Sabtu, Februari 29, 2020

GURUTTA AMBO DALLE CALON PAHLAWAN NASIONAL 2020:


KARYA MONUMENTAL AGKH. ABDURRAHMAN AMBO DALLE
Tim Pengusul CPN

Anregurutta[1] Kiai Haji[2] (AGKH) Abdurrahman Ambo Dalle dilahirkan di desa Ujunge (sebelah timur danau Tempe) kecamatan Tanasitolo, yang berjarak 7 km sebelah utara kota Sengkang kabupaten Wajo[3]. Tanggal kelahirannya tidak diketahui secara pasti, hanya diperkirakan 5 tahun sebelum Kolonial Belanda masuk di Sulawesi Selatan menanamkan kekuasaannya sebagai penjajah di belahan timur bumi Nusantara pada tahun 1900, sehingga diperkirakan kelahirannya pada tahun 1896. Ia meninggal pada hari Jumat tanggal 29 Nopember 1996 di Ujung Pandang (Makassar). Ini berarti umurnya mencapai sekitar 100 tahun[4].


AGKH. Abdurrahman Ambo Dalle atau lebih familiar dipanggil Gurutta Ambo Dalle, berasal dari bangsawan Bugis, ayahnya bernama Andi Ngati Dg. Patobo (dipanggil Puang Ngati Dg. Patobo), dan ibunya bernama Andi Candra Dewi[5]. Pada masa kecilnya, ia diberi nama oleh kedua orang tuanya “Ambo Dalle” sebuah nama yang punya arti tersendiri. Dalam bahasa Bugis, Ambo berarti bapak atau ayah, sedangkan Dalle berarti rezeki. Jadi Ambo Dalle berarti Bapak (sumbernya) rezeki[6]. Setelah memasuki sekolah agama, ia diberi nama Abdurrahman. Nama itu pada mulanya dimaksudkan sebagai pengganti dari nama yang pertama. Namun kenyataannya, kedua nama tersebut tetap digunakan bersamaan, yakni Abdurrahman Ambo Dalle, bahkan sampai kepada popularitasnya sebagai ulama yang dinobatkan dengan panggilan Anregurutta, atau lengkapnya dipanggil Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle[7].

Karya Intelektual Gurutta Ambo Dalle
Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle bukan saja sebagai ulama tradisional yang mengahabiskan hidupnya dalam mengajar dan berdakwah didepan santri dan masyarakat secara rutin, tetapi ia juga seorang intelektual murni dan pemikir Islam yang produktif, hampir semua cabang ilmu agama dibahasnya secara tuntas dalam karya intelerktualnya, baik dalam masalah akidah, syari’ah, akhlak, tasawuf, balagah, mantik, sejarah, bahasa dan lain-lain. Hal tersebut dapat mencerminkan ide-ide pemikirannya sekaligus menunjukkan keluasan ilmu dan pengetahuannya yang diwariskan kepada umat Islam.

Menurut Ahmad Rahman dalam bukunya “Inventarisasi Karya Ulama Di Lembaga Pendidikan Keagamaan menyebutkan bahwa karya tulis Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle berjumlah 30 buah judul buku, sebagaimana termaktub di bawah ini[8] :


a
Bidang Akidah

1
Al-Risalah al-Bahiyah fi al-Aqaid al-Islamiyah; Buku ini terdiri dari 3  jilid yang ditulis dalam bahasa Arab, buku tersebut berisi tentang pelajaran dasar mengenai sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah, syurga, neraka dan lain-lain. Kitab ini telah diterjemahkan ke dalami bahasa Bugis tulisan latin

2
Al-Hidayah al-Jaliyah ila ma’rifat al-aqaid al-Islamiyah; Buku ini berjumlah 44 halaman yang ditulis dalam bahasa Bugis, dan membahas tentang  dasar-dasar Akidah Islam seperti prinsip-prinsip mengesakan Tuhan, penyimpangan dari tauhid, dan lain-lain

