (w. 430 H), yang terakhir ini telah menulis buku tentang keagungan Abu Al Hassan Al Asy'ari, dan semua karangan-karangannya menegaskan ke Asy'ariannya yang kental.
Murid Albaqillani yang lain mempunyai andil atas perkembangan Asy'ariyah di Maroko adalah Abu Thahir Al Bagdadi, merupakan salah satu pentolan Asy'ariyah yang terkenal. Dari tangannya keluar tokoh besar Abu Emran Al Fasi (w. 430 H), terakhir ini disebut sebagai salah satu menara penyebar aqidah Asy'ariah di Maroko. Dapat disimpulkan bahwa fase Albaqillaniah ini merupakan pendukung utama perkembangan aqidah Asy'ariah di Maroko - sebagaimana penulis peroleh dari buku di atas. Dan ini diisyaratkan oleh pengarang DR. Driss Kalifa pada pembahasan ini bahwa adalah tokoh Abu Emran Al Fasi melalui zawiyahnya - menurut kesepakatan ahli sejarah - merupakan penyebar pertama Aqidah Asy'ariah di Maroko dan Andalusia.
Kedua, fase zawiyah Aljuwainiah: Mengambil nama dari Abdelmalik Al Juwaini (w. 478 H), zawiyah ini mempekenalkan metode lain dalam menyebarkan aqidah Asy'ariyah di Maroko, sesuai namanya ia memakai retorika Al Juwaini dalam menyiarkan Asy'ariyah dan membela terhadap lawan-lawannya. Pada fase ini dikenal melemahnya penyebaran Asy'ariyah disebabkan beberapa faktor utama: Antara lain tekanan dari Syia'ah yang berkembang di Afrika pada fase itu dan perang terbuka dari penguasa rezim Murabithiah yang melarang penyebaran mazhab ini. Namun demikian, pada fase Aljuwainiah ini tetap dicatat adanya kemajuan pesat, bukan saja dari segi pengenalan tetapi juga mencapai tahap kemajuan kreatifitas dan sejenis penyebaran pengaruh.
Adapun fase ketiga, adalah legitimasi: Untuk maju dan berkembang setiap mazhab harus memeliki faktor pendukung yang kuat, legalitas dan mendapat legitimasi luas. Inilah rupanya yang dilakukan oleh Al Mahdi bin Toumort, dia kembali dari pengembaraannya dengan ambisi pembaharuan. Salah satu proyek besarnya adalah mazhab Asy'ariyah ini dan mendapat sambutan dari tokoh-tokoh mazhab. Bersamaan dengan itu Al Mahdi dan pengikutnya berhasil merebut dan menguasai pemerintahan, maka saatnya meligitimasi mazhab Asy'ariyah dan menjadikan sebagai mazhab resmi dan satu-satunya di akui negara.
Al Mahdi - sebagai tokoh pemikir - tidak berhenti sampai di situ saja, dia sadar pentinya apa yang telah dibangun dan bagaimana harus mempertahankannya demi langgengnya kekuasaan dan ideologinya, maka ditulisnya bukunya yang terkenal "Al Mursyidah". Buku ini kemudian akan disebarkan oleh Abdelmoumi dan mewajibkan mempelajarinya....
Sebagai fase keempat, atau fase terakhir yang dapat penulis petik dari buku kajian ini adalah kejayaan dan perluasan mazhab Asy'ariah di Maroko. Zawiyah yang paling populer pada fase ini adalah zawiyah Otmane Abu Emran Assadiji. Dan adapun tokoh-tokoh utama yang perlu dicatat seperti Abu Omar Assalalji, yang terakhir ini belajar buku "Al Irsyad" (tentang aqidah Asy'ariah) pada seorang tokoh besar Ismail bin Harazhem (w. 559 H), Abu Omar sangat antusias dengan ilmu ini dan mengamalkannya kebetulan dia juga seorang pemerhati ilmu kalam.
Adapun tokoh Asy'ariyah yang paling populer di istana Muwahhidiah (Al Muwahhidin) pada fase ini, adalah sejarahwan Andalusia terkenal Ali bin Mohamed atau sering dipanggil Alisybili, lahir dan besar di Isybiliah - Andalusia (Sevilla - Spanyol) kemudian hijrah ke Fes dan menenap lama disana. Hingga akhirnya pindah ke ibu kota kerajaan Muwahhidiah dan mendapat tempat di istana sebagai guru besar mazhab Asy'ariah pada pemerintahan Abdelmoumin..
Berkat kecerdasan dan ilmu yang luas dari Ibn Alisybili ini, maka dari zawiyahnya lahir banyak tokoh-tokoh penting, yang paling besar dapat disebut Abu Emran Assalalji, penulis buku terkenal yaitu "Alwajiz". Terakhir ini merupakan penyebar getol mazhab Asy'ariah di Maroko ...
BIODATA PENGARANG:
Professor DR. Driss Khalifa: Adalah seorang pejuang dan merupakan salah satu putra terbaik negeri ini. Beliau dikenal luas (dalam dan luar negeri) sebagai: Ulama, penulis, pengarang, pendidik dan lain sebagainya dari berbagai aktivitas dan bidang sosial yang digelutinya.
Untuk mengenal lebih jauh Mahaguru ini membutuhkan lembaran-lembarang yang sangat panjang. Oleh karena itu, penulis berusaha meringkas - sebisa mungkin - dari biodata beliau yang sangat panjang tersebut, sbb:
- Nama & Nasab:
- Nama Lengkap: Driss bin Ahmed bin Abdessalam Khalifa (Lahir: Tetouan 1941)
- Nama Ibu: Khadijah binti Alallamah Ahmed Azzaouaq Al Hassani
- Putra - Putri: Abdessalam - Thaha dan Maryame
- Pendidikan:
- SD, SLTP & SLTA: Ma'had Alassil - Tetouan (Studi Islam)
- Sekolah Tinggi Pendidikan Guru (Bahasa dan Sastra Arab): Rabat 1963
- Licence Oussoulouddin: Tetouan 1969
- Surat Keterangan Keterampilan Mengajar 1973
- Licence Studi Hukum: Fak. Hukum, Univ. Med V - Rabat 1977
- Surat Keterangan Profesi Advokasi 1977
- Magister Bidang Studi Islam: Dar Al Hadits Al Hassania - Rabat 1978
- Doktor Bidang Studi Hadits & Ilmu Hadits: Dar Al Hadits Al Hassania - Rabat 1990
- Profesi & Jabatan:
- Tenaga Pengajar pada SLTA "Alqadi Ibn Al Arabi" - Tetouan 1963
- Dosen tetap Fak. Usuluddin - Tetouan 1978
- Ketua Jurusan Filsafat & Kebuudayaan Islam: Fak. Usuluddin - Tetouan (dua periode), mulai Thn 1978
- Diangkat oleh Menteri Pendidikan Tinggi sebagai Wakil Dekan Fak. Usuluddin, Univ. Al Karaouiyinne - Tetouan 1991
- Dinobatkan oleh Raja Hassan II sebagai Dekan Fak. Usuluddin, Univ. Al Karaouiyinne - Tetouan 1993
- Ketua Dewan Ilmiah Lembaga Pendidikan Usuluddin (Tahun yang sama)
- Dinobatkan oleh Raja Mohamed VI sebagai Ketua Almajlis Alilmi Wilayah Tetouan 2001
- Diangkat oleh Raja Mohamed VI sebagai Anggota Almajlis Alimi Ala'la Pusat, mulai Thn 2004
- Pengalaman Organisasi/ Aktifitas Sosial:
- Anggota Rabita Ulama Al Maghreb
- Ketua Rabita Ulama Al Maghreb Cab. Tetouan
- Dewan Pengurus Rabita Ulama Al Maghreb
- Dewan Pengurus Himpunan Ulama Alumni Dar Al Hadits Al Hassania
- Sekjen Himpunan Ulama Alumni Dar Al Hadits Al Hassania Cab. Tetouan dan seketarnya
- Dewan Kesekretariatan Umum Rabita pra- "Arrabita Almuhammadia Lil-Ulama"
- Delegasi Kementerian Wakaf pada "Almasirah Alkhadhraa"
- Redaksi Buletin "Nasr" - Tetouan (Awal Kolonialisasi Asing)
- Redaksi Surat Kabar "Mitsaq" - Tetouan (Akhir Tahun 70-an)
- Aktif pada berbagai Konfrensi dan simposium ilmiah di seluruh wilayah Maroko
- Delegasi Tetap Departemen Wakaf dan Urusan Islam, pada pendelegasian pembimbing agama dan da'wah islam untuk imigran Maroko di Eropa (Spanyol - Perancis - Jerman - Belanda - Belgium - Denmark dan Swedia) setiap Ramadhan
- Diundang ke USA untuk mengikuti acara Pertemuan Budaya: Modernisasi dan Norma Agama, Tahun 1982
- Dosen tamu pada jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Univ. Abdelmalik Assaadi (Materi Usul Fiqhi)
- Delegasi Maroko pada Komfrensi Internasional (ICIS-I), Jakarta - Indonesia 2004 (Makalah: Perdamaian dan Demokrasi menurut Islam)
- Anggota Yayasan Mohamed VI untuk kajian-kajian islam
- Karya dan Aktifitas-aktifitas Ilmiah:
- Aktifitas keilmian dan budaya di Kota Tetouan: Dari jaman kolonialisasi hingga kemerdekaan (Disertasi Doktor/ 2 jilid), di terbitkan oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam.
- Aktifitas Keilmian pada era dinasti Alawi: Studi karya-karya Tokoh Fiqhi Abu Abdellah Al Masnaoui (Tesis Magister)
- Pengantar Ilmu-ilmu Syariat
- Pengantar Hukum umum
- Perjalanan Spritual Ke Amerika
- Kajian kitab "Alamaliatul Fasyiah fi syarhi al'amaliyatul fasiah".
- Pengantar studi ilmu ushul fiqhi.
- Tetouan kota sejarah (Kumpulan dialog-dialog yang disiarkan oleh Radio Tetouan berlangsung 6 bulan).
- Sejarah Maroko untuk Kota Sebta: Cetakan I - Rabat 1408 H/ 1988 M.
- Al Ghazali, Ahli Fiqhi dan Ushul: Cetakan I - Tanger , April 1987.
- Al Asy'ariah Aqidah Ahlussunnah Wa-jama'ah: Cetakan I - Tetouan 2004.
- Qadi Iyadh dan peranannya membela mazhab Maliki: Cetakan I - Tetouan 2004.
- Hukum Mashlahat antara syariat dan hukum umum..
- Militer Maroko sepanjang sejarah: Nopember 1986.
- Berbagai Makalah dan Sya'ir dimuat pada Buletin "Nasr" Tetouan dan Koran "Mitsaq" corong Rabita.
- Aqidah Tauhid.
- Islam dan Pemuda.
- Pers Arab dan sejarahnya di Kota Tetouan.
- Menjaga kesehatan dan pengobatan dalam Islam.
- Selayang pandang tentang peranan Syekh Mohamed Al Makki Annassiri dalam kehidupan bernegara dan budaya (Makalah - Rabat 1988).
- Profesi dalam Islam (Makalah - Larache 1991).
- Khutbah Jum'at dan perbaikan sosial: (Makalah - Komprensi Internasional untuk Khatib-khatib Jum'at, Marakkech 1993).
- Indikasi Ilmiah dan budaya terhadap Mu'jizat peristiwa Isra & Mi'raj: (Makalah - Rabat 1988).
- Islam dan Problematika Generasi Muda: (Makalah - Tetouan 1985).
- Studi tentang pendudukan Dinasti Ismaili terhadap kota Larache: (Makalah - Larache 1993).
- Khalifa Molay Al Hassan bin Al Mahdi dan kondisi pemerintahannya pada masa kolonialisasi: (Makalah - Tetouan 1996).
- Ikut pada konferensi Islam dan penyelenggaraan perayaan: Washinton - USA 1982.
- Mengenang Ulama Shufi Attuhami Alouazzani: (Makalah - Tetouan).
- Mengenang Alallamah Al Arabi Allaoh: (Kuliah Usuluddin - Tetouan).
- Mengenang Alallamah Alfaqih Mohamed Al Tanji: (Tetouan).
- Pendidikan Islam (Tetouan 1983).
- Khutbah Jum'at dan peranannya dalam pendidikan (Tetouan 1995).
- Ikut pada Nadwa yang disiarkan televisi Maroko dalam ranka memperingati Lailatul Qadr dan Musim Haji.
- Delegasi Departemen Wakaf dan Urusan Islam Maroko dalam kunjungan resmi ke Republik Rakyat China (20-30 Nop. 1998).
- Delegasi Resmi dalam kunjungan ke Senegal: Des. 1998.
- Menyampaikan tulisan tentang "Istitsmar Maouared Al Waqef" kepada Lembaga Fiqhi Islam yang berpusat di Jeddah - KSA.
- Berpartisifasi pada pertemuan tahunan ke-12 Lembaga Fiqhi Islam di Riyadh - KSA, Tahun 1420 H.
- Menyampaikan Dourous Hassania di depan Amirul Mu'minin Raja Mohamed VI dengan tema: "Alfitratu Asas Attarbiah Asshalehah fi Al Islam", Hari Jum'at: 04 Ramadhan 1421 H/ 01 Desember 2000.
- Mengeluarkan fatwa tentang pemindahan Pekuburan Addaessuri ke samping Mesjid Larache, Januari 2002.
- Menyampaikan dua fatwa ke Menteri Wakaf dan Urusan Islam tentang Perjudian dan Pencangkokan anggota tubuh manusia: April, 19-2002.
- Kitab "Kharita Da'mi Zakirati Hifdzi Al Qur'an wa tazakkurihi ala tartibi Ahzabihi wa suwarihi", Tetouan 2004.
- Dan masih puluhan bahkan ratusan makalah, fatwa dan obrolan televisi/ radio yang disampaikan pada berbagai mu'tamar, nadwa dan kesempatan lainnya - dalam dan luar Maroko - yang tidak bisa disebutkan semua di sini.
- Membimbing dan menguji berbagai Disertasi, Tesis dan Skripsi di berbagai Universitas di Maroko: (Kuliah Usuluddin - Tetouan, Fak. Syari'ah - Fes, Fak. Sastra dan Humaniora - Tetouan, Rabat, Marrakech, Dar Al Hadits Al Hassania - Rabat dan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan - Tetouan), antara lain bisa disebut, sbb:
- Anggota tim penguji pada Sidang Promosi Doktor yang diajukan oleh Driss Khorchafi, judul: "Maouarid Alhafidz Ibn Hajar fi Fathil Barie", di Fak. Syari'ah - Fes, tanggal 18 Desember 1998.
- Pembimbing dan menguji Skripsi yang diajukan oleh Med HATTA (Mahasiswa Indonesia), judul: "Alarqam Wadilalatuha fi Al Qur'an", Jurusan Oussouluddin dan Perbandingan Agama , Kuliah Ousoulouddin - Tetouan 1999.
- Promotor dan Ketua Dewan Persidangan Disertasi Doktor oleh mahasiwa Othmane Attaher Hablous (Libya), judul: "Atthufulah fi Al-Syari'ah Al Islamiah". Kuliah Oussoulouddin - Tetouan, 24 April 2000.
- Promotor dan Ketua Dewan Persidangan Disertasi Doktor diajukan oleh Eka Putra Wirman (Indonesia), Judul: "Al Allamah Hamka Wa Atsaruhu fi Falsafail Akhlaq bi Indonesia", Kuliah Oussoulouddin, Jurusan Aqidah & Filsafat - Tetouan 2003.
- Pembimbing dan Ketua Dewan Persidangan Tesis Magister disampailan oleh Med HATTA (Indonesia), Judul: "Attarjamatu Walmutarjimuna li Ma'ani Al Qur'an Al Karim Wa Atsaruha fil Aqidati Al Islamiah (Al Ashr Al Hadits), Kuliah Oussoulouddin, Jurusan Aqidah & Filsafat - Tetouan 2003.
- Promotor dan Ketua Dewan Persidangan Doktor diajukan oleh Faisal Isa Abdelhadi (Kuwait), Judul: "Al'isyratu baina Azzawjani fi Dhaui Al Kitab Wassunnah", Kuliah Oussoulouddin - Tetouan 2004.
- Promotor dan Ketua Persidangan Disertasi Doktor oleh Ustadz Mohamed bin Abdelouahab, Judul: "Assyaikh Mohamed Almakki Annassiri Mofassiran li Al Qur'an Al Karim", Kuliah Oussoulouddin - Tetouan, April 2004.
- Promotor dan Ketua Dewan Persidangan Disertasi Doktor oleh Ustadz Abdellah Assufiani, Judul: "Syarhu Almanhaj Almontakhab Ila Qawa'idi Almazhabi li Abi Al'abbas Ahmed bin Ali Almanjour Al Fasi (w. 995) - Dirasat wa Tahqiq", Kuliah Oussoulouddin - Tetouan.
- Promotor dan Anggota Persidang Disertasi Doktor diajukan oleh Aliah Assyouaimi, Dar Al Hadits Al Hassania - Rabat.
- Promotor I Disertasi Doktor oleh Med HATTA (Indonesia), Judul: "Atsaru Mufassirie Al Andalus fi Al Fikri Al Indonesie", Kuliah Oussoulouddin, Jurusan Tafsir & Metodelogi Tafsir di Barat Islam. (Sedang menunggu jadwal persidangan).
- Bintang dan Penghargaan:
- Penghargaan Almassirah Alkhadhraa.
- Bintang Tanda Jasa National, derajat "Momtaz", Maret 1990.
- Bintang Tanda Jasa National, derajat "Momtaz", disematkan oleh Amirul Mouminin Raja Mohamed VI pada Peringatan Kenaikan Tahta 2001.
Artikel yang berhubungan:
- Sendi-Sendi Kebudayaan Islam II
- Sendi-Sendi Kebudayaan Islam I
- Maulid Nabi: Kelahiran Peradaban Baru
- Memperingati 14 Abad Lahirnya Peradaban Baru Dunia Modern
- Memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW
- Restorasi Dakwah Islam Bangsa-Bangsa Melayu II
- Sejarah Singkat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
- Maroko dan Aqidah Asy'ariyah
- Mengenang 534 Tahun Jatuhnya Grenada Andalousia
- Al-Karaouiyinne Universitas Tertua di Dunia
- Tokoh Cendekiawan Muslim Andalusia
- Internet Media Dakwah Islam Kontenporer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar