Rabu, Maret 11, 2020

AGKH. ABD RAHMAN AMBO DALLE PEJUANG MELAWAN KEBODOHAN:


*Seminar Nasional Pengusulan Penganugerahan Gelar

Pahlawan Nasional kepada CPN AG.KH. Abd Rahman Ambo Dalle

*Catatan Pandangan/Pendapat Orang dan Tokoh Masyarakat

Tentang Kepahlawanan Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle (04)

GURUTTA AMBO DALLE PANTAS DINOBATKAN SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL
Oleh: Dr. Hj. Nurlaelah Abbas, Lc., MA

Anregurutta KH. Abd Rahman Ambo Dalle pantas Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, karena beliau berjasa merintis pendidikan agama bermula dari MAI Sengkang lalu menyebar ke Mangkoso, Parepare dan Pinrang dengan nama DDI yang sampai sekarang masih eksis di tengah masyarakat. Meskipun beliau sudah tiada, namun animo masyarakat terutama alumninya tetap membara untuk tetap melanjutkan misi perjuangan beliau dg mengenang kepribadian beliau

Sosok kepahlawanan Gurutta adalah pejuang ilmu pendidikan dengan harismatiknya melawan kebodohan meskipun harus melewati berbagai rintangan seperti peristiwa penculikan DI/TII kepada beliau, namun tetap saja tegar. Dan beliau juga senantiasa bermitra dengan pemerintah dalam berbagai hal.   Beliau senantiasa menjalankan program pemerintah untuk bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa dimana saja beliau berada. Beliau sangat peduli kepada santri yang tidak berkucupan biaya untuk lanjut, itu ditampung di rumah beliau sambil memberi keterampilan seperti lewat percetakan beliau.


Yang membuat gurutta pantas digolongkan sebagai pahlawan nasional karena perguruan DDI yang dirintis oleh beliau ada dimana-mana, bukan saja di Sulawesi tetapi seluruh Indonesis bahkan di luar negeri seperti Malaysia sehingga nama beliau juga dikenal.

Ciri kepahlawanan beliau adalah keuletannya dalam berkipra, baik dalam dunia pendidikan, dakwah maupun sosial pantang menyerah. Tidak pernah mengeluh, terbukti pada saat beliau diajak oleh pemerintah menduduki kursi MPR beliau menerima meskipun penuh hujatan dari sebagian masyarakat termasuk santrinya atas dasar beliau sebagai ulama tidak pantas masuk dunia politik, tapi beliau tetap saja tenang  menjalaninya demi kepentingan umat bukan pribadi.

Hal-hal yang perlu diteladani dari beliau adalah keikhlasan dan kesabarannya dalam mengurus umat, kalau beliau sakit biasa (deman) beliau tetap mengajar santri karena mengajar bagi beliau adalah obat yang mujarab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!