3
Maziyah Ahl al- Sunnah wa al Jama’ah, (47 halaman), menguraikan tentang  i’tikad ahl al-Sunnah wal Jama’ah dan golongan-golongan lainnya yang jumlahnya 73 golongan. Dalam buku tersebut diterangkan tentang keistimewaan golongan Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai golongan yang selamat

4
Syifa al-Af’idah min al-Tasyaum wa al-Tiyarah. Ditulis pada tahun 1360H/1941M Buku ini berjumlah 22 halaman yang ditulis dalam bahasa Bugis dengan judul ”Pabburana atie ri pemmaliye”dan diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu oleh muridnya Muhammad Rais di Mangkoso, isinya menyangkut tentang pemali, pengertian, asal usulnya, kerusakannya, dan hukum pemali[9].

Dari gambaran empat buku di atas dapat dipahami bahwa Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle ingin meletakkan rumusan dasar sekaligus mempertegas pandangan keagamaan dan posisi idiologi kelompok masyarakat yang menganggap dirinya sebagai penganut Ahlussunnah wal Jama’ah


b
Bidang Fikhi/Syari’ah

5
Mursyid al-Tullab, 1362 H. Buku ini berjumlah 39 halaman yang ditulis dalam bahasa Arab di Mangkoso. Isinya membahas kaidah-kaidah dasar Ushul Fiqhi yang disusun dalam bentuk syair-syair Arab

6
Al-Durus al-Fiqhiyyah. Buku ini berjumlah 36 halaman yang ditulis dalam bahasa Arab, dan menguraikan masalah yang bertalian dengan ibadah,  misalnya tentang bersuci, salat fardu, salat sunat, puasa, zakat dan haji.

7
Bughiyat al-Muhtaj. Buku ini berjumlah 18 halaman yang ditulis  dalam bahasa Bugis, dan berisi tentang tata cara mengerjakan haji, sekitar syarat, rukun, wajib haji dan bacaannya.

8
Al-Shalah al-Imad al-Din. Buku ini berjumlah 27 halaman yang berisi tentang tata cara salat dan bacaan-bacaannya dalam bahasa Arab yang diterjemahkan dalam bahasa Bugis.

9
Mukhtasar al-Durus al-Fiqhiyyah, (20 halaman)  ditulis dalam bahasa Arab, disusun dalam bentuk tanya jawab tentang salat dan yang berkaitan  dengannya seperti masalah wudhu, zikir dan doa yang lazim dibaca sesudah salat.

10
Risalah fi Bayan al-Ahkam al-Shalat. Buku ini berjumlah 110 halaman yang ditulis dalam bahasa Bugis, Isinya membahas tentang pengertian salat, kedudukannya, cara pelaksanaannya disertai dengan dalil-dalil al-Qur’an dan al-Hadis.

11
Al-Fiqhi al-Islamy. Buku ini berjumlah 48 halaman yang menguraikan  terntang salat.

Memperhatikan karya tulis di atas khususnya dalam bidang fiqih, dapat dipahami bahwa ternyata Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle sangat tinggi kepeduliannya terhadap umat Islam untuk memberikan penjelasan tentang pelaksanaan ibadah dengan bahasa yang dikondisikan sehingga mudah dipahami dengan baik.

c
Bidang Akhlak/Tasawuf

12
Hilya al-Syabab fi ’ilmi al-Akhlaq. Buku ini terdiri dari 3 jilid, yang berjumlah 36 halaman, ditulis dalam bahasa Arab, buku tersebut berisi tentang akhlak terhadap Tuhan dan sesama manusia terutama mengenai perlunya merawat anggota tubuh.

13
Al-Qawl al-Sadiq fri ma’rifat al-Khaliq. 1390H/1970, Buku ini berjumlah 44 halaman yang ditulis dalam bahasa Bugis asli, dan bugis latin. Buku tersebut memuat bagaimana cara seorang hamba mendekatkan diri pada Allah dengan jalan yang benar. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia

14
Al-Nukhbat al-Mardiyya. Buku ini berjumlah 38 halaman yang ditulis dalam bahasa Arab dengan memuat koleksi ayat-ayat al-Qur’an dan Hadis yang menyangkut akhlak seperti ikhlas, riya, mengikuti sunnah, menuntut ilmu dan mengajarkannya.

