Sabtu, November 04, 2006

Internet Sarana Da'wah

“INTERNET ADALAH MEDIA DA’WAH ISLAM KONTEMPORER“[1]
Oleh: Med Hatta

MUKADDIMAH


"Ballighu ‘anni walau ayat" demikian seruan disampaikan oleh Nabi Mohamed SAW kepada umatnya pada suatu ketika. Hadits yang sangat momentum diatas berintikan anjuran kepada para penganut agama Islam untuk senantiasa menyempatkan diri untuk berdakwah dan berbagi pengetahuan bagi sesama, kapanpun dan dimanapun. Semenjak periode pertama pengutusan Rasullulah SAW sampai Beliau wafat pada tahun 632M, dakwah kerap dilakukan secara lisan. Baru pada tahun 644 M ketika Islam dipimpin oleh Uthman bin Affan RA, sahabat Rasulullah dan khalifah ketiga, dakwah mulai dilakukan secara tertulis. Pada saat itu Al-Qur'an sebagai kitab suci Islam mulai dibukukan, digandakan dan disebarluaskan ke imperium-imperium Islam di penjuru dunia.


Semangat dakwah tersebut, meskipun hanya satu ayat, merupakan satu bentuk "tanggung jawab moril" yang sangat mengakar di kalangan umat Islam. Segala daya dan upaya untuk melakukan dakwah terus dilakukan, hingga kini. Setelah Lima belas abad berselang sejak dakwah lisan dikumandangkan oleh Rasulullah SAW, pada masa kini dakwah telah menggunakan medium bit, binary dan digital. Dakwah dalam bentuk tulisan di buku mendapatkan komplementernya berupa text dan hypertext di Internet.

Meskipun jumlahnya masih sangat sedikit, kalangan umat Islam di Indonesia yang menggunakan Internet sebagai media dakwah jumlahnya kian hari kian bertambah. Total jumlah pengguna Internet di Indonesia saja terhitung baru sekitar 2 persen saja dari total penduduk Indonesia. Tetapi semangat berdakwah "walau hanya satu ayat" tersebut tidak mengurungkan niat para muballigh digital.

Nah, Seberapa efektif penyampaian informasi/ dakwah Islam melalui internet di era globalisasi saat ini? Tulisan pengantar diskusi ini mencoba menelusuri peranan Internet dalam menggiatkan dakwah Islam di Tanah Air.

JARINGAN LABA-LABA INTERNET
Secara harafiah, jaringan laba-laba atau lebih dikenal dengan internet (singkatan dari 'inter-network') merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.

Internet mempunyai banyak defenisi, tergantung dari sudut mana memandangnya. Dari sudut teknis, Internet adalah jaringan komputer dunia yang meliputi jutaan komputer. Komputer-komputer tersebut bisa saling bertukar informasi dan bahkan saling “berbicara”. Dari sudut ilmu pengetahuan, Internet adalah perpustakaan raksasa yang di dalamnya terdapat jutaan artikel, buku, jurnal, kliping berita, foto dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Orang bisa ‘berkunjung’ ke perpustakaan tersebut kapan saja dan dari mana saja. Bagi yang suka berbelanja, Internet merupakan shopping centre terbesar di dunia. Dan bukan itu saja, Internet merupakan media da’wah dan silaturahmi yang paling efektif. Serta Internet juga menyediakan kontak jodoh yang paling aman dan islami
.
Embrio Internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (Bagian dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat). Pertama kali digunakan untuk keperluan militer oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Jaringan yang dikembangkan saat perang dingin ini menghubungkan komputer di berbagai instalasi penting militer AS di seluruh dunia. Maksud dari semuanya ini adalah bila terjadi serangan nuklir di suatu tempat, maka jaringan komputer untuk keperluan pertahanan masih bisa beroperasi.

Pada 01 Januari 1983, ARPANET memodifikasi protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini.

Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menyambungkan kebanyakan pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.

Ledakan Internet di Indonesia sendiri terjadi sekitar tahun 1994. Sebelumnya Internet sudah masuk ke Indonesia melalui jaringan akademis dan pusat riset, sehingga hanya golongan akademis dan peneliti yang dapat memanfaatkannya. Itupun masih terbatas pada fasilitas e-mail saja. Nicholas Negroponte sendiri mengakui, “…bahwa pertumbuhan host Internet tercepat pada kwartal ketiga 1994 terjadi di Argentina, Iran, Peru, Mesir, Filipina, Federasi Rusia, Slovenia dan Indonesia.” (Being Digital, Mizan, 1998, hal. 184).

