Rabu, Oktober 06, 2021

KERAJAAN SABA NEGERI RATU BALQIS YANG LEGENDARIS :

*Mukjizat Dimensi Geografi AlQuran (27)

Kerajaan Saba'  

By: Med Hatta

"Kerajaan Saba' adalah salah satu kerajaan Arab kuno, yang pernah ada di Yaman. Diyakini kerajaan Saba' sudah ada sebelum abad ke 11 SM, meskipun baru nampak pada abab ke 10 - 9 SM. Nama Saba diambir dari kakek mereka, Saba bin Yasyjak bin Yakrab bin Qahthan bin 'Amir bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh as. Secara geografis terletak di ujung paling Selatan jazirah Arab, tepatnya sebelah Utara-Barat kota 'Aden - Yaman, ibukotanya Maarib. Kerajaan Saba' disebutkan 2 kali pada 2 surah dalam AlQuran pada kisah Sulaiman as dan Ratu Balqis dari Saba (ayat kajian)...!

*BACA: VERSI SELULER

Allah berfirman :

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍۭ بِنَبَإٍ يَقِينٍ

Terjemah arti: "Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata, "Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba' membawa suatu berita yang meyakinkan." (QS. An-Naml: 22);

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِى مَسْكَنِهِمْ ءَايَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا۟ مِن رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

Terjemah arti: "Sungguh, bagi kaum Saba' ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun." (QS. Saba: 15).

Kerajaan Negeri Saba diperkirakan berdiri sekitar tahun 1000 SM., dan berlangsung hingga tahun 275 M. Ia adalah salah satu kerajaan Arab kuno, dan merupakan sebuah united kabilah terkuat di Yaman kuno, kerajaan Saba' - pada masanya - telah membentuk sistem politik kerajaan federasi; meliputi kerajaan Hadramaut, kerajaan Qutban dan kerajaan Main. Namun, sejarah kerajaan secara politik masih banyak yang simpang siur, meskipun - belakangan - para orientalis telah berhasil menyingkap beberapa temuan arkeologi, yang dapat memberikan sedikit informasi tentang kerajaan Saba', akan tetapi terputusgnya kronologis menyebabkan para peneliti kesulitan merangkai sejarah kerajaan itu secara utuh...

Kisah ratu Balqis adalah bagian terpenting dari kerajaan Saba' tersebut, bahkan satu-satunya kisah dari kerajaan Saba' yang dapat dipertanggung jawabkan kesejarahannya, karena diabadikan (langsung) dalam AlQuran, yang tidak dapat diragukan kebenarannya. Kisah Balqis, ratu legendaris kerajaan Saba' diceritakan dalam AlQuran bersama nabi Sulaiman as pada surah An-Naml dan terdapat (pula) satu surah - khusus - dalam AlQuran mengambil nama kerajaan "Saba". Di mana menjadikan ratu Balqis semakin lebih populer dari raja-raja Saba' - sebelum dan sesudahnya. Dan kisahnya tetap akan langgeng sampai hari kiamat dengan keabadian AlQuran. Allah berfirman :

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍۭ بِنَبَإٍ يَقِينٍ؛ إِنِّى وَجَدتُّ ٱمْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِن كُلِّ شَىْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ

Terjemah arti: "Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata, "Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba' membawa suatu berita yang meyakinkan. Sungguh, kudapati ada seorang ratu yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar."

Ratu Balqis binti Had had bin Syarhabyl dari Bani Yakfar, ia menjadi ratu di Saba' mewarisi tahta ayahnya yang tidak memeliki seorang pewaris laki-laki; Awal penobatan Balqis menjadi ratu banyak ditentang oleh pembesar kerajaan sehingga berpengaruh pada stabilitas internal kerajaan, dan kesempatan itu-pun dimanfaatkan oleh raja Amr bin Abrahah dari kerajaan tetangga, ia mengerahkan pasukan untuk menculik ratu Balqis dan menguasai kerajaanya.

Begitu ratu Balqis mengetahui rencana buruk dari raja Amr bin Abrahah tersebut, ia menyamarkan diri memekai pakaian laki-laki petani maka raja Amr tidak dapat menculiknya. Dan setelah suasana tenang, ratu Balqis mengundang raja Amr untuk bermusyarah di istananya, dan ia menjamunya dengan minuman keras sampai mabuk berat, lalu Balqis menggorok leher raja Amr dengan belatinya hingga mati. 

Kerajaan yang ditinggalkan oleh raja Amr dipaksa oleh ratu Balqis tunduk kepada kerajaan Saba' tanpa syarat. Karenanya ratu Balqis menjadi terkenal dan disegani. Dalam masa kekuasaannya ia membawa kerajaan Saba' mencapai puncak kemajuannya yang pesat; perekonomian meningkat tajam, rakyat makmur sejahtera, pembangunan dan stabilitas politik berjalan baik. Ratu Balqis tidak segan-segan memerangi musuh-musuh kerajaan, dan memimpin rakyatnya dengan adil dan bijaksana.

Ayat kajian menceritakan - melalui penuturan burung Hud-hud - bahwa bangsa kerajaan  Saba' yang dipimpin oleh ratu Balqis menyembah kepada matahari, mereka memotang hewan kurban untuknya dan bersujud pada matahari, selain kepada Allah. Dan inilah yang mengambil perhatian burung Hud-hud sehingga terlambat hadir dalam rapat nabi Sulaiman, untuk melaporkan tugasnya mengumpulkan data-data sumber mata air di wilayah kerajaan.

Nyaris saja Hud-hud dipotong oleh nabi Sulaiman seandainya ia tidak membawa berita penting tersebut. Tapi, meskipun demikian, nabi Sulaiman tidak langsung percaya begitu saja berita dari Hud-hud, ia harus mengkonfirmasi - terlebih dahulu - apakah Hud-hud benar atau hanya dijadikan alasan (saja)? Karenanya, Sulaiman memerintahkan kepada Hud-hud untuk mengantar suratnya kepada ratu Balqis, dan mengajaknya tunduk kepada kerajaannya dan masuk Islam.

Kemudian Hud-hud terbang ke kerajaan Saba' membawa surat dari nabi Sulaiman, dan sesuai perintah bahwa Hud-hud harus menunggu reaksi dari ratu Balqis setelah membaca isi surat lalu segera pulang kembali kepada nabi Sulaiman untuk melaporkan hasil misinya. Dan, setelah ratu Balqis membaca isi surat yang dijatuhkan kepadanya oleh burung Hud-hud, ia langsung panik dan segera mengumpulkan menteri-menterinya untuk rapat darurat. Allah berfirman :

قَالَتْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَؤُا۟ إِنِّىٓ أُلْقِىَ إِلَىَّ كِتَٰبٌ كَرِيمٌ؛ إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ؛ أَلَّا تَعْلُوا۟ عَلَىَّ وَأْتُونِى مُسْلِمِينَ؛ قَالَتْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَؤُا۟ أَفْتُونِى فِىٓ أَمْرِى مَا كُنتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتَّىٰ تَشْهَدُونِ

Terjemah arti: "Ia (Balqis) berkata, "Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia." Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. Ia (Balqis) berkata, "Wahai para pembesar! Berilah aku pertimbangan dalam perkaraku (ini). Aku tidak pernah memutuskan suatu perkara sebelum kamu hadir dalam majelis(ku)." (QS. An-Naml: 29-32).

Ratu Balqis sebagai pemimpin yang bijaksana, ia tidak akan mengambil keputusan (sendiri) sebelum memusyawarahkannya dengan menteri-menterinya, apalagi yang berhubungan dengan ancaman stabilitas kerajaan seperti isi surat yang baru dibacakannya itu. Dan kerajaan Saba' - saat itu - berada pada puncak kekuatan mileternya dan ditakuti oleh musuh. Maka ketika datang surat ancaman dari nabi Sulaiman itu para menteri mengusulkan untuk berperang, berkata (seperti cerita AlQuran) :

Allah berfirman: "Mereka menjawab, "Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa (untuk berperang), tetapi keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan." (QS. An-Naml: 33). 

Tapi, lagi-lagi ratu Balqis memperlihatkan ketajam pemikiran dan matangnya insting politik dan kebijaksanaannya, ia merespon tanggapan para menterinya mengatakan: "ia (Balqis) berkata, "Sesungguhnya raja-raja apabila menaklukkan suatu negeri, mereka tentu membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian yang akan mereka perbuat. Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan aku akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan itu." (QS. An-Naml: 34).

Namun, setelah utusan Rata Balqis tiba di Palestina, nabi Sulaiman menolak pemberian hadiah itu dan mengatakan kepada utusan bahwa ancaman masih berlaku, berkata: "Kembalilah kepada mereka! Sungguh, Kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya, dan akan kami usir mereka dari negeri itu (Saba') secara terhina dan mereka akan menjadi (tawanan) yang hina dina." (QS. An-Naml: 37).

Pada saat merima kembali utusan dan kegagalan misinya, ratu Balqis sudah menyadari bahwa kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki raja Sulaiman jauh lebih besar dari yang ia duga sebelumnya, maka demi keselamatan kerajaan dan warga, ratu Balqis mempersiapkan pengawal dan tentaranya, kemudian berangkat menuju ke Palestina untuk menemui nabi Sulaiman. 

Ketika dalam perjalanan ratu Balqis itulah nabi Sulaiman memerintahkan kepada Mentri teknologinya, Ashif yang ahli ilmu "Teleporte" agar memindahkan istana ratu Balqis dari Yaman ke Palestina sebeluam mereka sampai. Dan, saat ratu Balqis dan rombongan tiba di Palestina, ia sangat takjub menyaksikan kemegahan kerajaan Sulaiman, dan lebih terkaget lagi ketika melihat istananya berdiri dihadapannya. Maka Balqis menyatakan beriman kepada nabi Sulaiman...

Dan, di sisi lain, tuan rumah, Sulaiman terpesona luar biasa terhadap kecantikan ratu Balqis,,, matanya terasa tak mau berkedip mengikuti irama langkah demi langkah yang ditapak Balqis menuju ke istananya,,, nabi Sulaiman - mungkin - tidak bergeming dari lamunannya tersebut seandainya tidak - secara kebetulan - Balqis mengangkat kainnya sehingga tampak-lah betisnya yang mulus karena menyangka altar yang ia pijak itu adalah air...

Lalu Sulaiman menghampiri dan menjelaskannya bahwa itu bukan air tapi batu zamrud dan kaca murni. Saking terperanjatnya Balqis ia tidak sandarkan diri langsung memeluk tubuh Sulaiman, dan dari situlah bermula peristiwa-peristiwa yang lebih dahsyat selanjutnya... Sulaiman tidak melepas Balqis kembali ke negerinya sebelum menikahinya. Dan bolak-balik mengunjunginya di negeri Saba'...

Pernikahan Balqis dan Sulaiman dikeruniai seorang putra, Rahem bin Sulaiman. Namun, setelah berjalan 6 tahun dan lebih beberapa bulan dari pernikahan mereka, putra kesayangan Balqis meninggal dunia, dan tidak lama setelah itu Balqis pun wafat, karena terlalu bersedih kehilangan putranya. Wallahul Musta'an !


Kajian Berhubungan : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!