Ketiga buku di atas menguraikan tentang bagaimana seorang hamba mendekatkan diri kepada Tuhannya dengan melalui proses pensucian diri lahir dan bathin serta perlunya menghiasi diri dengan akhlak yang mulia.

d
Bidang Bahasa Arab

15
Al-Mufradat al-’Arabiyyah, (1367 H) 1 jilid, berisi uraian singkat tentang beberapa bait Alfiyah mengenai kaidah nahwu, ditulis dalam bahasa Arab.

16
Al-Irsyad al-Salik, (1977), 1 jilid, kitab ini mencakup, kosakata bahasa Arab dan terjemahannya dalam bahasa Bugis.

17
Tanwir al-Talib, (1977), bahasa Arab, 1 jilid, membahas tentang ilmu Sarf.

18
Tanwir al-Tullab, ditulis dalam bahasa Arab yang isinya membahas tentang Nahwu dan Saraf

19
Irsyad al-Tullab. Buku ini ditulis dalam bahasa Arab dan membahas tentang ilmu Nahwu dan Saraf

20
Ihsan al-Uslub wa al-Sighah, 2 jilid (I dan II) ditulis dalam bahasa Arab berisi pelajaran Balaghah.

21
Namuzaj al-Insya’i, (1392), ditulis dalam bahasa Arab, memuat contoh-contoh penyusunan kalimat bahasa Arab.

22
Sullam al-Luighah, 2 jilid, pelajaran bahasa Arab terpadu, kosa kata, percakapan, bacaan, dan latihan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam karya tersebut di atas, adalah menggambarkan betapa besarnya perhatian  Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle untuk memajukan pendidikan lewat penguasaan bahasa terutama bahasa Arab,  karena dengan modal bahasa, alumni DDI dapat melanjutkan pendidkannya ke Kairo Mesir dan beberapa tempat lainnya.


e
Bidang Sejarah

23
Al-Sirah al-Nabawiyah, (1967). Buku ini terdiri 3 jilid (I, II, dan III), ditulis dalam bahasa Arab, yang berisi tentang sejarah hidup Nabi Muhammad saw.

24
Al-Dabit al-Jaliyyi, ditulis dalam bahasa Arab, uraian singkat tentang penanggalan tahun hijriyah.


f
Bidang lain-lain

25
Miftah al-Muzakarah, buku ini ditulis  dalam bahasa Arab dan mengandung panduan untuk berbahasa.

26
Miftah al-Fuhum fi Mi’yari al-’Ulum. 1 Jilid. Buku ini juga ditulis dalam bahasa Arab dan mengandung asas-asas ilmu Mantik.

27
Hazihi Ad’iyah Mabrurah. Buku ini mengandung himpunan doa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Bugis.

28
Ilmu Tajwid. Buku ini ditulis dalam bahasa Indonesia.

29
Khutbah Jumaat (1920).

30
Sulo Mattappa (Lampu yang bercahaya) (1927). Buku ini ditulis dalam bahasa Bugis dan menguraikan tentang peristiwa Isra’ Mi’raj dan hikmahnya. 

Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle memulai karir menulisnya pada tahun 1942 dengan buku pertamanya yang berjudul  ”Mursyid al-Tullab” yang dicetak di Parepare. Menurut keterangan beberapa murid seniornya bahwa Gurutta Ambo Dalle sesungguhnya telah menulis lebih dari 30 judul buku selain yang disebutkan di atas. Namun, masih terdapat beberapa karya tulisnya yang tidak ditemukan oleh peneliti sebelumnya, seperti  buku  yang berjudul ”al-Namadzid al-Jaliyyah fi Qawa’id Imla al-Kalimat al-’Arabiyyah”[10] ditulis pada tahun 1370 H. Buku tersebut isinya mengandung tentang kaidah menulis bahasa Arab, dan juga buku ”Irsyad al-Nahid fi ’Ilmi al-Faraidh[11] yang ditulis dalam bahasa Arab pada tahun 1470 H/1950 M, buku tersebut menguraiakan tentang pembagian harta warisan dalam Islam.