Di Indonesia, jumlah pengguna Internet menurut perkiraan sebesar 1 juta orang dari sekitar 200 juta penduduk Indonesia. Angka tersebut sangatlah kecil dibandingkan dengan rasio pengguna di Amerika Serikat. Berdasarkan data yang didapat dari APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) dari 11.000 Sekolah Menengah Umum (SMU) di Indonesia, kurang dari 2% yang mempunyai sambungan ke Internet. Itu pun terkonsentrasi di wilayah Jabotabek dan kota-kota besar di Pulau Jawa.

Kondisi ini sangat memprihatinkan dan menjadikan Indonesia tertinggal jauh dibanding negara-negara lainnya yang telah terbiasa memanfaatkan Internet untuk pendidikan di sekolah-sekolah. Di sisi lain, memasuki abad ke-21 ini, diperkirakan kebutuhan tenaga ahli di bidang teknologi informasi akan meledak dan berbagai urusan diperkirakan hampir semuanya akan berbasiskan Internet.

DAKWAH INTERNET DI INDONESIA
Fenomena dakwah digital atau Internet di Indoneisia dewasa ini semakin marak seiring dengan berkembangnya teknologi informasi (TI) di dunia. Sebagaimana telah disebutkan, Internet komersial baru masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dengan dibukanya IndoNet di Jakarta, sebagai Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia. Salah satu pelopor penggunaan Internet sebagai media da’wah adalah seperti yang dilakukan oleh kelompok Jaringan Informasi Islam (JII). JII yang dibidani oleh jebolan Pusat Teknologi Tepat Guna (Pustena) Masjid Salman ITB tersebut sudah sejak sekitar tahun 1997-1998 bergulat dengan teknologi e-mail yang diaplikasikan ke dalam pesantren-pesantren, membentuk apa yang disebut dengan Jaringan Pondok Pesantren.

Kemudian pada sekitar tahun 1998-1999 mulai marak aneka mailing-list (milis) Indonesia bernuansa Islami semisal Isnet dan Al Islam. Baru kemudian pada tahun 1999-2000 bermunculanlah situs-situs Islam di Indonesia, yang tidak sekedar situs-situs institusi Islam, tetapi berisi aneka informasi dan fasilitas yang memang dibutuhkan oleh umat Islam. Maka lengkaplah Internet menjadi salah satu media rujukan dan media dakwah Islam Indonesia.

Masuknya Internet dalam aspek kehidupan umat Islam mulai menggeser pemikiran-pemikiran lama. Menjadi santri kini tidak harus diidentikkan dengan sarung dan mengaji di langgar saja. Menjadi da’i yang ikhlas tidak mesti selalu harus ‘khuruj’ meninggalkan keluarga berbulan-bulan lagi.

Sekedar contoh, para santri Pesantren Darunnajah di Ulujami Jakarta Selatan ternyata telah akrab dengan e-mail karena di dalam pesantren tersebut ada sebuah warnet yang dipergunakan bergantian antara santri pria dan wanita. Ada pula pesantren Annida di Bekasi, yang memang telah benar-benar memberikan materi pendidikan e-mail dan Internet kepada para santri-santrinya.

Dengan bermodalkan sepuluh komputer yang terkoneksi ke Internet, maka setiap hari selalu diberikan materi-materi Internet secara bergiliran. Menggunakan Internet pun bisa dianggap sebagai suatu ibadah. Masjid At-Tin di komplek Taman Mini misalnya, di dalamnya terdapat sebuah warnet dengan 10 buah komputer. Administrasi warnet tersebut berada di bawah Bidang Da’wah dan Pendidikan Yayasan At-Tin, sebagai pengelola Masjid tersebut.

Dengan semakin beragamnya aplikasi Internet sebagai media da’wah, kini ada sebutan santri virtual, yang dicetuskan oleh situs PesantrenVirtual.com. Para santri virtual tersebut dapat saling berda’wah menggunakan milis pesantren@yahoogroups.com. Milis yang awal didirikan pada Agustus 1999 hanya beranggotakan 41 orang, kini telah mencapai lebih dari 2300 anggota. Kekuatan milis sebagai media da’wah memang bukan hal yang sepele. Jika kita mengetikkan keyword "Islam" di YahooGroups.com, maka akan didapat 2254 milis yang membahas soal Islam dari berbagai bahasa dan negara. Bahkan kini tafsir Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia versi Departemen Agama pun dapat disimak di milis Tafsir-Quran@yahoogroups.com yang didirikan pada Agustus 2000 dan telah memiliki anggota sebanyak 1144 orang.

Kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai seorang muslim ternyata sama pentingnya dengan da’wah itu sendiri. Buktinya, pengguna webmail MyQuran.com tercatat lebih dari 40 ribu anggota. Sebagian dari para anggota tersebut juga aktif di forum diskusi online di situs tersebut. Situs MyQuran.com yang didirikan pada Juli 1999 merupakan situs portal informasi Islam. Jika kangen akan suara adzan dari Mekkah, maka MyQuran.com memiliki link yang dapat mengumandangkan adzan tersebut. Bahkan dapat juga diniikmati alunan pembacaan kitab suci Al-Qur'an lengkap 114 surah.

Di dalam hukum Islam masih ada yang memerlukan interpretasi dan pengkajian para ahli. Hal tersebut misalnya pada penentuan halal atau tidaknya produk atau pangan yang berada di pasaran. Dengan teknologi Internet, kini informasi kehalalan suatu produk atau pangan dapat ditanyakan langsung ke ahlinya melalui situs IndoHalal.com. Pengelola situs yang didirikan sejak Februari 2001 tersebut telah memberikan jawaban atas 178 pertanyaan yang masuk. Beberapa pertanyaan tersebut antara lain tentang Kecap ABC, Bika Ambon, Susu Pediasure, Khong Guan Biscuit dan Restoran Hoka Hoka Bento.

Dari beberapa contoh aplikasi Internet di atas, maka dapat ditarik satu pemahaman umum bahwa Internet memang merupakan media yang efektif bagi dakwah dan penyebaran informasi. Seorang muballigh dapat dengan mudah memiliki jutaan umat saat mereka menggunakan Internet.

SITUS DAKWAH INDONESIA
Internet rupanya telah menjadi media yang efektif bagi dakwah Islam. Situs-situs Islam dengan mudah diakses oleh seseorang dari mana saja untuk mengambil informasi tentang Islam yang sangat berharga yang pada akhirnya membimbing seseorang kepada Islam. Beberapa situs Islam di Indonesia yang dapat dijadikan mimbar da’wah Islam sebagai berikut:
  1. MyQuran.com: merupakan situs portal Islam yang memiliki banyak link dan sumber informasi tentang segala aspek kehidupan umat Islam. Situs ini dilengkapi pula dengan fasilitas pencarian ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist. Informasi tentang kelima rukun Islam pun tersedia. Disediakan pula fasilitas forum diskusi online, chatroom dan webmail. Salah satu keunggulan MyQuran.com adalah terdapat link untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan suara adzan versi Mekkah dan Madinnah.
    Situs MyQuran.com pertama kali diluncurkan pada Juli 1999, setelah sebelumnya Atmonadi kepayahan mencari situs-situs komunitas Islam ala Indonesia yang komprehensif. Modal awal pendirian situs tersebut hanyalah sebuah nama domain senilai US$ 70. "Tetapi modal yang terbesar adalah niat," ujar Atmonadi. Hosting dan fasilitas MyQuran.com bisa didapatkannya secara murah di Internet. Demografi pengunjungnya kebanyakan berusia 17 - 30 tahun dari manca negara. Yang terbesar adalah dari Indonesia (27 %) dan dari USA (2.5%), malaysia (1.5 %). sisanya 69 % dari berbagi negara.
    Tujuan membuat situs ini, menurut Atmonadi, pendiri dan pemilik MyQuran.com, adalah untuk meningkatkan daya saing umat Islam agar bisa lebih memberdayakan Internet baik untuk kepentingan dakwah islamiyah, persaudaraan, pertukaran informasi dan pengetahuan, pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan dengan melakukan aktifitas ekonomi digital.
  2. Alislam.or.id: Website yang merupakan pusat informasi dan komunikasi Islam di Indonesia, juga sebagai media informasi dan komunikasi Islam Indonesia, memulai dengan berusaha untuk menghadirkan segala informasi tentang Islam di Indonesia, serta sebagai wahana komunikasi antara umat Islam Indonesia lewat media internet. Al-Islam menyuarakan syiar dan dakwh Islam, menyajikan berbagai informasi tentang Islam, serta memberikan pengetahuan dan konsultasi tentang Islam.
    Menurur Zen Yusuf Choodry, penanggung jawab pengelola www.alislam.or.id, tujuan situs ini untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (khususnya bidang internet) sebagai sarana untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, sekaligus untuk menjawab tantangan isu globalisasi yang dihadapi oleh umat Islam, www.alislam.or.id hadir untuk umat. Situs yang berdiri sejak 1998 ini dalam perjalanannya penuh dengan dinamika. Cobaan, baik internal (seperti masalah sumber dana) maupun eksternal (seperti adanya serangan para hacker penghalang dakwah), sering menghadang laju situs ini. Disebabkan masalah-masalah tersebut, situs ini sempat berhenti beroperasi beberapa saat.
    Situs ini menyajikan beberapa rubrik yang lebih sederhana di antaranya sebagai berikut : Aqidah, Fikih, Ilmu Alquran, Ilmu Hadis, Hikmah, Kajian Aktual, Cerita Islami, Warta Berita, Konsultasi, Bedah Buku, Fatwa Ulama, Artikel.
  3. Ukhuwah.or.id: merupakan situs yang berangkat dari kebutuhan komunikasi internal mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UI. Setelah mengalami serangkaian pengembangan dan pembenahan, baru pada Februari 2000 situs Ukhuwah.or.id dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Di dalam situs tersebut terdapat serangkaian link berita-berita terkini, dan fasilitas download file MP3 Nasyid Islami. Ukhuwah.or.id merupakan situs yang menyajikan informasi-informasi Islam yang baik dikumpulkan dari berbagai sumber.
    Pengunjung situs ini per hari adalah sekitar 450 orang, dengan page views sekitar 1600 pages per hari dan hit rate sekitar 13-ribu hits perhari. Saat ini tim operasional terdiri dari kurang lebih 35 orang sukarelawan tanpa digaji. Kesediaan menjadi sukarelawan tersebut, menurut Herry, adalah karena berpatokan bahwa situs Ukhuwah.or.id memiliki nilai dakwah yang tinggi sekaligus sebagai penyebaran informasi tentang dunia Islam. Dalam penyebaran informasi tentang Islam tersebut. Ukhuwah.or.id melakukan dalam 2 cara yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai sarana komunikasi. Sebagai sumber informasi terdapat fasilitas berita, artikel dan majalah Islam online. Sedangkan sebagai sarana komunikasi disediakan fasilitas pertukaran informasi seperti webmail dan milis.
    Menurut pendirinya, Internet sangatlah efektif dan efisien sebagai sebuah media dakwah. Internet merupakan sarana komunikasi global dimana seluruh umat Islam di dunia dapat mengaksesnya dengan cukup mudah dan murah dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Selain itu, melalui sebuah situs di Internet, informasi tentang Islam dari suatu negara tertentu dapat segera diketahui oleh umat Islam di belahan bumi lain.
  4. MoslemWorld.co.id: Situs MoslemWorld.co.id merupakan sebuah situs berita sebagaiamana layaknya sebuah media berita online. Berita-berita yang ditampilkan di halaman depan situs ini selalu diupdate secara berkala. Menurut Mokh. Syaiful Bakhri, Redaktur Pelaksana MoslemWorld.co.id, situs tersebut diharapkan dapat menjadi referensi utama bukan hanya bagi umat Islam semata, namun juga bagi umat agama lain yang ingin belajar dan mendalami ajaran-ajaran Islam. Secara spesifik dijelaskan oleh Syaiful bahwa situs MoslemWorld.co.id juga mengemban misi dakwah, kebudayaan, peradaban, ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah Insaniyah (persaudaraan sesama manusia) dan ukhuwah Wathoniah (persaudaraan dengan bangsa lain).
    MoslemWorld.co.id didirikan pada Oktober 2000 oleh Ratiza Busiri bekerjasama dengan Dunia Muslim dari British Virgin Islands dan Safe-T-Net System Pte. Ltd dari Singapura. Beberapa kanal yang disediakan oleh situs tersebut antara lain informasi tentang komunitas, pendidikan, teknologi, bisnis dan berita internasional. Sedangkan topik-topik Islam yang disajikan adalah kajian Islam, tokoh Islam, peradaban, nuansa muslimah dan sejarah Islam. Untuk page views MoslemWorld.co.id pada bulan Agustus 2001 lebih dari 10 ribu pages perbulan.
    Saat ini MoslemWorld.co.id ditangani oleh tim multimedia yang terdiri dari creative writer, editor, web design dan web developer. Kompensasi yang diberikan kepada tim disesuaikan dengan standard profesional. Mengingat portal MoslemWorld.co.id di update setiap hari selama tiga kali yaitu pada jam 09.30, 11.30 dan 15.30, maka sistem kerjanya tak ubahnya dengan sistem kerja pada media massa lainnya. Tim bekerja secara penuh mulai dari jam 09.00 hingga jam 17.00. Direncanakan situs tersebut akan bekerja sama dengan berbagai pihak di negara lain seperti Brunei dan Malaysia untuk membuat portal yang sama sehingga nantinya MoslemWorld.co.id mengglobal dan menjadi portalnya umat Islam minimal di Asia Tenggara. Selain itu, kehadiran portal tersebut diharapkan dapat membantu Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam penyebaran informasi, regulasi, pendidikan dan dakwah.
  5. IndoHalal.com: IndoHalal.com merupakan sebuah situs konsultasi status kehalalan produk-produk yang ada di pasaran. Tujuan situs tersebut, menurut Jaja Triharja selaku salah satu pendiri IndoHalal.com, adalah untuk mensosialisasikan pentingnya produk halal kepada masyarakat luas, mendorong semakin banyak produsen untuk mendapatkan sertifikat halal melalui lembaga Auditor dan inspektor yang ada serta menjadi mitra untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh berbagai jenis produk halal.
    IndoHalal.com didirikan pada Februari 2001 yang merupakan sebuah divisi di bawah perusahaan Haltek Integra Media yang bergerak di bidang TI serta sebagai pengelola ISP INDOSATnet Bogor. Rencana kedepan, situs tersebut akan dilepas dari perusahaan induk dan menjadi perseroan yang sahamnya akan dijual kepada publik. IndoHalal.com tengah dikembangkan menjadi sebuah situs B2B dan B2C sehingga diharapkan nantinya dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk membuat semacam toko swalayan serba halal. IndoHalal.com juga menjalin kerjasama dengan milis halal-baik-enak@yahoogroups.com.
    Fasilitas unggulan yang disediakan IndoHalal.com saat ini adalah konsultasi produk halal yang diasuh langsung oleh Dewan Pakar dari ahli pangan IPB yaitu Anton Apriyantono. Selain itu tersedia pula disajikan pula berbagai artikel sebagai bahan edukasi halal ke masyarakat dan database daftar produk halal yang up-to-date. Produk halal tersebut didukung oleh LP POM MUI. Pengunjung rata-rata perharinya adalah sebanyak 200 pengunjung. Tim operasional terdiri dari redaksi 3 orang, webmaster 1 orang, dewan pakar 2 orang dan marketing 1 orang. Sebagian besar mendapat gaji dari perusahaan, dan sebagian lagi kompensasinya tidak berupa gaji.
    Menurut Jaja, apa yang dilakukan oleh IndoHalal.com merupakan salah satu bentuk dakwah yang dilakukan melalui Internet. Konsepnya dengan menyebaran informasi tentang halal ini secara meluas dan terus menerus dengan berbagai metoda kepada masyarakat. Bagi umat Islam kalangan menengah ke atas, peran Internet cukup efektif sebagai media dakwah dan informasi.
KESIMPULAN DAN HARAPAN
Dari penjelasan diatas dan fenomena-fenomena maraknya dakwah di Internet, maka dapat disimpulkan dan sekaligus menjadi harapan kita bahwa:
Pemamfaatan Interet dalam berdakwah adalah sangat membantu dan efektif, Internet harus diterima dengan baik dan dimamfaatkan sebaik mungkin.
Dai kontemporer adalah yang dapat memanfaatkan internet untuk berdakwah.
Program memberi dan meningkatkan keterampilan penggunaan teknologi super canggih Internet di kalangan da’i dan ulama perlu diperhatikan, agar obyektifitas dan tujuan dakwah dapat dicapai:
  • Da'wah dengan memanfaatkan internet ialah da'wah kekinian dengan peluang da'wah yang masif dan progresif. Objeknya ialah jutaan manusia, dengan pengguna internet yang semakin bertambah setiap tahunnya. Hasil cyber da'wah dapat dilihat dari makin bertambahnya pelanggan milis islam dan pembaca situs islam.
  • Budaya Internet Internasional mempunyai pengaruh yang sangat besar atas kemajuan ilmu pengetahuan, menggalakan da’wah islamiyah dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran (decentralization) informasi dan data secara ekstrim.
PENUTUP
Tidak bisa ditawar-tawar lagi, umat Islam harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besarnya perkembangan teknologi informasi. "Dari sisi dakwah, kekuatan internet sangat potensial untuk dimanfaatkan, internet dapat mempererat ikatan ukhuwah islamiyah yang terkadang dibatasi lingkup wilayah. Singkatnya, banyak manfaat dan kegunaan bila kemajuan teknologi internet ini bisa dioptimalkan oleh umat Islam secara luas. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam!