Penulis: Med HATTA
Bagi sebahagian orang di murka oleh seseorang yang dicintai atau dihormati merupakan suatu kiamat yang menimpa orang tersebut. Berbeda dengan penulis murka oleh sang maha guru yang dicintai merupakan rahmat tertentu yang selalu dikenang dan menjadi motivasi hingga kini.
Adalah tradisi istimewa yang membedadakan Darud Da'wah Wal-Irsyad (DDI) dengan lembaga pendidikan islam lainnya, selain mengajarkan pendidikan formal di bangku sekolah, DDI juga menerapkan pengajian halaqah 2 kali sehari (ba'da Maghrib & ba'da Subuh) dan sepanjang 6 hari seminggu, kecuali hari Jum'at dikhususkan acara Traning Da'wah secara rutin.
Pengajian halaqah dihadiri oleh semua santri dari tingkat I'dadiyah, Tsanawiyah dan Aliyah serta guru-guru yang dipimpin oleh Ustaz-ustaz senior seperti Gurutta Ambo Dalle sendiri, DR. H. Abdurrahim Arsyad, H. Muhammad Yunus Kamba Lc, Drs. H. Jamaluddin Semmang, H. Lukmanul Hakim Lc, dll. Dalam pengajian-pengajian halaqah tersebut semua santri membaca kitab-kitab kuning atau kitab-kitab gundul (tidak berbaris)yang sudah dipilih seperti: Tafsir Jalalin, Riyadh Ashshalihin, Syarhul Hikam, Hushunul Hamidiyah, Kifayatul Akhyar, Bulughul Maram, Al Irsyad, dll -- semuanya 12 kitab, dan semua santri diwajibkan memilikinya.
Penulis terdaftar di Pondok Pesantren Manahilil Ulum DDI Kaballangang - Pinrang tanggal 27 Juli 1983, tamat Tsanawiyah tahun ajaran 1985/86, tamat Aliyah tahun ajaran 1988/89. Dan berangkat ke Cairo 03 Nopember 1989, kemudian hijrah ke Maroko pada 27 Juni 1995 hingga kini.
Kenapa di Murka oleh Gurutta Ambo Dalle?
Ceritanya, pada salah satu pengajian halaqah ba'da Maghrib, malam Senin (tidak catat tanggal & bulannya) tahun 1985, waktu itu jadwal Gurutta Al Mukarram Syekh Haji Abdurrahman Ambo Dalle memberikan pengajian membaca kitab Syarhul Hikam. Seperti biasanya, sebelum Gurutta Ambo Dalle membaca dan menjelaskan isi kandungan kitab beliau terlebih dahulu meminta beberapa orang santri membaca secara bergantian untuk membiasakannya membaca kitab gundul dan membenarkan bacaannya serta mengurai qawaid/ tata bahasa arab (nahwu dan sharafnya), Gurutta Ambo Dalle sangat ahli dibidang ini.
Singkat cerita setelah beberapa kali Gurutta Ambo Dalle memerintahkan membaca tapi tidak seorang santri-pun yang memulai, dan biasanya juga penulis disetiap kesempatan seperti ini selalu pertama memulai membaca sekalipun bacaannya masih amburadul waktu itu, maka Gurutta mencari penulis yang kebetulan sibuk menunjukkan batasan bacaan pada salah seorang teman yang duduk disamping. Pemandangan ini membuat Gurutta murka dan marah besar dianggapnya penulis main-main dan mengganggu orang lain dalam pengajian.
Dari situ-lah awalnya penulis dimarahi tak henti-hentinya hingga azan Isya, mulai dari memelesetkan nama penulis yang kata beliau hari ini namanya bukan HATTA lagi tapi Khatta alias coret-coretan yang suka mencoret-coret dan mengganggu orang. Penulis diam dan meringis saja terus hingga berakhir pengajian. Penulis sangat sadar bahwa Gurutta Ambo Dalle sedang menasehati penulis dan santri-santri lainnya agar selalu tekun dan serius mengikuti setiap pengajian karena menurut beliau pengajian itu merupakan bagian dari ibadah sambil mengutip hadits, maksudnya: "Tiada seorang hamba-pun yang duduk dalam suatu majlis mengikuti pengajian halaqah kecuali Malaikat mengembangkan sayapnya menaungi hamba tersebut dari kampung halamannya sampai majlis seraya mendo'akannya".
Setelah shalat Isya penulis cepat-cepat mengambil sandal Gurutta Ambo Dalle dan menunggu didepan pintu mesjid... Begitu Gurutta keluar penulis meletakkan sandalnya didepan kedua kaki yang mulia Gurutta sambil berusaha menggapai tangannya ingin menciumnya sekaligus meminta maaf atas kejadian dipengajian tadi tapi Gurutta mengelak katanya tidak mau sapaan sama penulis lagi... Dengan perasaan sedih tidak mau disapa sama sang maha guru yang tercinta penulis berusaha mengadu dengan membaca ayat sekenanya "InnalLaha ghafurun rahim" dan menginterpretasikan sangat bebas pula bahwa: Allah saja memaafkan hambanya kenapa Gurutta tidak mau memaafkan saya... Ternyata usaha penulis kena hati Gurutta luluh... Beliau senyum sambil memegang kepala penulis katanya kamu sekarang sudah bagus dan jangan mengganggu orang lagi... Alhamdulillah, betapa nikmatnya disayang sama ulama...
Setelah itu penulis memohon Gurutta mengganti nama penulis tetapi dijawabnya tidak usah karena menurutnya nama penulis bagus sekali: "HATTA", beliau mengharapkannya seperti "Lailatul Qadr" (Salamun hiya hatta mathla'il fajr -- mengutip ayat surah Al Qadr), dan mendo'akan segala cita-cita tercapai (Hatta ghayatul amal)...
Seperti bulan ini, 12 tahun yang lalu tepatnya tanggal 29 Nopember 1996, Gurutta Al Mukarram Syekh Haji Abdurrahman Ambo Dalle telah pergi meninggalkan dunia fana ini menuju pangkuan kekasihnya Sang Khalik Yang Maha Pengasih dan Penyayang...
يأيتها النفس المطمئنة ارجعي الى ربك راضية مرضية فادخلي في عبادي وادخلي جنتي
اللهم أغفرله وارحمه واعفو عنه وأكرمه
اللهم وسع مدخله وادخله الجنة وغسله بالثلج والماء والبرد
اللهم يمن كتابه وهون حسابه ولين ترابه وثبت أقدامه وألهمه حسن الجواب
اللهم طيب ثراه واكرم مثواه واجعل الجنة مستقره ومأواه
اللهم نور مرقده وعطر مشهده وطيب مضجعه
اللهم آنس وحشته وارحم غربته وقه عذاب القبر وعذاب النار
اللهم نقه من خطاياه كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس
اللهم فسح له في قبره واجعله روضة من رياض الجنة ولا تجعله حفرة من حفر النار
اللهم انقله من ضيق اللحود والقبور إلى سعة الدور والقصور مع الذين أنعمت عليهم من الصديقين والصالحين والشهداء
اللهم اجعل له من فوقه ومن تحته ومن أمامه ومن خلفه وعن يمينه وعن يساره نورا من نورك يا نور السماوات والأرض
اللهم أبدله دارا خيرا من داره وأهلا خيرا من أهله وأزواجا خيرا من أزواجه واسكنه فسيح جناتك في الدراجات العلي آمين
اللهم إن كان قد أحسن فزد في إحسانه وإن كان قد أساء فتجاوز عن إساءته
يا أكرم من سئل ويا أوسع من جاد بالعطايا … خفف أحماله وحط من أوزاره واجعله في مقام من قام لك بالقرآن أناء الليل وأطراف النهار
اللهم كن له بعد الحبيب حبيبا ولدعاء من دعا له سامعا ومجيبا واجعل له من فضلك ورحمتك وجنتك حظا ونصيبا
اللهم من أحييته منا فأحييه على الإيمان ومن توفيته منا فتوفه على الإسلام
اللهم إنا نسألك توبة قبل الموت وراحة عند الموت ومغفرة بعد الموت
اللهم اجعل لنا عملا يؤنسنا في قبرنا إذا أوحشنا المكان ولفظتنا الأوطان وفارقنا الأهل والجيران
اللهم هب لنا نفوسا مطمئنة تؤمن بلقائك وترضى بقضائك تقنع بعطائك
اللهم أغفر لحيينا وميتنا وشاهدنا وغائبنا و صغيرينا وكبيرنا وجميع موتى المسلمين والمسلمات الذين شهدوا لك بالوحدانية ولنبيك بالرسالة وماتوا على ذلك
اللهم اجعل خير أعمالنا خواتيمها واجعل خير أيامنا يوم لقائك
سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين
وصلي الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
البقــــــــــــــــاء للــــــــــــه
Artikel yang berhubungan:
- Memperingati Maulid Nabi (Islam antara Dahulu dan Sekarang)
- Memperingati 14 Abad Kelahiran Peradaban Manusia Modern
- Maulid Nabi dan Semangat Perjuangan
- Israa dan Mi'raj Melumpuhkan Sistem Digital
- Sains, Riset dan Observasi Ilmiah Sendi Utama Kebudayaan Islam
- Al-Qur'an Kampanye Anti Miras
- Silsila Para Rasu, Nabi dan Bangsa-Bangsa Dunia
- Seorang Mohajer Fakir
- Sendi-Sendi Kebudayaan dalam Islam
- Bumi Allah Amat Luas Maka Berhijrah-lah
- Sejarah Peringatan Maulid Nabi di Maroko
- 1 Jam Dimurka Gurutta Ambo Dalle
DDI akan melakukan mUktamar XX tanggal 23/2/2009 di Makassar. awalnya Sulteng dan Sulbar meminta agar Muktamar dilakukan pada salah satu dari dua daerah itu.
BalasHapustulisan mursyid tentang Gurutta akan kami kutip untuk mengisi kolom pada news letter muktamar yg diterbitkan oleh Ikatan Mahasiswa DDI
salam kenal...
BalasHapusDDI akan muktamar XX tanggal 23/2/2009.
jika mursyid (istilah mursyid kami gunakan untuk panggilan keakraban pada pengkaderan Ikatan Mahasiswa DDI) Met Hatta punya pengalam spritual, unik atau aneh bersama gurutta kiranya dikirm ke makdika@yahoo.com. kami akan berupaya untuk memmuatnya pada news letter pada kolom pengalaman spritual bersama Gurutta.
saya aumni DDI Tuppu dan sering ke Pesantren DDI Kaballangeng, terutama ke rumah OM Nasrullah