Dengan hasil karya seperti disebutkan di atas dan yang tidak disebutkan lainnya yang ditulisnya dari berbagai bidang ilmu, menggambarkan betapa Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle memiliki keluasan ilmu yang cukup mendukung ide-ide pemikirannya, dan tentu saja hal tersebut bermanfaat luas kepada umat islam umumnya dan masyarakan Sulawesi Selatan pada khususnya. Dan lebih khusus pada santri-santri yang selalu menjadikan pesantren-pesantren DDI di seluruh Indonesia sebagai tempat menimba ilmu mereka. Serta tentunya akan menjadi amal jariyah yang tidak terputus-putus sebagai pahala Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle.
TABEL 1
DAFTAR KITAB KARANGAN AGKH. ABDURRAHMAN AMBO DALLE
NO.
BIDANG STUDI

JUDUL
KET.
I
Akidah
1
Al-Risalah al-Bahiyah fi al-Aqaid al-Islamiyah
3 JILID (Bhs. Arab)


2
Al-Hidayah al-Jaliyah ila ma’rifat al-aqaid al-Islamiyah
44 Hal.


3
Maziyah Ahl al- Sunnah wa al Jama’ah
47 Hal. (Bugis)


4
Syifa al-Af’idah min al-Tasyaum wa al-Tiyarah
22 Hal. Tahun 1360 H/1941 M
II
Fikhi/Syari’ah
5
Mursyid al-Tullab
39 Hal. (Bhs. Arab). Th.1362H


6
Al-Durus al-Fiqhiyyah
36 Hal. (Bhs. Arab).


7
Bughiyat al-Muhtaj.
18 Hal. (Bhs. Bugis).


8
Al-Shalah al-Imad al-Din
27 Hal. (Bhs. Arab - Bugis).


9
Mukhtasar al-Durus al-Fiqhiyyah
20 Hal. (Bhs. Arab).


10
Risalah fi Bayan al-Ahkam al-Shalat
110 Hal. (Bhs. Bugis).


11
Al-Fiqhi al-Islamy
48 Hal.
III
Akhlak/Tasawuf
12
Hilya al-Syabab fi ’ilmi al-Akhlaq
3 JILID


13
Al-Qawl al-Sadiq fri ma’rifat al-Khaliq.
44 Hal. 1390H/1970M


14
Al-Nukhbat al-Mardiyya
38 Hal. (Bhs. Arab).
IV
Bahasa Arab
15
Al-Irsyad al-Salik
1 jilid (1367 H)


16
Al-Mufradat al-’Arabiyyah,
1 jilid (1977)


17
Tanwir al-Talib
1 jilid (1977)


18
Tanwir al-Tullab
1 jilid (1977)


19
Irsyad al-Tullab
1 JILID


20
Ihsan al-Uslub wa al-Sighah
2 JILID


21
Namuzaj al-Insya’i
1 jilid (1392)


22
Sullam al-Luighah
2 JILID
V
Sejarah
23
Al-Sirah al-Nabawiyah
3 JILID (Bhs. Arab), (1967)


24
Al-Dabit al-Jaliyyi
(Bhs. Arab)
VI
Lain-Lain
25
Miftah al-Muzakarah
(Bhs. Arab)


26
Miftah al-Fuhum fi Mi’yari al-’Ulum
(Bhs. Arab)


27
Hazihi Ad’iyah Mabrurah
 (Bhs. Bugis).


29
Ilmu Tajwid
 (Bhs. Indonesia).


30
Khutbah Jumaat
(1920)


31
Sulo Mattappa (Lampu yang bercahaya)
(1927)




[1]Anregurutta atau Gurutta (bahasa Bugis) berarti maha guru/pendidik kami, adalah gelar atau sebutan yang lazim diberikan kepada tokoh pendidik dan ulama besar di Sulawesi Selatan, semitra dengan istilah Kiai senior di Jawa atau Tuang Guru di Sumatera. Lihat Taufik Adnan Amal Gurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle (C. 1900-1996) Ulama besar dari tanah Bugis”, dalam Jajat Burhanuddin dan Ahmad Baedowi, penyunting Transformasi Otoritas Keagamaan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Bekerja sama dengan PPIM-UIN Jakarta dan Besic Education Project (DEPAG), 2003), h. 220.
[2]Gelar Kyai Haji adalah panggilan tambahkan yang sering disematkan didepan nama Ambo Dalle oleh teman-teman atau sejawat Beliau, khususnya yang berasal dari luar Sulawesi. (Lihat: T. Syamsuddin, Biografi Ulama KH. Abdurrahman Ambo Dalle. h. 54)
[3]T. Syamsuddin, Biografi Ulama K.H. Abdurrahman Ambo Dalle, (Ujung Pandang: Balai Penelitian Keagamaan, 1985), h. 50.
[4]Lihat M. Yusrie Abady, Corak pemikiran Pendidikan Keagamaan K.H. Abdur Rahman Ambo Dalle dalam Mengelola Darud Dakwah wal Irsyad (DDI) Pare-Pare Sulawesi latan, Disertasi, (Jakarta: Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah), h, 3.
[5] Nasruddin Anshoriy Ch, Anregurutta Abdurrahman Ambo Dalle Maha Guru dai Bumi Bugis, (Cet. I; Yogyakarta: Tiara Wacana, 2009), 2-3.
[6]Nasruddin Anshoriy Ch, Anregurutta Abdurrahman Ambo Dalle Maha Guru dai Bumi Bugis, h. 2.
[7]Anregurutta (bahasa Bugis) berarti maha guru/pendidik kami, adalah gelar atau sebutan yang lazim diberikan kepada tokoh pendidik dan ulama besar di Sulawesi Selatan, semitra dengan istilah Kiai senior di Jawa atau Tuang Guru di Sumatera.Lihat Taufik Adnan Amal Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle (C. 1900-1996) Ulama besar dari tanah Bugis”, dalam Jajat Burhanuddin dan Ahmad Baedowi, penyunting Transformasi OtoritasKeagamaan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Bekerja sama dengan PPIM-UIN Jakarta dan Besic Education Project (DEPAG), 2003), h. 220.
[8]Lihat, Ahmad Rahman, Inventarisasi Karya Ulama Di Lembaga PendidikanKeagamaan (Studi di Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur. Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Nangroe Aceh Darussalam, (Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2010), h. 41. Bandingkan T. Syamsuddin, Biografi Ulama K.H. Abdurrahman Ambo Dalle.
[9]Lihat, Ahmad Rahman, Inventarisasi Karya Ulama Di Lembaga Pendidikan Keagamaan (Studi di Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur. Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Nangroe Aceh Darussalam, (Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2010), h. 41. 
[10]Nurlaelah Abbas, 2009 menemukan melalui penelusuran buku-buku karangan langsung dari keluarga yang diberikan langsung oleh H. Muh. Rasyid Ridha (putra Sulung) K.H. Abdurrahman Ambo Dalle tanggal 7 Pebruari 2009 di Pare-Pare.
[11]Nurlaelah Abbas, 2012 menemukan melalui penelusuran buku-buku karangan di Mangkoso, tempat hijrah pertama K.H Abdurrahman Ambo Dalle yaitu Ahmad Rasyid, putra sulung sahabat setianya yakni K.H. Amri Said (w. 1985) pimpinan DDI Mangkoso sebelum digantikan anaknya K.H. M. Faried Wajedi, MA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!